Anda di halaman 1dari 5

ANALISA GAS BUANG 2

Tujuan Percobaan
Dapat melakukan analisa gas buang kendaraan bermotor menggunakan alat uji emisi

Dasar Teori
Kendaraan bermotor yang digunakan untuk menunjang kehidupan manusia selama ini
menimbulkan efek negatif terhadap kualitas udara. Gas buang kendaraan bermotor
mengandung zat-zat berbahaya antara lain, karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC),
nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SOx), dan pertikulat (PM10). Bensin (gasoline)
merupakan jenis bahan bakar cair yang digunakan dalam proses pembakaran pada motor
bakar. Bensin yang dijual di pasaran merupakan campuran sejumlah produk yang dihasilkan
dari berbagai proses. Salah satu sifat yang harus dimiliki dari bensin adalah Octane Number
dari bahan bakar tersebut. Angka oktan adalah angka yang menunjukkan berapa besar
tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar secara
spontan. Di dalam mesin, campuran mesin, campuran bensin dan udara (berbentuk gas) bisa
terbakar spontan sebelum terkena percikan api dari busi, jadi semakin tinggi angka oktan nya
maka semakin lama bensin itu terbakar spontan.
Bahan bakar harus mempunyai Octane Number yang sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh motor. Motor dengan perbandingan kompresi yang lebih tinggi
memerlukan angka oktan yang lebih tinggi juga mengurangi knocking. Untuk menaikkan
octane number . dari suatu bahan bakar biasa diperoleh dengan memberikan TEL (Tetra Etyl
Lead), Methanol, Ethanol atau dengan memberikan zat aditif penambah oktan. Kesadaran
akan masalah pencemaran dalam dasawarsa terakhir ini menyebabkan beberapa negara
termasuk Indonesia membatasi penggunaan senyawa timbal dalam bahan bakar, walaupun
senyawa TEL sangat diandalkan sebagai aditif peningkat angka oktan.
Emisi adalah gas hasil dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Dalam uji
emisi sumber bergerak bertujuan untuk mengetahui berapa banyak kandungan (gas
buang/partikulat) yang terdapat pada sumber bergerak seperti mobil dan motor. Dengan uji
ini dapat diketahui layak atau tidaknya kendaraan bermotor untuk beroperasi. Alat yang
digunakan pada uji emisi sumber bergerak menggunakan alat autocheck. Autocheck dapat
juga digunakan pada udara bebas untuk mengetahui kandungan-kandungan yang terdapat

pada udara bebas. Dalam autocheck yang diperiksa antara lain kandungan CO2, CO, HC, O2,
dan NOx yang terdapat pada kendaraan bermotor (motor). Pencemaran kendaraan bermotor
saat ini makin terasa. Pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor merupakan lebih dari
separuh penyebab polusi udara. Disamping monoksida, juga dikeluarkan nitrogen oksida,
belerang oksida, partikel padatan dan senyawa-senyawa fosfor timbal. Senyawa ini selalu
terdapat dalam bahan bakar minyak pelumas mesin. Rancangan mesin dan macam bensin ikut
menentukan akan jumlah pencemar yang timbul.
Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau tetapi
sangat berbahaya. Kadar 10 bpj CO dalam udara dapat menyebabkan manusia sakit. Dalam
waktu setengah jam 1300 ppm dapat menyebabkan kematian. Setiap lima liter bensin dapat
menghasilkan 1-1,5 kg CO. Jika kita duduk di udara dengan kadar 60 bpj CO selama 8 jam,
maka kemampuan mengikat O2 oleh darah kitab akan turun sebanyak 15%. Sama dengan
kehilangan darah sebanyak 0,5 liter. Pencemaran paling buruk ialah bahan bakar yang
kualitas rendah dan murah, karena mengandung belerang yang tinggi. Jika konsentrasi SO2
naik, orang akan merasa terganggu. Kadar 6 bpj SO2 akan melumpuhkan dan merusak organ
pernapasan.Pembakaran bensin akan lebih efisien jika kendaraan bermotordilarikan dengan
kecepatan yang konstan dan mengurangi frekuensi pengereman serta menstarter.
Pemeliharaan mesin dan penyetelan mesin yang teratur akan menambah efisiensi kerja
kendaraan bermotor.Pembakaran bensin yang tidak sempurna akan menghasilkan banyak
bahanyang tidak diinginkan dan meningkatkan pencemaran.
Emisi zat pencemar udara yang berasal dari kendaraan bermotor bersumber dari:
1. Blow by gas merupakan gas yang lolos kedalam ruang engkol melalui celah antara ring
piston dan silinder ketika terjadi langkah kompresi.
-

Berupa gas Hydrocarbon (HC)


Bila dibiarkan didalam engkol bisa merusak kualitas oli
Dimasukkan lagi kedalam ruang bakar melalui PCV valve

2. Evaporated fuel merupakan penguapan bensin dari dalam tangki maupun ruang
pelampung dalam karburator
-

Berupa gas Hydrocarbon (HC)


Bisa dimasukkan kedalam saluran intake untuk dibakar didalam mesin melalui EVAP
system

3. Emisi gas buang merupakan gas hasil pembakaran di dalam mesin dan dikeluarkan
melalui saluran pembuangan (knalpot)
-

Gas buang: CO2, H2O, O2, HC, CO, NOx, Pb, SOx dll

Emisi: HC (Hydro Carbon), CO (Carbon Monoxide), NOx (Nitrogen Oxide), Sox


(Sulfur-oxide), Pb dan lain-lain

Zat pencemar udara utama yang terkandung dalam gas buangan kendaraan bermotor pada
umumnya terdiri dari:
-

Karbon Monoksida (CO)

Karbon Dioksida (CO2)

Hidrokarbon (HC)

Nitrogen Oksida (NOx)

Partikulat

Sedang zat pencemar udara lainnya, seperti sulfur oksida (SOx) dan senyawa timah hitam
(Pb) biasanya berasal dari bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan bermotor tersebut.
a. Karbon Monoksida (CO)
Pembentukan karbon monoksida di ruang bakar disebabkan oleh proses pembakaran yang
tidak sempurna. Oleh karena itu besar atau kecilnya jumlah karbon monoksida yang
dihasilkan oleh setiap kendaraan tersebut sangat tergantung pada tingkat kesempurnaan
proses pembakaran. Sebagai salah satu contoh, dapat dijelaskan proses terjadinya
pembakaran bahan bakar bensin (C8H18) pada ruang enjin otto. Proses permbakaran dapat
terjadi sempurna jika kebutuhan oksigen / udara untuk membakar bahan bakar bensin tersebut
dijaga pada rasio yang memadai.
Oleh karena itu agar proses pembakaran tersebut terjadi secara sempurna, harus memenuhi
reaksi kimia tersebut :
2C8H18 + 25O2 16CO2 + 18H2O
Artinya:
Untuk membakar secara sempurna 2 molekul C8H18 diperlukan 25 molekul O2. Dengan
perkataan lain, untuk membakar sempurna 228 gr C8H18 diperlukan oksigen seberat 800 gr
atau 1 gr C8H18 memerlukan 3,5 gr oksigen.

b. Karbon dioksida (CO2)


Karbon dioksida (CO2) merupakan hasil pembakaran antara bahan bakar dengan udara di
ruang bakar. Karbon dioksida selalu terbentuk disepanjang proses pembakaran berlangsung.

c.

Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon (HC) terbentuk karena adanya bahan bakar yang tidak terbakar pada saat proses
pembakaran.
d. Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen oksida (NOx) dihasilkan senyawa nitrogen dan oksida yang terkandung di udara
dari capuran udara-bahan bakar. Kedua unsur tersebut bersenyawa jika temperatur didalam
ruang bakar diatas 1.800OC. 95% dari Nox yang terdapat pada gas buangan berupa nitric
oxide (NO) yang terbentuk di dalam ruang bakar, dengan reaksi kimia beriku: N2 + O2
2NO
Nitric oxide ini selanjutnya bereaksi dengan oksigen diudara membentuk nitrogen dioksida
(NO2). Dalam kondisi normal, nitrogen (N2) akan stabil berada diudara atmosfer sebesar
hampir 80%, namun dalam keadaan temperatur tinggi (diatas sekitar 1.800 C) dan pada
konsentrasi oksigen yang tinggi, maka nitrogen bereaksi dengan oksigen membentuk NO.
Pada kondisi ini maka konsentrasi NOx justru akan semakin besar pada proses pembakaran
yang sempurna.
e.

Sulfur Oksida (SOx) dan Senyawa Timah Hitam

Besarnya zat pencemar sulfur oksida (SOx) dan senyawa timah hitam sangat dipengaruhi
oleh kualitas bahan bakar yang mengandung sulfur potensial sebagai sumber penyebab
terjadinya sulfur oksida (SOx).

Alat dan bahan yang digunakan

Alat yang digunakan :


-

Portable Combustion Gas Analyzer 4400


Kabel dan terminal listrik
Bahan yang digunakan :

Gas buang kendaraan bermotor Manual (Non matic)

Prosedur Percobaan
1. Menghubungkan selang penyaring udara,selang sampling udara dan kabel termokopel
ke alat.
2. Menekan tombol ON beberapa detik sampai layar alat menyala
3. Membiarkan beberapa saat,alat akan melakukan analisa autozero.Mengulangi langkah
ini sampai 3 kali
4. Memasukkan ujung selang analisa ke bagian knalpot motor yang akan diukur gas
buangnya
5. Menekan tombol OK.
6. Alat akan melakukan analisa,1 kali analisa kurang lebih 115 detik. Dilayar akan
muncul hitungan mundur. Alat akan melakukan analisa sebanyak 3 kali
7. Menekan tombol print untuk mencetak hasil analisa.

Anda mungkin juga menyukai