Anda di halaman 1dari 9

LTM RESUME PHI

BAB 1 s/d BAB 3

Disusun oleh:
Rizqy Agusta Primananda
1606909271
Program Studi Ilmu Hukum

Fakultas Hukum
Universitas Indonesia
Pengertian Tata Hukum dan Tata Hukum Indonesia
Oleh Rizqy Agusta Primananda, 1606909271

Tata hukum suatu negara adalah tata hukum yang ditetapkan atau dipisahkan
oleh negara itu. Jadi tata hukum Indonesia adalah tata hukum yang diterapkan oleh
pemerintah negara Indonesia. Tata Hukum Indonesia juga terdiri atas aturan-aturan
hukum yang ditata atau disusun sedemikian rupa, dan aturan-aturan itu antara satu
dan lainnya saling berhubungan dan sang menentukan. Aturan-aturan hukum yang
berlaku di Indonesia berkembang secara dinamis sesuai dengan perkembangan
zaman dan perkembangan kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya suatu aturan yang
sudah tidak memenuhi kebutuhan masyarakat perlu diganti dengan yang baru.
Perkembangan masyarakat tentu diikuti oleh perkembangan aturan-aturan yang
mengatur pergaulan hidup sehingga tata hukum pun yang selalu berubah-ubah,
begitu pula tata hukum Indonesia. Suatu tata hukum yang selalu berubah-ubah ,
mengikutu perkembangan masyarakat di tempat mana tata hukum itu berlaku untuk
memenuhi perasaan keadilan berdasarkan kesadaran hukum masyarakat.
Ruang Lingkup
Pengantar hukum Indonesia memperlajari hukum yang saat ini sedang
berlaku, dengan kata lain obyek dari pengantar hukum Indonesia adalah hukum
positif atau Ius Constitutum. Fungsi pengantar hukum Indonesia mengantarkan setiap
orang yang akan mempelajari hukum positif Indonesia.
a. Hukum Positif
Di dalam Blacks Law Dictionary telah dirumuskan, bahwa hukum positif
(Positive Law), adalah:
Law actually and specifically enacted or adopted by proper authority for
the goverment of an organized jural society(Henry Campbell Black; 1968).
Apakah Perumusan tersebut di atas sudah tepat? Untuk menilainya, diperlukan
penjelasan lebih lanjut mengenai hukum positif, atau stelig rech. Suatu kaidah hukum
yang berlaku, sebenarnya merumuskan suatu hubungan (yang pantas) antara fakta
hukum dengan akibat hukum yang merupakan abstraksi dari keputusan-keputusa
(JHA logemann 1954) Keputusan-keputusan yang konkrit sebagai fakta sosial yang
mengatur

hubungan-hubungan. Senantiasa terjadi dalam suatu pergaulan hidup

tertentu , serta berorientasi pada suatu tertib pergaulan hidup, kejadian-kejadian


tersebut selalu terjadi pada masyarakat-masyarakat tertentu, misalnya, apa yang
merupakan hubungan hukum di Indonesia.
b. Hukum Alam dan Hukum Positif

Oleh Burke diakatakan, bahwa hukum alam merupakan (J.Burke: 1976) : ...
law as the meanation of the Divine Providence, rooted in the nature and
reason of man. It is both interior and superior o positive law.... Sejarah
perkembangan ajaran hukum alam, berintikan pada usaha atau kegiatan
manusia untuk mencari keadilan yang mutlak. Selaa lebih kuran 250 tahun,
ajaran hukum alam timbul dan tenggelam, sebagai suatu usaha untuk mencari
hukum ideal yang lebih tinggi tingkatnya daripada hukum positif. Sudah
tentu, bahwa pendapat-pendapat tentang hukum alam berubah-ubah sesuai
dengan perkembangan sosial dan politik; akan tetapi intinya tetap sama, yakni
suatu keinginan, yang kuat untuk mencari sesuatu yang lebih tinggi daripada
hukum positif.
Perlu diakui, bahwa ajaran-ajaran hukum alam telah. Dipergunakan untuk
mencapai beberapa tujuanm dan dalam hal ini ajaran-ajaran tersebut di dalam
praktiknya mempunyai fungsi-fungsi tertentu.
Beberapa hal yang perlu dicatat sebagai contoh, antara lain (W. Friedmann: 1967).
1. Ajaran hukum alam telah dipergunakan sebagai sarana untuk merubah sistem
hukum Romawi Kuno, menjadi suatu sistem hukum kosmopolitan.
2. Ajaran hukum alam telah dipergunakan sebagai saran dalam pertentangan
anara pihak Gereja dengan kaisar-kaisar Jerman, pada abad menengah atau
pada abad pertengahan.
3. Validitas Hukum internasional telah ditanamkan atas dasar ajaran hukum
alam.
4. Ajaran hukum alam telah di pergunakan dalam memperjuangkan kebebasan
terhadap absolutisme.
5. Ajaran hukum alam telah dipergunakan oleh hakim-hakim Amerika Serikat
untuk menahan usaha-usaha lembaga legislatif untuk merubah dan
memperketat kebebasan individu, dengan cara menafsirkan Konstitusi.

Perbedaan dan Hubungan antara Pengantar Hukum Indonesia dan Pengantar Ilmu
Hukum
Pengantar ilmu hukum sebagai mata kuliah dasar bagi setiap orang yang akan
mempelajari ilmu hukum dan memberikan pengetahuan-pengetahuan dasar. Dalam
hal ini perlu terlbih dahulu dibicarakan tentang ruang lingkup ilmu hukum.
Pembicaraan ini diawali dengan membahas lebih dahulu pengertian disiplin
hukum. Yang dimaksud dengan disiplin adalah sistem ajaran mengenai kenyataan

atau gejala-gejala, yang dihadapi kemudian, secara umum disiplin dapat dibedakan
antara disiplin analitis dan disiplin preskriptif.
Yang pertama adalah merupakan suatu sistem ajaran yang titik beratnya
menganalisis, memahami, serta menjelaskan gejala-gejala yang dihadapi. Bidang
disipln yang termasuk dalam pengertian yang pertama contohnya antara lain adalah
sosiologi, psikologi, ekonomi dan seterusnya. Kemudian yang dimaksud dengan
displin preskripti adalah sistem ajaran yang menentukan apakah yang seyogyanya
atau yang seharusnya dilakukan di dalam menghadapi kenyataan tertentu. Dari
pernyataan tersebut nampak dengan jelas bahaw dalam disiplin preskriptif
terkandung adanya nilai-nilai tertentu yang akan dikejar dan bersifat normatif
(memberi pedoman patokan). Beberapa bidang studi yang termasuk dalam
kelompokdisiplin preskriptif adalah hukum dan filsafat.
Apabila pembacaraan dibatasi pada disiplin hukum itu mencakup tentang:
1) Ilmu-ilmu Hukum
2) Politik Hukum
3) Filsafat Hukum

Sejarah Tata Hukum Indonesia dan Sistem Hukum di Indonesia


Sejarah tata hukum Indonesia dapat dilihat:
1. Sejarah Tata Hukm dan Politik Hukum Pada Masa Pra Kemerdekaan. Sejarah
Hukum Indonesia, Khusus mengenai perundang-undangan, pada masa
kolonialisme Belanda dapat debedakan dalam:
a. Periode Kekuasaan VOC yang berkangsung dari tahun 1602-1799
Pada periode kekuasaan VOC tidak banyak produk perundang-undangan
yang secara langsung berpengaruh terhadap kehidupan tata hukum secara

keseluruhan. Pada masa itu orang-orang Belanda ayng ada di Indonesia


tunduk pada ketentuan yang berlaku bagi awak kapal Belanda.
b. Periode Kekuasaan pemerintah penjajahan Belanda 1800-1942
Pada periode kekuasaan penajajahan Pemerintah Belanda, dikenal tiga
masa perundang-undangan
Masa Besluiten Regerings (1800-1855)
Pada Masa ini hanya raja yang berkuasa untuk mengurus dan mengatur
segala sesuatu di Belanda dan daerah jajahan, walaupun dalam prektik
dilaksanakan oleh Guberneur Jendral. Hana ada satu macam peraturan
yang dikenal pada masa itu yakni (Peratran Pusat/Algemene Verodering)
yang dikeluarkan oleh raja yang disebut Koninklijk Besluit (K.B). Isi dari
K.B mungkin berupa tindakan eksekutif dan merupakan ketetapan,
maupun tindakan legislative.
Masa Regerings Reglement (1855-1926)
Ditinjau dari isinya dapatlah dikatakan bahwa R,R merupakan semacam
Undang-undang Dasar Pemerintah Jajahan Belanda, ahirnya R.R sebagai
akibat dari adanya perubahan undang-undang dasar di negeri Belanda
pada tahun 1848. Parlemen dan raja pada masa R.R, bentuk perundangundangan yang dikenal disamping Wet (UU) dan KB adalah bentuk
Algemene

Verordening

lain,

yakni

Ordonnantie

dan

Kroonordonantie. Dengan demikian pada masaitu ada empat macam


bentuk susunan Algemene Verordening yakni :
- WET (UU)
- KB lebih tinggi dari Kroon-Ordonantie
- Kroon-Ordonantie lebih tinggi dari Ordonantie
Masa Indische Staats Regeling (1926-1942)
Sebagai akibat perubaan UUD Belanda tahun 1922 tata hukum di Hindia
Belanda. Perubahan ini didahului oleh perubahan RR mejadi IS pada
tanggal 1 Januari 1926. Pada masa IS dimungkinkan adanya 3 macam
bentuk peraturan:
-

WET (UU)
KB (Peraturan yang ikeluarkan Raja)
Ordonantie (Peraturan yang dikeluarkan oleh Badan-badan di Hindia
Belanda).

Masa 1945-1949 (18-8-1945 sampai 26-12-1949)


bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bebas dan tidak tergantung pada
bangsa mana pun juga. Dengan demikian, bangsa Indonesia bebas dalam
menentukan nasibnya, mengatur negaranya dan menetapkan tata

hukumnya.

Undang-undang

Dasar

yang

menjadi

dasar

dalam

penyelenggaraan Pemerintah ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.


Undang-undang Dasar yang ditetapkan untuk itu adalah UUD 1945.
Bentuk tata hukum dan politik hukum yang akan berlaku pada masa itu
dapat dilihat pada Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945.
Tata Hukum Indonesia Pada Masa 1945-1949 (18-8-1945-26-12-1949)
Pasal II aturan peralihan UUD menetukan bahwa segala badan negara
dan peraturan yang ada maih langsung berlaku, selama belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini. Dari ketentuan tersebut
dapat diketahui bahwa hukum yang dikehendaki untuk mengatur
penyelenggaraan negara adalah peraturan-peraturan yang telah ada dan
berlaku sejak masa sebelum Indonesia merdeka. Hal ini berarti segala
peraturan yang telah ada dan berlaku pada zaman penjajahan Belanda dan
masa Pemerintah bala tentara Jepang, tetap diberlakukan. Pernyataan itu
adalah untuk mengatasi kekosongan hukum, sambil menunggu produk
peraturan baru yang dibentuk oleh Pemerintah negara Republik Indonesia.
Dengan demikian, jelaslah bahwa tata hukum yang berlaku pada masa
1945-1949 adalah segala peraturan yang telah ada dan pernah berlaku
pada masa penjajahan Belanda, masa Jepang berkuasa dan produk-produk
peraturan baru yang dihasilkan oleh Pemerintah negara Republik
Indonesia dari 1945-1949.
Masa 1950-1959 (17-8-1950 sampai 4-7-1959)
Konstitusi RIS hanya berlaku 7 bulan 16 hari kemudian diganti dengan
UUDS 1950 yang berlaku sampai 4-7-1959. Tata Hukum yang
diberlakukan pada masa ini adalah tata hukum yang terdiri dari semua
peraturan yang di nyatakan berlaku berdasarkan Pasal 142 UUDS 1950,
Kemudian ditambah dengan peraturan baru yang dibentuk oleh
pemerintah negara selama kurun waktu dri 17-8-190 sampai dengan 4-71959.
Masa 1959 sampai Sekarang (5-7-1959 sampai sekarang)
UUDS 1950 hanya berlaku sampai tanggal 4 Julis 1959, karena dengan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 UUDS 1950 dinyatakan tidak berlaku lagi dan
sebagai gantinya adalah UUD 1945. Jadi UUD yang berlaku di Indonesia
sejak 5 Juli 1959 hingga sekarang adalah UUD 1945. Tata hukum yang

berlaku pada masa ini adalah tata hukum yang terdiri dari segara
peraturan yang berlaku pada masa 1950-1959 dan yang dinyatakan masih
berlaku berdasarkan ketentuan Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945
ditambah dengan berbagai peraturan yang dibentuk setelah Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 itu.

Hukum Tata Negara


Hukum tata negara adalah ketentuan hukum yang mengatur atau mengenai
bagaimana susunan organisasi negara akan ditetapkan. Jadi hukum tata negara
mempelajari:
1. Pembentukan jabatan-jabatan dan susunan atau struktur
2. Penunjukan pejabat-pejabatnya
3. Kekuasaan atau Kewibaan hak dan kewenangan yang berkaitan dengan
jabatan tersebut
4. Lingkup wilayah dan lingkup pribadi yang mendapat limpahan tugas dan
kewenangan
Negara adalah organisasi yang mengatur keseluruhan hubungan antara
manusia yang satu dengan manusia yang lain di dalam masyarakat dan
menegakkan aturan itu dengan kewibawaannya.
Ciri-ciri dari suatu organisasi negara adalah:
1. Adanya kerjasama yang serasi diantara warga negaranya.

2. Adanya pembagian kerja


3. Adanya tujuan yang hedak dicapai :
a. Tujuan harus jelas
b. Diperlukan oengawasan dari pimpinan
Pimpinan tertinggi suatu negara adalah pemerintah. Organinsasi negara
dengan segalah bagian-bagiannya ditetapkan secara tepat. Fungsi pengawasan dan
pimpinan dapat dilimpahkan kepada pemegang fungsi yang lebih rendah. Fungsi
merupakan tugas tertentu dalam hubungan organisasi atau suatu bentuk kerjasama.
Jadi organisasi negara yang mengatur keseluruhan hubungan antar manusia
dalam masyarakat dan menegakkan aturan itu dengan kewibawaannya, Kekuasaan
organisasi negara berlandaskan pada corak negara, yaitu apakah berbentuk republik,
kerajaan dan sebagainya. Kekuasaan negara dijalankan sesuai dengan sistem
pemerintahan yang berlaku. Jika pemerintaan berlandaskan hukum, maka kekuasaan
dan kewenangan negara harus bersumber pada hukum, jika pemerintahan
berlandaskan kekuasaan (politie) maka berdasarkan kekuasaan semata-mata tanpa
batas.
Sistem

Pemerintahan

berdasarkan

pada

hukum

(di

negara

barat)

Dikelompokkan dalam negara hukum dnegan prinsip pasif dan aktif.


Berdasarkan prinsip pasif dengan unsur-unsur :
a.
b.
c.
d.

Adanya jaminan terhadap hak asasi


Adanya Pemisahan kekuasaan
Adanya pemerintahan berdasarkan undang-undang
Adaya peradilan admininstratif

Sedangkan prinsip aktif ditandai dengan unsur-unsur:


a. Hukum sebagai kekuasaan tertinggi (Supremacy of law)
b. Kesamaan dihadapkan hukum (equality before the law)
c. Konstitusi berdasarkan hak-hak individu (Constituion based on individual
rights)
Istiah lain yang dipakai untuk hukum tata negara adalah hukum negara yang
merupakan tejemahan dari istilah bahasa Belanda Staatsrecht. Menurut
kepustakaan Belanda istilah Staatsrecht mempunya dua artu yaitu :
1. Staatsrecht in Ruimere (dalam arti luas) dan
2. Staatsrecht in Engere (dalam ari sempit)
Hukum tata negara dalam artu luas sama artinya dengan hukum negara, sedangkan
dalam artu sempit membedakan hukum tata negara dan hukum administrasi negara.

Daftar Pustaka

INDONESIA, TIM PENGAJAR HUKUM. 2014. "MATERI AJAR PENGANTAR


HUKUM INDONESIA." Depok.
2015. Sudut Hukum. Juli 26. Accessed 10 21, 2016.
http://www.suduthukum.com/2015/07/tata-hukum-indonesia-padamasa-1945.html.

Anda mungkin juga menyukai