Anda di halaman 1dari 22

1.

Perumahan Infill / Infill Housing (Tengah dan Timur Bantul)


a. Panduan Rencana Fisik
Dalam perencanaan perumahan infill di bagian Barat Bantul yang meliputi Desa juga terdapat
empat komponen perencanaan yang perlu diperhatikan yaitu :
-

Persyaratan Lokasi Perumahan

Persyaratan Sarana Hunian

Persyaratan Sarana Lingkungan Perumahan

Persyaratan Prasarana Lingkungan Perumahan

Perumahan Infill

Persyaratan Lokasi
Perumahan

Persyaratan
Sarana Hunian

Kriteria :
a. Keamanan
b. Kesehatan
c. Kenyamanan
d. Kompatibilitas
e. Status kepemilikan
jelas
f. Ketinggian dan
Kemiringan lahan

Kriteria :
a. Luas Lahan hunian
b. Perencanaan Site
c. Skala hunian
d. Arsitektur dan Tipe
bangunan
e. Elemen pelengkap

Persyaratan
Sarana Lingkungan
Perumahan

Kriteria :
a. Sarana Pelayanan
Umum
b. Sarana Peribadatan
c. Sarana Ruang
Terbuka, Taman, dan
Lapangan olahraga

Persyaratan Prasarana
Lingkungan Perumahan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Jalan
Drainase
Air bersih
Limbah
Persampahan
Listrik
Telepon

a.1 Persyaratan Lokasi Perumahan


-Keamanan
Lokasi perumahan bukan merupakan kawasan lindung (catchment area), kawasan pertanian,
kawasan hutan produksi, daerah buangan limbah pabrik, daerah bebas bangunan pada area
Bandara, dan daerah dibawah jaringan listrik tegangan tinggi
-Kesehatan
Lokasi perumahan bukan daerah yang mempunyai pencemaran udara di atas ambang batas,
pencemaran air permukaan, dan pencemaran air tanah dalam.
-Kenyamanan
Lokasi perumahan memiliki tingkat aksesibilitas yang mudah dengan sarana sarana penting di
luar perumahan yaitu sarana pendidikan, perdagangan dan niaga, serta kesehatan.
-Kompatibilitas
Lokasi perumahan tidak berada di kawasan yang memerlukan perubahan karakteristik topografi
yang besar seperti pemerataan bukit, pengurugan seluruh rawa, pengurugan danau/sungai/kali.
-Status Kepemilikan
Lokasi perumahan harus berada pada lahan yang jelas status kepemilikannya, dan memenuhi
persyaratan administratif, teknis, dan ekologis.
-Ketinggian dan Kemiringan Lahan
Dari aspek ketinggian lokasi lahan perumahan harus berada di bawah permukaan air setempat,
kecuali dengan rekayasa/penyelesaian teknis.
Dari aspek kemiringan lahan lokasi lahan perumahan tidak melebihi 15% dengan ketentuan :
Tanpa rekayasa untuk kawasan yang terletak pada lahan bermofologi datar-landai dengan
kemiringan 0 8% dan
Diperlukan rekayasa teknis nuntuk lahan dengan kemiringan 8-15%.

a.2 Persyaratan Sarana Hunian


-Luas Sarana Hunian
Untuk mencapai luasan lahan yang sesuai bagi masing masing komponen perumahan infill
sehingga tercipta kawasan perumahan yang berkelanjutan. Syarat Perbandingan luas antara lahan
terbangun dengan lahan terbuka adalah 70%-80% : 30%-20% dengan ketentuan persentase luas
KDB serta RTH sebagai berikut:

Kawasan Perumahan Infill

Terbangun

Terbuka

Hunian
(70-80%)

Taman
(105%)

Jalan
(15-10%)

Lainnya
(5%)

KDB (80%)
RTH (20%)

KDB (0%)
RTH (10-5%)

KDB (70%)
RTH (30%)

KDB (80%)
RTH (20%)

-Perencanaan Site
Tujuan : Untuk mencapai pembangunan perumahan infill dengan jalan-jalan yang dirancang
khusus untuk berintegrasi dengan pola pembangunan perumahan yang sudah ada, serta
memperkuat karakter dan hubungan fungsional dengan lingkungan yang telah ada.
1. Jalan-jalan utama perumahan infill harus dirancang searah atau sejalan mengikuti jalan utama
yang sudah ada. Begitu juga dengan ukuran blok-blok kawasan.

Pola Jalan Perumahan Infill tidak


sesuai dengan pola yang sudah ada

Pola Jalan Perumahan Infill sesuai


dengan pola yang sudah ada

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

2. Pola jalan di tepi area perumahan infill harus menempel dan memperlebar jalan tepi area
perumahan eksisting.
3. Tidak diperbolehkan mendirikan dinding luar perumahan jika lingkungan perumahan sekitar
tidak dibangun dinding luar.
4. Bangunan pada perumahan infill harus kompatibel dengan bangunan sekitar dalam hal fasad
depan bangunan, skala jalan masuk, serta setback area.

Setback rumah infill lebih kecil


dibandingkan rumah sekitar (tidak
diperbolehkan)

Setback rumah infill sama atau lebih besar


dibandingkan rumah sekitar (diperbolehkan)

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

5. Perencanaan siteplan perumahan dan bangunan harus menyesuaikan letak dan kondisi
tanaman tanaman eksisiting yang sudah dewasa dan/atau bentuk topografi lahan yang unik.

-Skala Hunian
Tujuan : Untuk mencapai pembangunan perumahan infill yang mengikuti skala dan proporsi
perumahan sekitarnya.
1. Khusus rumah yang dibangun menempel atau menyempil di antara beberapa rumah harus
memiliki skala dan tinggi yang proporsional dengan rumah sekitarnya.

Diperbolehkan

Tidak diperbolehkan

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

2. Ukuran, arsitektur, dan material bangunan serta komponen perumahan lain harus
menyesuaikan skala manusia serta budaya lingkungan sekitar.
3. Perhatian khusus harus diberikan bagi rencana pembangunan rumah infill yang besar dan
tingkat dua dalam lingkungan dengan rumah rumah kecil dan satu lantai. Agar dapat
terintegrasi dengan rumah rumah sekitar maka rumah infill dapat diatur dengan cara :
- Dibagi ke dalam beberapa bangunan kecil sehingga memiliki bentuk yang cenderung
horizontal.
- Memasukkan satu elemen satu lantai yang dominan
- Memundurkan bangunan jauh dari jalan utama
- Rumah infill tidak menempel dengan rumah sekitar.

Diperbolehkan
Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

4. Tinggi atap bawah dan atas dianjurkan menyesuaikan dengan kebanyakan rumah sekitar.

Dianjurkan

Tidak dianjurkan

Dianjurkan

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

5. Fasad depan bagian bangunan yang besar harus diberikan elemen elemen seperti balkon,
teras, dan lainnya setiap 9 meter untuk memperkecil skala bangunan yang terlihat.

-Arsitektur Bangunan
Tujuan : Untuk mencapai pembangunan perumahan infill yang sesuai dengan kondisi ruah
lingkungan sekitar dan menghindari terjadinya perubahan identitas lingkungan.
1. Gaya dan desain rumah infill serta komponennya harus dapat berbaur secara visual dengan
rumah sekitarnya.
2. Garasi rumah yang besar harus didesain dengan tujuan mengurangi elevasi antara bangunan
utama rumah dengan lantai. Caranya seperti menaruh pintu depan garasi sebagai fasad depan
rumah.
3. Tidak dianjurkan mendekorasi elemen rumah yang terlalu ramai dan berbeda dibandingkan
dengan rumah yang menempel atau rumah sekitar yang berdekatan.

Dianjurkan

Tidak dianjurkan

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

4. Penempatan jendela, arah angunan, tinggi bangunan, dan lokasi taman harus memperhatikan
privasi rumah rumah sekitar.

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

5. Bentuk atap rumah infill harus menyesuaikan dengan rumah sekitar agar tidak terlihat jauh
berbeda. Pada rumah besar atau berlantai 2 penggunaan materia atap yang berbeda
diperbolehkan untuk menambah estetika dan mengurangi besarnya skala bangunan.

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

-Kesesuaian dengan Lingkungan


Tujuan : Untuk menciptakan desain perumahan infill yang tidak merusak topografi khas
lingkungan sekitar.
1. Perumahan harus didesain sesuai dengan derajat kemiringan dan kontur lahan.
2. Besar dan model bangunan tidak boleh terlihat mendominasi lanskap. Material dengan warna
yang terlalu mencolok dan menyilaukan mata harus dihindari.
3. Model bangunan Split-level dianjurkan jika ingin membangun bangunan besar dengan tingkat
dua atau lebih pada lahan yang miring.

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

-Arsitektur dan Tipe Bangunan


Tujuan : Untuk menciptakan bentuk dan desain rumah infill yang layak untuk ditinggali dan sesuai
dengan skala rumah rumah di sekitarnya.
1. Bentuk Rumah Infill Skala Kecil (Small Scale Infill Form)
Rumah- rumah yang masuk ke dalam skala ini adalah rumah minmalis tipe 21,36, dan rumah
deret
Rumah Tipe 21
Tinggi maksimal : 2 lantai
Rumah tipe 21 adalah tipe rumah dengan luas bangunan 21 m, misalnya rumah
dengan ukuran 6m x 3,5m. Ukuran tanah pada rumah tipe 21 dipadukan dengan
ukuran luas tanah 6m x 10m = 60 m dan 6m x 12m = 72 m, sehingga disebut rumah
tipe 21/60 atau 21/72. Tipe rumah ini mempunyai 1 kamar tidur, 1 ruang tamu dan 1
kamar mandi.
Ada beberapa cara untuk mendesain rumah tipe 21 agar terlihat menarik. Salah satunya
adalah dengan mendesain rumah dengan desain pop art. Pop art yang merupakan gaya
desain interior dengan memberikan tampilan yang warna-warni pada ruang tamu dengan
menempatkan perabotan full colour, seperti sofa biru turqoise dengan sarung bantal abstrak
motif tribal yang berpadu dengan meja berbahan besi krome. Tidak lupa berikan ornamen
lukisan khas gaya pop art di salah satu dinding. Warna tembok bisa diberi cat warna kuning
muda. Jika tampilan ruang tamu sudah seramai itu, beri kesan yang kalem untuk kamar tidur.
Warna ungu muda dengan abu-abu bisa menjadi salah satu alternatif pilihan.
Rumah minimalis tipe 21 biasanya memiliki ukuran 3 meter x 3 meter untuk kamar tidur atau
3 meter x 4 meter untuk kamar tidur dengan kamar mandi di dalam. Dan umumnya posisi
kamar tidur di bagian belakang rumah, sementara bagian depan dijadikan ruang tamu
dengan ukuran 3 meter x 4 meter atau 3 meter x 3 meter. Agar ruangan terkesan lega,
gunakan perabotan dengan ukuran mini atau tempahan sesuai ukuran ruangan yang tersedia
dan susun perabotan dengan tidak langsung bertemu atau berhadapan dengan pintu.

Contoh denanh dan Desain Rumah Tipe 21


Sumber : http://www.rumah-minimalis.web.id/

Rumah Tipe 36
Tinggi maksimal : 2 lantai
Rumah tipe 36 adalah tipe rumah yang mempunyai luas bangunan 36 m, dengan
ukuran 6m x 6m = 36 m. Luas tanah pada rumah tipe 36 ini dapat dipadukan dengan
beberapa ukuran luas tanah seperti 60 m atau 72 m, sehingga disebut rumah type
36/60 dan tipe rumah 36/72. Tipe rumah 36 biasanya mempunyai 2 kam ar tidur, 1
ruang tamu dan ruang keluarga serta 1 kamar mandi.

Contoh Denah dan Desain Rumah Tipe 36


Sumber : http://rumahminimal.com/

Rumah Deret
Tinggi maksimal : 2 lantai
Lokasi : Di tepi blok kawasan lingkungan yang dekat dengan jalan utama dan fasilitas fasilits
lingkungan.
Rumah deret adalah bangunan yang berisi enam atau lebih hunian yang dibuat
bergabung dalam satu kluster horizontal dan antar rumah hanya terpisah oleh tembok
vertikal. Setiap hunian memiliki akses langsung ke jalan dan dapat memiliki teras
depan maupun belakang. Ukurannya sama dengan rumah tipe 21 namun biasanya

tidak memiliki halaman depan dan tempat parkir mobil. Model rumah deret sering
dipakai sebagai kos kosan maupun kontrakan.

Contoh Rumah Deret


Sumber : http://desainrumah.me

2. Bentuk Rumah Infill Skala Sedang (Medium Scale Infill Form)


Rumah- rumah yang masuk ke dalam skala ini adalah rumah minimalis tipe 45, 60 dan side/side
duplex rumah susun
Rumah Tipe 45
Tinggi maksimal : 2 lantai
Rumah Type 45 adalah tipe rumah yang mempunyai luas bangunan 45 m, misalnya
dengan ukuran rumah 6m x 7,5m = 45m atau 8m x 5.6m pada luas kapling tanah 8m
x 12m = 96 m, sehingga disebut rumah type 45/96. Pada umumnya rumah minimalis
tipe 45 terdiri dari beberapa ruangan yaitu 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang
dapur, 1 kamar mandi, 2 ruang kamar tidur dan memiliki taman di bagian depan dan
belakang.

Contoh Denah dan Desain Rumah Tipe 45


Sumber : http://www.desainrumahnya.com/

Rumah Tipe 60
Tinggi maksimal : 2 lantai
Untuk hunian minimalis bertipe 60 sendiri memiliki beberapa ukuran misalnya 6X10 meter,
5X12 meter, dan 8X7 meter. Biasanya ruang yang paling banyak diperhitungkan adalah
banyaknya jumlah kamar tidur. Pada lantai 1 desain rumah minimalis tipe 60 bisa
ditempatkan 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, teras
depan belakang serta garasi mobil.

Contoh Denah dan Desain Rumah Tipe 60


Sumber : http://fotorumahminimalis.com/

Rumah Side/Side Duplex


Tinggi maksimal : 2 lantai
Lokasi : Di setiap ujung blok lingkungan, di lahan antara 2 duplex yang sudah ada (eksisting),
dan di pinggir kawasan lingkungan yang menghadap ke jalan utama.
Model hunian ini berupa dua tempat tinggal yang menempel/bergabung di satu sisi oleh
dinding vertical sehingga membentuk satu kesatuan bangunan yang utuh. Setiap hunian
memiliki akses pribadi ke jalan. Luas tiap hunian mengikuti rumah tipe 21,36 dan 45.
Bentuk dan desain bangunan :
Desain jangan dibuat simetris, justru asimetris yang menonjolkan ciri khas dan
karakteristik yang dapat membedakan antar hunian.
Menggunakan bahan material yang sama dengan rumah rumah di lingkungan sekitar
Skala dan tinggi bangunan harus proporsional dengan banngunan sekitarnya.
Arah dan desain bangunan harus mementingkan privasi antar kedua penghuni dan
mengoptimalkan akses terhadap sinar matahari.
Setiap unit memiliki akses pribadi ke jalan.

Contoh Denah dan Desain Rumah Tipe Side/Side Duplexes


Sumber : The City of Edmonton (2009) dalam Residential Infill Guidelines
A Manual of Planning and Design Guidelines for Residential Infill in Mature Neighbourhoods

3. Bentuk Rumah Infill Skala Besar (Large Scale Infill Form)


Rumah- rumah yang masuk ke dalam skala ini adalah rumah susun (low rise apartement),
middle rise apartments, dan high rise apartments
Rumah Susun (Low Rise Apartement)
Tinggi maksimal : 5 lantai
Lokasi : Tidak berada pada kawasan rawan gempa, di tepi blok paling luar kawasan yang
menghadap langsung ke jalan utama dan dekat dengan fasilitas fasilitas lingkungan
(perbelanjaan, pendidikan, kesehatan)
Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan
yang terbagi dalam bagian-bagian yang di strukturkan secara fungsional dalam arah
horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki
dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan
bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Luas tiap unit minimal 18 m2 dan
maksimal 36 m2. Rumah susun maksimal memiliki 5 lantai dimana lantai dasar biasanya
diperuntukan untuk fasilitas lingkungan seperti kantor, toko, ruang kesehata, ruang serba
guna, ruang bermain, ruang belajar, ruang olahraga, dan lain - lain.
Rumah susun masuk ke dalam kategori hunian bertingkat. Menurut SNI 03-1733-2004 hunian
bertingkat dapat dikembangkan pada kawasan-lingkungan perumahan yang direncanakan
untuk kepadatan penduduk >200 Jiwa/ha, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah atau
dokumen rencana lainnya, yaitu kawasan kawasan :
Pusat kegiatan kota

Kawasan kawasan dengan kondisi kepadatan penduduk sudah mendekati atau melebihi
200 jiwa/ha; dan
Kawasan kawasan khusus yang Karena kondisinya memerlukan rumah susun, seperti
kawasan kawasan industri, pendidikan dan campuran.

a) Rumah susun terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:


Bagian pribadi, yaitu satuan hunian rumah susun (sarusun) bagian bersama, yaitu bagian
rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam
kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun dan dapat berupa ruang untuk
umum, struktur dan komponen kelengkapan rumah susun, prasarana lingkungan dan
sarana lingkungan yang menyatu dengan bagunan rumah susun. Benda bersama, yaitu
benda yang terletak di atas tanah bersama di luar bangunan rumah susun yang dimiliki
secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan rumah
susun dan dapat berupa prasarana lingkungan dan sarana umum. Tanah bersama, yaitu
bagian lahan yang dibangun rumah susun.
b) Rumah susun harus dilengkapi sarana lingkungan yang berfungsi untuk penyelenggaraan
dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, termasuk sarana perniagaan,
sarana ibadah, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana pemerintahan dan
pelayanan umum serta pertamanan.
c) Bangunan rumah susun harus dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, pintu dan
tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm kebakaran, alat pemadam kebakaran,
penangkal petir, dan jaringan-jaringan air bersih, saluran pembuangan air hujan, saluran
pembuangan air limbah, tempat pewadahan sampah, tempat jemuran, kelengkapan
pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, generator listrik, gas, tempat untuk
kemungkinan pemasangan jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya, yang memenuhi
persyaratan teknis, mengacu kepada Standar Nasional atau peraturan bangunan gedung
yang sudah ada.

Adapun ketentuan luas lahan untuk fasilitas fasilitas di rumah susun dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.

No

Jenis Peruntukan

1.
2.
3.
4.

Bangunan untuk hunian


Bangunan fasilitas
Ruang terbuka
Prasarana lingkungan

Luas Lahan
Maksimum (%) Minimum (%)
50
10
20
20

Tabel Ketentuan Luas Lahan Fasilitas Rumah Susun


Sumber SNI 03-7013-2004 tentang Tata cara perencanaan fasilitas lingkungan rumah susun sederhana

Contoh denah Ruangan dan Desain Bangunan Rumah Susun


Sumber : http://www.iderumahbaru.com/

Middle Rise Apartment


Apartment ini memiliki jumlah lantai 6 8 dan biasanya berlokasi di pusat kota dengan akses
jalan utama dan transportasi yang baik. Hunian ini juga tidak boleh berada di kawasan rawan
gempa serta jauh dari perumahan berskala rendah.
Tinggi maksimal : 8 lantai
Bentuk dan Desain :
Untuk meminimalkan dampak visual dan memaksimalkan integrasi dengan lingkungan
sekitar, dapat menggunakan kualitas material bangunan yang sama dengan lingkungan
sekitar
Massa bangunan harus diatur untuk meminimalisir bayangan dan mengoptimalkan akses
terhadap sinar matahari terhadap bangunan bangunan yang berdekatan.
Privasi terhadap hunian - hunian yang berdekatan harus dipelihara dengan meminimalir
pandangan melalui : jarak setback yang proporsional dan penempatan jendela, pintu,
teras, dan balkon yang tidak langsung berhadapan dengan area pribadi hunian sekitar.
Fasad dan elevasi bangunan harus direkayasa sedemikian rupa untuk menghindari
visualisasi bangunan terlihat terlalu besar dan mencolok. Salah satu caranya adalah
dengan mengurangi volume bangunan sedalam 2 meter setiap keinggian 8 meter.
Panjang bangunan maksimal adalah 48 meter dan lebar 36 meter.
Setiap sisi yang menghadap ke jalan utama harus memiliki fasad depan dan akses keluar
ke jalan tersebut.

Contoh Desain Hunian Tipe Middle Rise Apartment


Sumber : The City of Edmonton (2009) dalam Residential Infill Guidelines
A Manual of Planning and Design Guidelines for Residential Infill in Mature Neighbourhoods

High Rise Apartment


Apartment ini memiliki jumlah lebih dari 8 lantai dan biasanya berlokasi di pusat kota dengan
akses jalan utama dan transportasi yang baik. Hunian ini juga tidak boleh berada di kawasan
rawan gempa serta jauh dari perumahan berskala rendah.
Tinggi maksimal : 8 lantai
Bentuk dan Desain :
Untuk meminimalkan dampak visual dan memaksimalkan integrasi dengan lingkungan
sekitar, dapat menggunakan kualitas material bangunan yang sama dengan lingkungan
sekitar
Massa bangunan harus diatur untuk meminimalisir bayangan dan mengoptimalkan akses
terhadap sinar matahari terhadap bangunan bangunan yang berdekatan.
Privasi terhadap hunian - hunian yang berdekatan harus dipelihara dengan meminimalir
pandangan melalui : jarak setback yang proporsional dan penempatan jendela, pintu,
teras, dan balkon yang tidak langsung berhadapan dengan area pribadi hunian sekitar.
Fasad dan elevasi bangunan harus direkayasa sedemikian rupa untuk menghindari
visualisasi bangunan terlihat terlalu besar dan mencolok. Salah satu caranya adalah
dengan mengurangi volume bangunan sedalam 2 meter setiap keinggian 8 meter.
Panjang bangunan maksimal adalah 48 meter dan lebar 36 meter.
Setiap sisi yang menghadap ke jalan utama harus memiliki fasad depan dan akses keluar
ke jalan tersebut.
Fungsi retail/komersial harus dikembangkan di lantai dasar bangunan atau di sebarang
jalan bangunan.
Antar satu bangunan apartment dengan apartment lainnya harus memiliki jarak minimal
30 meter jika tidak berhadapan, dan 35 meter jika saling berhadapan.

4. Aturan penataan lahan untuk Bentuk Rumah Infill Skala Besar (Large Scale Infill Form) rumah
susun (low rise apartement), middle rise apartments, dan high rise apartment
Lahan skala besar memiliki peluang untuk menciptakan jumlah hunian infill yang banyak. Jika
direncanakan dan diatur sedemikian rupa maka pembangunan dapat memberikan dampak
yang minimal kepada lingkungan sekitar dan manfaat positif kepada kota maupun lingkungan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun hunian skala besar di dalam sebuah
lingkungan yang sudah matang adalah :

Integrasi dengan pola ruang dan jalan dari lngkungan yang sudah ada.

Merencanakan lingkungan yang layak huni dan berkelanjutan

Membangun sistem transportasi dan jalur pejalan kaki yang lengkap

Membuat taman fasilitas fasilitas rekreasi

Membentuk komunitas masyarakat yang harmonis

Menciptakan lingkungan pejalan kaki yang nyaman dan daerah antarmuka (interface)
bangunan baru dengan bangunan bangunan sekitar yang menarik.

Merencanakan pentahapan pembangunan konstruksi yang baik untuk mengurangi


dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Menciptakan daerah transisi yang baik antara bangunan baru dengan lingkungan
sekitar.

Beberapa aturan yang harus dipahami untuk memenuhi kaidah kaidah di atas yaitu :
a. Penentuan luas lahan :
- Untuk rumah susun dan middle rise apartment luas lahan minimal 1 Ha
- Untuk high rise apartment luas lahan minimal 3 Ha jika berlokasi di pinggir kawasan, 5
Ha jika berada di tengah kawasan.
b. Sistem transportasi (jalur pejalan kaki, kendaraan, dan parkir :
- Akses internal dan eksternal bangunan bagi penghuni harus aman
- Jalur koneksi dengan fasilitas fasilitas lingkungan sekitar harus baik.
- Lahan parkir diusahakan dibawah tanah atau terdapat lantai tersendiri. Jika di
permukaan tanah jalur menuju lahan parkir harus berada di belakang gedung, dan
terdapat garasi atau ruangan yang menaungi, serta tidak terlihat dari depan perumahan
sekitar
- Lahan parkir, area bongkar muat barang, tempat pembuangan sampah tidak boleh
berada di atas jalan utama dan terlihat dari depan perumahan sekitar.
- Halte transportasi umum harus dapat diakses dengan mudah oleh jalur pejalan kaki dan
mudah diakses oleh setiap jenis penghuni (muda, dewasa, tua).
- Jalur sepeda juga harus dibuat berdampingan dengan jalur pedestrian dan terintegrasi
dengan halte transportasi umum.
c. Taman dan Fasilitas Rekreasi :

- Taman harus dibangun di lokasi stratagis dengan akses yang mudah oleh seluruh
penghuni
- Fasilitas fasilitas taman harus nyaman dan dapat dinikmati oleh semua jenis penghuni
(muda, dewasa, tua)
- Taman baru harus terintegrasi dengan taman di lingkungan lingkungan sekitar serta
juga dapat diakses oleh masyarakat lingkungan sekitar.
- Taman harus didesain mengikuti iklim di wilayah tersebut.
- Taman dan fasilitas rekreasi lain harus terintegrasi dengan fasilitas fasilitas lingkungan
lainnya, serta berada di lokasi yang dapat diawasai dari arah perumahan perumahan
sekitar.
- Terhindar dari dampak negatif seperti bayangan, lalu lintas kendaraan , dan bunyi
bunyi bising.
d. Transisi antara lahan infill dengan lingkungan sekitar :
- Sebuah jalan harus memisahkan antara lahan infill dengan perumahan sekitar
- Mengurangi bayangan di perumahan sekitar dengan menentukan tinggi hunian skala
besar yang sesuai. Hal ini berlaku terhadap perumahan yang berada di baratdan timur
lahan infill. Patokan ketinggian maksimal hunian skala besar adalah 35 dari batas
terjauh jalan di sebelah barat dan timur lahan infill.
- Membangun dari tepi lahan infill baru ke arah dalam. Jika tepi lahan infill menempel
jalan lokal dan berseberangan dengan perumahan skala rendah maka lokasi tepi lahan
infill tersebut hanya boleh dibangun bangunan setinggi maksimal 2 meter. Jika tepi lahan
infill menempel jalan arteri dan berseberangan dengan perumahan skala tinggi dan/atau
bangunan perdagangan maka lokasi tepi lahan infill tersebut boleh dibangun hunian
skala besar.

e. Penentuan tinggi bangunan dan jaraknya dari jalan dan bangunan sekitar.
- Jika lokasi lahan infill berada di sekitar permukiman skala rendah dan jalan lokal

Jarak antara bangunan dengan rumah skala kecil sekitarnya minimal 12 meter.
Ketinggian maksimal bangunan berasal dari sudut 35 yang dikur dari tepi jalan
terjauh (jika jalan lokal) dan 45 (jika jalan arteri)

- Jika lokasi lahan infill berada di sekitar permukiman skala rendah dan jalan arteri

Jarak antara bangunan dengan rumah skala kecil maupun sedang di sekitarnya
minimal 12 meter.
Ketinggian maksimal bangunan berasal dari sudut 45 yang dikur dari tepi jalan
terjauh (arteri)
Jika terdapat bangunan dengan tinggi 3-4 lantai menghadap perumahan skala rendah
di seberang jalan arteri maka dianjurkan membangun dinding pembatas (soft edge)
di tepi lahan bangunan lantai 3-4 tersebut.

- Jika lokasi lahan infill berseberagan dengan kawasan perdagangan dan/atau perumahan
skala besar lainnya.

Jarak antara bangunan dengan rumah skala kecil maupun sedang di sekitarnya
minimal 12 meter.
Jarak antara bangunan dengan hunian lantai 3 ke atas di sekitarnya minimal 25
meter.
Ketinggian maksimal bangunan berasal dari sudut 35 yang dikur dari tepi jalan
terjauh (jika jalan lokal) dan 45 (jika jalan arteri)
Jika terdapat bangunan dengan tinggi 3-4 lantai menghadap bangunan perdagangan
dan/atau hunian skala besar di seberang jalan arteri maka dianjurkan membangun
dinding pembatas (soft edge) di tepi lahan bangunan lantai 3-4 tersebut.

- Elemen Pelengkap
1. Komponen tambahan rumah infill seperti gazebo, garasi, gudang, kolam renang harus didesain
dengan menggunakan material yang sesuai dengan rumah rumah sekitar.
2. Garasi dapat menempel dengan rumah atau terpisah. Namun akan lebih baik jika modelnya
mengikuti rumah rumah di lingkungan sekitar.

Tidak Dianjurkan

Dianjurkan

Sumber : City of Orange (2013) dalam Infill Residential Design Guidelines)

Anda mungkin juga menyukai