Anda di halaman 1dari 2

Bidang Komunikasi harusnya juga berperan di sini.

Bagaimana menyadarkan
masyarakat agar berperilaku , hidup bersih , dan sehat Menteri Kesehatan
Repubilk Indonesia Prof. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M

Permasalahan dalam dunia kesehatan tentu menjadi momok yang


menakutkan, tidak hanya bagi pemerintah Repulik Indonesia, tetapi juga bagi
seluruh rakyat Indonesia. Penyakit yang terus menghantui tak kunjung hilang
dengan biaya pengobatan yang cukup mahal. Berbagai macam jenis virus
baru mulai dari flu burung hingga flu babi pun munculan seiring dengan
berevolusinya virus virus ini.

Dengan luas wilayah yang mencapai hampir dua juta kilometer persegi yang
juga dipisahkan oleh lautan dan jumlah penduduk yang lebih dari dua ratus
juta orang, menyelesaikan permasalah kesehatan bukanlah perkara mudah
bagi Indonesia. Adanya biaya berobat gratis seperti Kartu Indonesia Sehat
(KIS) juga tidak menjamin kesehatan seluruh penduduk Indonesia. Rektor
Universitas Padjadjaran yang juga menjadi dosen di Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. berpendapat
bahwa pola berpikir penduduk Indonesia terhadap isu kesehatan seolah
berganti menjadi isu kesakitan. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.

Kesadaran akan pentingnya kesehatan tentu menjadi hal yang masih asing
bagi penduduk Indonesia. Dengan mayoritas penduduknya yang tinggal di
lingkungan lingkungan yang tidak sehat serta memiliki pola hidup yang
tidak teratur, tentu Indonesia jauh dari kata sehat. Coba bandingkan dengan
Islandia. Negara ini dinobatkan sebagai negara paling sehat di dunia oleh
Majalah Forbes. Negara dengan luas yang terletak di ujung barat daya benua
eropa ini selain didukung oleh lingkungan dengan tingkat polusi yang rendah,
Penduduknya yang berjumlah lebih dari tiga ratus ribu jiwa juga lebih sering
bekerja di luar rumah dan pergi berolahraga. Jika melihat dari luas wilayah
dan jumlah penduduk, tentu Islandia negara yang kecil jika dibandingkan
dengan Indonesia. Namun, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi
Indonesia untuk meningkatkan tingkat kesehatan penduduknya.

Kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan juga berimbas pada


bertambahnya jumlah penduduk Indonesia yang mengidap penyakit. Riset
yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI)
membuktikan bahwa jumlah penderita penyakit tidak menular seperti
penyakit jantung , diabetes , ginjal , dan kanker di Indonesia semakin
meningkat. Hal ini salah satu penyebab utamanya adalah hipertensi.

Ibaratnya sebuah lingkaran yang sulit untuk diputus, Permasalahan


kesehatan di Indonesia pada dasarnya terdiri dari faktor faktor yang saling
berkaitan. Sakit karena gizi buruk, gizi buruk karena kurang mampu, Kurang
mampu sehingga tidak dapat berobat ke dokter, tidak berobat sehingga sakit.

Selain peran pemerintah dan praktisi dari bidang kesehatan, dibutuhkan juga
peran dari bidang ilmu lain untuk menyelesaikan permasalahan permalahan
kesehatan yang begitu rumit. Salah satunya adalah Ilmu Komunikasi. Dalam
rangka Dies Natalisnya yang ke 55 , Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran mengadakan Simposium Komunikasi Kesehatan 2015 pada Rabu,
16 September 2015 . Sejak pagi, Rektorat Universitas Padjadjaran sudah
diramaikan banyak orang. baik itu mahasiswa, wartawan, dosen, dan
akademisi lain sudah berkumpul di sekitar Bale Sawala tempat Simposium
Komkes2015 ini berlangsung. Acara langsung dimulai saat rombongan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia termasuk di dalamnya Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Prof. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M. masuk
ke dalam Bale Sawala. Setelah pembacaan doa dan sambutan dari Rektor
Unpad Tri Hanggono Achmad , Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran Deddy Mulyana , dan Ketua Pelaksana Acara Simposium Komkes
2015 yang sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Dra. Siti Karlinah, M.Si. , Menkes RI Nila Djuwita F. Moeloek pun maju sebagai
pembicara.

Dengan kebaya jingganya, Menkes RI mulai menjelaskan presentasinya


mengenai permasalahan kesehatan di Indonesia. Dengan sesekali berguaru
dan dengan senyuman yang sering menghiasi wajahnya, Ia membuat
suasana menjadi cair dan memberikan kesan santai namun tetap serius.

Dengan adanya bagian dari ilmu komunikasi , pesan yang disampaikan


mengenai isu kesehatan tentu akan sampai kepada masyarakat dengan
tepat. Menkes RI yang akrab disapa Prof. Nila ini merupakan bagian penting
sebagai bagian dari upaya preventif dari maraknya penyakit-penyakit yang
sering menghantui masyarakat.

Selain itu, Ilmu Komunikasi yang mempelajari bagaimana cara yang tepat
untuk menyampaikan pesan tentu dalam kajian kesehatan dapat menjadi
sarana yang diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya hidup yang sehat. (Rifqi Maulana)

Anda mungkin juga menyukai