Puji syukur patut kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rakhmat dan karunianya kami memperoleh kesempatan untuk belajar dan
mempraktekkan tentang ilmu pengetahuan alam berjurusan fisika.
Makalah ini di tulis untuk menunjukan bahwa kami telah mempelajari
dan mempraktekkan tentang pemahaman-pemahaman kajian fisika dengan alat bantu
tersendiri, dalam makalah ini semua orang akan bias mendapat ilmu meskipun ilmu itu
masih sedikit tapi cukuplah untuk bekal di masa depan mendatang, materi dalam
makalah ini di fokuskan pada praktek dan cara guna suatu bahan untuk menghasilkan
sesuatu yang di inginkan. Makalah ini memuat aspek tentang kajian fisika yang
tergolong sedikit tapi pasti dan dalam makalah ini terdapat latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, metodelogi, hasil percobaan dll.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada saat kita bermain sepak bola dengan menendang bola tersebut hingga
melambung maka tanpa disadari kita telah menerapkan gerak parabola dalam
permainan sepak bola tersebut dan penerapan gerak parabola juga terjadi pada saat kita
memasukkan bola basket kedalam ring. Maka tanpa kita sadari sebenarnya gerak
parabola sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari kita. Namun kita jarang bahkan
tidak pernah menyadari hal tersebut. Selain gerak parabola juga gerak lain yang kita
temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya adalah pada helicopter atau pesawat
terbang mini yang digerakkan oleh baling-baling. Dimana baling-baling pada
helicopter sangat berpengaruh pada keberhasilan penerbangan hal ini mencangkup :
kecepatan putaran baling-baling (berpengaruh pada penentuaan ketinggian terbang),
percepatan putaran, panjang baling-baling atau jari-jari lintasan dan lainsebagainya.
Pada kapal terbang mini yang tidak menggunakan mesin jet juga akan sangat
terpengaruh oleh kondisi putaran baling-baling.
Dari semua gerak parabola dan gerak melingkar di atas semuanya pasti bisa
dihitung dengan menggunakan rumus fisika. Ada beberapa variabel yang bisa kita cari
nilainya pada pelajaran gerak parabola dan gerak melingkar. Adapun vriabel yang bisa
dicari dari gerak parabola antara lain adalah jarak, tinggi, tinggi maksimum, jarak
tembakan maksimum. Sedangkan variabel yang bisa dicari dari gerak melingkar adalah
kecepatan sudut, percepatan sudut, periode dan besaran sudut. Tentu untuk mengetahui
hal-hal tersebut kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan gerak
parabola dan gerak melingkar. Adapun gerak parabola merupakan gerak benda dengan
lintasan berbertuk parabola (setengah lingkaran). Gerak parabola adalah gabungan dari
dua buah jenis gerakan yaitu gerak lurus beraturan (GLB) yang arahnya mendatar dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang arahnya vertical. Sedangkan gerk
melingkar adalah gerak benda yang lintasanya membentuk lingkaran dengan laju
konstan.
Oleh karena itu penulis disisni akan membahas lebih dalam lagi tentang gerak
parabola dan kinematika gerak melingkar, bukan hanya sekedar pengertian dan contohcontoh dari gerak parabola dan gerak melingkar melainkan kami juga membahas
tentang besaran-besaran fisis dalam gerak melingkar (posisi dan perpindahan,kecepatan
dan percepatan), hubungan antara besaran-besaran fisis gerk lurus dan besaran-besaran
fisis gerak melingkar. Disini kami juga membahas tentang GMB (gerak melingkar
beraturan)
yang
meliputi
definisi
dari
gerak
melingkar
beraturan,
sehari-hari
Dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah :
1.4.1
Bagi Penulis
Manfaat yang penulis dapat dari penyusuna makalah ini adalah penulis
menjadi lebih giat belajar dan rajin mencari materi-materi yang berkaitan dengan
BAB II
PEMBAHASAN
titik
kecepatan awal.
gera
lurus
beraturan
( )
x = vx . t
keterangan:
vo = kecepatan awal (m/s)
vx = kecepatan ke x (m/s)
x = jarak (m)
= sudut elevasi ( )
Gerak sepanjang sumbu y berupa gerak
x = vo.t at2
Keterangan:
y = jarak (m)
a = percepatan (m/s2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
t = waktu (s)
2
x
+ v y2
Untuk mengetahui bentuk persamaan dari lintasan parabola digunakan cara sebagai
berikut:
x = vo cos .t
t=
x
v o cos
x
v o cos
g(
v o cos
y = vo sin .
x
v o cos
g(
2
2
v o cos
y= tan
x g (
Keterangan:
y = tinggi (m)
a = percepatan (m/s2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
g tm = 0
Vo sin
= g tm
ty
max
keterangan:
ty max = waktu tinggi maksimum
V o sin t
g
hmax =
v o2 sin 2
g
-g
hmax =
v o2 sin 2
g
g(
v o2 sin2
g2
V o sin t
v o2 sin 2
2g
. t g t2
hmax = 2
v o2 sin 2
2g
hmax =
v o2 sin 2
2g
v o2 sin 2
2g
Keterangan:
hmax = tinggi maksimum (m)
= gt
2vo sin
= gt
tx
max
tx
max
diudara.
Dengan memasukan harga tx
max
kepersamaan x = vo
cos
.t maka
xmax =
xmax =
v 02
g
v0
g
2 V o sin
g
2 cos
sin
Keterangan:
xmax = jauh tembakan maksimum(m)
keranjang, gerakan bola tenis, gerakan bola volly, gerakan lompat jauh dan
gerakan peluru atau rudal yang ditembakan dari permukaan bumi.
b. Kedua, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada
ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau
benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.
c. Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal, sebagaimana
tampak pada gambar di bawah.
=30
V0= 60 m/s
g = 10 m/s2
Ditannya :
a. ty max=.... ?
b. hmax =.....?
c. tx max =.....?
d. xmax=......?
Jawab :
a. ty max =
V o sin 60 sin30
=
g
10
b. hmax =
v o2 sin 2
2g
900
20
1
2
10
60
60 sin 30
2.10
30
= 3 sekon
10
3600
1
2
()
3600
1
4
20
20
= 45 m
d. xmax =
180
v0
g
2.30 =
sin 2
3600
sin 60
10
602
sin
10
= 360 .
3 =
3 m
Permasalahan 2:
Seorang penembak ingin menembak burung yang bertengger pada pohon yang
berjarak 100 m dari penembak tersebut. Burung berada pada ketinggian 80m dari
tanah. Bila penembak mengarahkan senapannya membentuk sudut 450 terhadap
arah mendatar dan gravitasi bumi yaitu 10 m/s 2 maka berapakah kecepatan awal
peluru yang diperlukan supaya burung kena tembak?
Penyelesaian :
Diketahui :
x = 100m
y = 80 m
= 450
g = 10 m/s2
Ditannya :
v0 = .?
Jawab :
Y = tan
x2
xg(
v o2 cos2
80 = tan 45.100- . 10
80 = 1. 100 -
100000
1
2 v 02 2
2
100
2
2
2 v 0 cos 45
( )
80 = 100 -
100000
1
2 v 02 .2
4
80 = 100 -
100000
v o2
100000
= 100 80
v o2
100000
v o2
= 20
100000 = 20. v o2
100000
20
= v o2
5000 = v o2
5000 = vo
70,71m/ s = vo
kendaraan yang berputar. Ketika roda berputar, tampak bahwa selain poros (pusat
roda), bagian lain roda lain selalu berpindah terhadap pusat roda sebagai kerangka
acuan. Perpindahan pada gerak melingkar disebut perpindahan sudut. Ada tiga cara
menghitung sudut. Cara pertama adalah menghitung sudut dalam derajat ( ).
Satu lingkaran penuh sama dengan 360 . Cara kedua adalah mengukur sudut
dalam putaran. Satu lingkaran penuh sama dengan satu putaran. Dengan demikian,
satu putaran = 360 . Cara ketiga adalah dengan radian. Radian adalah satuan
Sistem Internasional (SI) untuk perpindahan sudut, sehingga satuan ini akan sering
kita gunakan dalam perhitungan.
Nilai radian dalam sudut adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
roda r.
Jadi:
(rad )=
x
r
Perhatikan bahwa satu putaran sama dengan keliling lingkaran, sehingga dari
persamaan di atas, diperoleh :
(rad )=
2 r
r
=2
1 rad =
180
derajat = 57,30
Derajat, putaran dan radian adalah besaran yang tidak memiliki dimensi.
Jadi, jika ketiga satuan ini terlibat dalam suatu perhitungan, ketiganya tidak
mengubah satuan yang lain.
b. Kecepatan Sudut
Dalam gerak lurus, kecepatan gerak benda umumnya dinyatakan dengan
satuan km/jam atau m/s. Telah kita ketahui bahwa tiap bagian yang berbeda pada
benda yang melakukan gerak lurus memiliki kecepatan yang sama, misalnya bagian
depan mobil mempunyai kecepatan yang sama dengan bagian belakang mobil yang
bergerak lurus.
Dalam gerak melingkar, bagian yang berbeda memiliki kecepatan yang
berbeda. Misalnya gerak roda yang berputar. Bagian roda yang dekat dengan
poros bergerak dengan kecepatan linear yang lebih kecil, sedangkan bagian yang
jauh dari poros atau pusat roda bergerak dengan kecepatan linear yang lebih besar.
Oleh karena itu, bila kita menyatakan roda bergerak melingkar dengan kelajuan
10 m/s maka hal tersebut tidak bermakna, tetapi kita bisa mengatakan tepi roda
bergerak dengan kelajuan 10 m/s.
Pada gerak melingkar, kelajuan rotasi benda dinyatakan dengan putaran
per menit (biasa disingkat rpm revolution per minute). Kelajuan yang
dinyatakan dengan satuan rpm adalah kelajuan sudut. Dalam gerak melingkar, kita
juga dapat menyatakan arah putaran. misalnya kita menggunakan arah putaran
jarum jam sebagai patokan. Oleh karena itu, kita dapat menyatakan kecepatan
sudut, di mana selain menyatakan kelajuan sudut, juga menyatakan arahnya (ingat
perbedaan kelajuan dan kecepatan, mengenai hal ini sudah Gurumuda terangkan
pada Pokok bahasan Kinematika). Jika kecepatan pada gerak lurus disebut
kecepatan linear (benda bergerak pada lintasan lurus), maka kecepatan pada gerak
melingkar disebut kecepatan sudut, karena benda bergerak melalui sudut tertentu.
Terdapat dua jenis kecepatan pada Gerak Lurus, yakni kecepatan rata-rata
dan kecepatan sesaat. Kita dapat mengetahui kecepatan rata-rata pada Gerak
Lurus dengan membandingkan besarnya perpindahan yang ditempuh oleh benda
dan waktu yang dibutuhkan benda untuk bergerak . Nah, pada gerak melingkar,
kita dapat menghitung kecepatan sudut rata-rata dengan membandingkan
perpindahan sudut dengan selang waktu yang dibutuhkan ketika benda berputar.
Secara matematis kita tulis :
a. Kecepatan sudut rata-rata
Jika sudut yang ditempuh mengalami perubahan dari
ke
dalam
selang waktu t1 ke t2 maka kecepatan sudut rata-rata dari benda dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut.
Kecepatan sudut rata-rata =
Keterangan :
= Perpindahan sudut
t = Selang waktu
Contoh soal :
1. Posisi sudut suatu titik pada roda dinyatakan oleh
=( 2t 26 t +10 ) rad
=( 2(10)26(10)+10 )
= (20060+10 )
=150 rad
21
t 2t 1
15010
100
140
10
= 14 rad
x 0
sehingga
=
lim
x 0
Keterangan :
= kecepatan sudut sesaat
= perpindahan sudut
t = selang waktu
Contoh soal:
1. Sebuah piringan hitam dipasang pada sebuah pemutar, tepat pada bagian sumbu
putar. Piringan tersebut berputar dengan posisi sudut dan dinyatakan dengan
(t) =(0,25t2 + 0,5t -1) rad. Tentukan kecepatan sudut piring saat t = 1 sekon?
Diketahui : (t) =(0,25t2 + 0,5t -1) rad
Ditanya : kecepatan sudut piring saat t = 1 sekon?
Jawab :
d
=
dt
d (0,25 t 2+0,5 t1)
=
dt
= 0,5 t + 0,5
t = 1 sekon, maka = 0,5 t + 0,5
= 0,5 (1) + 0,5
= 1 rad/s
Sesuai dengan kesepakatan ilmiah, jika ditulis kecepatan sudut maka yang
dimaksud adalah kecepatan sudut sesaat. Kecepatan sudut termasuk besaran vektor.
Vektor kecepatan sudut hanya memiliki dua arah (searah dengan putaran jarum jam
atau berlawanan arah dengan putaran jarum jam), dengan demikian notasi vektor
omega dapat ditulis dengan huruf miring dan cukup dengan memberi tanda positif
atau negatif. Jika pada Gerak Lurus arah kecepatan sama dengan arah perpindahan,
maka pada Gerak Melingkar, arah kecepatan sudut sama dengan arah perpindahan
sudut.
c. Percepatan Sudut
Dalam gerak melingkar, terdapat percepatan sudut apabila ada perubahan
kecepatan sudut. Percepatan sudut terdiri dari percepatan sudut sesaat dan
percepatan sudut rata-rata. Percepatan sudut rata-rata diperoleh dengan
membandingkan perubahan kecepatan sudut dan selang waktu. Secara matematis
ditulis :
a. Percepatan Sudut Rata-Rata
Jika kecepatan sudut dari benda yang bergerak rotasi mengalami perubahan
maka di katakatakan benda itu mengalami percepatan sudut jadi dengan demikian
percepatan sudut rata-rata di rumuskan sebagai berikut :
Percepatan sudut rata-rata =
keterangan :
Contoh soal:
1. Sebuah roda berputar terhadap poros horizontal tetap yang berarah utaraselatan. Komponen komponen kecepatan sudut roda dinyatakan dengan ( t)
= (4t +3) rad/s. Tentukanlah percepatan sudut rata-rata selama 5 sekon pertama?
Diketahui : ( t) = (4t +3) rad/s
Ditanya : Tentukanlah percepatan sudut rata-rata selama 5 sekon pertama?
Jawab:
Untuk menentukan kecepatan sudut rata-rata selama 5 sekon pertama,
terlebih dahulu kita tentukan kecepatan sudut pada saat t = 0 sekon dan t = 5
sekon.
t = 0 sekon, maka ( t)=(4 t +3)rad /s
( 0) = (4(0) +3) rad/s
( 0) = 3 rad/s
t=5 sekon, maka ( t)
( 5)
( 5)
( 5)
b.
2 1
t 2t 1
233
50
20
5
= 10 rad/s2
= lim
t 0
d
dt
Keterangan:
Contoh soal:
1. Sebuah roda berputar terhadap poros horizontal tetap yang berarah utara-selatan.
Komponen komponen kecepatan sudut roda dinyatakan dengan
( t)
= (4t +3)
d
dt
d (4 t +3)
dt
= 4 rad/s2
Adapun hubungan antara perpindahan linear dengan perpindahan sudut dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
sebagai berikut :
=
x
r
Besarnya kecepatan linear (v) benda yang menempuh lintasan lingkaran sejauh
delta x dalam suatu waktu dapat dinyatakan dengan persamaan :
v=
x
persamaan 1
t
x
r
= r
Dimana x
persamaan 2
= perubahan posisi, r = jari- jari lingkaran dan
= besarnya
persamaan 1
x
t
v=
karena
r
t
)
t
v = r
Keterangan:
v = kecepatan linier
r = jari-jari lingkaran (lintasan)
= kecepatan sudut
Dari persamaan di atas tampak bahwa semakin besar nilai r (semakin jauh suatu
titik dari pusat lingkaran), maka semakin besar kecepatan linearnya dan semakin
kecil kecepatan sudutnya.
3. Hubungan antara Percepatan Linier dengan Percepatan Sudut
Besarnya percepatan tangensial untuk perubahan kecepatan linear selama
selang waktu tertentu dapat kita nyatakan dengan persamaan:
at
v
t
persamaan 1
Keterangan :
at
v
= percepatan tangensial
= perubahan kecepatan linier
= perubahan selangwaktu
yakni :
= r persamaan 2
v
t
at =
Karena
at
r
t
= r (
at
Keterangan :
at
= percepatan tangensial
Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa semakin jauh suatu titik dari
pusat lingkaran maka semakin besar percepatan tangensialnya dan semakin kecil
percepatan sudut. Semua persamaan yang telah diturunkan di atas kita tulis kembali
pada tabel di bawah ini:
Gerak Lurus
Besaran
x (jarak)
v (kecepatan )
at
Satuan
Gerak Melingkar
Besara Satuan SI
SI
M
m/s
m/s2
rad
rad/s
rad/s2
Hubungan antara
Gerak Lurus dan
Gerak Melingkar
x = r
v = r
at =
r
Catatan : Pada gerak melingkar, semua titik pada benda yang melakukan gerak
melingkar memiliki perpindahan sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut yang
sama, tetapi besar perpindahan linear, kecepatan tangensial dan percepatan tangensial
berbeda-beda, bergantung pada besarnya jari-jari (r)
2.3 Gerak Melingkar Beraturan
2.3.1 Definisi Gerak Melingkar Beraturan
Ketika sebuah benda bergerak membentuk suatu lingkaran dengan laju tetap
maka benda tersebut dikatakan melakukan Gerak Melingkar Beraturan atau GMB.
Gerak rotasi bumi (bukan revolusi), putaran jarum jam dan satelit yang bergerak
pada orbit yang melingkar merupakan beberapa contoh dari Gerak Melingkar
Beraturan. Kita mengatakan bahwa GMB merupakan gerakan yang memiliki
kecepatan linear tetap. Misalnya sebuah benda melakukan Gerak Melingkar
Beraturan, seperti yang tampak pada gambar di bawah. Arah putaran benda searah
dengan putaran jarum jam. Dan vektor kecepatannya seperti yang terlihat pada
gambar, arah kecepatan linear/tangensial di titik A, B dan C berbeda. Dengan
demikian arah kecepatan pada GMB selalu berubah (ingat perbedaan antara
kelajuan dan kecepatan, kelajuan adalah besaran skalar sedangkan kecepatan adalah
besaran vektor yang memiliki besar/nilai dan arah).
Pada gerak melingkar beraturan, besar kecepatan linear (v) tetap, karenanya besar
kecepatan sudut juga tetap (kecepatan linear memiliki keterkaitan dengan kecepatan
sudut yang dinyatakan dengan persamaan v = r di mana kecepatan linear v
sebanding dengan kecepatan sudut (), yang dikatakan di sini adalah besar, jadi
arah tidak termasuk. Jika arah kecepatan linear/kecepatan tangensial selalu berubah,
bagaimana dengan arah kecepatan sudut ? arah kecepatan sudut sama dengan arah
putaran partikel, untuk contoh di atas arah kecepatan sudut searah dengan arah
putaran jarum jam. Karena besar maupun arah kecepatan sudut tetap maka besaran
vektor yang tetap pada GMB adalah kecepatan sudut. Dengan demikian, kita bisa
menyatakan bahwa GMB merupakan gerak benda yang memiliki kecepatan sudut
tetap.
2.3.2
1
T=
f
Atau
f=
1
T
Waktu yang diperlukan benda untuk menyelesaikan satu putaran penuh (T)
dinyatakan dalam sekon atau detik, sedangkan jumlah putaran perdetik (f)
dinyatakan dengan satuan
1
s
atau
s1
Hertz (Hz).
2.3.3
m
. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
s
Kecepatan Linier=
v=
2 r
T
1
f
, karena T =
rumus v = 2 rf
secara umum kecepatan linier dinyatakan dengan rumus :
V=
dimana s adalah jarak dengan satuan meter (m) dan t adalah waktu dengan satuan
sekon (s).
Dalam satu putaran, benda menempuh lintasan sepanjang satu keliling
lingkaran yang besar sudut dalam satu putaran tersebut adalah
360
atau sering
rad
s,
yang
2
, karena T =
T
rumus
1
f
= 2 f.
Dimana adalah posisi sudut dengan satuan radian (rad) dan t adalah
waktu dengan satuan sekon (s).
2.3.4
Percepatan Sentripetal
Percepatan Sentripetal ( a sp
gerak melingkar beraturan yang arahnya selalu menuju pada pusat lingkaran. Jika
suatu benda melakukan gerak dengan kelajuan tetap mengelilingi suatu lingkaran,
maka arah dari gerak benda tersebut mempunyai perubahan yang tetap. Dalam hal
ini maka benda harus mempunyai percepatan yang merubah arah dari kecepatan
tersebut. Arah dari percepatan ini akan selalu tegak lurus dengan arah kecepatan,
yakni arah percepatan selalu menuju kearah pusat lingkaran. Percepatan sentripetal
disebut juga percepatan radial karena mempunyai arah sepanjang radius atau jari
jari lingkaran.
Dengan menganggap
juga sangat
x
r
v
r
. x
x
t
a sp =
v
t
= r
a sp
, kita bagi v
x
t
=
2
v
r
2) Kecepatan sudut (baik besar maupun arah) selalu tetap setiap saat
3) Percepatan sudut maupun percepatan tangensial bernilai nol
4) Dalam GMB hanya ada percepatan sentripetal
2.3.5 Penerapan GMB dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa masalah yang melibatkan Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
antara lain :
1. Komedi Putar
Kuda pada komidi putar akan berputar mengelilingi pusat putaran yakni tiang
komidi putar. Kuda-kuda akan bergerak berputar dalam waktu tertentu dengan
frekuensi tertentu pula.
2. Jarum jam
Ketiga jarum jam juga termasuk dalam salah satu contoh gerak melingkar.
Ketiga jarumnya akan berputar dengan kecepatan yang berbeda karena masingmasing jarum jam menunjukkan waktu yang berbeda (detik, menit dan jam).
Poros jarum jam yang berperan sebagai pusat lingkaran sementara jarum jam
akan berputar beraturan sesuai dengan fungsi waktu masing-masing jarum.
3. Ban motor
Ban motor tentu saja selalu berputar ketika morot dijalankan. Ban motor akan
melakukan gerak melingkar terhadap poros ban. Tak terhitung berapa frekuensi
putaran yang dihasilkan ban motor selama melakukan perjalanan. Kecepatannya
akan berubah sesuai dengan keinginan pengendara dengan menggunakan
bantuan rem dan gas.
Contoh Soal :
1. Sepeda mempunyai roda belakang dengan jari-jari 35 cm, Gigi roda belakang
dan roda putaran kaki, jari-jarinya masing-masing 5 cm dan 10 cm. Gigi roda
belakang dan roda putaran depan tersebut dihubungkan oleh rantai. Jika
kecepatan sepeda 10 km/jam, Hitunglah :
a. Kecepatan sudut roda belakang.
b. Kecepatan linier gigi roda belakang.
Penyelesaian :
r1 = 5 cm, r2 = 10 cm, r3 = 30 cm
v3 = 10 km/jam = 2,78 m/s = 278 cm/s
a. Roda belakang dan roda gigi belakang seporos.
v3
278
3 = r = 30 rad/s
3
278
b. 2 = 3 =
rad/s
30
v2
2 = r
2
278
2780
v2 = 2 . r2 = 30 x 10 = 30 cm/s
2. Sebuah bola bermassa 100 gram diikat pada ujung sebuah tali dan diputar
dengan kelajuan tetap sehingga gerakan bola tersebut membentuk lingkaran
horisontal dengan radius 0,1 meter. Jika bola menempuh 20 putaran dalam 10
detik, berapakah percepatan sentripetalnya ?
Penyelesaian:
Karena laju putaran bola belum diketahui, maka terlebih dahulu kita harus
menentukan laju bola (v). Apabila bola menempuh 20 putaran dalam 10 detik
maka satu putaran ditempuh dalam 2 detik, di mana ini merupakan periode
putaran (T). Jarak lintasan yang ditempuh benda adalah keliling lingkaran =2r,
di mana r = jarijari/radius lingkaran.
Dengan demikian, laju bola :
2 ( 3,14 )( 0,1 m)
2 r
v=
=
= 0,3 m/s
T
2s
Percepatan Sentripetal Bola adalah :
2
(0,3 m/s)2
a st = v
=
= 0,45 m/s2
r
0,2m
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah:
1. Gerak parabola merupakan gerak benda dengan lintasan berbentuk parabola
(setengah lingkaran). Gerak parabola adalah gabungan dari 2 buah jenis gerakan
yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) yang arahnya mendatar dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB) yang arahnya vertikal.
2. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis gerak parabola yaitu:
Pertama, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal
dengan sudut teta terhadap garis horisontal, Kedua, gerakan benda berbentuk
parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu dengan arah
sejajar horisontal, Ketiga, gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan
kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis
horisontal.
3. Gerak melingkar merupakan gerak benda yang lintasannya membentuk lingkaran.
Banyak contoh gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari, seperti gerakan
komidi putar, gerakan bandul yang diayunkan berputar, pelari yang mengelilingi
lapangan berbentuk lingkaran,dan masih banyak lagi contoh lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fisikasmadda-sby.blogspot.com/2011/09/gerak-melingkar.html
http://sofyanmohammed.wordpress.com/2011/11/08/gerak-melingkar/
http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/118/44/
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/gerak-melingkar-beraturan-gmb.html