Anda di halaman 1dari 9

1

Analisis Anemia Ibu Hamil dengan Status Pendarahan Post


Partum berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu Menggunakan Uji
Mantel Haenszel
1,2,3,4

Leli Meganingrum1, Fahmi Cholid2, Inung Anggun Saputri3, Mutiah Salamah Chamid4
Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: mutiahsalamah@yahoo.co.id

Abstrak Kematian ibu di negara berkembang berkaitan


dengan anemia dalam kehamilan. Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dibawah
11 gr% pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr% pada
trimester II. Anemia pada ibu hamil dapat disebabkan karena
aktivitas dari pekerjaan ibu. Pada saat hamil, bila terjadi
anemia dan tidak tertangani hingga akhir kehamilan maka
akan berpengaruh pada saat persalinan, karena anemia
dalam kehamilan dapat mengakibatkan perdarahan post
partum. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis dengan
menggunakan uji mantel haenszel. Uji mantel haenszel
merupakan uji yang mirip dengan chisquare hanya saja
memiliki variabel confounding. Variabel confounding adalah
suatu variabel berpengaruh pada variabel dependen dan
berpengaruh pada variabel independen. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia dalam
kehamilan dengan kejadian perdarahan post partum dimana
pekerjaan ibu sebagai variabel counfounding. Hasil diperoleh
variabel pekerjaan ibu tidak mempengaruhi hubungan antara
anemia ibu hamil dengan pendarahan post partum. Ibu hamil
yang mengalami anemia cenderung mengalami pendarahan
post partum 4,608 atau 5 kali lebih besar daripada ibu hmail
tidak anemia pada ketiga jenis pekerjaan ibu. Disaran kan
kepada ibu hamil agar sering melakukan pemeriksaan
kehamilan sesuai dengan standar pemeriksaan kehamilan
dan melakukan pemeriksaan Hb, hal ini bertujuan untuk
mendeteksi dini secara dini anemia dalam kehamilan dan
mencegah terjadi perdarahan post partum pada saat
persalinan nantinya. Dan untuk tenaga kesehatan di
harapkan data memberikan pelayanan pemeriksaan
kehamilan yang maksimal dan sesuai dengan standart
operasional kerja, agar anemia dalam kehamilan dapat
dicegah.
Kata Kunci : Anemia,Uji Mantel Haenszel, Variabel
Counfounding, Pekerjaan Ibu, Pendarahan Post Ppartum

I.

PENDAHULUAN

i seluruh dunia frekuensi anemia dalam kehamilan


cukup tinggi, sekitar antara 10% sampai 20%.
Sedangkan frekuensi ibu hamil dengan anemia di
Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Defisiensi makanan
memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya
anemia sehingga dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih
tinggi lagi di negara yang sedang berkembang
dibandingkan dengan negara yang sudah maju. Frekuensi
anemia dalam kehamilan setinggi 18,5%, pseudoanemia
57,9%, dan wanita hamil dengan Hb 12 g/100 ml atau lebih
sebanyak 23,6%, Hb rata-rata 12,3 g/ml dalam trimester III.
Hal itu disebabkan karena pengenceran darah menjadi
makin nyata dengan bertambahnya umur kehamilan,

sehingga frekuensi anemia dalam kehamilan meningkat


pula (Prawi.
Kematian ibu di negara berkembang berkaitan
dengan anemia dalam kehamilan. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
(Hb) dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <
10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada ibu hamil
disebabkan oleh kekurangan zat besi, kekurangan asam
folat, infeksi dan kelainan darah.
Anemia pada ibu hamil juga dapat menyebabkan
terjadinya perdarahan post partum dimana kita ketahui
bahwa perdarahan post partum merupakan penyebab
kematian
pada ibu. Istilah perdarahan post partum
digunakan apabila perdarahan setelah anak lahir melebihi
500 ml. Perdarahan post partum sendiri terbagi menjadi
perdarahan post partum primer yaitu perdarahan yang
terjadi dalam 24 jampertama, dan perdarahan post partum
sekunder adalah perdarahan post partum yang terjadi
setelah 24 jam pertama [5].
Pada penelitian akan dilakukan penelitian
menggunkan uji mantel haenszel untuk mengetahui
hubungan anemia ibu hamil dengan pendarahan post
partum. Uji mantel haenszel merupakan uji yang mirip
dengan chisquare hanya saja memiliki variabel
confounding. Variabel confounding adalah suatu variabel
berpengaruh pada variabel dependen dan berpengaruh pada
variabel independen. Variabel counfounding pada penelitian
hubungan anemia ibu hamil dengan pendarahan post
partum adalah jenis pekerjaan ibu.
Diharapkan dari penelitian ini kepada ibu hamil
agar sering melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai
dengan standar pemeriksaan kehamilan dan melakukan
pemeriksaan Hb, hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini
secara dini anemia dalam kehamilan dan mencegah terjadi
perdarahan post partum pada saat persalinan nantinya. Dan
untuk tenaga kesehatan di harapkan data memberikan
pelayanan pemeriksaan kehamilan yang maksimal dan
sesuai dengan standart operasional kerja, agar anemia
dalam kehamilan dapat dicegah.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Tabulasi Silang
Analisis tabel kontingensi digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel
yang satu dengan variabel yang lainnya. Tabel kontingensi
tiga dimensi merupakan tabel silang (cross tabulation)
antara tiga variabel yang bersifat kategorik, dimana setiap
variabel tersebut terdiri dari beberapa level atau kategori.

2
Bentuk tabel kontingensi tiga dimensi terdiri dari kategori
baris ke-i, kolom ke-j, dan lyer ke-k [2].
B. Uji Mantel Haenszel
Uji Cochran Mantel Haenszel merupakan suatu
pengujian yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
conditional association pada tabel tiga arah dengan
hipotesis awal semua conditional odds ratio bernilai satu.
Uji Mantel Haenszel merupakan pengujian yang digunakan
untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara sebuah
penyakit dengan variabel prediktor dan juga variabel
confounding. Variabel confounding merupakan variabel
yang berpengaruh terhadap respon dan prediktor tetapi
tidak diperhatikan [3].

N ( ad bc) 2
( a c)(c b)(c d )(b d )
(1)

C. Odds ratio
Nilai odds rasio merupakan suatu nilai yang
menunjukkan perbandingan tingkat kecenderungan dari
kedua kategori dalam satu variabel prediktor. Odds ratio
diartikan sebagai kecenderungan variabel respon memiliki
suatu nilai tertentu jika diberikan x=1 dan dibandingkan
pada x=0. Odds ratio didefinisikan dengan OR, sehingga
odds ratio dari x = 1 dan dibandingkan pada x = 0 adalah
sebagai berikut [2].

OR

1 / 1 1
0 / 1 0

(2)

D.Relative Risk
Relative risk didefinisikan sebagai indikator pada
penelitian kohort atau prospektif. Relative risk dapat
digunakan untuk menunjukkan rasio angka insidens dari
populasi terpajan dan tidak terpajan faktor resiko [2].

n11
RR

n21

n1

3. Pucat pada muka, telapak tangan, kuku, mukosa, dan


konjungtiva.
F. Pendarahan Post partum
Perdarahan post partum merupakan penyebab
kematian maternal terbanyak, Semua wanita yang hamil 20
minggu memiliki resiko perdarahan post partum. Walaupun
angka kematian maternal telah turun dinegara-negara
berkembang, perdarahan post partum tetap merupakan
penyebab kematian maternal terbanyak dimana-mana[4].
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari
500cc yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam atau lebih
dari 1000 ml setelah persalinan abdominal. Kondisi dalam
persalinan menyebabkan kesakitan untuk menentukan
jumlah perdarahan yang terjadi, maka batasan jumlah
perdarahan disebutkan sebagai perdarahan yang lebih dari
normal yang telah menyebabkan perubahan tanda vital
Perdarahan post partum dibagi menjadi
1. Perdaran post partum primer
Adalah perdarahan post partum yang terjadi dalam 24
jam pertama setelah kala III.
2. Perdarahan post partum sekunder
Adalah perdarahan yang terjadi pada masa nifas ,tejadi
setelah 24 jam pertama.
G.Jenis Pekerjaan Ibu
Pekerjaan ibu merupakan aktivitas yang dilakukan
oleh ibu dalam kesehariannya yang dapat mengeluarkan
tenaga. Terdapat tiga jenis pekerjaan menurut aktivitas
fisiknya yaitu berat, sedang dan ringan. Untuk pekerjaan
kategori berat dapat mengeluarkan kalori sebesar 7,5 s/d
12kcal per menit, untuk pekerjaan sedang dapat
mengeluarkan kalori sebdar 5 s/d 7,4 kcal per menit
sedangkan untuk pekerjaan ringan dapat mengeluarkan
kalori 2,5 s/d 4,9 kcal per menit[1].
III. METODOLOGI

PENELITIAN

A.

n1
(3)

E. Anemia Ibu Hamil


Anemia adalah suatu kondisi dimana berkurangnya
sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau masa
hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsi
sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Anemia
merupakan kekurangan kualitas maupun kuantitas sel
darah yang membawa oksigen disekitar tubuh dalam
bentuk hemoglobin, nantinya hal ini akan menimbulkan
pengurangan dalam kapasitas sel darah merah untuk
membawa oksigen bagi ibu dan janin. Anemia dalam
kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11
gr% pada trimester 1 dan trimester 3 atau kadar Hb <10,5
gram% pada trimester 2 karena terjadinya hemodilusi pada
trimester II [5].
Menurut NS. Tarwono dkk., (2007), bahwa tanda
dan gejala anemia selama ibu hamil adalah:
1. Cepat kelelahan, hal ini terjadi karena penyimpangan
oksigen dalam jaringan otot kurang sehingga metabolism
otot terganggu.
2. Nyeri kepala dan pusing merupakan kompensasi dimana
otak kekurangan oksigen karena daya angkut hemoglobin
berkurang.

Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini
adalah data sekunder, yaitu Laporan Penelitian Case
Control Hubungan Anemia Ibu Hamil dengan Pendarahan
Post Partum oleh Muhammad Zainur Rasyid mahasiswa
Universitas Airlangga.
B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini terbagi
atas data independen dan dependen dimana dapat disajikan
pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Variabel Penelitian

Variabel
Respon

Keterangan
Anemia Ibu
Hamil

Kategori 1 : Ya
Kategori 2 : Tidak

Prediktor

Pendarahan Post
Partum

Confounding

Pekerjaan Ibu

Kategori 1 : Ya
Kategori 2 : Tidak
Kategori 1 : Ringan
Kategori 2 : Sedang
Kategori 3 : Berat

C. Langkah Analisis
Langkah analsis yang dilakukan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Menginput data anemia ibu hamil, pendarahan post
partum dan jenis pekerjaan ibu ke dalam software.
2. Mendeskripsikan karakteristik data dengan tabel
kontingensi.

3
3. Melakukan pengujian Mantel Haenszel dengan variabel
confounding.
4. Melakukan pengujian Mantel Haenszel dengan masingmasing variabel confounding.
5. Melakukan analisis Odds Ratio dan Relative Risk.
6. Menginterpretasi hasil analisis.
7. Menarik kesimpulan dan saran.

H1 : Ada hubungan antara penderita anemia dan


pendarahan post partum dengan pekerjaan ibu yang sedang
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah Kritis : Tolak H0 jika MH 0 , 05;1 (3,841)
Statistik uji :
Tabel 4 Uji Independensi Jenis Pekerjaan Ibu Sedang
Variabel
df
P-value
Keputusan
Chi square

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A.

Karakteristik Data Anemia pada Ibu Hamil dan


Pendarahan Post Partum Terhadap Jenis Pekerjaan
Ibu
Karakteristik data digunakan untuk mengetahui
gambaran dari suatu objek secara detail, berikut ini
merupakan karakteristik data anemia pada ibu hamil dan
pendarahan post partum terhadap jenis pekerjaan ibu.
Tabel 2 Tabel Kontingensi

Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 120 responden,


ada sebanyak 60 ibu yang mengalami anemia yang terdiri
dari 25 ibu mengalami pendarahan post partum dengan
status pekerjaan ibu yang berat. Serta ada sebanyak 60 ibu
yang tidak mengalami anemia dan sejumlah 15 ibu tidak
mengalami pendarahan post partum serta status
pekerjaannya tergolong ringan. Sedangkan frekuensi
terendah terdapat pada ibu yang mengidap anemia, tidak
mengalami pendarahan postpartum dan status pekerjannya
tergolong sedang dan terdapat pada ibu yang tidak terkena
anemia namun mengalami pendarahan post partum dan
status pekerjaannya tergolong ringan.
B.

Uji Independensi pada Masing-masing Strata


Uji independensi dilakukan untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan antara ibu yang mengalami anemia
dan pendarahan post partum dengan jenis pekerjaan ibu.
Berikut merupakan analisisnya.
Hipotesis :
H0 : Tidak ada hubungan antara penderita anemia dan
pendarahan post partum dengan pekerjaan ibu yang ringan
H1 : Ada hubungan antara penderita anemia dan
pendarahan post partum dengan pekerjaan ibu yang ringan.
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah Kritis : Tolak H0 jika MH 0 , 05;1 (3,841)
Statistik Uji :
Tabel 3 Uji Independensi Jenis Pekerjaan Ibu Ringan
Variabel
df
P-value
Keputusan
Chi square
Ringan

5,398

0,020

Sedang

5,673

0,017

Tolak H0

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai Chi square


hitung yaitu sebesar 5,673 lebih besar dari nilai Chi square
tabel yaitu sebesar 3,841 yang didapatkan keputusan Tolak
H0 yang berarti bahwa ada hubungan antara penderita
anemia dan pendarahan post partum dengan pekerjaan ibu
yang sedang. Berikut merupakan uji independensi untuk
jenis pekerjaan ibu yang tergolong berat.
Hipotesis :
H0 : Tidak ada hubungan antara penderita anemia dan
pendarahan post partum dengan pekerjaan ibu yang berat
H1 : Ada hubungan antara penderita anemia dan
pendarahan post partum dengan pekerjaan ibu yang berat
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah Kritis : Tolak H0 jika MH 0 , 05;1 (3,841)
Statistik uji :
Tabel 5 Uji Independensi Jenis Pekerjaan Ibu Berat
Variabel
df
P-value
Keputusan
Chi square
Berat

4,456

0,035

Tolak H0

Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai Chi square hitung


yaitu sebesar 4,456 lebih besar dari nilai Chi square tabel
yaitu sebesar 3,841 yang didapatkan keputusan Tolak H0
yang berarti bahwa ada hubungan antara penderita anemia
dan pendarahan post partum dengan pekerjaan ibu yang
berat.
C.

Uji Mantel Haenszel


Pengujian Mantel Haenszel dengan variabel
counfounding jenis pekerjaan ibu. Pengujian ini digunakan
untuk mengontrol variabel jenis pekerjaan terhadap ibu
hamil yang mengalami anemia serta pendarahan post
partum.Uji hipotesis yang digunakanadalah sebagai berikut.
Hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan antara ibu yang terkena anemia
dan ibu yang mengalami pendarahan post partum dengan
jenis pekerjaan ibu
H1 : Ada hubungan antara ibu yang terkena anemia dan ibu
yang mengalami pendarahan post partum dengan jenis
pekerjaan ibu
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah Kritis : Tolak H0 jika MH 0 , 05;1 (3,841)
Statistik Uji :

Tolak H0

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai Chi square hitung


yaitu sebesar 5,398 lebih besar dari nilai Chi square tabel
yaitu sebesar 3,841 yang didapatkan keputusan Tolak H0
yang berarti bahwa ada hubungan antara penderita anemia
dan pendarahan post partum dengan jenis pekerjaan ibu
yang ringan. Selanjutnya merupakan hipotesis untuk jeni
pekerjaan ibu yang sedang.
Hipotesis :
H0 : Tidak ada hubungan antara penderita anemia dan
pendarahan post partum dengan pekerjaan ibu yang sedang

Variabel
MantelHaenszel

Tabel 6 Uji Mantel Haenszel


df
P-value
Chi square
13,368

0,000

Csq tabel
3,841

Dari tabel diatas keputusan adalah tolak H0 karena nilai


Chi square hitung sebesar 13,368 yang lebih besar dari nilai Chi
square tabel sebesar 3,841 sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa ada hubungan antara ibu yang terkena anemia dan

ibu yang mengalami pendarahan post partum dengan jenis


pekerjaan ibu.

D.

Odds Ratio dan Relative Risk


Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan homogen antara penderita anemia
dan pendarahan post partum dengan jenis pekerjaan ibu.
Uji hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
Hipotesis :
H0 : OR homogen antar strata
H1 : OR tidak homogen antar strata
Taraf signifikan
: =0,05
Daerah Kritis
:Tolak H0, jika hitung ( 0 , 05;1)
yaitu 3,841
Statistik Uji :
Tabel 7 Uji Homogenitas
Variabel

Chi square

df

P-value

Csq tabel

Breslow-Day

0,445

0,800

5,991

Hasil analisis dari Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai


Chi-Squared sebesar 0,445 lebih kecil dari ( 0 , 05;1) yaitu
sebesar 3,841 sehingga diputuskan gagal tolak H0, artinya
Odds Ratio homogen antar strata terpenuhi atau tidak ada
perbedaan bermakna antara Odds Ratio.Odds Ratio untuk
mengetahui kecenderungan ibu yang menderita anemia
terhadap pendarahan post partum menurut jenis pekerjaan
ibu. Analisis dan pembahasan adalah sebagai berikut.
Tabel 8 OR Anemia Ibu Hamil dengan Pendarahan Post
Partum Menurut Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
OR
Ringan

6,000

Sedang

5,833

Berat

3,438

Tabel 8 menunjukkan bahwa peluang seorang ibu yang


jenis pekerjaannya ringan yang mengalami pendarahan
post partum cenderung terkena anemia sebesar 6,000 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami
pendarahan post partum. Nilai 5,833 juga menunujukkan
bahwa seorang ibu dengan jenis pekerjaan sedang
cenderung terkena anemia sebesar 5,833 kali lebih besar
dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami
pendarahan post partum. Dan peluang seorang ibu yang
jenis pekerjaannya tergolong berat yang mengalami
pendarahan post partum cenderung terkena anemia sebesar
3,438 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak
mengalami pendarahan post partum.
Relative Risk merupakan resiko terjadinya suatu
kejadian. Berikut adalah relatif risk dari kejadian penyakit
anemia pada ibu hamil dan pendarahan post partum
berdasarkan jenis pekerjaannya.

pendarahan post partum cenderung terkena anemia sebesar


2,923 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak
mengalami pendarahan post partum. Nilai RR1 pada ibu
dengan jenis pekerjaan sedang menunjukkan bahwa resiko
ibu yang mengalami pendarahan post partum cenderung
terkena anemia sebesar 2,381 kali lebih besar dibandingkan
dengan ibu yang tidak mengalami pendarahan post partum.
Sedangkan nilai RR1 pada ibu dengan jenis pekerjaan berat
menunjukkan bahwa resiko ibu yang mengalami
pendarahan post partum cenderung terkena anemia sebesar
1,591 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak
mengalami pendarahan post partum.

V. PENUTUP
A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan analisis yang
dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Karakteristik data diperoleh bahwa dari 60 ibu hamil
yang terkena anemia frekuensi terbesar pada ibu yang
mengalami pendarahan post partum dengan jenis pekerjaan
berat. Serta pada uji Mantel-Haenszel didapat kesimpulan
bahwa ada hubungan antara ibu yang terkena anemia dan
ibu yang mengalami pendarahan post partum dengan jenis
pekerjaan ibu. Odds Ratio diperoleh kesimpulan bahwa
peluang seorang ibu yang jenis pekerjaannya ringan yang
mengalami pendarahan post partum cenderung terkena
anemia sebesar 6,000 kali lebih besar dibandingkan dengan
ibu yang tidak mengalami pendarahan post partum serta
nilai relative risk pada ibu dengan jenis pekerjaan ringan
menunjukkan bahwa resiko ibu yang mengalami
pendarahan post partum cenderung terkena anemia sebesar
2,923 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak
mengalami pendarahan post partum.
B.

Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menunjukkan hasil percobaan yang lebih akurat dan sesuai.
Menggunakan metode yang sesuai, agar didapatkan
kesimpulan yang sesuai dengan teoritis yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]

Tabel 9 RR Anemia Ibu Hamil

Status pekerjaan
ibu

RR

RR1 = 2,923
RR2 = 0,487
RR1 = 2,381
Sedang
RR2 = 0,408
RR1 = 1,591
Berat
RR2 = 0,463
Nilai RR1 pada ibu dengan jenis pekerjaan ringan
menunjukkan bahwa resiko ibu yang mengalami

[3]

Ringan

[4]
[5]

Aning, Eka (2016). Pengertian Aktivitas Fisik.


[online].Available:
www.definisimenurutparaahli
[Diakses pada tanggal 27 November 2016].
Agresti, A. 1990. Categorical Data Analysis. John
Wiley & Sons, Inc. New York.
Azzainuri (2013). Breslow-Day Test dan CochranMantel-Haenszel.[online].Available:
parameter.wordpress.com [Diakses pada tanggal 27
November 2016].
Selvy, Nor A, 2007. "Ilmu Kebidanan Pendarahan Post
Postum",YBPSP, Jakarta.
Nugroho, Taufan, 2007 Buku Ajar Obstetri, Nuha
Medika, Yogyakarta.

LAMPIRAN
Lampiran 1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
.
.
.
118
119
120

Anemia Ibu Hamil


1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
.
.
.
2
2
2

pendarahan post partum


1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
.
.
.
2
2
2

pekerjaan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
.
.
.
3
3
3

Lampiran 2
Anemia * Pendarahan * Pekerjaan Crosstabulation
Pendarahan
Pekerjaan
ringan

ya
Anemia

ya

Count

Total

13

4.9

8.1

13.0

15

19

Expected Count

7.1

11.9

19.0

Count

12

20

32

12.0

20.0

32.0

Count

10

14

Expected Count

6.6

7.4

14.0

14

20

Expected Count

9.4

10.6

20.0

Count

16

18

34

16.0

18.0

34.0

25

33

21.4

11.6

33.0

10

11

21

13.6

7.4

21.0

35

19

54

35.0

19.0

54.0

43

17

60

31.5

28.5

60.0

20

40

60

31.5

28.5

60.0

63

57

120

63.0

57.0

120.0

Count

Expected Count
sedang

Anemia

ya

tidak

Total

Count

Expected Count
berat

Anemia

ya

Count
Expected Count

tidak

Count
Expected Count

Total

Count
Expected Count

Total

Anemia

ya

Count
Expected Count

tidak

Count
Expected Count

Total

Total

Expected Count
tidak

tidak

Count
Expected Count

Chi-Square Tests

Pekerjaan
ringan

Value

df

Asymp. Sig. (2-

Exact Sig. (2-

Exact Sig. (1-

sided)

sided)

sided)

Pearson Chi-Square

5.398

.020

Continuity Correction b

3.809

.051

Likelihood Ratio

5.460

.019

Fisher's Exact Test

.030

Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
sedang

Likelihood Ratio

.022

5.673d

.017

4.132

.042

5.830

.016

32

Pearson Chi-Square
Continuity Correction

5.229

.025

8
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association

5.507

.019

4.456e

.035

3.307

.069

4.428

.035

N of Valid Cases
berat

Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association

4.373

.037

17.678a

.000

Continuity Correction b

16.174

.000

Likelihood Ratio

18.145

.000

N of Valid Cases
Total

Pearson Chi-Square

Linear-by-Linear Association

17.530

N of Valid Cases

.000

120
Risk Estimate
95% Confidence Interval

Pekerjaan

Value
Odds Ratio for Anemia (ya /
tidak)
For cohort Pendarahan = ya
For cohort Pendarahan =
tidak
N of Valid Cases

sedang

Odds Ratio for Anemia (ya /


tidak)
For cohort Pendarahan = ya
For cohort Pendarahan =
tidak
N of Valid Cases

berat

Odds Ratio for Anemia (ya /


tidak)
For cohort Pendarahan = ya
For cohort Pendarahan =
tidak
N of Valid Cases

Total

Odds Ratio for Anemia (ya /


tidak)
For cohort Pendarahan = ya
For cohort Pendarahan =
tidak
N of Valid Cases

.045

.035

.000

.000

54

Fisher's Exact Test

ringan

.020

34

Pearson Chi-Square
Continuity Correction

.035

Lower

Upper

6.000

1.248

28.840

2.923

1.107

7.719

.487

.236

1.007

5.833

1.298

26.223

2.381

1.128

5.025

.408

.170

.981

3.438

1.068

11.068

1.591

.976

2.593

.463

.223

.959

5.059

2.326

11.000

2.150

1.453

3.181

.425

.274

.660

32

34

54

120

Tests of Homogeneity of the Odds Ratio


Asymp. Sig. (2Chi-Squared

df

sided)

Breslow-Day

.445

.800

Tarone's

.445

.800

Tests of Conditional Independence


Asymp. Sig. (2Chi-Squared

df

sided)

Cochran's

15.172

.000

Mantel-Haenszel

13.368

.000

Mantel-Haenszel Common Odds Ratio Estimate


Estimate

4.608

ln(Estimate)

1.528

Std. Error of ln(Estimate)

.404

Asymp. Sig. (2-sided)

.000

Asymp. 95% Confidence

Common Odds Ratio

Interval
ln(Common Odds Ratio)

Lower Bound

2.088

Upper Bound

10.171

Lower Bound

.736

Upper Bound

2.320

Anda mungkin juga menyukai