Anda di halaman 1dari 36

BAB VIIUJI HIPOTESIS

SELAMAT DATANG
DOSEN:

DRS. SARWOKO, MSI

Statistik Inferensi:
Pengujian Hipotesis (Testing of hypotheses)
Tujuan pembelajaran:
Memahami peran uji siknifikansi
Membedakan hipotesis nol dan hipotesis
alternatif

Menginterprestasikan nilai- p, kesalahan


type I dan kesalahan II

Analisis Data

Analisis Deskriptif
Menghitung ukuran tendensi central (mean, median
dan modus) dan ukuran dispersi (range, mean, standar
deviasi, variasi)
Penelitian deskriptif tidak untuk menguji hipotesis

Analisis Inferensial
biasanya disebut analisis inferensial

Analisis data dilakukan dengan menguji hipotesis


penelitian melalui statistik sampel

. Statistik Inferensi.
Scientific knowledge

Reason and intuition

Formulate
hypotheses

Empirical observation

Collect data to
test hypotheses

. Statistik Inferensi
Systematic error

Formulate
hypotheses

Collect data to
test hypotheses

Accept hypothesis

Reject hypothesis

Kesalahan random dapat dikendalikan melalui statistical


significance atau dengan confidence interval

Apa itu suatu Hypothesis?


Hypothesis adalah dugaan (ttg parameter populasi),
berdasarkan apa yang anda pikir
Mahasiswi lebih pinter
mungkin terjadi atau mungkin benar
daripada mahasiswa
Bayern Munchen akan
menang melawan
Arsenal

1984-1994 T/Maker Co.

Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang populasi


(parameter) yang sifatnya masih sementara
(dianggap masih lemah kebenarannya) sehingga
perlu dibuktikan .
Suatu pernyataan kebenaran sifatnya masih terduga
dan yg sifatnya masih sementara.
Hipotesis ini perlu untuk diuji untuk kemudian
diterima/ ditolak
Pengujian hipotesis : suatu prosedur yg akan
menghasilkan suatu keputusan yi keputusan
menerima atau menolak hipotesis

Tujuan menguji hipoteisis adalah untuk menganalisis


suatu sampel dalam perobaan untuk membedakan
antara antara karakteristik-karakteristik populasi yang
mungkin terjadi dengan karakteristik-karakteristik
populasi yang tidak mungkin terjadi
Penolakan suatu hipotesis bukan berarti
menyimpulkan bahwa hipotesis salah dimana bukti yg
tidak konsisten dgn hipotesis
Penerimaan hipotesis sebagai akibat tidak cukupnya
bukti untuk menolak dan tidak berimplikasi bahwa
hipotesis itu pasti benar

Proses Test Hipothesis


Asumsikan
rata-rata
(Ho. = 60 kg )

Apakah 50 kg dekat
dengan 60 kg? atau
tidak dekat

Identifikasi Populasi

Ambil Sample

Tolak
Hypothesis nol

Ho. =50 kg )

Langkah-Langkah Pengujian
Hipotesis
1.

Menentukan formulasi hipotesis

2.

Menentukan taraf nyata (significant


level)

3.

Menentukan kriteria pengujian

4.

Menentukan nilai uji statistik

5.

Membuat kesimpulan

1. Menentukan formulasi hipotesis


Dibedakan 2 jenis :
1. Hipotesis nol : suatu pernyataan yg
akan diuji, hipotesis tsb. tidak memiliki
perbedaan/ perbedaannya nol dgn
hipotesis sebenarnya.
2. Hipotesis alternatif : segala hipotesis yg
berbeda dgn hipotesis nol. Pemilihan
hipotesis ini tergantung dr sifat masalah
yg dihadapi

Definisi Hipotesis Nol & Hipotesis Alternatif


Hipotesis nol adalah suatu pernyataan
tertentu tentang nilai-nilai dalam suatu
range dari parameter yang akan
diharapkan terjadi apabila teori yang
dimiliki peneliti tidak benar.
Hipotesis alternatif digunakan untuk
menspesifikasi nilai-nilai dalam suatu range
dari parameter yang diharapkan terjadi
apabila pernyataan teori oleh peneliti adalah
benar.

RUMUSAN HIPOTESIS

Rumusan hipotesis terdiri dari H0 dan HA


H0: hipotesis nol/intuisi
HA: hipotesis alternatif/riset
Rumusan hipotesis pada H0 dan HA dibuat
menggunakan simbol matematis sesuai
dengan hipotesis
Beberapa kemungkinan rumusan hipotesis
menggunakan tanda matematis sebagai
berikut:

H0:
HA:

dua arah

>

<

Statistika Induktif - Uji Hipotesis

satu arah

13

Contoh:
H0: m = 0
Ha: m 0

H0: m 0
Ha: m < 0

a/2

a
Daerah
Penolakan

a/2
0

Daerah
Penolakan

H0: m 0
Ha: m > 0

a
0

Daerah
Penolakan

Contoh:
H0: m = s
Ha: m s

H0: m s
Ha: m < s

a/2

a
Daerah
Penolakan

a/2
s

Daerah
Penolakan

H0: m s
Ha: m > s

a
s

Daerah
Penolakan

1.

Ho: m = 0 (nilai yang tidak diharapkan)

2.

Ha : m atau > 0 ( nilai yang diharapkan benar)

Hipotesis alternatif dinyatakan oleh Ha:, diikuti


oleh parameter nilai atau nilai-nilai yang
diharapkan teramati:

UJI KOEFISIEN REGRESI : regresi tunggal


Yi = 0 + 1Xi + ui
Untuk Pengujian hipotesis dua arah di seputar nol:
Ho : 1 = 0
Hi : 1 0

Untuk pengujian hipotesis satu arah dengan nilai nol:


Ho : 1 0
Hi : 1 > 0

atau

Ho : 1 0
Hi : 1 < 0

Untuk Pengujian hipotesis dua arah di seputar nilai S


nol:
Ho : 1 = S
Hi : 1 S
Untuk pengujian hipotesis satu arah dengan nilai-nilai
selain nilai nol, misalnya S:
Ho : S
Hi : > S
atau

Ho : S
Hi : < S

UJI KOEFISIEN REGRESI : regresi bganda


Yi = 0 + 1X1i + 2X2i + ui
Untuk Pengujian hipotesis dua arah di seputar nilai nol:
Ho : 1 = 0
Hi : 1 0
Dan

Uji serentak

Ho : 2 = 0
Hi : 2 0

masing-masing di uji dengan uji t

Ho : 1 = 2 = 0
Hi : 1 = 2 0

di uji dengan uji F

Untuk Pengujian hipotesis dua arah di seputar nilai S:


Ho : 1 = S
Hi : 1 S
Dan

Uji serentak

Ho : 2 = S
Hi : 2 S

masing-masing di uji dengan uji t

Ho : 1 = 2 = S
Hi : 1 = 2 S

di uji dengan uji F

2. MENENTUKAN NILAI KRITIS

Perhatikan tingkat signifikansi (a) yang digunakan. Biasanya


1%, 5%, dan 10%.
Untuk pengujian 2 sisi (arah), gunakan a/2, dan untuk
pengujian 1 sisi (arah), gunakan a.

Banyaknya sampel (n) digunakan untuk menentukan degree of


freedom (df ).
Satu sampel: df. = n 1

Dua sampel: df. = n1 + n2 2

Nilai Kritis ditentukan menggunakan tabel t atau tabel Z.

Hipotesis nol adalah hipotesis yang ingin sengaja akan ditolak

3. MENENTUKAN KEPUTUSAN

Membandingkan antara Nilai Hitung dengan


Nilai Kritis. Jika |t hitung| > t kritis,
keputusan menolak H0. Sebaliknya .
Atau menggunakan gambar kurva distribusi
normal. Jika nilai hitung berada pada daerah
penolakan H0, maka keputusannya adalah
menolak H0. Sebaliknya, .

KURVA DISTRIBUSI NORMAL:


PENGUJIAN DUA SISI

Penerimaan Ho
PenolakanHo

PenolakanHo

- za/2

+za/2

Statistika Induktif - Uji Hipotesis

25

PEGUJIAN SATU SISI: SISI


KANAN

PenolakanHo

Penerimaan Ho

+za

Statistika Induktif - Uji Hipotesis

26

PENGUJIAN SATU SISI: SISI


KIRI

PenolakanHo

- za

Penerimaan Ho

Statistika Induktif - Uji Hipotesis

27

4. KESIMPULAN

28

2. Tipe Kesalahan I dan Kesalahan II


1. Tipe Kesalahan I. Kita menolak sebuah hipotesis

nol yang benar.


2. Tipe Kesalahan II. Kita tidak menolak sebuah
hipotesis nol yang salah.
Kita akan memperhatikan kesalahan-kesalahan ini
sebagai kesalahan-kesalahan Tipe I dan Tipe II.
Anggaplah kita memiliki hipotesis nol dan
Hipotesis alternatif sebagai berikut:
Ho: m 0
Ha: m >0

Sebagai contoh tipe kesalahan I dan tipe

kesalahan II, anggaplah seorang sedang


bertindak sebagai juri sebuah kasus
pembunuhan. Asas yang dipakai adalah asas
praduga tak bersalah (present of innocent
atau innocent until proven guilty):
Ho : Tertuduh tidak bersalah
Hi : Tertuduh bersalah

TIPE-TIPE KEPUTUSAN
Macam
keputusan
Menolak
Ho

Ho benar

Ho tidak benar

Tipe kesalahan 1 Keputusan benar

Menerima Keputusan benar Tipe kesalahan 2


Ho

Tipe kesalahan I dan Tipe kesalahan II


Pernyataan Ho
Ho benar

Menolak Ho

Type I error
(Menolak Ho
yang benar)

Keputusan

Menerima Ho

Keputusan
benar

Ho salah

Keputusan
benar
Type II error
(menerima Ho
yang salah)

Table 7-2

Type I and Type II Errors


salah
Pernyataan Ho

benar

Ho:si Wulan
tidak
korupsi
Menolak Ho

Keputusan
hakim

Menerima Ho

Menghukum
penjara
Si Wulan
Membeaskan
Si Wulan

walaupun terbukti tidak


Korupsi

Ho: si Wulan
tidak
Korupsi
Menghukum
penjara si Wulan

Membebaskan
si Wulan

walaupun terbukti
Korupsi)

Untuk itu tipe kesalahan I adalah menolak


hipotesis nol yang berarti menghukum orang
tak bersalah kalau yang benar adalah
hipotesis nol. Sebaliknya tipe kesalahan II
adalah menerima hipotesis nol walaupun
hipotesisi itu salah. Ini berarti membebaskan
tertuduh yang bersalah.

Type I & II mempunyai relasi


berkebalikan
Idealnya kedua kesalahan minimal
tetapi Jika kesalahan yang satu
diperkecil yang lain membesar

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai