Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

PENILAIAN INTERNAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

ISNAENI
NUR ATIKA
HARDIANTI NURSAM
ANGGITA

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. Karena berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Strategis berjudul Penilaian Internal ini.
Makalah ini membahas tentang penilaian internal sebagai salah satu
proses dalam manajemen strategis secara terperinci sehingga diharapkan
bahwa pembaca akan lebih memahami tentang Penilaian internal itu
sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih memiliki banyak kekurangan dan oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun tetap kami harapkan untuk perbaikan di masa
yang akan datang.

Makassar, September 2016

Kelompok 4

Manajemen Strategi | 2

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................5
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Hakikat audit internal.................................................................5


Pandangan Berbasis Sumber Daya.............................................6
Menyatukan strategi dan budaya...............................................7
Fungsional Bisnis........................................................................8
Analisis Rantai Nilai...................................................................13
Matriks Evaluasi Faktor Internal.................................................13

PENUTUP.............................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................15
B. Saran.............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16

Manajemen Strategi | 3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dengan berkembangnya praktik
bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin
ketatnya persaingan di dunia bisnis. Dunia bisnis selalu dihadapkan dengan konsep
baru, sistem baru, dan prosedur baru. Terlebih lagi praktik bisnis yang bergerak di
bidang yang sama akan mempertajam persaingan yang terjadi. Apabila perusahaan
tidak mampu bersaing kemungkinan terburuk yang akan terjadi adalah kebangkrutan.
Agar dapat bertahan dan tetap unggul, perusahaan berusaha menerapkan
berbagai kebijakan dan strategi seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, efektivitas
dan pengendalian internal yang baik, tentunya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
konsumen dan memberikan pelayanan yang terbaik.Disinilah pentingnya penilaian
internal dilakukan disamping penilaian eksternal agar organisasi dapat mengatasi
masalah-masalah yang terjadi khususnya dalam internal maupun eksternal organisasi.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas tentang penilain internal secara
terperinci.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hakikat audit internal ?
2. Bagaimana pandangan berbasis sumber daya ?
3. Bagaimana menyatukan strategi dan budaya ?
4. Bagaimana Fungsional Bisnis dalam Organisasi ?
5. Bagaimana Analisis rantai nilai ?
6. Bagaimana Matriks Evaluasi Faktor internal ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Hakikat audit internal
2. Mengetahui pandangan berbasis sumber daya
3. Mengetahui menyatukan strategi dan budaya
4. Mengetahui Fungsional Bisnis dalam Organisasi
5. Mengetahui Analisis Rantai nilai
6. Mengetahui Matriks Evaluasi Faktor Internal

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Audit Internal

Manajemen Strategi | 4

Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis
dan tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area.
Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan peluang/ancaman eksternal dan
pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan strategi.
Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan
mengatasi kelemahan.
a) Kekuatan-kekuatan internal utama
Kekuatan sebuah perusahaan yang tidak dapat dengan mudah ditandingi atau
ditiru

oleh

para

pesaing

dinamakan

komperensi

khusus

(distinctive

competences). Membagun keunggulan kompetitif melibatkan kemampuan untuk


memanfaatkan kompetensi khusus dalam penelitan dan pengembangan untuk
memproduksi beragam produk yang inovatif.sebagai contoh, Siemens
memanfaatkan kompetensi khusus dalam penelitian dan pengembangan untuk
memproduksi beragam produk yang inovatif.
Beberapa peneliti menekankan pentingnya audit internal sebagai bagian dari
proses manajemen strategis yaitu membandingkan dengan audit eksternal.
Robert Grand dalam buku David (2009) menyimpulkan bahwa audit internal
lebih penting dengan mengatakan bahwa, dalam dunia dimana preferensi
konsumen sangat dinamis, identitas konsumen berubah, dan teknologi yang
dimaksudkan untuk melayani kebutuhan konsumen terus-menerus berkembang.
Orientasi yang terfokus secara eksternal tidak akan memberi sebuah landasan
yang aman bagi perumusan jangka panjang. Ketika lingkungan eksternal
berubah, sumber daya dan kapabilitas perusahaan sendiri kiranya merupakan
landasan yang lebih stabil untuk mendefinisikan identitasnya.
Oleh karenanya,definisi bisnis dalam artian apa yang sanggup dilakukannya
menawarkan landasan yang olebih tahan lama bagi strategi daripada definisi
yang didasarkan pada kebutuhan apa yang coba dipenuhi oleh bisnis.
b) Proses Melakukan Audit Internal
Proses menjalankan audit internal memberikan banyak peluang untuk pihak yang
berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi
mereka merupakan bagian dari perusahaan secara keseluruhan. Manajemen
strategis adalah proses yang sangata interaktif yang membutuhkan koordinasi
efektif antara manajer manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi,
litbang dan sistim informasi manajemen. Walaupun proses manajemen strategis
dipantau oleh penyusun strategi, keberhasilan membutuhkan kerjasama manajer
dan staf dari semua area fungsional untuk memberikan ide dan informasi.
Manajemen Strategi | 5

Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan evaluasi


informasi tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor penentu keberhasilannya
terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dapat diindentifikasi dan diprioritaskan.
Melalui keterlibatan dalam menjalankan audit manajemen strategi internal,
manajer dari departemen dan divisi yang berbeda dalam perusahaan dapat ikut
serta memahami sifat dan pengaruh dari area fungsional bisnis lainnya dalam
perusahaan. Pengetahuan hubungan tersebut sangat peting untuk penetapan tujuan
dan strategi yang efektif.
B. Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV)
Pendekatan berbasis sumber Daya tentang keunggulan kompetitif

menyatakan

bahwa sumber daya internal adalah lebih penting untuk perusahaan dibanding faktor
eksternal dalam mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Jay Barney menyatakan bahwa kinerja organisasi pada dasarnya ditentukan sumber
daya internal yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:
1. sumber daya fisik,
2. sumber daya manusia
3. sumber daya organisasi
Teori ini menekankan bahwa sumber daya membantu perusahaan mengeksploitasi
peluang dan menetralisasi ancaman. Ide dasar RBV adalah bahwa bauran, jenis,
jumlah dan sifat dari sumber daya internal perusahaan harus dipikirkan lebih dahulu
dan penting mengembangkan strategi yang dapat mengarahkan pada keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Teori ini sangat berguna bagi perusahaan yang
menjalankan strategi yang belum diimplementasikan oleh perusahaan pesaing
manapun.
Sumber daya bernilai harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Sumber daya langka adalah sumber daya yang tidak dimiliki perusahaaan pesaing.
Jika banyak perusahaan memiliki sumber daya yang sama, maka perusahaan
tersebut cenderung mengimplementasikan strategi yang mirip, maka tidak akan
memberikan keunggulan kompetitif.
2. Sumber daya yang sama sulit untuk ditiru, jika perusahaan tidak dengan mudah
mendapatkan sumber daya, maka sumber daya akan mengarah kepada keunggulan
kompetitif.
3. Tidak mudah

digantikan,

apabila

tidak

ada

produk

pengganti

yang

memungkinkan, maka perusahaan akan mampu mempertahankan keunggulan


kompetitifnya.

Manajemen Strategi | 6

Semakin banyak sumber daya memenuhi kriteria tersebut, maka semakin kuat
keunggulan kompetitif perusahaan dan semakin lama bertahannya.
C. Menyatukan Strategi dan Budaya
Budaya perusahaan (organizational culture) merupakan pola perilaku yang
telah dikembangkan oleh suatu organisasi untuk menghadapi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap sah
dan akan diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk dimengerti,
dipikirkan, dan dirasakan.
Budaya perusahaan memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan
tindakan strategi perusahaan, terkadang mendominasi pilihan langkah strategis,
yang mana nilai, kepercayaan, ritual, seremonial, mitos, cerita, legenda, bahasa,
symbol, dan kepahlawanan yang sudah terpatri dalam pemikiran dan tindakan dari
pimpinan perusahaan, sehingga mempengaruhi pilihan strategi yang dipilihnya.
Budaya perusahaan secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis dan
harus dievaluasi selama audit manajemen strategis internal dan mengabaikan
pengaruh yang dimiliki budaya dalam hubungannya diantara area fungsional bisnis
yang dapat mengakibatkan hambatan komunikasi, kurangnya koordinasi, dan
ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. Tantangan untuk
manajemen strategis saat ini adalah untuk membawa perubahan dalam budaya
organisasi dan pemikiran individu yang dibutuhkan untuk mendukung formulasi,
implementasi, dan evaluasi strategi.

D. Fungsional Bisnis
a) Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan proses manajemen yang digunakan dalam
memformulasi implementasi strategi dari perusahaan. Perencanaan terdiri
atas semua aktivitas yang terkait dengan persiapan masa depan perusahaan
yang

mencakup

peramalan,

penetapan

sasaran,

formulasi

strategi,

pengembangan kebijakan, dan penentuan tujuan.


2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan bagian dari implementasi strategi dari
perusahaan yang mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan
struktur pekerjaan dan hubungan otoritas.
Manajemen Strategi | 7

3. Pemberian Motivasi
Pemberian motivasi merupakan bagian dari implementasi strategi dari
perusahaan yang melibatkan usaha yang diarahkan dalam membentuk
perilaku manusia yang antara lain berkaitan dengan kepemimpinan,
komunikasi, kelompok kerja, dan sebagainya.
4. Pengelolaan Staf
Pengelolaan staf merupakan bagian dari implementasi strategi perusahaan
yang dipusatkan pada manajemen staf atau SDM.
5. Pengendalian
Pengendalian merupakan aktivitas manajerial yang diarahkan untuk
memastikan bahwa hasil actual konsisiten dengan hasil yang telah
direncanakan dan aktivitasnya merupakan bagian dari evaluasi strategi
perusahaan. Pengendalian dapat dilaksanakan dengan melaksanakan kontrol
kualitas, control penjualan, control persedian dan sebagainya.
Daftar Pertanyaan Audit Manajemen
1. Apakah perusahaan menggunakan konsep-konsep manajemen strategis ?
2. Apakah tujuan dan maksud perusahaan terukur dan terkomunikasikan
dengan baik ?
3. Apakah manajer di semua tingkat hierarkis membuat rencana secara
efektif ?
Apakah manajer mampu mendelegasikan otoritas secara baik ?
Apakah struktur organisasi itu sesuai ?
Apakah deskripsi kerja dan spesifikasi pekerjaannya jelas ?
Apakah semangat kerja para karyawannya tinggi ?
Apakah tingkat turnover dan kemangkiran karyawan rendah ?
Apakah mekanisme imbalan dan pengendalian organisasional efektif ?

4.
5.
6.
7.
8.
9.

b) Fungsi Pemasaran
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi,
menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang
dan jasa. Fungsi dasar pemasaran yang dapat membantu penyusunan strategi
mengindentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari pemasaran
adalah analisis pelanggan, penjualan produk/jasa, perencanaan produk/jasa,
penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan analisis peluang.Ketujuh fungsi
pemsaran tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Analisis Konsumen
Analisis konsumen adalah pengamatan dan evaluasi kebutuhan,hasrat, dan
keinginan konsumen yang melibatkan pengadaan survey konsumen,
penganalisaan informasi konsumen,pengevaluasian strategi , pemosisian

Manajemen Strategi | 8

pasar, pengembangan profil konsumen dan penentuan strategi segmentasi


pasar yang optimal.
2. Penjualan Produk/Jasa
Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran,seperti iklan, promosi
penjualan, publisitas, penjualan perorangan,manajemen tenaga penjualan,
hubungan konsumen dan hubungan diler.
3. Perencanaan Produk dan Jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji
pemasaran,

pemosisian

produk

dan

merek,

pemanfaatan

garansi,pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk,


dan kualitas produk, penghapusan produk lama dan penyediaan layanan
konsumen.
4. Penetapan harga
Lima pemangku kepentingan memengaruhi keputusan penetapan harga
yaitu:
1) Konsumen
2) Pemerintah
3) Pemasok
4) Distributor
5) Pesaing
5. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan
distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan,tingkat dan lokasi
persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir dan ritel.
6. Riset pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan data
yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran
barang dan jasa.
7. Analisis Peluang
Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat dan risiko yang
terkait dengan keputusan pemasaran.
Daftar Pertanyaan Audit Pemasaran
1.
2.
3.
4.

Apakah pasar tersegmentasi secara efektif ?


Apakah perusahaan memiliki posisi yang baik dikalangan para pesaing ?
Apakah pangsa pasar perusahaan meningkat ?
Apakah saluran-saluran distribusi yang ada sekarang andal dan efektif

5.
6.
7.
8.

secara biaya ?
Apakah perusahaan mempunyai organisasi penjualn yang efektif ?
Apakah perusahaan melakukan riset pasar ?
Apakah kualitas produk dan layanan konsumennya bagus ?
Apakah harga produk dan jasa perusahaan layak ?

Manajemen Strategi | 9

9. Apakah perusahaan memiliki strategi promosi, iklan, dan publisitas yang


efektif ?
10. Apakah pemasaran, perencanaan, dan penganggarannya efektif ?
11. Apakah manajer pemasaran perusahaan memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai ?
c) Fungsi Keuangan/Akuntansi
Kondisi keuangan sering dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi
kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menurut James Van
Horne bahwa fungsi tersebut terdiri atas tiga keputusan yaitu :
1. Keputusan investasi (investment decision)
2. Keputusan pendanaan (financing decision).
3. Keputusan deviden (dividend decision).
Analisis ratio keuangan adalah metode yang paling banyak digunakan untuk
organisasi berorientasi laba maupun nirlaba menentukan kekuatan dan
kelemahan organisasi dalam area investasi, pendanaan, dan deviden sehingga
rasio keuangan dapat memeberikan tanda-tanda kekuatan dan kelemahan
aktifitas fungsi manajemen, produksi, pemasaran, penelitian dan pengembangan,
dan sistim informasi.
Daftar Pertanyaan Audit Keuangan
1. Dibagian manakah perusahaan secara keuangan kuat dan lemah menurut
analisis rasio keuangan ?
2. Mampukah perusahaan

meningkatkan

modal

jangka

pendek

yang

dibutuhkannnya ?
3. Mampukah perusahaan meningkatkan modal jangka panjang yang
4.
5.
6.
7.

dibutuhkannya melalui utang dan atau ekuitas ?


Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang mencukupi ?
Apakah prosedur-prosedur penganggaran modal yang ada efektif ?
Apakah kebijakan pembayaran dividen masuk akal ?
Apakah perusahaan menjalin hubungan yang baik dengan para investor dan

pemegang sahamnya ?
8. Apakah para manajer keuangan perusahaan berpengalaman dan terlatih ?
d) Fungsi Produksi/Operasi
Menurut Robert Schroeder menyatakan bahwa manajemen produksi terdiri dari
lima area keputusan atau fungsi yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja,
dan kualitas. Tugas utama manajer produksi adalah mengembangkan dan
mengoperasikan sebuah sistim yang akan menghasilkan jumlah produk/jasa
yang dibutuhkan sesuai dengan kualitas tertentu, harga yang sudah ditentukan,
dan waktu yang sudah tetapkan.
Daftar Pertanyaan Audit Produksi
1. Apakah pemasok bahan mentah, komponen dan subperakitan dapat
diandalkan dan terpercaya ?
Manajemen Strategi | 10

2. Apakah fasilitas, perlengkapan, mesin dan kantor dalam kondisi yang baik ?
3. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian persediaan efektif ?
4. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian kualitas efektif /
5. Apakah fasilitas, sumber daya, dan pasar memiliki lokasi yang strategis ?
6. Apakah perusahaan memiliki kompetensi teknologi ?
e) Penelitian dan Pengembangan
Kekuatan dan kelemahan litbang memiliki peran penting dalam formulasi dan
implementasi

strategi,

sehingga

perusahaan

harus

terus

menerus

mengembangkan produk baru dan memperbaiki produknya karena perubahan


kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus produk yang semakin pendek,
dan meningkatkan persaingan domestic dan asing. Banyak perusahaan
menggunakan pendekatan litbang internal dan kontrak litbang (joint venture)
untuk mengembangkan produk baru.
Daftar Audit Penelitian dan Pengembangan
1. Apakah perusahaan memiliki fasilitas litbang ? Apakah fasilitas tersebut
memadai ?
2. Jika perusahaan litbang luar digunakan, apakah hal tersebut efektif dari segi
3.
4.
5.
6.

biaya ?
Apakah karyawan litbang organisasi memiliki kualifikasi ?
Apakah sumber daya litbang dialokasikan secara efektif ?
Apakah system informasi manajmen dan computer memadai ?
Apakah komunikasi antara unit litbang dengan unit-unit organisasi yang lain

efektif ?
7. Apakah produk-produk yang ada sekarang kompetitif secara teknologis ?
f) Sistim Informasi Manajemen (Management Information System/SIM)
Informasi merupakan fondasi dari semua organisasi untuk menghubungkan
semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan bahan untuk mendukung
semua

keputusan

manajerial.

Karena

organisasi

semakin

kompleks,

terdesentralisasi, dan tersebar secara global, fungsi sistim informasi semakin


penting peranannya. SIM menerima bahan mentah dari evaluasi internal dan
eksternal dari suatu organisasi.Kegunaan SIM untuk memperbaiki kinerja suatu
perusahaan dengan memperbaiki kualitas keputusan manajerial dan untuk
membangun kompetensi yang unik dalam bidang lain.
Daftar Pertanyaan Audit SIM
1. Apakah semua manajer dalam perusahaan menggunakan system informasi
untuk membuat keputusan ?
2. Adakah posisi CEO atau direktur system informasi di perusahaan ?
3. Apakah data dalam system informasi di update secara teratur ?
4. Apakah manajer dari semua area fungsional dalam perusahaan
menyumbangkan input pada system informasi ?
5. Adakah kata sandi untuk memasuki system informasi perusahaan ?
Manajemen Strategi | 11

6. Apakah para penyusun strategi perusahaan mengetahui system informasi


perusahaan pesaing ?
7. Apakah informasi yang tersedia ramah pengguna ?
8. Apakah semua pengguna system informasi tersebut memahami keunggulan
kompetitif yang disediakan informasi itu bagi perusahaan ?
9. Apakah lokakarya dan pelatihan computer disediakan bagi pengguna system
informasi ?
10. Apakah system informasi perusahaan secara terus-menerus diperbaiki dalam
hal isi dan kualitas ramah penggunanya ?
E. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis / VCA)
VCA mengacu pada proses menentukan biaya yang berhubungan dengan aktivitas
organisasi dari pembelian bahan baku, produksi barang, hingga penjualan. VCA
bertujuan untuk mengindentifikasi dimana keunggulan biaya rendah atau kelemahan
yang terjadi, serta mendapatkan dan mempertahankan kekuatan kompetitif dengan
menjadi efisien dan efektif sepanjang rantai nilai pada aktivitas organisasi.
Menjalankan VCA mendukung mengevaluasi RBV untuk aset dan kemampuan
perusahaan sebagai sumber kompetensi yang unik.
F. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE)
Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap
penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa
fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM,
pemasaran, sistem informasi, produksi dan operasi.
Menurut David (Manajemen Strategik, 2006, p169), Matriks IFE meringkas dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fugsional dari
suatu usaha dan matriks ini juga memberikan dasar untuk mengenali dan
mengevaluasi hubungan di antara bidang-bidang ini. Matriks IFE dapat
dikembangkan dalam lima langkah berikut:
1) Tuliskan faktor-faktor sukses kritis seperti yang dikenali dalam proses audit
internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan
maupun kelemahan. Tuliskan kekuatan dahulu kemudian kelemahan. Usahakan
sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan kalau
mungkin.
2) Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting).
Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan kepentingan relatif dari
faktor itu untuk sukses dalam industri yang ditekuni perusahaan. Tanpa
Manajemen Strategi | 12

memperdulikan apakah faktor kunci adalah kekuatan atau kelemahan internal,


faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi
organisasi diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot harus sama dengan
1,0.
3) Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah
faktor ini mewakili kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan kecil
(peringkat=2), kekuatan kecil (peringkat=3), atau kekuatan utama (peringkat=4).
Peringkat diberikan berdasarkan keadaan perusahaan, sedangkan bobot dalam
Langkah 2 didasarkan keadaan industri.
4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang
dibobot untuk setiap variabel.
5) Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai yang
dibobot total bagi organisasi.
Tidak perduli berapa banyak faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, jumlah
nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang rendah sampai 4,0 yang tinggi,
dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang dibobot yang jauh di bawah 2,5 merupakan ciri
organisasi yang lemah secara internal, sedangkan jumlah jauh di atas 2,5
menunjukkan posisi internal yang kuat.
Ketika sebuah faktor internal kunci merupakan kekuatan dan kelemahan, faktor itu
harus dimasukkan dua kali dalam Matriks IFE, dan bobot dan peringkat harus
diberikan untuk setiap pernyataan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis
dan tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area.
Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan peluang/ancaman eksternal dan
pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan strategi.
Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal
dan mengatasi kelemahan.

Manajemen Strategi | 13

2. Pendekatan berbasis sumber Daya tentang keunggulan kompetitif menyatakan


bahwa sumber daya internal adalah lebih penting untuk perusahaan dibanding
faktor eksternal dalam mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
3. Budaya perusahaan memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan
tindakan strategi perusahaan, terkadang mendominasi pilihan langkah strategis,
yang mana nilai, kepercayaan, ritual, seremonial, mitos, cerita, legenda, bahasa,
symbol, dan kepahlawanan yang sudah terpatri dalam pemikiran dan tindakan dari
pimpinan perusahaan, sehingga mempengaruhi pilihan strategi yang dipilihnya.
4. Fungsional Bisnis dalam organisasi terdiri dari fungsi manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, system
informasi manajemen.
5. VCA mengacu pada proses menentukan biaya yang berhubungan dengan aktivitas
organisasi dari pembelian bahan baku, produksi barang, hingga penjualan.
6. Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap
penting
B. Saran
Penilaian Internal merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam manajemen
strategis karena dengan melakukan pemilaian internal maka organisasi dapat
mengetahui kekuatan maupun kelemahan dalam internal organisasi dan berupaya
untuk menemukan solusi terbaik untuk mengelola kelemahan dan kekuatan tersebut
sehingga diharapkan mahasiswa harus benar-benar memahami tentang penilaian
internal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
David, R. Fred.2012.Manaemen Strategis Konsep.Salemba Empat : Jakarta.
http://muhammadtarmizisrg.blogspot.co.id/2012/11/makalah-penilaianinternal.html
http://mgt-sdm.blogspot.co.id/2010/11/penilaian-internal-menurut-fred-rdavid.html
http://eprints.uny.ac.id/7961/2/BAB%201-08412141035.pdf
http://jinggasuci.blogspot.co.id/2011/07/matriks-evaluasi-faktor-interal.html

Manajemen Strategi | 14

Manajemen Strategi | 15

Anda mungkin juga menyukai