Wajib Baca PDF
Wajib Baca PDF
1, Mei 2010
Increasing energy needs cause diminishing energy resources. This encourages the search
for renewable energy sources to anticipate scarcity. One of the new energy source is microalgae.
Microalgae have a high variation of species and have a great potential to be developed as food
and other chemical products. Microalgae has been developed as a potential source of biodiesel
to replace petroleum fuels derived from fossils. Of several microalgae species studied,
Botryococcus braunii produces the largest oil content, i.e. 75% dry weight. This paper describes
steps of producing oil from B. braunii which includes preparation of microalgae biomass,
biomass harvesting, and extraction of oil. Oil content of B. braunii is composed mostly of
hydrocarbons ( 1576% by dry weight), called botryococcene. This type of hydrocarbon is
potential as an energy source of biodiesel.
KEYWORDS:
PENDAHULUAN
Energisaatinimenjadikebutuhanyangmutlak
dan harus dipenuhi. Hampir semua sarana dan
prasaranapenunjangkehidupanmanusiadigerakkan
olehenergi.Sampaisaatini,energisebagaipenggerak
rodaperekonomianmanusiamasihdipasokdarifossil
fuel.Energifosilmerupakanenergiyangterbatasdan
kurangramahlingkungan.Prosespembakarannya
menghasilkanefekyangkurangbaikbagilingkungan
dankesehatansepertiefekgreen house,dikarenakan
kandungan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida
(SO2),danoksidanitrogen(NOx)(Patilet al.,2008).
Isuperubahaniklimglobaltelahmelatarbelakangi
negara-negaraindustrimajuuntukmelakukanupaya
diversifikasi energi dengan menciptakan sumbersumber energi baru dan lebih meningkatkan
penggunaanenergisurya,air,angin,sertasumbersumberenergiterbarukan(renewable)lainyangramah
lingkungan.Salahsatubahanbakupenghasilbiodiesel
23
24
terdapatperbedaankandungan asamlemakpada
mikroalgapadasaatfaseeksponensialdanfasestationery, seperti yang terlihat pada Tabel 2. Pada
penelitianAmini (2005a), profil kandungan asam
lemakpadabeberapaspesiesmikroalgadapatdilihat
padaTabel3.
Asamlemakyangbervariasipadamikroalgasalah
satunyadapatdimanfaatkanuntukbiodiesel.Biodiesel
merupakancampurandarialkali etherdanasamlemak
yangdiperolehdariprosestransesterifikasiminyak
nabatiatauminyakhewani(Shahzadet al.,2010).
Bahan baku diesel adalah hidrokarbon yang
mengandung 810 atom karbon per molekul
sementarahidrokarbonyangterkandungpadaminyak
Tabel1.Komposisikandunganminyakpadabeberapaspesiesmikroalga
Kandungan minyak
(% berat kering)
Spesies
Scenedesmus obliquus
3555
Scenedesmus dimorphus
1640
Chlorella vulgaris
56
Chlorella emersonii
63
Chlorella protothecoides
2355
Chlorella sorokiana
22
Chlorella minutissima
57
Dunaliella bioculata
Dunaliella salina
1420
Neochloris oleoabundans
3565
Spirulina maxima
49
Botryococcus braunii*
75
Sumber:*Banerjeeet al.,2002;Gouveia&Oliveira,2009.
Tabel2.Komposisikandunganminyakbeberapaspesiesmikroalgapadafasestationerydaneksponensial
Kandungan asam lemak (%)
Jenis asam
lemak
Nitzschia
cf. ovalis
Thalassiosira
sp.
Synechococcus
sp.
Dictiosphaerium
pulchellum
Stichococcus
sp.
Synechocystis
sp.
Tabel2.Komposisikandunganminyakbeberapaspesiesmikroalgapadafasestationery
Scenedesmus
sp.
As.miristat
3,15*
6,37*
26,09*
2,45*
1,54*
28,24*
1,03*
(C14:0)
2,67
4,59
25,96
2,38
2,12
13,34
1,12
As.palmitat
18,83*
20.67*
16,81*
11,41*
20,03*
5,70*
17,30*
(C16:0)
13,25
19,61
13,94
12,56
17,61
5,89
5,76
As.stearat
0,24*
0,27*
0,45*
0,61*
0,68*
0,36*
1,73*
(C18:0)
16,37
0,35
0,58
0,77
0,54
1,17
0,33
25
Tabel3.Profilkandunganasamlemakpadabeberapaspesiesmikroalga
Kandungan asam lemak (%)
Jenis asam lemak
Spirulina
Chlorella Dunaliella
Tetraselmis B.braunii
Nannocloropsis Porphyridium
sp
sp
sp
As.miristat(C14:0)
6,71
8,12
87,35
6,90
11,64
5,37
3,04
As.palmitat(C16:0)
5,95
6,43
20,05
6,04
10,34
6,82
14,11
As.stearat(C18:0)
4,25
8,21
16,68
7,82
8,74
2,17
9,06
As.oleat(C18:1)
24,27
64,20
101,50
26,64
32,76
24,21
14,04
As.linoleat(C18:2)
5,58
32,48
49,02
10,76
21,27
21,07
0,27
nabatirata-rataadalah1620atomkarbonpermolekul
sehingga minyaknabati viskositasnya lebih tinggi
(lebihkental)dandayapembakarannyasebagaibahan
bakarmasihrendah(Mursanti,2007).Olehsebabitu
agar minyak mikroalga dapat digunakan sebagai
bahanbakar(biodiesel)makaperludilakukanproses
transesterifikasi. Proses transesterifikasi secara
kimiawidapatdilihatpadaGambar2.
Botryococcus braunii SEBAGAI BIODIESEL MASA
DEPAN
Diantaramikroalgayanglain,spesiesB. braunii
memilikikandunganhirokarbonyangsangattinggi
yangmencapai1576%dariberatkering(Metzger
et al.,1985).Hidrokarbonrantaipanjangdalambentuk
minyakatautriterpentakbercabangdarispesiesini
dikenal dengan nama botryococcene (Metzger &
Largeau,2005;Raoet al., 2007) sangatpotensial
Gambar2.Prosestransesterifikasibiodiesel(Zhanget al.,2003).
sebagai sumber energi atau biodiesel. Menurut
Dayanandaet al.(2005)produksihidrokarbondariB.
braunii berkisar antara 28% (berat kering)
tergantung dari kondisi kultivasi selama proses
pemeliharaannya.
26
Pemanenan Biomassa
Pemanenanmikroalgaseringkalimasihmenjadi
kendala.Padaindustrikomersial,panenbiomassa
yangterbaikdapatdicapaiantara0,30,5gsel
kering/Latau5gselkering/L;halinimembuatpanen
mikroalgasangatsulitdanmahal(Wanget al.,2008).
Hulteberget al. (2008),mengemukakanbahwapanen
pada mikroalga spesies B. braunii paling efisien
menggunakan flokulan kimia atau modif ikasi
penggunaanflokulankimia,karenaspesiesinimemiliki
ukuransel<10m.Penggunaanflokulankimiamampu
mengendapkanbiomassasebanyak80%(Andrews
et al., 2008). Ludwig (2006) melaporkan bahwa
penggunaanflokulanmampumenghasilkanbiomassa
sebesar13%danbiayaoperasionalyangmurah.
Flokulankimiadapatdigunakandenganmenambah
pHpadamediapanen,misalnyapenambahan
potassiumhidroksidayangmampumenambahpH
sampai mencapai nilai 11 dan natrium hidroksida
menambahpHmenjadi9(Hulteberget al.,2008).
PemanenanbiomassaB. brauniidilakukandengan
modifikasimetodeflokulanyaitumetodepengendapan
denganmenggunakanbahankimiaNaOHdengan
perbandingan1:1(1Lmikroalga:1gNaOH)(Amini,
2005b). Pengendapan dilakukan selama 24 jam,
kemudianbarudilakukanpemisahanbiomassadan
cairanjernihnya.Selanjutnyabiomassadapatdicuci
denganairtawarbeberapakaliuntukmenghilangkan
kandungangaramnya,kemudiandilakukanpenirisan
menggunakan kain satin selama 24 jam. Pada
metodeinihasilyangdiperolehberkisarantara3g
biomassabasah/L.Pengeringanbiomassadilakukan
dengansinarmatahariselama34haritergantung
cuacadan selanjutnyabiomassabisa disimpandi
suhu chilling untuk nantinya dilakukan proses
(a)(b)
Gambar3.Mediakultivasibiomassamikroalga:(a)denganbioreaktor(Anon.,2007);(b)kulturmassal
mikroalgapadabakbeton.
27
Gambar4.Panenbiomassamikroalgadenganflokulan.
ekstraksi. Pada Gambar 4 dapat dilihat panen B.
brauniidenganmenggunakanflokulan.
Ekstraksi Minyak dari Mikroalga
Menurut McMichens (2009) terdapat beberapa
metode ekstraksi yang dapat digunakan dalam
ekstraksiminyakdarimikroalgaantaralain:
1.Metodemekanik
Metodemekanikterdiridarimetodepengepresen
(expeller/press)danultrasonic-assisted extraction.
Padametodepengepresan(expeller/press)algayang
sudahsiappanendikeringkanterlebihdahuluuntuk
mengurangikadarairyangmasihpadabiomassa.
Selanjutnyadilakukanpengepresanbiomassadengan
alat pengepres untuk mengekstraksi minyakyang
terkandungdalamalga.Denganmenggunakanalat
pengepres ini, dapat di ekstrasi sekitar 7075%
minyakyangterkandungdalamalga(Andrews,2008).
Padaprinsipnya metode ultrasonic-assisted
extraction menggunakan reaktor ultrasonik.
Gelombang ultrasonik digunakan untuk membuat
gelembungkavitasi(cavitation bubbles)padamateriallarutan.Ketikagelembungpecahdekatdengan
dindingselmakaakanterbentukgelombangkejutdan
pancaran cairan (liquid jets) yang akan membuat
dinding sel pecah. Pecahnya dinding sel akan
membuatkomponendidalamselkeluarbercampur
denganlarutan.
2.Metodepelarutkimia
Minyak dari alga dapat di ambi l dengan
menggunakan larutan kimia, misalnya dengan
menggunakan benzena, ether, dan heksana.
Penggunaan larutan kimia heksana lebih banyak
digunakansebabharganyatidakterlalumahal.
MenurutAmini (2005b), larutan heksanadapat
digunakanlangsunguntukmengekstraksiminyakdari
28
alga(Gambar4)ataudikombinasikandenganalat
pengepresdengantahapansebagaiberikut:setelah
proses ekstraksi dengan metode pengepresan,
ampas (pulp) biomassa dicampur dengan larutan
heksanauntukmengambilsisaminyakalga.Proses
selanjutnya,ampasalgadisaringdarilarutanyang
berisi minyak dan heksana. Untuk memisahkan
minyakdanheksanadapatdilakukanprosesdistilasi.
Kombinasimetodepengepresandanlarutankimia
dapat mengekstraksi lebih dari 95% minyak yang
terkandung dalam biomassa (McMichens, 2009).
MenurutChaiklahanaet al.(2008)prosesekstraksi
minyaktergantungpadakepolaranpelarut,ukuran
partikel,rasiopelarutdanpartikel,temperatur dan
waktu ekstraksi. Sebagai catatan, penggunaan
larutan kimia untuk mengekstraksi minyak dari
tumbuhansangatberesiko.Misalnyalarutanbenzena
dapatmenyebabkanpenyakitkanker,danbeberapa
larutankimiajugamudahmeledak.
3. Supercritical Fluid Extraction
Padametodeini,CO2dicairkandibawahtekanan
normalkemudiandipanaskansampaimencapaititik
kesetimbanganantarafasecairdangas.Pencairan
fluidainilahyangbertindaksebagailarutanyang
akanmengekstraksiminyakdarialga.
Metode ini dapat mengekstraksi hampir 100%
minyakyangterkandungdalambiomassa(Andrews,
2008). Namun begitu, metode ini memerlukan
peralatankhususuntukpenahanantekanan.
4. Osmotic Shock
Dengan menggunakan osmotic shock maka
tekananosmotikdalamselakanberkurangsehingga
akanmembuatselpecahdankomponendidalam
sel akan keluar. Metode osmotic shock memang
banyakdigunakanuntukmengeluarkankomponenkomponendalamsel,sepertiminyakalgaini.
Biomassakeringmikroalga(xgram)
Maserasiselama24jam
dalamsuhuruang
Tambahkanpelaruthexane(1:1)
Sentrifugasi3000rpmselama10menit.
Pisahkansupernatandenganpellet
Uapkansupernatandenganrotaryevaparator
(pemisahanpelarutdanminyaknabati)
Simpanminyaknabatidalamkatalismethanol&NaOH
(0,25gNaOHdilarutkandalam24mLmethanol)
Gambar5.Diagramalirekstraksiminyakdenganpelarutheksana(Amini,2005b).
Kandungan Minyak dan Mutu Biodiesel
MinyakbiodieseldariB. brauniimerupakanisoprenoidtriterpenesdenganrumusCnH2n-10turunan
dariasamlemak.Nilainmempunyaikisaranangka
3037 sebagai biodiesel dari unsur hydrocracking
gasoline type hydrokarbon (Frenz et al.,1989).
KandunganhidrokarbonpadaB. braunii sepertipada
Tabel4(Hillenet al.,1982).
Biodiesel sebagai sumber energi terbarukan
memilikibeberapakeuntungan,antaralain(i)bahan
bakubiodieseldapatdiperbarui(renewable),sehingga
kontinuitasnyadapatterjamin(ii)biodiesellebihaman
dalampenyimpanan,(iii)mampumelindungimesin
dandapatdigunakanpadasemuamesindieseltanpa
ataudenganmodifikasi.Biodieseldapatmengurangi
emisiudaraberacundanbersifatmudahteruraiatau
biodegradable (Knothe et al., 2006). Penggunaan
biodieselsebagaibahanbakarmemilikikeuntungan
antara lain tidak memerlukan modifikasi mesin,
memiliki angka setana tinggi, ramah lingkungan,
memilikidayapelumastinggi,amandantidakberacun
Tabel4.KandunganhidrokarbonB. braunii
Jenis komponen
Nilai (%)
Isobotryococcene
Botryococcene
C34H58
11
C36H62
34
C36H62
C37H64
20
Other hydrocarbons
18
Sumber:Hillenet al.,1982.
29
Tabel5.Perbandinganemisibiodiesel,campuranbiodiesel10%,danpetrodiesel
Biodiesel 10%
Biodiesel 100%
Petrodiesel
1 Konsumsibahanbakar
(400kPa)
0.39Kg/kW.jam
0.4Kg/kW.Jam
0.4Kg/kW.jam
2 EmisiGasCO
800%
400ppm
2300%
3 EmisiGasNox
70ppm
180ppm
95ppm
4 IndeksBosch
5.5
6.5
5 Perbedaanpengikisan
padaalatnozzle
0.081g
0.059g
0.084g
6 Perbedaanpengikisan
padaalatpiston
2.000g
4.000g
22.000g
7 Depositpiston
42m
50m
102m
8 Depositpadakepala
silinder
30m
24m
46m
9 Lubrikasitotal
10.9mg
10.6mg
9.25mg
10 Lubrikasi(jelaga)
0.024Abs/cm
0.007Abs/cm
0.006Abs/cm
11 Lubrikasi(oksidasi)
0.018Abs/cm
0.007Abs/cm
0.004Abs/cm
No
Parameter
Sumber:Reksowardojoet al.,(2005).
(Sudrajat&Setiawan,2003).Selainitujuga,menurut
Prihandana&Roy(2006)emisikarbonmonoksida
(CO)yangdihasilkancukuprendah.Perbandingan
emisibiodiesel denganpetrodieselpadamesin
dieseldapatdilihatpadaTabel5.
Persyaratanmutubiodiesel diIndonesiasudah
dibakukan dalam SNI-04-7182-2006, yang telah
disahkan dan diterbitkan oleh Badan Standarisasi
Nasional(BSN)tanggal22Februari2006.
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
Kondisi iklim tropis Indonesia dengan cahaya
matahari sepanjang tahun sangat sesuai untuk
kehidupan mikroalga dan pengembangannya.
Mikroalga, yang tidak bersaing dengan produk
pangan, sangat prospektif dikembangkan sebagai
bahanbakubiodiesel diIndonesia. Salahsatunya
adalah spesies B. braunii yang sangat berpotensi
sebagai bahan baku biofuel. Hidrokarbon rantai
panjang dalam bentuk minyak atau triterpen tak
bercabang dari spesies ini dikenal dengan nama
botryococcene sangat potensial sebagai sumber
energi atau biodiesel. Namun demikian beberapa
tahapanyangperludiperhatikanyaitupemanenanan
biomassaseringkalimasihmenjadikendala.Selain
30
31
32
utilizing microalgae as the cell factories: A comprehensive discussion. African Journal of Biotechnology.9(10):14021411.
Wang,B.,Li,Y.,Wu,N.,andLan,C.Q.2008.CO2biomitigation using microalgae. Appl Microbiol
Biotechnol 79: 707718.
Widianingsih,A.,Ridho,R.,Hartati,danHarmoko.2008.
Kandungan nutrisi Spirulina platensis yang dikultur
padamediayangberbeda.Ilmu Kelautan.13(3):167
Zhang, Y., Dube, M.A., McLean, D.D., and Kates, M.
2003. Biodiesel production from waste cooking oil:
process design and technological assesment.
Biosource Technology.89:116.