Anda di halaman 1dari 21

TUGAS BESAR

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH


KELOMPOK
1.

MAHFUTD KHOIRUL F.

(201420004)

2.

ANDI PRASETYO

(201420010)

3.

JOKO MARWANTO

(201420009)

4.

AGUS PURBO P

(201420011)

5.

AGUS TRI WIYANTO

(201420012)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SURAKARTA
2016

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara
cara pengukuran dipermukaan bumi dan dibawah tanah untuk keperluan
seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif sempit sehingga unsur
kelengkungan bumi dapat diabaikan. ( Slamet Basuki, hal 1, 2006 )
Ilmu geodesi mempunyai dua maksud :
a. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi
b. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari
sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi.

Seperti yang kita ketahui bahwa bumi ini tidaklah rata, melainkan
cenderung bergelombang dikarenakan bumi terdiri dari pegunungan,
perbukitan dan lembah. Maka untuk dapat menggambarkan bagian
permukaan bumi ini diperlukan suatu bidang perantara yang sedemikian
rupa dibuat hingga pemindahan keadaan itu dapat dilakukan dengan lebih
mudah. Ilmu ukur tanah merupakan salah satu mata kuliah pada
semester III di jurusan Teknik sipil FTSP Universitas Surakarta kurikulum
2015/2016. Secara sederhana, mata kuliah ini mempelajari tentang
pengertian pemetaan dan bagian cara memetakan. Oleh karena itu,
mahasiswa diharuskan melaksanakan praktikum ilmu ukur tanah, yaitu
peta situasi di Desa Bolon, Kec.Colomadu, Kab. Karanganyar.

1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dari ilmu ukur tanah yaitu untuk mendapatkan bayangan
dari keadaan lapangan dengan mengetahui tempat ( unsur, jarak dan sudut
) diatas permukaan bumi terhadap satu sama lain. Adapun tujuan
praktikumnya adalah sebagai berikut :
I-1

UNIVERSITAS SURAKARTA

2016

a. Menentukan beda tinggi antara titik satu dengan titik yg lainnya


dipermukaan bumi
b. Menentukan kemiringan lahan
c. Menentukan tinggi titik pada suatu titik yang telah ditentukan
d. Menggambarkan peta situasi pada pengerjaan pengukuran
e. Menggambarkan profil memanjang dari hasil pengukuran
f. Menggambarkan profil melintang dari hasil pengukuran
g. Menggambarkan lahan

1.3.

WAKTU PELAKSANAAN
Praktikum pengukuran ini dilaksanakan tanggal 9-10 Januari 2016.

1.4.

MANFAAT.
Materi Ilmu ukur tanah sangat bermanfaat untuk mengetahui
letak kedataran dan kemiringan tanah. Karena tanah merupakan
dasar tempat berdirinya bangunan. Jika kita tidak mengetahui
kedataran tanah maka bangunan yang akan kita buat tidak
sesuai dengan yang diinginkan. Selain dapat mengetahui letak
dasar tanah kita juga dapat mengaetahui cara menggunakan
alatalat ukur tanah seperti :waterpass, tripod, total station bak
ukur dsb. Dari praktikum tersebut kita bisa menentukan letak
kedataran dari kemiringan suatu tanah

1.5.

ALAT YANG DIGUNAKAN

Topcon ES series Total Stations

Statif ( kaki tiga )

Stick Prisma Topcon

Kompas

Payung

Paku dan Palu

I-2

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

Gambar 1.1. Topcon ES series Total Stations


Total Stations
Total Stations adalah alat untuk mengukur beda tinggi antara titik satu
dengan yang lain. Serta menentukan kedataran suatu bidang.

Gambar 1.2. Statif ( kaki tiga )


Statif/tripot ( kaki tiga )
Berfungsi sebagai penyangga total stations dengan ketiga kakinya dapat
menyangga penempatan alat yang ada pada masing-masing ujung yang
runcing, Ketiga kaki statif ini dapat diatur tingginya sesuai dengan tanah
tempat alat itu berdiri. Selain itu juga statif dilengkapi dengan sekrup
pengunci total stations, agar total stations tidak bergeser dan jatuh.

I-3

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

Gambar 1.3. Stick Prisma Topcon


Stick Prisma
Stick Prisma adalah bacaan ketinggian saat pengukuran

Gambar 1.4. Kompas


Kompas
Kompas adalah alat untuk menentukan arah utara (Azimut)

Gambar 1.5. Payung


I-4

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

Payung
Payung disini digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari
langsung dan dari hujan

Gambar 1.6. Paku dan Palu


Paku
Berfungsi sebagai patok atau suatu tanda dilapangan untuk titik utama
dalam pengukuran.
1.6.

LOKASI PEKERJAAN
Lokasi praktikum Ilmu Ukur Tanah di Desa Bolon, Kec. Colomadu,
Kab. Karanganyar.

Gambar 1.7. Peta Lokasi Pekerjaan

I-5

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1

PENGUMPULAN DATA
Pekerjaan pengumpulan data dimaksudkan untuk mendapatkan segala informasi
yang dapat menunjang kelancaran dan keakuratan pekerjaan pengukuran,
berupa:

Lokasi
Desa Bolon, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar

Batas Lokasi
Saluran Sekunder, Jalan ke Dusun Madoh, Jl. Tentara Pelajar Colomadu,

2.2

PEMBUATAN PETA SITUASI


Pembuatan peta situasi ini dilakukan pada daerah lahan yang akan di buat
banguan dengan menggunakan Theodolit Topcon 235N. Sebelum pengambilan
titik-titik detail ini, dilakukan terlebih dahulu pengukuran Kerangka Kontrol
Horisontal (poligon). Kerangka ini dipergunakan untuk mendapatkan kesamaan
acuan pada saat penggambaran.
Fokus pengukuran ini adalah lahan kosong yang akan di dirikan banguanan,
untuk mengetahui beda tinggi masing-masing permukaan tanah, sehingga bisa di
ketahui volume galian dan timbunanya.

2.3

PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL


Kerangka Kontrol Horisontal atau yang lebih lazim disebut poligon, dimaksudkan
sebagai referensi untuk meletakkan/ mengikatkan detail yang sudah diukur. Hal
ini sangat perlu karena tahapan yang paling penting pada pembuatan peta
adalah mendapatkan arah dan jarak yang berdasarkan referensi tertentu.

II-1

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

2.3.1. Pengukuran Sudut


CP 1

Biasa

CP 2

Luar
Biasa

Bacaan Biasa

Bacaan Luar Biasa = 7509'26"


Rata-rata

= 7509'26"

= 7509'26"

P8

Gambar 2.1. Cara Mendapatkan Sudut CP2 - CP1 - P8


2.3.2. Hitungan Poligon
Metode yang dipakai dalam perhitungan dan pengukuran poligon adalah dengan
metode poligon Tertutup Sempurna. Beberapa persyaratan didalam perlakuan
poligon adalah sebagai berikut :
S + f(s) = (n - 2) x 180
360 + 0 = (4-2) x 180
0 = 0
d sin + fx = 0
d cos + fy = 0

dimana:
S

jumlah sudut

jumlah stasiun/ titik poligon

f(s)

kesalahan sudut

d sin =

jumlah x

d cos =

jumlah y

fx

kesalahan koordinat X

fy

kesalahan koordinat Y

II-2

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

2.4

PENGUKURAN DETAIL/SITUASI
Pada pengukuran detail/situasi metode pelaksanaannya menggunakan metode
sudut kutub, yaitu titik-titik detail diikatkan pada referensi sisi tertentu dari hasil
pengukuran poligon.

b
a
P8

c
d2 d3

d
d4

d1

e
d5

P1

BM 1
Gambar 2.2. Metode Sudut Kutub
dimana:
P1, BM1, P8

titik poligon

b, c

titik detail bangunan

a, d, e

titik detail alamiah

d1, d2, d3, d4, d5

jarak datar dari BM 1 ke titik detail

Keberadaan titik-titik detail di lapangan, diusahakan diambil sebanyak mungkin


untuk dapat memberikan gambaran yang paling mendekati antara gambar situasi
dengan situasi sebenarnya.
2.5

HITUNGAN DAN PENGGAMBARAN


Dengan pengukuran menggunakan Alat Ukur Total Station (TS) tpcon 235N hasil
Pengukuran lapangan sudah terekam(Recording) secara otomatis didalam alat
ukur itu sendiri. Didalam alat tersebut juga secara otomatis data lapangan
dihitung, sehingga output dari alat sudah berupa koordinat X (easting),
N(northing) dan Z(elevation).
Dari data koordinat x,y,z (dalam bentuk Excel dan format.csv)ditranfer ke progam
pengolah data, yang dalam hal ini kami menggunakan softwear Land
II-3

UNIVERSITAS SURAKARTA

2016

Development(LD) versi 2009. Setelah dilakukan running data akan didapatkan


gambar situasi dan gambar kontur, dan proses selanjutnya dilakukan perbaikan /
revisi gambar situasi dan kontur yang ada.

II-4

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL PENGUKURAN

3.1.

PERSIAPAN
Pada tahap ini sebelum memulai pengukuran harus dipersiapkan hal-hal yang
meliputi :

3.1.1. Persiapan Peralatan


Jenis-jenis dan nomor peralatan yang telah dipergunakan adalah sebagai berikut:

Peralatan Lapangan Topografi :


Theodolit Total Station N235
Kompas
Tripod 2 bh + Triback(1 set)
Peralatan bantu lainnya.

Peralatan Studio:

3.2.

Komputer

Lap Top Core 2 Duo

Software

Land Development 2009

Printer

1 unit.

PELAKSANAAN PENGUKURAN

3.2.2. Pengukuran Detail Situasi


Titik-titik diukur dari patok poligon utama, poligon cabang dan titik bantu, guna
mendapatkan titik-titik koordinat dari area yang direncanakan. Pengukuran situasi
harus serapat mungkin guna mendapatkan garis kontur yang sesuai dengan
geometrik areal pengukuran. Pada metode pengukuran ini didapatkan hasil
ukuran jarak dan beda tinggi antara statiun alat dan target detail yang diamati.
Alat yang digunakan untuk pengukuran situasi umumnya yang biasa dipakai
adalah Total Station merek Topcon N235.

III-1

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

P1

Rumah

jalan
E

P2

P3

Gambar 3.1. Pengukuran Detail Situasi

Keterangan :
A,B,C,D,E,F,G,H,I
P1,P2,P3

= Titik-titik detail/situasi
= Titik poligon, P2 sebagai tempat berdiri alat

P2-A,B,C,D,E,F,G,H,I = Jarak antara P2-A,P2-B,P2-C...dst


Secara keseluruhan data pengukuran situasi di-download dan diproses hingga
diperoleh data koordinat X,Y dan Z untuk selanjutnya digambar pada autocad.
3.3.

PEKERJAAN KANTOR
Pekerjaan kantor (studio) dapat diuraikan sebagai berikut :

3.3.1. Pekerjaan Penggambaran


Pekerjaan penggambaran dilakukan setelah pekerjaan hitungan selesai, maka
data X,Y dan Z yang didapat ditebar menggunakan perangkat lunak yang ada
dan posisi detail yang ada dihubungkan satu demi satu setelah penebaran
titik selesai.
Teknik yang paling sederhanan untuk menarik garis kontur adalah dengan
teknik triangulasi menggunakan interpolasi linear. Grid yang seragam
dibangun diatas sebaran titik-titik tersebut..

III-2

UNIVERSITAS SURAKARTA

2016

Dalam hal ini kontur diperoleh dari hasil interpolasi software dengan
menggunakan fasilitas yang terdapat pada Autodesk Land Development
dengan interval kontur 0.2 meter dan kontur indek 1 meter.
3.4.

HASIL PENGUKURAN

3.4.1. Hasil Pekerjaan Topografi


Setelah dilakukan pengukuran, data yang direkam dalam internal Total Station didownload dan dilakukan perhitungan titik-titik kontrol dan situasi dengan
menggunakan software TopconLink. Secara garis besar hasil pekerjaan topografi
adalah berupa gambar dan data ukur. Hasil berupa gambar topografi dapat
dilihat pada lampiran-3,
3.4.2. Hasil Penggambaran
Untuk hasil penggambaran peta Topografi di lokasi Desa Bolon, Kec.Colomadu,
Kab. Karanganyar dapat dilihat pada Lampiran-3(Gambar Topografi).

III-3

2016

UNIVERSITAS SURAKARTA

BAB IV
PENUTUP

4.1.

KESIMPULAN

Praktikum Ilmu Ukur Tanah telah di laksanakan, dengan menggunakan


metode poligon Tertutup Sempurna dengan luas area pengukuran
3500m2. Setelah pengukuran selesai maka data di olah dan di dapat
hasil:
1. Peta situasi
2. Potongan memanjang
3. Potongan melintang

IV-1

Data Pengukuran
Pekerjaan

: Praktekum Pengukuran

Lokasi
Kecamatan
Kabupaten

: Desa Bolon
: Colomadu
: Karanganyar

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52

Koordinat
X
471.006,10
471.006,10
471.018,23
471.013,11
471.011,46
471.000,04
471.001,83
470.995,05
471.003,36
471.001,94
470.980,70
470.979,70
470.977,97
470.943,03
470.943,00
470.944,89
470.938,75
470.937,66
470.933,16
470.934,45
470.926,85
470.926,78
470.926,83
470.926,66
470.926,73
470.967,05
470.967,15
470.967,18
470.969,92
470.927,59
471.000,02
471.000,02
470.926,85
470.996,37
470.994,91
470.994,88
470.996,10
470.995,75
470.987,06
470.986,64
470.987,08
470.986,78
470.986,94
470.986,67
470.986,12
470.983,34
470.983,41
470.986,11
470.986,22
470.986,28
470.988,76
471.000,21

Y
9.167.592,80
9.167.593,79
9.167.609,87
9.167.611,58
9.167.592,10
9.167.548,39
9.167.560,97
9.167.557,11
9.167.589,13
9.167.587,68
9.167.602,75
9.167.599,64
9.167.599,19
9.167.615,82
9.167.613,00
9.167.610,72
9.167.582,38
9.167.583,13
9.167.561,66
9.167.561,60
9.167.552,45
9.167.559,46
9.167.559,47
9.167.556,02
9.167.559,04
9.167.561,87
9.167.558,95
9.167.562,17
9.167.580,09
9.167.543,81
9.167.548,50
9.167.548,50
9.167.552,45
9.167.564,98
9.167.560,93
9.167.560,96
9.167.564,74
9.167.563,29
9.167.560,17
9.167.564,14
9.167.560,51
9.167.563,73
9.167.560,86
9.167.563,44
9.167.563,39
9.167.560,48
9.167.560,42
9.167.563,33
9.167.562,42
9.167.561,83
9.167.562,41
9.167.576,85

Keterangan
Point

Z
20,00
19,99
19,92
19,93
19,98
20,37
20,52
20,48
20,01
20,47
20,20
20,18
20,46
20,12
20,07
20,66
20,46
20,06
20,09
20,37
20,75
20,02
20,02
19,64
19,65
19,64
20,22
20,89
20,35
20,78
20,32
20,32
20,75
20,34
20,40
20,08
19,67
19,50
20,14
20,14
19,54
19,45
19,42
19,33
19,50
19,57
20,22
20,17
19,40
19,44
19,53
20,42

BM1
AZ
JL
JL
JL
BM2
JL
JL
JL
TG
JL
JL
TG
JL
BM3
TG
TG
SW
SW
TG
BM4
SA
SA
SB
SB
SA
SA
SA
TG
JL
JL
JL
BGN
BGN
SB
SB
AS
BNG
BNG
SB
SB
SB
SB
SB
SB
SA
BNG
BNG
BNG
BNG
TG

Detail

UNIVERSITAS SURAKARTA

2016

DOKUMENTASI PEKERJAAN
1. PERSIAPAN PENGUKURAN

lampiran3

UNIVERSITAS SURAKARTA

2016

2. Pengukuran Situasi

lampiran3

UNIVERSITAS SURAKARTA

2016

lampiran3

9167620

9167600

9167580

9167560
20.00
20.00
20.40
TITIK C

20.021
20.018
SA
19.652
SB

19.638
SB

20.654
20.750
BM4
.BM4

20.775
JL

A-1

470940
20.056
SW

20.40

20.455
TG

TITIK B

20.091 20.369
SW
TG

20.20

9167540

470920

20.123
JL

20.039
20.069
BM3
.

20.656
TG

A-1

20.60

Saluran

r
Sekunde

20.40

20.215
SA

20.885
19.644
SA
SA

KEBUN

AJAR
B-1

PETA SITUASI

ARA PEL
JL. TENT

470960

20.350
TG

B-1

20.456
TG

20.198
JL

20.182
JL

470980
19.569
20.224
SB
SA

20.135
BNG
19.445
19.329
19.502
SB
20.171
SB SB
BNG

19.422
SB
19.542
20.137
SB
BNG

19.401
BNG
19.443
BNG

19.526
BNG

20.60

20.340
19.667
BGN
SB
19.502
AS

20.075
20.395
SB
BGN

20.477
JL

C-1

20.474
TG

20.516
JL

C-1

20.013
JL

TITIK D

20.322
20.365
BM2A
JL
BM2

20.420
TG

471000

19.993
AZ
19.919
19.982
20.000
BM1
A
.BM1

20.40
20.00
20.00

19.976
JL

19.925
JL

TITIK A
20.00

20.00

19.917
JL

471020

20.40

TUGAS BESAR

ILMU UKUR
TANAH

KETERANGAN

Kontur Minor

1 : 500

Kontur Mayor

Sungai

SKALA

NO.LBR

JML.LBR

Potongan

Poligon

Jembatan

Jalan

Grid

DOSEN

SUMARJO ST.

25.00

20.00

15.00

20.64

Elevasi
2.72 1.44
28.28

20.44
22.55

20.51
19.49
19.42
20.42

20.06
20.05

11.07

12.39

20.51
20.15

20.22
19.53
19.44
20.22

ILMU UKUR
TANAH

TUGAS BESAR

20.74

POTONGAN A1-A1

18.00

0.46
2.36
0.54

Bidang Pers.10.00

Jarak

25.00

20.00

20.74

0.40

15.00

3.22

POTONGAN B1-B1

0.30
2.64

Bidang Pers.10.00
Elevasi
Jarak

0.83

DOSEN

SUMARJO ST.

SKALA

1 : 500

NO.LBR

JML.LBR

20.19

20.35

20.56

25.00

20.00

15.00
Bidang Pers.10.00
Elevasi
15.43

20.22

POTONGAN C1-C1

12.26

20.48
19.35

31.01

19.35
20.33

Jarak

25.00

20.00

15.00
Bidang Pers.10.00
Elevasi

11.29

20.31
POTONGAN D1-D1

27.46

ILMU UKUR
TANAH

TUGAS BESAR

1.53

20.22
20.41

Jarak

0.58
2.38
0.63

DOSEN

SUMARJO ST.

SKALA

1 : 500

NO.LBR

JML.LBR

20.01
20.44

20.34

Anda mungkin juga menyukai