1. Kebahagiaan yang besar dan antisipasi untuk mengungkapkan ketakutan yang tidak
diketahui
2. Ketakutan terhadap tehnologi, intervensi dan hospitalisasi
3. Ketegangan,ketakutan dan kecemasan mengenai nyeri serta kemampuan untuk melatih
control diri selama persalinan
4. Perhatian mengenai kesejahteraan bayi dan kemampuan pasangan untuk melakukan
koping
5. Ketakutan terhadap kematian terutama pada ibu yang mengalami komplikasi perdarahan,
distosia bahu, seksio sesaria darurat.
6. Proses persalinan yang menyebabkan banyak data pribadi diketahui oleh orang banyak
(public) sehingga menimbulkan rasa malu.
B. gangguan mental minor pada kehamilan trimester lanjut
Gangguan lanjut mental minor pada kehamilan lanjut merupakan wujud kedepresian yang
dialami oleh ibu atas kehamilannya yang telah berusia lanjut untuk menjelang proses
persalinannya. Gangguan mental ini dapat berupa:
1. Depresi
Depresi dapat berupa gejala atau kumpulan gejala (sindrom) ataupun gangguan depresi.
Sedih, murung, tidak bersemangat, ingin menyendiri. Ibu dikatakan menderita gangguan
depresi bila gejala dan tanda yang ada pada ibu memenuhi kriteria diagnostic untuk
gangguan depresi.
Depresi dapat diakibatkan oleh berbagai faktor antara lain:
a) Faktor biologis: bahwa adanya konsistensi dari hipotesis gangguan mood
berhubungan erat dengan diregulasi dan biogenicamin, serotonin, norepinefrin dan
dopamine pada ibu hamil
b) Faktor genetic
c) Faktor psikososial
d) Faktor kepribadian : orang mempunyai kepribadian histronik, obsesif, kompilsif dan
borderline lebih banyak menderita gangguan depresi disbanding ibu yang mempunyai
kepribadian antisosial dan paranoid.
e) Faktor ketidakberdayaan . ketidakberdayaan
yang
dipelajari
dari
depresi
menghubungkan fenomena depresi pada ibu tentang pengalaman peristiwa yang tidak
terkendali. Kriteria diagnostic untuk gangguan depresi pada ibu hamil pada usia
lanjut:
Adapun gejala yang sudah berlangsung sekurang-kurang dua minggu dan
menunjukkan adanya perubahan dari fungsi sebelumnya.