Anda di halaman 1dari 2

Golput Tinggi Membayangi Pilkada

Jakarta
SELASA, 27 SEPTEMBER 2016 , 17:41:00 WIB | LAPORAN: HENDRY GINTING

RMOL. Dalam setiap Pilkada, termasuk di DKI Jakarta, ada sejumlah


faktor yang dapat mempengaruhi suara pemilih. Faktor-faktor tersebut
bisa dipengaruhi oleh pemikiran baik yang rasional maupun yang
irasional.
"Pilihan pemilih itu bisa jadi sangat rasional maupun irasional. Buat yang rasional pun
masih terbagi ada yang mau ikut memilih ada yang tidak ikut memilih karena skeptis.
Makanya angka golput juga selalu tinggi atau mencapai 30 persen rata-rata dalam setiap
Pilkada," papar pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro di
Jakarta, Selasa (27/9).
Faktor demografi pemilih menurutnya juga akan ikut menentukan angka golput. Untuk
Jakarta menurutnya faktor etnis Jawa yang mencapai 35 persen, Betawi yang 29 persen
adalah faktor dominan dibandingkan suku-suku lainnya yang relatif kecil.
Makanya sering ada kecemburuan terhadap calon dari Jawa karena relatif selalu bisa
menang karena memang penduduknya paling banyak di Jakarta ini, tegasnya.
Para pemilih berdasarkan kesukuan dari Jawa misalnya, akan terfragmentasi pada Djarot,
Sandiaga Uno maupun Agus Harimurti.
"Kalau untuk meraih dukungan suara masyarakat Betawi, ada Sandiaga Uno yang
beristrikan orang Betawi dan cawagub Sylviana Murni," jelasnya.
Selain itu ada juga pembilahan demografi pemilih yang terafiliasi parpol yang jika
dimobilisasi juga akan bisa mempengaruhi pememangan
"Selain itu tentunya juga ada pemilih yang dimobilisasi dengan uang. Nantinya akan
berkembang dan terbangun komunitasnya sendiri-sendiri, tegasnya.
Upaya untuk meraih dukungan masyarakat yang dicari yang belum menentukan pilihannya
juga harus terus dilakukan. Sekarang menurut dia, bagaimana menjual pasangan calon
terutama tokoh sentralnya atau calon gubernurnya. Semua calon memiliki peluang, tinggal
bagaimana mereka mengemasnya.
Ditanyakan dukungan mayoritas partai berbasis Islam seperti PKB,PAN dan PPP terhadap
Agus Harimurti Yudhoyono, Siti mengatakan bahwa faktor ideologi partai-partai tersebut
dan faktor SBY yang menjadi penentu partai-partai yang tergabung dalam koalisi
pendukung pemerintahan di tingkat pusat itu, justru tak sejalan. [wid]

http://politik.rmol.co/read/2016/09/27/262253/Golput-Tinggi-Membayangi-PilkadaJakarta-

Sumber: kantor berita rmol.com

Anda mungkin juga menyukai