BAB I
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RS FULL BETHESDA DELI SERDANG
A.
GAMBARAN UMUM
RS Full Bethesda Deli Serdang sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memilki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah
sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar yang sudah ditentukan, dimana salah satu tolok ukur mutu dan kualitas
pelayanan rumah sakit adalah angka infeksi nosokomial / HAIs.
Infeksi Nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated
Infections / HAIs adalah Infeksi yang terjadi setelah >48 jam paska masuk rumah
sakit, bisa setelah keluar rumah sakit. Infeksi yang terjadi pada pasien selama
proses perawatan di rumah sakit atau Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang
bukan dalam masa inkubasi saat masuk rumah sakit. Termasuk infeksi yang didapat
di rumah sakit tetapi muncul saat setelah keluar dari rumah sakit, juga termasuk
infeksi pada petugas rumah sakit / Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang
diperoleh karena pekerjaannya (okupasi).
Healthcare Associated Infections / HAIs Jika tidak dikendalikan dan dicegah dengan
sungguh-sungguh, bisa mengakibatkan kesakitan dan kematian. Orang-orang yang
berada di lingkungan rumah sakit seperti pasien, petugas kesehatan, penunggu /
pengunjung juga sangat berisiko terinfeksi. Infeksi di rumah sakit / HAIs masih
merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia.
Infeksi ini menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia.
Untuk itu Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Full Bethesda perlu
menyusun program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang bertujuan untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan
rumah
sakit
melalui
pencegahan
dan
perawatan,
memeriksa
catatan
medik
pasien,
laporan
laboratorium
4. Pendidikan dan Pelatihan PPI pada seluruh karyawan, pasien dan pengunjung RS Full
Bethesda
5. Penggunaan Obat Antibiotik secara Rasional.
6. Audit Program PPI
Pendidikan
Pelatihan
Wewenang
Tanggung Jawab
Kualifikasi
Jabatan
Uraian Tugas
Wewenang
Pendidikan
Pengalama
Tanggung Jawab
Kualifikasi
n
Pelatihan
Keahlian
Leadership,Komputer,
aktif/pasif
Jabatan
Inggris
Uraian Tugas
Wewenang
Bahasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Pengadaan kelengkapan administrasi
program pencegahan dan pengendalian Infeksi
Nosokomial
2.
Penyusunan kebutuhan anggaran untuk
kegiatan Pencegahan & Pengendalian Infeksi
Nosokomial
3.
Melaksanakan kegiatan administrasi
umum Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Nosokomial
4.
Mengunjungi ruangan setiap hari untuk
memonitor kejadian infeksi yang terjadi
dilingkungan kerjanya baik rumah sakit dan
fasilitas dan pelayanan kesehatan lainnya.
5.
Melaksanakan surveilans infeksi dan
melaporkan kepada Panitia PPI
6.
Mendesain, melaksanakan ,memonitor
dan mengevaluasi surveilans infeksi yang terjadi
di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
7.
Memonitor kesehatan lingkungan.
8.
Memonitor
kesehatan
petugas
kesehatan untuk mencegah penularan infeksi
dari petugas kesehatan ke pasien atau
sebaliknya.
Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SOP,
kewaspadaan Isolasi
Memonitor terhadap pengendalian antibiotik yang
rasional
Memberikan
motivasi
dan
teguran
tentang
pelaksanaan kepatuhan PPI.
Memberikan saran design ruangan rumah sakit agar
sesuai dengan prinsip PPI
Audit pencegahan dan pengendalian infeksi
termasuk
terhadap
penatalaksanaan
limbah,laundry ,gizi dan lain lain dengan
menggunakan daftar tilik
Sebagai coordinator antara departemen/unit dalam
mendeteksi ,mencegah dan mengendalikan infeksi di
rumah sakit.
Tanggung Jawab
Kualifikasi Pendidikan
Pengalman
Pelatihan
Keahlian
Jabatan
Uraian Tugas
Wewenang
IPCLN
1.
Mengisi
dan
mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien
di unit rawat inap masing-masing dan
menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien
pulang.
2.
Berkoordinasi
dangan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,
penyuluhan bagi pengunjung diruang rawat
masing-masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum paham.
1.
Memberikan
motivasi dan teguran tentang pelaksanaan
Tanggung Jawab
Kualifika
si
Pendidikan
Pengalaman
Minimal 2 tahun
Pelatihan
Keahlian
Jabatan
Uraian Tugas
Wewenang
Tanggung Jawab
Kualifikasi Pendidikan
SMF Dokter
1. Melaksanakan
kebijakan
dan
program
Pencegahan & PengendalianInfeksi Nosokomial
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan & program
PPI
3. Menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan
program PPI, dan program pendidikan dan
pelatihan PPI
4. Ikut serta dalam penyusunan laporan dan
pertemuan berkala
5. Ikut berperan serta dalam menentukan
penggunaan antibiotik yang rasional di rumah
sakit.
6. Ikut serta dalam penanganan kejadian luar biasa
(outbreak) di rumah sakit
Membuat pernyataan atas terjadinya infeksi
nosokomial atau tidak.
Sosialisasi program PPI bersama ketua
Melaksanakan pencegahan infeksi
Membantu menetapkan penggunaan antibiotic
Mengikuti rapat anggota Panitia PPIRS
Dokter Bedah, dokter ahli microbiologi, dokter
spesialis penyakit dalam .
Pengalama
n
Pelatihan
Keahlian
Jabatan
Keperawatan
1.
Melaksanakan kebijakan dan program
Pencegahan & PengendalianInfeksi Nosokomial
2.
Melaksanakan sosialisasi kebijakan &
program PPI
3.
Menyusun
dan
mengevaluasi
pelaksanaan program PPI, dan program
pendidikan dan pelatihan PPI
Uraian Tugas
4.
Ikut serta dalam penyusunan laporan
dan pertemuan berkala
5.
Ikut berperan serta dalam menentukan
penggunaan antibiotik yang rasional di rumah
sakit.
6.
Ikut serta dalam penanganan kejadian
luar biasa (outbreak) di rumah sakit
Wewenang
1.
Membuat dan melaksanakan
rencana tindak lanjut di area pelayanan
perawatan apabila ditemukan kejadian infeksi
nosokomial ( HAIs ).
2.
Memberikan usulan tentang
suatu
hal
yang
berhubungan
dengan
pencegahan dan pengendalian infeksi di
lingkungan rumah sakit
3.
Memberikan bimbingan di
area pelayanan perawatan tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi rumah sakit.
Tanggung Jawab
1. 1. Sosialisasi program PPI bersama ketua
2. 2. Mengawasi terlaksananya pencegahan dan
pengendalian
infeksi
di
area
pelayanan
perawatan.
3. 3. Membantu menetapkan penggunaan antibiotic
4. 4. Mengikuti rapat anggota Panitia PPIRS
Kualifikasi Pendidikan D3 / S1 Keperawatan
Pengalama
n
Pelatihan
Keahlian
Jabatan
Uraian Tugas
Wewenang
Tanggung Jawab
2.
Laboratorium, Farmasi, KesLing, K3,
Gizi, Laundry, IPS, RT/CS, CSSD,
1) Melaksanakan kebijakan dan
program Pencegahan & Pengendalian Infeksi
Nosokomial
2) Melakukan
sosialisasi
kewaspadaan isolasi (isolation precaution) ke
seluruh staff/karyawan.
3) Ikut serta dalam penyusunan
laporan dan pertemuan berkala
4) Ikut berperan serta dalam
menentukan penggunaan antibiotik yang
rasional di rumah sakit.
5) Ikut serta dalam penanganan
kejadian luar biasa (outbreak) di rumah sakit
6) Melakukan pengambilan sample
pemeriksaan mikrobiologi bakteri udara, swab
instrument, swab ruang perawatan (lantai,
dinding, dll).
7) Melakukan
pemeriksaan
mikrobiologi terhadap makanan jadi, alat makan
dan penjamah makanan melalui rectal swab.
8) Melakukan
pemeriksaan
mikrobiologi linen
9) Melakukan pemeriksaan minum
dan air bersih
10) Melakukan
pemetaan
pola
kuman.
1.
Memberikan usulan
tentang suatu hal yang berhubungan dengan
pencegahan dan pengendalian infeksi di
lingkungan rumah sakit
2.
Memberikan
bimbingan di area masing-masing tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah
sakit.
1.
Mengawasi
terlaksananya
SPO di areanya tanggung jawabnya masingmasing
2.
Mengawasi
dan
membimbing karyawan agar bekerja sesuai
Kualifikasi Pendidikan
Pengalama
n
Pelatihan
Keahlian
BAB II
A. Latar Belakang
85% ).
Bagi rumah sakit, terjadinya infeksi / HAIs akan menurunkan citra dan mutu
pelayanan rumah sakit oleh karena program pencegahan dan pengendalian infeksi
merupakan salah satu tolak ukur kendali pelayanan kesehatan rumah sakit.
Untuk itu RS Full Bethesda perlu menyusun program pencegahan dan
pengendalian infeksi . Pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI), sendiri merupakan salah satu bentuk dari program patient safety
(keselamatan pasien).
A.
Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan di RS Full Bethesda Deli Serdang
2. Tujuan Khusus
a.
b.
HAIs
B.
Ruang lingkup
Ruang lingkup dari program PPI RS Full Bethesda meliputi :
1.
2.
3.
4.
C.
5.
6.
Program PPI
Bethesda
Melakukan upaya Pencegahan Infeksi melalui :
1.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
7.
8.
9.
beresiko
formularium .
2 kali dalam setahun
10. Melakukan pendidikan dan pelatihan PPI pada
pasien, pengunjung dan seluruh karyawan RS Full Bethesda sebulan sekali.
11. Melakukan pertemuan rutin Tim PPI sebulan sekali.
KEGIATAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit
I
Kebersihan Tangan
1. Pemasangan handrub produksi RS
berstandar WHO di setiap tempat tidur pasien
rawat inap.
2. Lomba Kepatuhan cuci tangan antar ruangan
SASARAN
INDIKATOR
Seluruh unit
Seluruh unit
Seluruh unit
Seluruh unit yg
menghasilkan
limbah benda
tajam
Seluruh area RS
Laundry dan
Seluruh unit
Prosedur isolasi
Membuat Kebijakan ruang isolasi airbone
B
1
2.
3
4
Seluruh unit
pelayanan
Anggota Panitia
PPI /IPCLN
Seluruh unit
pelayanan
Terlaksananya koordinasi
panitia PPI
Tersedianya hasil
surveilans HAIs
Direktur
Seluruh unit
Seluruh unit
Unit
bersangkutan
Karyawan RSHJ
3
4
TIM PPI
seluruh
lingkungan RS.
Penggunaan
Obat
Antibiotik
Petugas CSSD
Karyawan RSFB
memahami ttg PPI
Semua petugas CSSD
sdh mengikuti pelatihan
dan bersertifikat
PPI tersosialisasi melalui
poster, banner dll
secara
Rasional.
1
2
E
1
AUDIT
Audit implementasi kewaspadaan isolasi
Tim PPRA
Pemberian AB sesuai dg
Pedoman
Tim PPRA
,
UGD,ICU,RB,CS
SD
Seluruh unit
Seluruh unit
BAB III
KERANGKA ACUAN
PROGRAM SURVEILANS INFEKSI NOSOKOMIAL
I.
PENDAHULUAN
Surveilans adalah kegiatan pengamatan sistematis aktif dan terus
menerus terhadap timbulnya dan penyebaran infeksi nosokomial pada suatu
peristiwa yang menyebabkan meningkat atau menurunkan resiko tersebut.
Kegiatan Surveilans merupakan hal yang penting dan luas dalam upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi , selain untuk mengetahui data
epidemologi HAIs , kegiatan surveilans dapat menurunkan kejadian HAIs di
rumah sakit.
Studi di AS menunjukkan bahwa program pengendalian infeksi nosokomial
dengan kegiatan surveilans mampu menurunkan kejadian infeksi nosokomial
sebanyak 32 % sedangkan program pengendalian infeksi nosokomial tanpa
surveilans kejadian infeksi nosokomial meningkat 18 %. Oleh karena itu
selain menerapkan cara pencegahan infeksi nosokomial yang benar dan
tersedianya sarana (alat dan bahan) yang memenuhi standar minimal
kegiatan
surveilans
epidemiologi
mutlak
ada
pada
setiap
program
II.
TUJUAN
Tujuan Umum :
Untuk mendapatkan data epidemiologis HAIs yang akurat sehingga dapat
diambil tindakan untuk pelaksanaan selanjutnya
Tujuan Khusus :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KEGIATAN POKOK
Perencanaan
Pengumpulan data
Analisa
Interpretasi
Desiminasi
Evaluasi
III.
IV.
RINCIAN KEGIATAN
1. Perencanaan
1.1.Persiapan format surveilans
1.2.Penunjukan IPCLN di setiap ruangan
yang berisiko
3. Analisa
V.
SASARAN
Sasaran dari kegiatan surveillance infeksi nosokomial adalah pasien yang
dilakukan pemasangan alat invasive ( Urine Cateter, Intra Vena Line, Central
Vena Line, ETT ), pasien pasca operasi, dan pasien tirah baring.
VI.
surveillance
infeksi
nosokomial
dilakukan
setiap
hari,
yang
VII.
VIII.
Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan surveilans infeksi nosokomial dibuat setiap bulan
sekali.
BAB IV
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA RASIONAL
A. Latar Belakang
Penyakit Infeksi masih merupakan penyakit yang banyak dijumpai di Indonesia
sampai saat ini. Oleh karena itu antibiotik masih tetap diperlukan. Dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dibidang Farmasi maka banyak
obat-obat baru yang diproduksi khususnya antibiotik. Produksi antibiotik yang
meningkat menyebabkan banyaknya antibiotik yang beredar di pasaran, baik dalam
jenis, jumlah maupun mutunya.
Data-data menunjukkan adanya penggunaan antibiotik dilapangan dilapangan yang
tidak rasional dan banyak fakta-fakta penyebabnya antara lain adanya pedomanpedoman yang tidak digunakan dan kurangnya pembinaan serta pengetahuan
pengobatan terapan dalam pendidikan, walaupun Pemerintah telah berupaya
memperbaikinya dengan mengeluarkan modul-modul pelatihan dan meningkatkan
fungsi komite Farmasi dan terapi. Hal ini memperbesar kemungkinan akan
penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
akan menimbulkan dampak negatif, seperti terjadinya kekebalan kuman terhadap
beberapa antibiotik, meningkatnya kejadian efek samping obat, biaya pelayanan
kesehatan menjadi tinggi dan dengan demikian tidak memberikan panutan yang
baik bagi peserta didik dalam pendidikan kedokteran maupun pendidikan keahlian,
khususnya untuk rumah-rumah sakit pendidikan. Atas dasar semuanya ini
penggunaan antibiotik perlu diatur agar dapat diberikan secara rasional dengan
pendekatan struktural dan lintas sektoral
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan penggunaan antibiotik secara rasional di rumah sakit sebagai
upaya meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan fungsi rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a.
agar tepat indikasi, tepat penderita, tepat obat, tepat dosis regimen, dan
waspada terhadap efek samping obat.
b.
Tingkat
kesembuhan
yang
tinggi
dalam
perawatan penderita
d.
Tidak
terjadi
kekebalan
kuman
terhadap
e.
antibiotik
terjangkau.
Antibiotik
yang
penggunaannya
tidak
dibatasi
(Unrestricted)
Antibiotik yang termasuk dalam kategori merupakan antibiotik yang sudah
terbukti efektif, aman dan relatif murah.
b.
dan uji
D. Evaluasi
Evaluasi terhadap penggunaan antibiotik secara rasional dilakukan setiap satu
tahun sekali dengan mengacu pada pola kuman dan peresepan dan dosis
antibiotik oleh dokter terkait.
BAB V
KERANGKA ACUAN
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
RS Full Bethesda
2. Tujuan
Umum :
Meningkatkan pengetahuan dan perilaku yang benar tentang pencegahan
dan pengendalian Infeksi Nosokomial di Rs Full Bethesda.
Khusus :
1.
Sasaran
Sasaran dari pelatihan ini adalah Karyawan RS Full Bethesda
IV.
Biaya
Biaya untuk pendidikan dan pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial
sebagai berikut :
No
Nama
Peserta
Biaya
IHT
Total Biaya
Rp 10.000.000,-
Perkegiatan
Kegiatan
1
Vol
Perawat,
dan penunjang
4
EHT
Perawat/Pos
Rp. 4000.000,-
Rp.12.000.000,-
Penyuluhan
Pasien dan
12
pengunjung
RSFB
TOTAL BIAYA
V.
Rp 22.000.000,-
NAMA
O
1
2
3
KEGIATAN
IHT
EHT
PENYULUH
BULAN
6
7
10
11
AN
VI.
12
setiap 1 (satu) tahun yang memuat semua program pendidikan dan pelatihan yang
sudah diprogram
BAB VI
KERANGKA ACUAN
melaksanakan
Pencegahan
Pengendalian
Infeksi
dapat
menyebabkan infeksi KLB. Dengan demikian perlu adanya audit untuk menentukan
sejauh mana program PPI dilaksanakan oleh karyawan.
Audit Program Pencegahan dan pengendalian Infeksi adalah Melakukan pemeriksaan
praktek aktual / nyata terhadap pelaksanaan Standar Program Pencegahan dan
pengendalian Infeksi yang sudah dibuat untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
II. Tujuan
Umum
5)
6)
7)
8)
Judul
Kebijakan
Bagian isi
Scoring
Membuat persiapan sebelum audit
Sarana dan prasarana terdiri dari : ( wastafel, tissue, tempat sampah,sabun antiseptik /
2)
3)
4)
5)
4.
< 75 %
76 84 %
> 85 %
: Kepatuhan minimal
: Kepatuhan intermediate
: Kepatuhan baik
Skoring formula
Kriteria ditandai dengan ya dan tidak
Nilai kepatuhan jumlah total ya dibagi jumlah total ya dan tidak dikali 100%
Total jumlah ya
-------------------------------------- Total jumlah ya dan tidak
X 100 %
Laporan hasil audit dibuat setiap selesai audit dan didesiminasikan ke ruangan
terkait.
FORM AUDIT
KEPATUHAN MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN
RS FULL BETHESDA
Kebersihan tangan merupakan pilar utama dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit
Ruangan:
Tgl :
NO
PERNYATAAN
YA
10
11
12
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
TIDAK
KETERANGAN
KEBIJAKAN :
Kebersihan tangan merupakan pilar utama dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit
TANGGAL :
RUANGAN :
AUDITOR :
NO
PERNYATAAN
10
11
11
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
YA
TIDAK
KETERANGAN
FORMULIR AUDIT
KEPATUHAN PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM RS FULL BETHESDA
KEBIJAKAN
Limbah benda tajam yang merupakan bagian dari limbah padat medis ditempatkan pada satu
wadah yang anti bocor & anti tusuk.
Pemilahan limbah harus dilakukan oleh petugas terkait mulai dari sumber yang menghasilkan
limbah (setiap ruangan).
TANGGAL :
RUANGAN :
AUDITOR :
NO
PERNYATAAN
TOTAL JUMLAH : YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
YA
TIDAK
KETERANGAN
LEMBAR AUDIT
Kebijakan :
Setiap tempat pewadahan limbah padat harus diberi label dan dilapisi kantong plastik
sesuai dengan jenis limbahnya yaitu :
1.Kuning : Limbah Infeksius, Sangat Infeksius
2.Hitam
TANGGAL :
RUANGAN :
AUDITOR
NO
1
PERNYATAAN
Pemisahan limbah dilakukan segera oleh
penghasil limbah
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
YA
TIDA
K
KETERANGAN
LEMBAR AUDIT
FASILITAS PEMBUANGAN LIMBAH
RS XJAKARTAKebijakan :
Setiap tempat pewadahan limbah padat harus diberi label dan dilapisi kantong plastik
sesuai dengan jenis limbahnya yaitu :
1.Kuning : Limbah Infeksius, Sangat Infeksius
2.Hitam
TANGGAL :
RUANGAN :
AUDITOR
NO
PERNYATAAN
YA
TIDAK
KETERANGAN
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
Kebijakan
APD harus tersedia di semua unit pelayanan dan penunjang RS Full Bethesda
TANGGAL :
RUANGAN :
AUDITOR
NO
1
PERNYATAAN
Ada kebijakan pembuangan limbah rumah
sakit
YA
TIDAK
KETERANGAN
dengan kebutuhan
4
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
LEMBAR AUDIT
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
( APD ) RS FULL BETHESDA
NO
PERNYATAAN
Sarung
tangan
ya
1
2
Memandikan
pasien
Vulva /Penis
Hygiene
Menolong BAB
Menolong BAK
Oral Hygiene
Pengisapan lendir
Mengambil darah
vena
Perawatan luka
mayor
Perawatan luka
minor
10
Perawatan luka
infeksius
11
Mengukur TTV
12
Melakukan
penyuntikan
tdk
Masker
ya
tdk
Gaun
ya
tdk
Topi
ya
tdk
ket
13
Pemasangan CVC
line
14
Intubasi
15
Memasang Infuse
16
Memasang Dawer
Catheter
17
18
Membersihka
peralatan habis
pakai
19
Transportasi pasien
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
LEMBAR AUDIT
PROSES RE-USE, DEKONTAMINASI , DESINFEKSI DAN STERILISASI PERALATAN
BERI TANDA ( ) PADA KOTAK YA DAN TIDAK
NO
1
2
3
PERNYATAAN
Ada SPO dekontaminasi, desinfeksi dan
sterilisasi
Menggunakan APD saat proses
dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi
Peralatan yang sudah dipakai oleh
YA
TIDAK
KETERANGAN
4
5
6
7
8
10
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
LEMBAR AUDIT
PENATALAKSANAAN LINEN
NO
1
2
PERNYATAAN
kotor
Limbah padat/feses dari linen
dibuang ke toilet sebelum linen kotor
dimasukkan ke kantong tertutup
( menggunakan APD)
Tidak memilah linen di tempat
perawatan pasien
Linen infeksius dipisahkan dikantong
kuning
Trolley linen bersih dan kotor
dibedakan
Mengangkut linen dalam kantong
tertutup
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )
YA
TIDAK
KETERANGAN
LEMBAR AUDIT
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
NO
PERNYATAAN
kotor
Bersihkan dan desinfeksi pegangan
pintu, stop kontak lampu, kibord
computer,Tempat tidur dan penghalang
tempat tidur, meja, kursi pasien setiap
4
5
hari
Furniture dibersihkan setiap hari
Menggunakan APD dan SPO saat
pembersihan tumpahan darah atau
cairan tubuh
Tidak menggunakan sapu saat
membersihkan lantai karna
menghasilkan debu
Lantai , meja kursi dan tempat tidur
dibersihkan setiap pasien sudah keluar
10
membersihkan lingkungan
Semua kain lap yang digunakan
11
12
YA
TIDAK
KETERANGAN
13
14
setiap hari
Gorden tidak menyentuh lantai, dicuci
15
16
17
18
tanaman pot
Meja pemeriksaan pasien yang sudah
bersentuhan dengan pasien dibersihkan
dan didesinfeksi diantara pasien yang
berbeda
TOTAL JUMLAH YA ( A )
X 100
TOTAL YA DAN TIDAK ( A dan B )