Anda di halaman 1dari 4

DIARE

DEFINISI
Hipocrates mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair.
Dibagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI / RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang
tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus
dikatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi
berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensinya lebih dari 3 kali. (M.H Abdoerrachman
dkk, 1985).
ETIOLOGI
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanyaada yang menjadi
pemicu terjadinya diare. Secara umum, berikut inibeberapa faktor penyebab diare yaitu faktor
infeksi disebabkan oleh bakteri Escherichia coli,Vibrio cholerae(kolera) dan bakteri lain yang
jumlahnya berlebihan. Faktor makanan, makanan yang tercemar, basi, beracun dankurang
matang. Faktor psikologis dapat menyebabkan diare karena rasatakut pada anak, cemas dan
tegang dapat mengakibatkan diare kronis pada anak (Widjaja, 2002).
GEJALA KLINIS
Gejala klinis dewasa dan anak anak pada prinsipnya hampir sama, berikutgejala klinis pada
penyakit diare (M.H Abdoerrachman dkk, 1985. Hendarwanto,1996:
1. Frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali
2. Nafsu makan berkurang atau tidak ada
3. Tinja cair dan mungkin disertai lendir atau darah
4. Bila penderita kehilangan banyak cairan dan elektrolit maka gejala dehidrasimulai tampak
5. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan sesudah diare dan dapat disebabkanoleh lambung
yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asambasa elektrolit

CARA PENULARAN
Penularannya bisa dengan jalan tinja mengontaminasi makanan secara langsung ataupun
tidak langsung (lewat lalat). Untuk beberapa jenis bakteri, utamanya EHEC (Enterohaemorragic
E. coli), ternak merupakan reservoir terpenting. Akan tetapi, secara umum manusia dapat juga
menjadi sumber penularan dari orang ke orang. Selain itu, makanan juga dapat terkontaminasi
oleh mikroorganisme patogen akibat lingkungan yang tidak sehat, di mana-mana ada
mikroorganisme patogen, sehingga menjaga makanan kita tetap berseih harus diutamakan.

Cara Penularan melalui :


1. Makanan yang terkontaminasi dengan bakteri E.Coli yang dibawa oleh lalat yang
hinggap pada tinja, karena buang air besar (BAB) tidak di jamban.
2. Air minum yang mengandung E. Coli yang tidak direbus sampai mendidih.
3. Air sungai yang tercemar bakteri E.coli karena orang diare buang air besar di sungai
digunakan untuk mencuci bahan makanan, peralatan dapur, sikat gigi, dan lain-lain.
4. Tangan yang terkontaminasi dengan bakteri E.coli (sesudah BAB tidak mencuci tangan
dengan sabun)
5. Makanan yang dihinggapi lalat pembawa bakteri E.Coli kemudian dimakan oleh
manusia.

PENGOBATAN
Prinsip utama perawatan diare adalah penggantian cairan serta garam dan mineral yang
hilang melalui kotoran, muntah dan demamnya. Sedangkan dasar pengobatan diare adalah. (M.H
Abdoerrachman dkk, 1985. Hendarwanto, 1996):
1. Pemberian cairan
Pemberian cairan bertujuan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dan
untuk memenuhi kebutuhan. Pemberian ini tergantung pada jenis cairan, jalan
pemberian cairan, jumlah cairan dan jadwal / kecepatan pemberian cairan.
2. Dietetik / pemberian makanan xvi

3. Obat obatan
4. Mengobati penyakit penyerta

CARA PENCEGAHAN DIARE


1.Pemberian hanya ASI saja pada bayi sampai usia 4 bulan (Pada Balita)
2.Mencuci tangan dengan sabun setelah BAB atau sebelum memberi makananak. Menurut
penelitian, umumnya anak yang berusia 5 tahun pernahterinfeksi olehrotavirus walaupun tidak
semuanya mengalami diare. Biasanya anak-anak ini tertular karena kurangnya kebiasaan hidup
sehat seperti kurangatau tidak mencuci tangan .
3.Menggunakan jamban dan menjaga kebersihannya, kamar mandi atau jambanyang bersih juga
dapat membantu mencegah penyebaran kuman.

4.Menggunakan air matang untuk makanan minuman . Kuman penyebab diare umumnya
spesifik pada suatu daerah tertentu, yangbergantung pada tingkat kebersihan lingkungan dan
kebiasaan kesehatanwarganya. Di daerah dimana tingkat kebersihan lingkungannya buruk
danwarganya tidak memiliki kebiasaan hidup sehat sering ditemui kejadian diare terutama karena
adanya kontaminasi air atau makanan oleh kuman.
5.Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
(M.H Abdoerrachman dkk, 1985)

DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman,M.H, dkk. Ilmu Kesehatan Anak 1.edisi 4. Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1985 ; hal 283-295.
Hendarwanto, dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1.edisi 3. Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 1996 ; hal 451-457
Soebijanto, M.S, Prof.Dr.dr, Sp.A. Reza Gunadi Ranuh, dr, Sp.A(K). Alpha Fardah Attiyah,dr,
Sp.A.Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak . Edisi 3. Bagian/SMFIlmu
Kesehatan Anak RSU dr.Soetomo. Surabaya 2006 ; hal 65-74.

Anda mungkin juga menyukai