Anda di halaman 1dari 60

PC SP AMK FSPMI KABUPATEN / KOTA BEKASI

BIDANG : PKB DAN PENGUPAHAN

KUMPULAN PERUNDANG - UNDANGAN KETENAGAKERJAAN


NO

II

III

UNDANG - UNDANG

NO 21 TAHUN 2000

TENTANG
SERIKAT PEKERJA / BURUH

SYARAT - SYARAT KERJA

PERLINDUNGAN UPAH

JUNTO ATAU KEPMEN

TENTANG

KEPMEN 16/MEN/2001

TATA CARA PENCATATAN SP / SB

KEPMEN 187/MEN/2004

IURAN ANGGOTA SP / SB

PERMEN 06/MEN/2004

PEDOMAN VERIFIKASI KEANGGOTAAN SP

KEPMEN 255/MEN/2003

TATA CARA PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN


KEANGGOTAAN LKS BIPARTITE

PP 21 TAHUN 1954

PENETAPAN PERATURAN ISTIRAHAT BURUH

PERMEN 02/MEN/1995

USIA PENSIUN NORMAL DAN BATAS USIA


PENSIUN MAX BAGI PESERTA PERATURAN
DANA PENSIUN

KEPMEN 48/MEN/2004

TATA CARA PEMEBUATAN DAN PENGESAHAN


PP SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN
PKB

KEPMEN 100/MEN/2004

KETENTUAN PELAKSANAAN PKWT

KEPMEN 101/MEN/2004

TATA CARA PERIZINAN PERUSAHAAN PENYE


DIA JASA PEKERJA / BURUH

KEPMEN 220/MEN/2004

SYARAT2 PENYERAHAN SEBAGIAN PELAK


SANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN
LAIN

SURAT MENTRI B.600/2005

UANG PENGGANTIAN PERUMAHAN SERTA


PENGOBATAN DAN PERAWATAN

SE MENTRI 643/2005

PENCEGAHAN PHK

KEPMEN 08/MEN/2006

PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPMEN 48/2004

PP 08 TAHUN 1981

PERLINDUNGAN UPAH

SE 01 TAHUN 1982

PETUNJUK PELAKSANAAN PP 8/81

PERMEN 03/MEN/1987

UPAH BAGI PEKERJA PADA HARI LIBUR RESMI

SE 07 TAHUN 1990

PENGELOMPOKAN KOMPONEN UPAH DAN


PENDAPATAN NON UPAH

PERMEN 04/MEN/1994

TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN BAGI


PEKERJA DIPERUSAHAAN

SE DIRJEN BINAWAS 724/1994 PROSEDURE DAN PERSYARATAN PENYIM


PANGAN TUNJANGAN THR
PERMEN 01/MEN/1999

UPAH MINIMUM

SE DIRJEN BINAWAS 08/1999

PEMBAYARAN UPAH TERHADAP PEKERJA


WANITA YG MENJALANKAN CUTI HAMIL DAN
BERSALIN

KEPMEN 231/MEN/2003

TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN


UPAH MINIMUM

KEPMEN 49/MEN/2004

KETENTUAN STRUCTUR SKALA UPAH

KEPPRES NO.107 TAHUN 2004 DEWAN PENGUPAHAN

II

NO 3 TAHUN 1992

JAMINAN SOSIAL TENAGA


KERJA

PERMEN 17/MEN/2005

KOMPONEN PELAKSANAAN TAHAPAN PEN


CAPAIAN KHL

PER.PEMERINTAH 14/1993

PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN


SOSIAL TENAGA KERJA

PERMEN 04/MEN/1993

JAMINAN KECELAKAAN KERJA

KEP.PRES NO. 22 TAHUN 1993 PENYAKIT YG TIMBUL KARENA HUBUNGAN


KERJA
PERMEN 01/MEN/1998

PENYELENGGARAAN PEMELIHARAAN KESE


HATAN BAGI TENAGA KERJA DG MANFAAT
LEBIH BAIK DARI JAMINAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN DASAR JAMINAN SOSIAL TENAGA
KERJA

III

NO 01 TAHUN 1970

KESELAMATAN KERJA

IV

NO 07 TAHUN 1981

WAJIB LAPOR KETENAGA


KERJAAN DI PERUSAHAAN

KEPMEN 147/MEN/1998

PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN


BAGI PROGRAM JAMINAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN JAMSOSTEK

KEPMEN 224/MEN/2003

KEWAJIBAN PENGUSAHA YG MEMPERKERJA


KAN PEKERJA PEREMPUAN ANTARA PUKUL
23.00 S/D 07.00

KEPMEN 232/MEN/2003

AKIBAT HUKUM MOGOK KERJA YANG TIDAK


SYAH

KEPMEN 233/MEN/2003

JENIS DAN SIFAT PEKERJAAN YG DIJALANKAN


TERUS MENERUS

KEPMEN 102/MEN/2004

WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA


LEMBUR

KEPMEN 228/MEN/2003

TATA CARA PENGESAHAN PENGGUNAAN


TENAGA KERJA ASING

KUMPULAN PERUNDANG - UNDANGAN KETENAGAK


NO
I

UNDANG - UNDANG
NO 13 TAHUN 2003

TENTANG
KETENAGA KERJAAN

BAB

TENTANG

PSL

VIII Penggunaan Tenaga Kerja


Asing

46

IX

50

Hubungan Kerja

51

54

55

56

57

58

59

62

Perlindungan,Pengupahan
dan Kesejahteraan
1. Waktu Kerja

77

79

85

GAN KETENAGAKERJAAN
AYAT
1

ISI
Tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan
yang mengurusi dan/atau jabatan2 tertentu
Hubungan kerja terjadi adanya perjanjian kerja
antara pengusaha dan pekerja

1
2

Perjanjian kerja ditulis secara tertulis atau lisan


Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara ter
tulis dilaksanakan sesuai peraturan perundang
undangan yang berlaku

Perjanjian kerja sebagaimana yg dimaksud ayat


1 dibuat sekurang kurangnya rangkap 2 ( dua )
yang mempunyai kekuatan hukum yang sama,
serta pekerja dan pengusaha masing2 mendapat
1 satu perjanjian kerja
Perjanjian kerja tidak dapat ditarik kembali dan/
atau diubah kecuali atas persetujuan para pihak

1
2

1
2

Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau


untuk waktu tidak tertentu
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagai
mana dimaksud dalam ayat 1 didasarkan atas
a. Jangka waktu atau
b. Selesainya suatu pekerjaan tertentu
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat se
cara tertulis serta harus menggunakan bahasa
indonesia dan huruf latin
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat tidak
tertulis bertentangan dg ketentuan sebagaimana
dimaksud dlm ayat 1 dinyatakan sebagai perjanjian
kerja untuk waktu tidak tertentu
Dalam hal perjanjian kerja dibuat dalam bahasa Indo
nesia dan bahasa asing, apabila kemudian terdapat
perbedaan penafsiran antara keduanya maka yang
berlaku perjanjian kerja yang dibuat dlm bahasa Ind
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat
mensyaratkan adanya masa percobaan kerja.
Dalam hal disyaratkan masa percobaan kerja dalam
perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dlm ayat 1
masa percobaan kerja yang disyaratkan batal demi
hukum

2
3
4

Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat di


buat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan
sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam
waktu tertentu yaitu :
a. pekerjaan yg sekali selesai atau yg sementara
sifatnya
b. pekerjaan yg diperkirakan penyelesaiannya dlm
waktu tidak terlalu lama dan paling lama 3 thn
c. pekerjaan yang bersifat musiman atau
d. pekerjaan yg berhubungan dg produk baru,kegiatan
baru,atau produk tambahan yg masih dlm percobaan
atau penjajakan
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diada
kan untuk pekerjaan yg bersifat tetap
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dapat diperpanjang
atau diperbaharui
Perjanjian kerja waktu tertentu yg didasarkan atas jangka
waktu tertentu dapat diadakan untuk paling lama 2 dua
tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 satu kali untuk
jangka waktu paling lama 1 satu tahun.
Pengusaha yg bermaksud memperpanjang perjanjian
kerja waktu tertentu tsb paling lama 7 hari sebelum perjan
jian kerja waktu tertentu berakhir telah memberitahukan
maksudnya secara tertulis kepada pekerja ybs
Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat
diadakan setelah melebihi masa tenggang 30 hari berakhir
nya perjanjian kerja waktu tertentu yg lama, pembaruan
pkwt ini hanya boleh dilakukan 1 kali dan paling lama 2
dua tahun.
Perjanjian kerja waktu tertentu yang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana yang dimaksud dlm ayat (1),ayat
(2),ayat (4) ayat (5) dan ayat (6) maka demi hukum men
jadi Perjanjian kerja waktu tidak tertentu
Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja se
belum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam
perjanjian kerja waktu tertentu atau berakhirnya hubungan
kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud
dlm psl 61 ayat 1pihak yg mengakhiri hubungan kerja di
wajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebe
sar upah pekerja sampai batas waktu berakhirnya jangka
waktu perjanjian kerja.

1
2

Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu


kerja
Waktu kerja sebagaimana dimaksud dlm ayat 1 meliputi
a. 7 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dlm
1 minggu atau
b. 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja dlm
1 minggu

1
2

1
2

Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada


pekerja / buruh
Waktu istirahat dan cuti sebagaimana dimaksud ayat 1
a. Istirahat antara jam kerja sekurang kurangnya setengah
jam setelah bekerja selama 4 jam terus menerus dan waktu
istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja
b. Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1
minggu atau 2 hari kerja untuk 5 hari kerja dlm 1 minggu
c. cuti tahunan sekurang kurangnya 12 hari kerja setelah
pekerja ybs bekerja selama 12 bulan secara terus menerus
d. Istirahat panjang sekurang kurangnya 2 tahun dan dilak
sanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan masing2 1 bln
bagi pekerja yg telah bekerja selama 6 tahun secara terus
menerus pada perusahaan yg sama dg ketentuan pekerja
tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dlm 2 tahun
berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan 6thn
Pelaksanaan waktu istirahat tahunan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 huruf c diatur dalam PKB,PP,PK
Pekerja tidak wajib bekerja pada hari2 libur resmi
Pengusaha dapat memperkerjakan pekerja untuk bekerja
pada hari2 libur resmi apabila jenis dan sifat pekerjaan
tsb harus dilaksanakan atau dijalankan secara terus
menerus atau pada keadaan lain berdasarkan kesepakatan
antara pekerja dengan pengusaha
Pengusaha yang memperkerjakan pekerja yang melakukan
pekerjaan pada hari libur resmi sebagaimana dimaksud
ayat 2 wajib membayar upah kerja lembur
Ketentuan mengenai jenis dan sifat pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 diatur dg Keputusan Mentri

KUMPULAN PERUNDANG - UNDANGAN KETENAGAKERJAAN


NO
I

UNDANG - UNDANG
NO 13 TAHUN 2003

TENTANG
KETENAGA KERJAAN

BAB
X

TENTANG
Pengupahan

PSL

AYAT

90

91

92

1
2

Peraturan Perusahaan

108

109

110

1
2

111

2
3
4

113

114

Perjanjian Kerja Bersama

116

117

123

1
2

3
4

124

2
3

126

1
2
3

127

1
2

128

132

1
2

Mogok Kerja

137

138

KETENAGAKERJAAN
ISI
Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari
upah minimum sebagaimana dalam psl 89

KEPMEN / PP / PERMEN
Peraturan Pemerintah No 8/81

TENTANG
Perlindungan Upah

Pengaturan pengupahan yg ditetapkan atas kesepakatan


antara pengusaha dan pekerja atau serikat pekerja tidak
boleh lebih rendah dari ketentuan yg ditetapkan peraturan
perundang undangan yg berlaku
Dalam hal kesepakatan sebagaimana dimaksud dlm ayat 1
lebih rendah atau bertentangan dg peraturan perundang
undangan ,kesepakatan tsb batal demi hukum dan
pengusaha wajib membayar upah pekerja menurut peraturan
perundang undangan yg berlaku
Pengusaha menyusun structur dan skala upah dengan
memperhatikan golongan,jabatan,masa kerja,dan kompetensi
Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala dg
memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktifitas
Pengusaha yg memperkerjakan pekerja sekurang kurangnya
10 orang wajib membuat peraturan perusahaan yg mulai
berlaku setelah disyahkan oleh Mentri atau pejabat yg ditunjuk
Kewajiban membuat peraturan perusahaan sebagaimana yg
dimaksud ayat 1 tidak berlaku bagi perusahaan yang telah
memiliki PKB
Peraturan perusahaan disusun oleh dan menjadi tanggung
jawab dari pengusaha yang ybs
Cara pembayaran upah
Peraturan perusahaan disusun dengan memperhatikan saran
dan pertimbangan dari wakil pekerja diperusahaan ybs
Dalam hal diperusahaan ybs telah terbentuk serikat pekerja
maka wakil pekerja sebagaimana yg dimaksud dlm ayat 1
adalah pengurus serikat pekerja
Dalam hal diperusahaan ybs belum terbentuk serikat pekerja
wakil pekerja sebagaimana yg dimaksud dlm ayat 1 adalah
pekerja yg dipilih secara demokrasi untuk mewakili kepenting
an para pekerja diperusahaan ybs
Peraturan perusahaan sekurang kurangnya memuat
a. Hak dan kewajiban pengusaha
b. Hak dan kewajiban pekerja
c. Syarat kerja
d. Tata tertib perusahaan dan
e. Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan
Ketentuan dlm peraturan perusahaan tidak boleh bertentangan
dg ketentuan peraturan perundang-undangan yg berlaku
Masa berlaku peraturan perusahaan paling lama 2 thn dan
wajib diperbaharui setelah habis masa berlakunya
Selama masa berlakunya peraturan perusahaan apabila
serikat pekerja diperusahaan menghendaki perundingan pem
buatan PKB maka pengusaha wajib melayani
Dalam hal perundingan PKB sebagaimana yg dimaksud dlm
ayat 4 tidak mencapai kesepakatan maka peraturan
perusahaan tetap berlaku sampai habis jangka waktu berlaku

Permen 03/Men/1987

Upah pekerja pada hari


libur resmi

Surat Edaran Mentri SE07/90

Pengelompokan Komponen
Upah dan Pendapatan Non
Upah

Perubahan peraturan perusahaan sebelum berakhir jangka


waktu berlakunya hanya dapat dilakukan atas dasar kesepa
katan antara pengusaha dan wakil pekerja
Peraturan perusahaan hasil perubahan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 harus mendapat pengesahan dari Mentri atau
pejabat yang ditunjuk
Pengusaha wajib memberitahukan dan menjelaskan isi serta
memberikan naskah peraturan perusahaan atau perubahannya
kepada pekerja.

Perjanjian kerja dibuat oleh serikat pekerja atau beberap


serikat pekerja yang telah tercatat pada instansi yg bertang
gung jawab dibidang ketenagakerjaan dg pengusaha atau
beberapa pengusaha
Penyusunan perjanjian kerja bersama sebagaimana dimaksud
dlm ayat 1 dilaksanakan secara musyawarah
Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud dlm psl 116
ayat 2 tidak mencapai kesepakatan maka penyelesaiannya
dilakukan melalui prosedure PPHI
Masa berlakunya Pkb paling lama 2 tahun
Pkb sebagaimana yg dimaksud dlm ayat 1 dapat diperpanjang
masa berlakunya paling lama 1 thn berdasarkan kesepakatan
secara tertulis antara pengusaha dg sp
Perundingan pkb berikutnya dapat dimulai paling lama 3 bln
sebelum berakhirnya pkb yang sedang berlaku
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dlm ayat 3
tidak mencapai kesepakatan maka pkb yg sedang berlaku,
tetap berlaku untuk paling lama 1 thn
Pkb paling sedikit memuat
a. Hak dan kewajiban pengusaha
b. Hak dan kewajiban serikat pekerja serta pekerja
c. Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya pkb dan
d. Tanda tangan para pihak pembuat pkb
Ketentuan dalam pkb tidak boleh bertentangan dengan peratu
ran perundang-undangan yg berlaku
Dalam hal isi pkb bertentangan dg peraturan perundangundangan yg berlaku sebagaimana dlm ayat 2 maka ketentuan
yang bertentangan tsb batal demi hukum dan yang berlaku
adalah ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
Pengusaha,serikat pekerja dan pekerja wajib melaksanakan
ketentuan yang ada dlm pkb
Pengusaha dan serikat pekerja wajib memberitahukan isi pkb
atau perubahannya kepada seluruh pekerja.
Pengusaha harus mencetak dan membagikan naskah pkb
kepada setiap pekerja atas biaya perusahaan

Permen 01/men/1999

Perjanjian kerja yang dibuat oleh pengusaha dan pekerja tdk


boleh bertentangan dengan pkb
Dalam hal ketentuan dalam pkb sebagaimana dimaksud dlm
ayat 1 bertentangan dengan pkb maka ketentuan dlm perjanjian
kerja tsb batal demi hukum dan yg berlaku adalah ketentuan dlm
pkb
Dalam hal perjanjian kerja tidak memuat aturan2 yang diatur dlm
pkb maka yg berlaku adalah aturan2 dlm pkb
Pkb mulai berlaku pada hari penandatanganan kecuali ditentukan
lain dalam pkb tsb
Pkb yang ditandatangani oleh pihak yang membuat pkb selanjut
nya didaftarkan oleh pengusaha pada instansi yg bertanggung jwb
di bidang ketenagakerjaan
Mogok kerja sebagai hak dasar pekerja dan serikat pekerja di
lakukan secara sah,tertib,dan damai sebagai akibat gagalnya
perundingan
Pekerja dan/atau serikat pekerja yang bermaksud mengajak
pekerja lain untuk mogok kerja pada saat mogok kerja berlang
sung dilakukan dengan tidak melanggar hukum
Pekerja yang diajak mogok kerja sebagaimana dimaksud dlm
ayat 1 dapat memenuhi atau tidak memenuhi ajakan tsb

Surat Edaran Dirjen Pembinaan


HI dan Pengawasan Ketenaga
Kerjaan

Upah Minimum

PSL

AYAT

ISI

Hak untuk menerima upah timbul


pada saat adanya hubungan kerja
dan berakhir pada saat hubungan
kerja putus

Pengusaha dalam menetapkan upah


tidak boleh mengadakan diskriminasi
antara buruh laki-laki dan buruh
wanita untuk pekerjaan yang sama
nilainya

Upah tidak dibayar bila buruh tidak


melakukan pekerjaan

Pengusaha wajib membayar upah


buruh jika buruh sakit tidak melaku
kan pekerjaannya dengan ketentuan
sbb :
a. 3 bulan pertama 100%
b. 3 bulan kedua 75%
c. 3 bulan ketiga 50%
d. 3 bulan keempat 25%

10

Upah harus dibayar langsung kepada


buruh pada waktu yang telah ditentu
kan sesuai dengan perjanjian

19

Apabila upah terlambat dibayar maka


mulai dari hari keempat sampai hari
kedelapan terhitung dari hari dimana
seharusnya upah dibayar, upah tsb
ditambah dengan 5% untuk tiap hari
keterlambatan
Sesudah hari kedelapan tambahan
itu menjadi 1% untuk tiap hari keter
lambatan dengan ketentuan bahwa
tambahan itu untuk bulan tidak boleh
melebihi 50% dari upah yang seharus
dibayarkan

Apabila sesudah sebulan upah masih


belum dibayar maka disamping ber
kewajiban untuk membayar sebagai
mana dimaksud dlm ayat 1 pengusaha
diwajibkan pula membayar bunga se
besar bunga yang ditetapkan olah bank
untuk kredit perusahaan ybs

Dalam hal hari libur resmi sebagaimana


dimaksud psl 2 jatuh pada hari minggu
atau hari istirahat mingguan pekerja
berhak mendapat upah sebagaimana
dimaksud psl 1 ayat 1

Dalam hal pekerjaan menurut sifat


harus dijalankan pada hari libur resmi
maka bagi pekerja yang bekerja pada
hari libur tersebut disamping mempe
roleh upah sebagaimana dimaksud
psl 1 juga dibayarkan upah lemburnya
sesuai dengan ketentuan yg berlaku

a. Upah Pokok adalah imbalan dasar yg


dibayarkan kepada pekerja menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang besar
nya ditetapkan berdasarkan kesepa

katan
b. Tunjangan Tetap adalah suatu pem
bayaran yang teratur berkaitan dg pe
kerjaan yang diberikan secara tetap
untuk pekerja dan keluarganya serta
dibayarkan dalam satuan waktu yang
sama dengan pembayaran upah pokok
seperti tunjangan istri,tunjangan anak
tunjangan perumahan,tunjangan kema
tian tunjangan daerah dll
c. Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu
pembayaran yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan dg pekerja yg
diberikan secara tidak tetap untuk
pekerja dan keluarganya serta dibayar
kan menurut satuan waktu yang tidak
sama dg waktu pembayaran upah pokok
seperti tunjangan transport,tunjangan
makan
2

Pengertian pendapatan Non Upah


a. Fasilitas adalah kenikmatan dalam
bentuk nyata/natura yang diberikan peru
sahaan oleh karena hal2 yang bersifat
khusus atau untuk meningkatkan kese
jahteraan pekerja seperti fasilitas kenda
raan jemputan,sarana ibadah,koperasi
b. Bonus adalah bukan merupakan bagi
an dari upah melainkan pembayaran
yang diterima pekerja dari hasil kerja
lebih besar dari target produksi yang
normal atau karena peningkatan produk
tifitas, besarnya pembagian bonus diatur
berdasarkan kesepakatan

17

Bagi perusahaan yang telah memberikan


upah lebih tinggi dari upah minimum
yang berlaku, pengusaha dilarang meng
urangi atau menurunkan upah.

18

Peninjauan besarnya upah bagi pekerja


yang telah menerima upah lebih tinggi
dari upah minimum yg berlaku,dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Perjanjian Kerja,PP,PKB

19

Dengan kenaikan upah minimum,para


pekerja harus memelihara prestasi kerja
sehingga tidak lebih rendah dari prestasi
kerja sebelum kenaikan upah.
Ukuran prestasi kerja untuk masing-ma
sing perusahaan dirumuskan bersama
oleh pengusaha dan pekerja atau serikat
pekerja atau LKS bipartite perusahaan
ybs
Apabila terjadi perbedaan pendapat anta
ra pengusaha dan sp dalam penyusunan
PKB yg bersifat normatif agar permasa
lahannya dikembalikan kepada ketentuan
perundangan yang berlaku

KUMPULAN PERUNDANG - UNDANGAN KETENAG


NO
I

UNDANG - UNDANG
NO 03 TAHUN 1992

TENTANG
Jaminan Sosial Tenaga Kerja

BAB

TENTANG

PSL

Ketentuan Umum

Iuran,besarnya jaminan dan


tatacara pembayaran

20

22

26

29

NGAN KETENAGAKERJAAN
AYAT
1

1
2

ISI
Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tena
ga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti
sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelaya
nan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh
tenaga kerja berupa kecelakaan kerja,hamil,sakit,bersalin,hari tua
dan meninggal dunia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan kerja yang terjadi berhubung
dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam per
jalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja,dan pulang ke
rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui

KEPMEN / PP / PERMEN
Surat Edaran Dirjen Pembinaan
HI dan Pengawasan Ketenaga
Kerjaan

Kepmen 49/Men/2004

Iuran jaminan kecelakaan kerja, iuran jaminan kematian, dan iuran


jaminan pemeliharaan kesehatan ditanggung oleh pengusaha
Iuran jaminan Hari Tua ditanggung oleh pengusaha dan tenaga
kerja
Pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan
iuran yang menjadi kewajiban tenaga kerja melalui pemotongan
upah tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan Penyeleng
gara dalam waktu yg ditetapkan dg PP

Permen 17/Men/2005

Badan Penyelenggara sebagaimana dimaksud dlm psl 25 ayat 2


wajib membayar jaminan sosial tenaga kerja dalam waktu tidak
lebih dari 1 bulan
1

Barang siapa tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud


dalam psl 22 ayat 1 dan psl 26 diancam dengan hukuman selama
lamanya 6 bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 50,000,000,-

Dalam hal pengulangan tindak pidana sebagaimana dimaksud dlm


ayat 1 untuk kedua kalinya atau lebih setelah putusan akhir telah
memperoleh kekuatan hukum tetap,maka pelanggaran tersebut
PERMEN 04/MEN/1993
dipidana kurungan selama-lamanya 8 bulan

KEPPRES 22 TAHUN 1993

PERMEN 02/MEN/1995

TENTANG

PSL

AYAT

ISI
Terhadap karyawati yang menjalankan
cuti hamil dan bersalin,upahnya tetap di
bayarkan dengan tidak membatasi kelahi
ran, perusahaan hanya dapat membatasi
bantuan bagi kelahiran anak ke 3 dst

Ketentuan Structur Skala


Upah

Upah adalah hak pekerja yang diterima


dan dinyatakan dalam bentuk uang seba
gai imbalan dari pengusaha atau pemberi
kerja kepada pekerja yg ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja
kesepakatan atau peraturan perundang
undangan termasuk tunjangan bagi peker
ja dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akaqn di
lakukan

Komponen dan Pelaksanaan


Tahapan Pencapaian kebutu
han Hidup Layak

KHL adalah standart kebutuhan yang ha


rus dipenuhi oleh seorang pekerja lajang
untuk dapat hidup layak baik secara fisik
non fisik dan sosial untuk kebutuhan satu
bulan

Penetapan upah minimum berlaku bagi


pekerja dengan masa kerja kurang dari
satu tahun
Upah bagi pekerja dengan masa kerja
satu tahun atau lebih dirundingkan seca
ra bipartite antara pekerja atau sp dengan
pengusaha diperusahaan ybs

Jaminan Kecelakaan Kerja

Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan


kerja berhak mendapatkan jaminan kece
lakaan kerja yang terdiri dari
a. Pengangkutan dari tempat kejadian ke
rumah sakit yang terdekat atau ke rumah
nya
b. Pemeriksaan,pengobatan dan atau pe
rawatan di rumah sakit
c. Biaya pemakaman

Selain jaminan sebagaimana dimaksud


dalam ayat 1 juga diberikan santunan
berupa uang yang terdiri dari
a. Santunan sementara tidak mampu ber

kerja sebagai pengganti upah


b. Santunan cacad sebagian untuk sela
ma-lamanya
c. Santunan cacad total untuk selamalamanya
d. Santunan kematian

Besarnya jaminan kecelakaan kerja seba


gaimana dimaksud dalam ayat 1 da 2
adalah sebagaimana tercantum dalam
lampiran Permen ini

Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia


karena kecelakaan kerja maka santunan
kematian sebagaimana dimaksud dalam
psl 2 ayat 2 huruf d dibayarkan kepada
janda atau duda atau anak yang men
jadi tanggungannya
Dalam hal janda atau duda atau anak tidak
ada maka jaminan kematian dibayar seka
ligus kepada keturunansedarah yang ada
dari tenaga kerja menurut garis lurus ke
bawah dan garis lurus keatas dihitung sam
pai derajat kedua

Hak dan Kewajiban Pengusaha

Dalam hal tenaga kerja tidak mempunyai


keturunan sedarah sebagaimana dimaksud
dalam ayat 2 maka jaminan kematian di
bayarkan sekaligus kepada pihak yang di
tunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya

Dalam hal tidak ada wasiat biaya pemaka


man dibayarkan kepada pengusaha atau
pihak lain guna kepengurusan pemakaman

Pengusaha wajib memberikan Jaminan


Kecelakaan Kerja sebagaimana dimaksud
dalam psl 2 kepada tenaga kerja yang ter
timpa kecelakaan kerja

Pengusaha wajib memberikan pertolongan


pertama pada kecelakaan kerja

10

Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan ker


ja sementara tidak mampu bekerja perusa
haan wajib terus membayar upah tenaga
kerja ybs

13

Dalam hal terjadi perbedaan pendapat


mengenai kecelakaan kerja atau bukan
kecelakaan kerja maka Pegawai Pengawas

Ketenagakerjaan berwenang menetapkan


dan mewajibkan pengusaha untuk terlebih
dulu
a. Membayar Pertolongan
b. Membayar biaya pemakaman
1

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja


adalah penyakit yang disebabkan oleh peker
jaan atau lingkungan kerja

Setiap tenaga kerja yang menderita penya


kit yang timbul karena hubungan kerja ber
hak mendapat Jaminan Kecelakaan kerja
baik pada saat masih dalam hubungan kerja
maupun setelah hubungan kerja berakhir

Usia Pensiun Normal dan Batas


Usia Pensiun Max Bagi Peser
ta Peraturan Dana Pensiun

Hak atas Jaminan Kecelakaan Kerja bagi


tenaga kerja yang hubungan kerjanya telah
berakhir sebagaimana dimaksud dlm psl 2
diberikan apabila menurut hasil diagnosis
dokter yang merawat penyakit tsb diakibat
kan oleh pekerjaan selama tenaga kerja yg
bersangkutan masih dlm hubungan kerja

Hak jaminan kecelakaan kerja sebagaimana


dimaksud dalam ayat 1 diberikan apabila
penyakit tsb timbul dalam waktu paling lama
3 tahun terhitung sejak hubungan kerja tsb
berakhir

Usia pensiun normal bagi peserta ditetapkan


55 tahun
Dalam hal pekerja tetap dipekerjakan oleh
Pengusaha setelah mencapai usia 55 tahun
maka batas usia pensiun max ditetapkan
60 tahun

KUMPULAN PERUNDANG - UNDANGAN KETENAG


NO
I

UNDANG - UNDANG
NO 13 TAHUN 2003

TENTANG
KETENAGA KERJAAN

BAB

TENTANG

PSL
140

141

143

144

XII

Pemutusan Hubungan Kerja

151

152

153

156

158

160

ANGAN KETENAGAKERJAAN
AYAT
1

ISI
Sekurang kurangnya dlm waktu 7 hari kerja sebelum mogok
kerja dilaksanakan,pekerja dan serikat pekerja wajib memberitahu
kan secara tertulis kepada pengusaha dan instansi yang ber
tanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sekurang
kurangnya memuat :
a. Waktu ( hari,tanggal,dan jam ) dimulai dan diakhiri mogok kerja
b. Tempat mogok kerja
c. Alasan dan sebab-sebab mengapa harus mogok kerja dan
d. Tanda tangan ketua dan sekretaris dan/atau masing-masing
ketua dan sekretaris serikat pekerja sebagai penanggungjawab
mogok kerja
Dalam hal mogok kerja dilakukan tidak sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 maka demi menyelamatkan alat produksi dan aset
perusahaan pengusaha dapat mengambil tindakan sementara
dengan cara :
a. Melarang para pekerja yang mogok kerja berada di lokasi
kegiatan proses produksi atau
b. bila dianggap perlu melarang pekerja yang mogok kerja berada
di lokasi perusahaan
Instansi Pemerintah dan pihak perusahaan yang menerima surat
pemberitahuan mogok kerja sebagaimana dimaksud dlm pasal
140 wajib memberitahukan tanda terima
Sebelum dan selama mogok kerja berlangsung instansi yang ber
tanggung jawab dibidang ketenagakerjaan wajib menyelesaikan
masalah yang menyebabkan timbulnya pemogokan dengan mem
pertemukan dan merundingkan dengan para pihak yg berselisih
Dalam hal perundingan sebagaiman dimaksud dlm ayat 2 meng
hasilkan kesepakatan maka harus dibuatkan perjanjian bersama
yang ditandatangani oleh para pihak dan pegawai dari instansi
yg bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan sebagai saksi
Dalam hal perundingan sebagaiman dimaksud dlm ayat 2 tidak
menghasilkan kesepakatan maka pegawai dari instansi yang ber
tanggung jawab dibidang ketenagakerjaan segera menyerahkan
masalah yang menyebabkan terjadinya mogok kerja kepada lem
baga PPHI yang berwenang
Dalam hal perundingan tidak menghasilkan kesepakatan sebagai
mana dimaksud dlm ayat 4 maka atas dasar perundingan antara
pengusaha dengan sp atau penanggung jawab mogok kerja,mogok
kerja dapat diteruskan atau dihentikan untuk sementara atau di
hentikan sama sekali
Siapapun tidak dapat menghalang-halangi pekerja dan serikat pe
kerja untuk menggunakan hak mogok kerja yang dilakukan secara
sah,tertib,dan damai

Siapapun dilarang melakukan penangkapan dan/atau penahanan


terhadap pekerja dan pengurus sp yang melakukan mogok kerja
secara sah,tertib, dan damai sesuai dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku
Terhadap mogok kerja yang dilakukan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam psl 140 pengusaha dilarang :
a. Mengganti pekerja/buruh yang mogok kerja dengan pekerja lain
dari luar perusahaan atau
b. Memberikan sanksi atau tindakan balasan dalam bentuk apa
pun kepada pekerja dan pengurus sp selama dan sesudah melaku
kan mogok kerja.

1
2

1
2

Pengusaha ,pekerja, sp dan pemerintah dengan segala upaya ha


rus mengusahakan agar jangan terjadi phk
Dalam hal segala upaya telah dilakukan tetapi phk tidak dapat di
hindari maka maksud phk wajib dirundingankan oleh pengusaha
dan sp atau dengan pekerja apabila ybs tidak menjadi anggota sp
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2
benar-benar tidak menghasilkan persetujuan pengusaha hanya da
pat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja setelah mempe
roleh penetapan dari Lembaga PPHI
Permohonan penetapan phk diajukan secara tertulis kepada lem
baga PPHI disertai alasan yang menjadi dasarnya
Permohonan penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
dapat diterima oleh lembaga PPHI apabila telah dirundingkan se
bagaimana dimaksud dalam pasal 151 ayat 2
Penetapan atas permohonan phk hanya dapat diberikan oleh lem
baga PPHI jika ternyata maksud untuk memutuskan hubungan
kerja telah dirundingkan tetapi perundingan tsb tidak menghasilkan
kesepakatan
Pengusaha dilarang melakukan phk dengan alasan :
g. Pekerja mendirikan,menjadi anggota dan/atau pengurus sp/sb,
pekerja melakukan kegiatan sp/sb diluar jam kerja atau didalam
jam kerja atas kesepakatan pengusaha atau berdasarkan keten
tuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
atau perjanjian kerja bersama
i. Karena perbedaan paham,agama,aliran polotik,suku,warna kulit
golongan jenis kelamin,kondisi fisik atau status perkawinan
j.Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan
kerja atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat kete
rangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat
dipastikan
Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan alasan seba
gaimana dimaksud dalam ayat 1 batal demi hukum dan pengusaha
wajib mempekerjakan kembali pekerja ybs
Dalam hal terjadi PHK pengusaha diwajibkan membayar uang pe
sangon dan atau uang penghargaan mk dan uang penggantian hak

Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana di


maksud dalam ayat 1 meliputi
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur
b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ketem
pat dimana pekerja diterima bekerja
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan dite
tapkan 15% dari uang pesangon dan atau uang penghargaan mk
bagi yang memenuhi syarat
d. Hal hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, PP dan PKB

Kesalahan berat harus didukung dengan bukti sbb :


a. Pekerja tertangkap tangan
b. Ada pengakuan dari pekerja ybs atau
c. Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang
berwenang di perusahaan ybs dan didukung oleh sekurang-kurang
nya dua orang saksi

Bantuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diberikan untuk pa


ling lama 6 bulan takwin terhitung sejak hari pertama pekerja dita
han oleh pihak yang berwajib
Pengusaha dapat melakukan PHK terhadap pekerja yang setelah
6 bulan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya
karena dalam proses perkara pidana sebagaimana dimaksud dlm
ayat 1
Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa
6 bulan sebagaimana dimaksud dlm ayat 3 berakhir dan pekerja
dinyatakan tidak bersalah maka pengusaha wajib memperkerjakan
pekerja kembali
Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa
6 bulan berakhir dan pekerja dinyatakan bersalah maka pengusaha
dapat melakukan PHK kepada ybs

KUMPULAN PERUNDANG - UNDANGAN KETENAGA


NO
I

UNDANG - UNDANG
NO 13 TAHUN 2003

TENTANG
KETENAGA KERJAAN

BAB
XII

TENTANG
Pemutusan Hubungan Kerja

PSL
160

161

167

XII

NGAN KETENAGAKERJAAN
AYAT
6
7

ISI
PHK sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan ayat 5 dilakukan
tanpa penetapan lembaga PPHI
Pengusaha wajib membayar kepada pekerja yang mengalami PHK
sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan ayat 5 uang penghar
gaan mk 1 kali ketentuan psl 156 ayat 3 dan uang penggantian
hak sesuai ketentuan psl 156 ayat 4
Dalam hal pekerja melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur
dalam perjanjian kerja, PP, PKB pengusaha dapat melakukan phk
setelah kepada pekerja ybs diberikan surat pertama,kedua,ketiga
secara berturut turut
Pekerja yang mengalami PHK dengan alasan sebagaimana dimak
sud dalam ayat 1 memperoleh uang pesangon sebesar 1 kali
ketentuan psl 156 ayat 2, uang penghargaan mk sebesar 1 kali
ketentuan psl 156 ayat 3 dan uang penggantian hak sesuai keten
tuan psl 156 ayat 4

Pengusaha dapat melakukan phk terhadap pekerja karena mema


suki usia pensiun dan apabila pengusaha telah mengikutkan peker
ja pada program pensiun yg iurannya dibayar penuh oleh pengusa
ha maka pekerja tidak berhak mendapatkan uang pesangon sesuai
psl 156 ayat 2 uang penghargaan psl 156 ayat 3 tetapi berhak atas
uang penggantian hak sesuai psl 156 ayat 4

Dalam hal besarnya jaminan atau manfaat pensiun yang diterima


sekaligus dalam program pensiun sebagaimana dimaksud ayat 1
ternyata lebih kecil daripada jumlah uang pesangon 2kali psl 156
ayat 2 uang penghargaan 1 kali psl 156 ayat 3 dan uang penggan
tian hak sesuai psl 156 ayat 4

Dalam hal pengusaha telah mengikutsertakan pekerja dalam pro


gram pensiun yang iurannya dibayar oleh pengusaha dan pekerja
maka yang diperhitungkan dengan uang pesangon yaitu uang pen
siun yang preminya dibayar oleh pengusaha.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, dan ayat


3 dapat diatur lain dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan
dan perjanjian kerja bersama

Dalam hal pengusaha tidak mengikutsertakan pekerja yang menga


lami phk karena usia pensiun pada program pensiun maka pengu
saha wajib memberikan kepada pekerja uang pesangon 2 kali psl
156 ayat 2, uang penghargaan mk 1 kali psl 156 ayat 3 dan uang
penggantian hak sesuai psl 156 ayat 4

KUMPULAN PERUNDANG - UNDANGAN KETENAGAKERJAAN


NO
I

KEPMEN / PP / PERMEN
KEP-48/MEN/IV/2004

TENTANG

BAB

PSL

AYAT

Tata cara pembuatan Peraturan


Perusahaan

II

Persyaratan Pembuatan PKB

IV

N KETENAGAKERJAAN
ISI
Isi dari peraturan perusahaan adalah syarat
kerja yang belum diatur dalam peraturan
perundang-undangan dan rincian pelaksana
an ketentuan dalam peraturan perundangundangan
Dalam hal peraturan perusahaan akan meng
atur kembali materi dari perauran perundang
an maka ketentuan dalam peraturan perusa
haan tersebut harus lebih baik dari ketentu
an dalam peraturan perundang-undangan
Peraturan perusahaan sebagaimana dimak
sud dalam pasal 2 dibuat dan disusun oleh
pengusaha dengan memperhatikan saran
dan pertimbangan dari wakil pekerja diperu
sahaan ybs
Wakil pekerja atau serikat pekerja sebagai
mana dimaksud dalam ayat 1 dapat tidak
memberikan saran dan pertimbangan terha
dap peraturan perusahaan yang diajukan
oleh pengusaha.
Pembuatan peraturan perusahaan merupa
kan kewajiban dan menjadi tanggung jawab
pengusaha, sedangkan masukan yang di
sampaikan oleh serikat pekerja dan/atau
wakil pekerja bersifat saran dan pertimbang
an sehingga pembuatan peraturan perusaha
an tidak dapat diperselisihkan.
Pengusaha harus memnyampaikan naskah
rancangan peraturan perusahaan kepada wa
kil pekerja dan/atau serikat pekerja untuk
mendapatkan saran dan pertimbangan
Saran dan pertimbangan dari wakil pekerja
atau serikat pekerja terhadap naskah ran
cangan peraturan perusahaan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 harus sudah diterima
oleh pengusaha dalam waktu 14 hari kerja
sejak tanggal diterimanya naskah rancangan
peraturan perusahaan oleh wakil pekerja.

PENJELASAN TENTANG PASAL - PASAL UNDANG - UNDANG 13 TAHUN 2003


NO PASAL

AYAT

TENTANG

Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan


yang sama tanpa diskriminasi untuk mem
roleh pekerjaan

32

Setiap pekerja berhak memperoleh perla


kuan yang sama tanpa diskriminasi dari
pengusaha.
Penempatan tenaga kerja dilaksanakan
berdasarkan asas terbuka,bebas,objectif
serta adil dan setara tanpa diskriminasi

51

Perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau


lisan

Perjanjian kerja yang dipersyaratkan seca


ra tertulis dilaksanakan sesuai dg peratu
ran perundang-undangan yg berlaku.
Ketentuan dalam perjanjian kerja sebagai
mana dimaksud ayat 1 huruf e,f tidak boleh
bertentangan dg peraturan perusahaan,pkb
dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku

54

59

60

61

66

PENJELASAN TENTANG PASAL - PASAL UNDANG - UNDANG 13 TAHUN 2003


NO PASAL

AYAT

146

151

TENTANG

160

167

168

NTANG PASAL - PASAL UNDANG - UNDANG 13 TAHUN 2003


PENJELASAN
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh
pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa membedakan jenis kelamin,suku,ras
agama,dan aliran politik sesuai dengan minat dan kemampuan tenaga kerja ybs ter
masuk perlakuan yang sama terhadap penyandang cacat.
Pengusaha harus memberikan hak dan kewajiban pekerja tanpa membedakan jenis
kelamin,suku,ras,agama,warna kulit dan aliran politik.
Yang dimaksud dengan terbuka adalah pemberian imformasi kepada pekerja secara
jelas antara lain jenis pekerjaan,besarnya upah, dan jam kerja.Hal ini diperlukan untuk
melindungi pekerja serta untuk menghindari terjadinya perselisihan setelah tenaga
kerja ditempatkan.
Yang dimaksud dengan bebas adalah pencari kerja bebas memilih jenis pekerjaan dan
pemberi kerja bebas memilih tenaga kerja sehingga tidak dibenarkan pencari kerja
dipaksa untuk menerima suatu pekerjaan dan pemberi kerja tidak dibenarkan dipaksa
untuk menerima tenaga kerja yang ditawarkan.
Yang dimaksud dengan objectif adalah pemberi kerja agar menawarkan pekerjaan yg
cocok kepada pencari kerja sesuai dengan kemampuannya dan persyaratan jabatan
yang dibutuhkan serta harus memperhatikan kepentingan umum dengan tidak memi
hak kepada kepentingan pihak tertentu.
Yang dimaksud dengan adil dan setara adalah penempatan tenaga kerja dilakukan
berdasarkan kemampuan tenaga kerja dan tidak didasarkan atas ras,jenis kelamin,
warna kulit, agama dan aliran politik.
Pada prinsipnya perjanjian kerja dibuat secara tertulis, namun melihat kondisi masya
rakat yang beragam dimungkinkan perjanjian kerja secara lisan
Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis harus sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, antara lain PKWT
Yang dimaksud dengan tidak boleh bertentangan pada ayat ini adalah apabila di peru
sahaan telah ada peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama maka isi per
janjian kerja baik kualitas maupun kuntitas tidak boleh lebih rendah dari peraturan
perusahaan atau perjanjian kerja bersama di perusahaan ybs.
Perjanjian kerja dalam ayat ini dicatatkan ke instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan.
Yang dimaksud dengan pekerjaan yang bersifat tetap dalam ayat ini adalah pekerjaan
yang sifatnya terus menerus tidak terputus putus tidak dibatasi waktu dan merupakan
bagian dari suatu proses produksi dalam satu perusahaan atau pekerjaan yang bukan
musiman.
Pekerjaan yang bukan musiman adalah pekerjaan yang tidak tergantung cuaca atau

NO
1

suatu kondisi tertentu. Apabila pekerjaan itu merupakan pekerjaan yang terus menerus
tidak terputus putus tidak dibatasi waktu dan merupakaan bagian dari suatu proses
produksi tetapi tergantung cuaca atau pekerjaan itu dibutuhkan karena adanya suatu
kondisi tertentu maka pekerjaan tsb merupakan pekerjaan musiman yang tidak ter
masuk pekerjaan tetap sehingga dapat menjadi objeck perjanjian kerja waktu tertentu.
Syarat masa percobaan kerja harus dicantumkan dalam perjanjian kerja.Apabila per
janjian kerja dilakukan secara lisan maka syarat masa percobaan kerja harus diberita
hukan kepada pekerja ybs dan dicantumkan dalam surat pengangkatan.Dalam hal
tidak dicantumkan dalam perjanjian kerja atau dalam surat pengangkatan maka keten
tuan masa percobaan kerja dianggap tidak ada
Yang dimaksud hak-hak yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku atau
hak-hak yang telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian
kerja bersama adalah hak-hak yang harus diberikan yang lebih baik dan menguntung
kan pekerja ybs.
Pada pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan usaha pokok atau kegiatan yang
berhubungan langsung dengan proses produksi pengusaha hanya diperbolehkan mem
perkerjakan pekerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu dan/atau pkwtt
Yang dimaksud kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan lang
sung dengan proses produksi adalah kegiatan yang berhubungan di luar usaha pokok
(core busines ) suatu perusahaan.Kegiatan tsb antara lain :usaha pelayanan kebersi
han ( cleaning service ), usaha pengamanan ( security ), usaha jasa penunjang di per
tambangan dan perminyakan serta usaha penyediaan angkutan pekerja.
C. Perlindungan upah dan kesejahteraan,syarat-syarat kerja maupun penyelesaian
perselisihan antara penyedia jasa tenaga kerja dengan pekerja harus sesuai dengan
peraturan perundangan-undangan yang berlaku.Pekerja yang bekerja pada perusahaan
penyedia jasa pekerja memperoleh hak yang sama sesuai dengan perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama atas perlindungan upah dan
kesejahteraan, syarat-syarat kerja serta perselisihan yang timbul dengan pekerja lain
nya di perusahaan pengguna jasa pekerja.

NTANG PASAL - PASAL UNDANG - UNDANG 13 TAHUN 2003


PENJELASAN
Dalam hal penutupan perusahaan ( lock out ) dilakukan secara tidak sah atau sebagai tin
dakan balasan terhadap mogok yang sah atas tuntutan normatif maka pengusaha wajib
membayar upah pekerja.
Yang dimaksud dengan segala upaya dalam ayat ini adalah kegiatan-kegiatan yang positif
yang pada akhirnya dapat menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja antara lain
pengaturan waktu kerja,penghematan,pembenahan metode kerja, dan memberikan pembi
naan kepada pekerja.

Keluarga pekerja yang menjadi tanggungan adalah istri/suami, anak atau orang yang syah
menjadi tanggungan pekerja berdasarkan perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama.
Contoh dari ayat ini :
- Misalnya uang pesangon yang seharusnya diterima pekerja adalah rp.10.000.000 dan
besarnya jaminan pensiun menurut program pensiun adalah rp.6.000.000 serta dalam
pengaturan program pensiun tersebut telah ditetapkan premi yang ditanggung oleh pengu
saha 60% dan oleh pekerja 40% maka perhitungan hasil dari premi yang sudah dibayar
oleh pengusaha adalah 60% x Rp. 6.000.000 = Rp. 3.600.000
- Besarnya santunan yang preminya dibayar oleh pekerja adalah sebesar 40%xRp.6.000.
000 = Rp. 2.400.000
- Jadi kekurangan yang masih harus dibayar oleh pengusaha sebesar Rp.10.000.000 di
kurangi Rp. 3.600.000 =Rp. 6.400.000
- Sehingga uang yang diterima oleh pekerja pada saat phk karena pensiun tsb adalah :
# Rp.3.600.000 ( santunan dari penyelenggara program pensiun yang preminya 60% di
bayar oleh pengusaha )
# Rp.6.400.000 ( berasal dari kekurangan pesangon yg harus dibayar oleh pengusaha )
# Rp.2.400.000 ( santunan dari penyelengara program pensiun yg preminya 40% dibayar
oleh pekerja )
Yang dimaksud dengan dipanggil secara patut dalam ayat ini adalah pekerja telah dipang
gil secara tertulis yang ditujukan pada alamat pekerja sebagaimana tercatat di perusahaan
berdasarkan laporan pekerja.Tenggang waktu antara pemanggilan pertama dan kedua pa
ling sedikit 3 hari kerja.

PENJELASAN TENTANG PASAL - PASAL UNDANG - UNDANG 13 TAHUN 2003


PASAL

AYAT

78

79

88

92

94

100

104

111

114

TENTANG

116

124

137

140

143

145

TANG PASAL - PASAL UNDANG - UNDANG 13 TAHUN 2003


PENJELASAN
Memperkerjakan lebih dari waktu kerja sedapat mungkin harus dihindarkan karena pe
kerja harus mempunyai waktu yang cukup untuk istirahat dan memulihkan kebugarannya
Namun dalam hal-hal tertentu terdapat kebutuhan yang mendesak yang harus diselesai
kan segera dan tidak dapat dihindari sehingga pekerja harus bekerja melebihi waktu kerja
D.Selama menjalankan istirahat panjang pekerja diberi uang kompensasi hak istirahat
tahunan, tahun ke delapan sebesar 1/2 bulan gaji dan bagi perusahaan yang telah mem
berlakukan istirahat panjang yang lebih baik dari ketentuan undang-undang ini maka tidak
boleh mengurangi dari ketentuan yang sudah ada.
Yang dimaksud dengan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak adalah
jumlah penerimaan atau pendapatan pekerja dari hasil pekerjaannya sehingga mampu
memenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarga secara wajar yang meliputi makanan
dan minuman, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan jaminan hari
tua.
Penyusunan structur dan skala upah dimaksudkan sebagai pedoman penetapan upah
sehingga terdapat kepastian upah tiap pekerja serta untuk mengurangi kesenjangan an
tara upah terendah dan tertinggi di perusahaan ybs
Peninjauan upah dilakukan untuk penyesuaian harga kebutuhan hidup, prestasi kerja,
perkembangan, dan kemampuan perusahaan
Yang dimaksud dengan tunjangan tetap dalam pasal ini adalah pembayaran kepada pe
kerja yang dilakukan secara teratur dan tidak dikaikan dengan kehadiran pekerja atau
pencapaian prestasi kerja tertentu.
Yang dimaksud dengan fasilitas kesejahteraan antara lain pelayanan kb, tempat peniti
pan anak, perumahan, fasilitas ibadah, fasilitas olah raga,kantin,kesehatan, dan fasilitas
rekreasi
Kebebasan untuk membentuk, masuk atau tidak masuk menjadi anggota sp/sb merupa
kan salah satu hak dasar pekerja.
C. Yang dimaksud dengan syarat kerja adalah hak dan kewajiban pengusaha dan peker
ja yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku adalah peraturan perusahaan tidak boleh lebih rendah kualitas
atau kuantitasnya dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan apabila ternyata
bertentangan maka yang berlaku adalah ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberitahuan dilakukan dengan cara membagikan salinan peraturan perusahaan kepa
da setiap pekerja,menempelkan ditempat yang mudah dibaca atau memberikan penjela
san langsung kepada pekerja.

Pembuatan perjanjian kerja bersama harus dilandasi dengan itikad baik yang berarti ha
rus ada kejujuran dan keterbukaan para pihak serta kesukarelaan/kesadaran yang artinya
tanpa ada tekanan dari satu pihak terhadap pihak lain.
Dalam hal perjanjian kerja bersama dibuat dalam bahasa indonesia dan diterjemahkan
dalam bahasa lain, apabila terjadi perbedaan penafsiran maka yang berlaku perjanjian
kerja bersama yang menggunakan bahasa indonesia.
Yang dimaksud tidak boleh bertentangan peraturan perundang-undangan yang berlaku
adalah kualitas dan kuantitas isi perjanjian kerja bersama tidak boleh lebih rendah dari
peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan gagalnya perundingan dalam pasal ini adalah tidak tercapainya
kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang dapat disebabkan kare
na pengusaha tidak mau melakukan perundingan atau perundingan mengalami jalan buntu
B. Tempat mogok kerja adalah tempat-tempat yang ditentukan oleh penanggung jawab
pemogokan yang tidak menghalangi pekerja lain untuk bekerja.
Yang dimaksud dengan menghalang-halangi dalam ayat ini antara lain dengan cara :
a. Menjatuhkan hukuman
b. Mengintimidasi dalam bentuk apapun atau
c. Melakukan mutasi yang merugikan.
Yang dimaksud dengan sungguh-sungguh melanggar hak normatif adalah pengusaha seca
ra nyata tidak bersedia memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud dan/atau ditetap
dalam perjanjian kerja,peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama atau peraturan per
undang-undangan ketenagakerjaan meskipun sudah ditetapkan dan diperintahkan oleh
pejabat yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
Pembayaran upah pekerja yang mogok dalam pasal ini tidak menghilangkan ketentuan
pengenaan sanksi terhadap pengusaha yang melakukan pelanggaran ketentuan normatif

PC SP AMK FSPMI KABUPATEN / KOTA BEKASI


BIDANG
: PKB DAN PENGUPAHAN
PERIODE : FEBRUARY 2010 SD/ 2011

RENCANA KERJA BIDANG


BULAN
NO

RENCANA KERJA
I

Maret
II
II

IV

April
II
II

Mei
IV

II

II

Membuat data base PKB dan PP


Membuat data base hasil perbaikan
upah
Membuat SOP perubahan PP ke PKB
dan revisi PKB
Pendidikan atau Bedah Kepmen 49/04
tentang structur skala upah
Pendidikan Tata cara pembuatan PKB
u/Puk yang masih PP
Pendidikan atau Bedah Kepmen 48/04
tentang PP dan PKB

2
3
4
5
6
7

Membuat laporan kegiatan

BULAN
NO

RENCANA KERJA
I

Membuat data base PKB dan PP

Membuat data base hasil perbaikan


upah

Membuat SOP perubahan PP ke PKB


Pendidikan atau Bedah Kepmen 49/04
tentang structur skala upah
Pendidikan Tata cara pembuatan PKB
u/Puk yang masih PP
Pendidikan atau Bedah Kepmen 48/04
tentang PP dan PKB

4
5
6
7

Membuat laporan kegiatan

SOP PEMBUATAN PP KE PKB


Pendidikan tata cara membuat PKB

September
II
II
IV

October
II
II

IV

November
II
II

STAFF /FULL TIMER

BIDANG PENDIDKAN

BIDANG
BULAN
Mei
IV

Juni
II
II

Juli
IV

Desember
II
II
IV

II

II

IV

January 2011
II
II
IV

Agustus
II
II

IV

BULAN
November
IV

February 2011
II
II
IV

Anda mungkin juga menyukai