Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 13

MATEMATIKA MODEL
(FORMAL)

SRI WAHYUNI NINGSIH


15709251039
Pendidikan Matematika Kelas B
Tugas Portofolio Mata Kuliah Matematika Model dengan Dosen Pengampu
Bapak. Prof. Dr. Marsigit, MA.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

FORMAL
A. Pengantar
Formal adalah suatu kata yang tidak asing bagi kita, khususnya bagi para
pelaku di dunia pendidikan. Sebab formal merupakan istilah yang sering
digunakan ketika mengenyam pendidikan di sekolah, maka dikatakan sebagai
pendidikan formal. Selain formal, masih dalam bidang pendidikan itu sendiri ada
juga pendidikan informal, yakni pendidikan yang didapat selain jalur sekolah/jalur
resmi, misalnya les atau kursus. Dalam pemerintahan, formal juga dikenal sebagi
suatu yang wajar, resmi dan sesuai peraturan yang ada. Formal dari asal katanya
yakni form juga dapat berarti bentuk atau suatu aturan tertentu.
Seiring berkembangnya, ternyata formal juga sebagai metode yang dikenal
dengan metode formal. Pada bidang pemprogaman komputer, metode formal1
didasarkan pada representasi matematis dan analisis perangkat lunak (kalkulus
predikat digunakan sebagai dasar untuk bahasa spesifikasi formal). Metode
Formal menggunakan konsep matematika diskrit sebagai mekanisme representasi
dengan demikian pembuktian logis dapat diterapkan pada masing-masing fungsi
yang dimiliki sistem sehingga dapat diketahui bahwa spesifikasi dari tiap fungsi
tersebut benar dan logis. Lebih lanjut, Metode formal2 digambarkan sebagai
penerapan berbagai cukup luas fundamental ilmu komputer teoritis, dalam kalkuli
logika tertentu, bahasa formal, teori automata, dan semantik program, tetapi juga
sistem jenis dan tipe data aljabar untuk masalah dalam spesifikasi perangkat lunak
dan perangkat keras dan verifikasi.
Meskipun metode formal lebih dahulu dikenal dalam dunia pemprograman
komputer,namun metode formal itu sendiri dilandasi dengan matematis dan
analitis yang kuat sehingga mampu diperoleh kesimpulan. Dalam hal ini metode
1 bab_8_pengantar_metode_formal.pdf diunduh dari
https://achmadyasid.files.wordpress.com
2 http://shinichinisshoku.blogspot.co.id/2012/11/formal-method.html

formal itu sendiri sangat berkaitan dengan logika. Oleh karena itu, dalam tulisan
kali ini akan menjelaskan tentang sedikit logika yang dijelaskan dengan metode
formal lewat buku Evert W. Beth yang berjudul Formal Methods. An
Introduction to Symbolic Logic and To The Study of effective Operations in
Aritmethic and logic.
B. Metode Formal dalam Logika
Manusia sebagai makhluk telah dibekali dengan akal dan hati. Akal yang
dimiliki manusia membuat manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir dan
menalar sehingga emmbuat tingkatan berpikir manusia lebih tinggi daripada
hewan. Karena kemampuan berpiki dan kemampuan menalar manusia, maka
manusia mampu berargumen dan mengambil keputusan atas penalaran yang
dilakukan. Proses penalaran yang dilakukan manusia tentunya tidak terlepas dari
logika mereka. Baik buruk hasil pemikiran manusia mencerminkan sejauh mana
logika mereka dijalankan.
Berkaitan dengan penalaran logis manusia, Evert3 menyebutkan bahwa
banyak filsuf telah mempertimbangan tentang penalaran logis sebagai
kemampuan yang bukan dibawa sejak lahir oleh manusa dan sebagai suatu fitur
khusus dalam pikiran manusia. Pada dasarnya kemampuan penalaran orang setiap
orang berbeda bisa saja dikarenakan berbagai macam keadaan. Pengamatan Evert,
salah satunya dia menyebutkan karena ketiadaan kecerdasan umum, kurangnya
konsentrasi dan tidak mengikuti pendidikan formal. Kemampuan berargumentasi
secara logis adalah kemampuan bawaan yang dipadukan dengan latihan,
pengetahuan tentang teori yang bagaimanapun kemampuan tersebut hanya bisa
ditingkatkan dengan melakukan analisis dan refleksi.
Evert4 dalam bukunya menyajikan logika yang singkat namun jelas di
mana bersyarat adalah hubungan primitif tunggal. Tiga pendekatan yang
3 Evert W. Beth, Formal Methods. An Introdustion to Symbolic ogic and
To The Study of Effective Operations in Arithmetic and Logic
(Dordrecht-Holland: D. Reidel Publishing Company, 1962), hal.x

dijelaskan secara terpisah oleh evert adalah deduksi-teoritis, semantik, dan


aksiomatik.

Deduksi-teoritis melibatkan suatu bagian dari premis kesimpulan


melalui sistem "schemata pengurangan" dan "pemotongan bawahan"

yang menghasilkan "tabel deduktif";


Semantik diperoleh dari pertimbangan singkat kebenaran-tabel untuk
analisis sequents dengan metode tabel semantik yang telah banyak

dikembangkan oleh penulis dalam karya-karya sebelumnya;


Aksiomatik mengembangkan sistem deduktif berdasarkan logika;
aksioma dan aturan modus ponens. Ketiga pendekatan tersebut secara
bersama dengan bukti yang kuat dan lengkap, menuju logika
implicational intuitionistic.

Dalam dua bab berikutnya tiga pendekatan tersebut diperluas kepada yang pertama logika
sentensial penuh, kemudian logika quantificational murni, dan terakhir ke sistem yang
mencakup logika mengidentifikasi dan "fungsi". (Yang terakhir ini melibatkan
pengenalan simbol untuk operasi pada domain individu. Namun, ini tidak digunakan
untuk membangun jangka kompleks, tapi hanya muncul dalam formula atom dari bentuk
f (x, y) = t. Maka khusus aksioma bentuk

4 Ibid. Hal 1

( x )( y ) ( t ) [ f ( x , y )=t t=t ] diperlukan)

Anda mungkin juga menyukai