Skrpisi
Diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd.)
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
HENDRI PRADIYANTO
NIM: 107013000864
ABSTRAK
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
METODE DISKUSI DAN CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XI SMK GRAFIKA YAYASAN LEKTUR LEBAK BULUS
Nama
: Hendri Pradiyanto
NIM
: 107013000864
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
KATA PENGANTAR
ii
dukungan moril,
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ......................................................................................................
ii
vi
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................
10
10
11
12
b. Diskusi Kelompok...........................................................
12
12
d. Panel ................................................................................
13
13
f. Simposium ......................................................................
14
14
14
15
j. Brainstorming..................................................................
15
17
iv
a. Kebaikan .........................................................................
17
b. Kelemahan.......................................................................
17
35
18
20
a. Kelebihan ........................................................................
20
b. Kelemahan.......................................................................
21
23
23
25
26
28
29
31
33
33
34
35
35
36
39
43
44
46
46
46
47
D. Instrumen Penelitian....................................................................
47
47
48
49
50
52
52
52
54
55
56
56
56
60
62
4. Kurikulum .............................................................................
62
63
64
65
66
67
71
76
76
77
78
79
81
83
A. Simpulan .....................................................................................
83
B. Saran ............................................................................................
84
85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
siswa,
terutama
pelajaran
bahasa
dan
sastra
Indonesia.
Y. Priyono. Menyoal hasil UN Bahasa Indonesia. http://www.borneotribune.com/citizenjurnalism/menyoal-hasil-un-bahasa-indonesia.html. Kamis, 12 Mei 2011. pukul 20.30.
Nuh
kepada
para
wartawan,
di
Jakarta,
Rabu
(1/6).
Sebelumnya, untuk tingkat SMA atau MA, ada kurang lebih 1.786 siswa
ketidaklulusan Ujian Nasional (UN) 2011, akibat mata pelajaran (mapel)
bahasa dan sastra Indonesia kurang dari 4. Jumlah itu merupakan jumlah yang
terbanyak
kedua
setelah
mata
pelajaran
(mapel)
Matematika2.
strategi
pembelajaran yang kurang tepat menjadi salah satu faktor rendahnya nilai
bahasa Indonesia.
Strategi merupakan suatu rencana tentang cara-cara penggunaan dan
pemanfaatan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan aktivitas dan
efesiensi dalam pembelajaran. Pada umumnya kegiatan belajar mengajar di
Indonesia selama ini masih bercorak tradisonal, pengajaran yang dimaksud
adalah bentuk pengajaran klasikal yang umumnya masih berpusat pada guru
yakni dengan menggunakan metode ceramah.
Metode ceramah merupakan bentuk penyajian informasi secara lisan,
baik yang formal dan berlangsung selama 45 menit, maupun yang informal
hanya berlangsung selama lima menit. Walaupun terdapat kelemahankelemahan yang mencolok dalam metode ceramah seperti tidak memberi
siswa kesempatan untuk mempraktikkan perilaku yang relevan (selain
mencatat), ceramah masih dapat bermanfaat bagi siswa berapapun usianya.
Ceramah memungkinkan si guru untuk menyampaikan topik dengan perasaan;
dapat lewat cara penyampaiannya, dapat dengan intonasi tertentu, dengan
tekanan suaranya, ataupun dengan gerak-gerik tangannya. Topik yang
sederhana dapat dibuat menarik, atau sebaliknya, yang menarik dapat
membosankan.
Berbeda dengan metode ceramah, metode diskusi tidak lagi diarahkan
oleh guru, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan ide-ide mereka
sendiri. Melalui metode diskusi pula dapat mengubah pola perilaku afektif
siswa secara konkret. Dalam hal sikap atau nilai, perubahan sukar sekali
dilakukan jika siswa tidak diberi kesempatan untuk menyatakan perasaannya.
terlepas dari kelebihannya, metode diskusi membutuhkan banyak waktu,
dalam membahas suatu topik atau pokok permasalahan. 3
Dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan metode ceramah dan
metode diskusi di atas, penulis tertarik untuk mengetahui manakah di antara
3
W. James Popham dan Eva L. Baker, Bagaimana Mengajar secara Sistematis, (Yogyakarta:
Kanisius, 1994), Cet. VI. h. 96.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini mempunyai
beberapa tujuan antara lain:
1. mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode diskusi dan
ceramah
2. mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan hasil belajar antara siswa
yang diajarkan dengan metode diskusi dan ceramah
F.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara
teoritis maupun praktis kepada berbagai pihak, sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis untuk khazanah intelektual, diharapkan penelitian ini
menjadi sumbangan gagasan dan tawaran solusi terhadap pelaksanaan
metode pembelajaran di sekolah.
2. Manfaat praktis kepada berbagai pihak antara lain
a. Guru,
sebagai bahan rujukan dan pedoman dalam pelaksanaan metode
diskusi
b. Siswa,
mengambangkan cara berfikir ilmiah dan sifat demokratis dalam
belajar
c. Penulis,
pengalaman langsung dalam menerapkan metode diskusi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika
penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut memiliki
beberapa sub-bab yaitu:
Bab I. Pendahuluan, terdiri dari: Latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II. Landasan Teori, terdiri atas: Diskusi (pengertian,
jenis, serta
BAB II
KAJIAN TEORI
A. METODE DISKUSI
1.
oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua
atau lebih individu yang terlibat, saling tukar pengalaman, informasi,
memecahkan masalah, dapat juga terjadi semuanya aktif tidak ada yang pasif
sebagai pendengar saja.4
Menurut E. Mulyasa dalam bukunya menjadi guru yang professional
berpendapat bahwa diskusi dapat diartikan sebagai percakapan responsif yang
dijalin oleh pertanyaan-pertanyaan problematis yang diarahkan untuk
memecahkan masalah. Hal tersebut sejalan dengan pengertian yang
dikemukakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa diskusi
adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Dalam diskusi selalu ada pokok permasalahan yang perlu dipecahkan.5
berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa diskusi adalah
salah satu bentuk komunikasi dua arah, di mana terjadi proses tukar pikiran
atau ide, baik antara siswa dan siswa ataupun siswa dan guru untuk
memecahakan suatu masalah.
. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta. 2008), Cet. Ketujuh, h. 5
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional ; Menciptakan Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan,
(Bandung: Rosda Karya, 2006), h. 116.
10
11
Sudiyono, Triyo Supriyanto, dan Moh Padli, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan
Tinggi, (Malang: UIN Malang Press,2006), h. 125.
12
a.
Whole group
Whole group merupakan bentuk diskusi kelas di mana para pesertanya
Diskusi kelompok
Diskusi kelompok biasanya dapat berupa diskusi kelompok kecil yang
terdiri dari empat sampai enam orang peserta, dan diskusi kelompok besar
yang terdiri dari tujuh sampai lima belas orang. Dalam diskusi tersebut
dibahas tentang suatu topik tertentu dan dipimpin oleh seorang ketua dan
seorang sekretaris. Para anggota diskusi diberi kesempatan berbicara atau
mengemukakan pendapat dalam pemecahan masalah. Sementara itu, Kang
dan Song mendefinisikan diskusi kelompok sebagai pertemuan atau
percakapan antara dua orang atau lebih yang membahas topik tertentu
yang menjadi pusat perhatian bersama.8
c.
Buzz grup
Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi menjadi
13
Panel
Yang dimaksud panel di sini adalah suatu bentuk diskusi yang terdiri
dari tiga sampai enam orang peserta untuk mendiskusikan suatu topik
tertentu dan duduk dalam semi melingkar yang dipimpin oleh moderator.
Panel ini secara fisik dapat berhadapan langsung dengan audien atau dapat
juga secara tidak langsung. Sebagai contoh diskusi panel yang terdiri dari
para ahli ini para audien tidak turut bicara, namun dalam forum tertentu
para audien diperkenankan untuk memberikan tanggapannya.9
e.
Syndicate group
Adalah suatu kelompok besar dibagi menjadi kelompok kecil dengan
14
f.
Simposium
Dalam simposium biasanya terdiri dari pembawa makalah,
Informal debate
Biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi dua tim yang agak
Fish bowl
Bentuk diskusi ini terdiri dari beberapa orang peserta dan dipimpin
oleh seorang ketua untuk mencari suatu keputusan. Tempat duduk diatur
setengah melingkar dengan dua atau tiga kursi yang kosong menghadap
peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok
diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada dalam sebuah
mangkok.
Selama
diskusi,
kelompok
pendengar
yang
ingin
15
dia boleh bicara dan kemudian meninggalkan kursi tersebut setalah selesai
bicara.
i.
pendapat,
mendengarkan
dengan
baik,
dan
Brainstorming
Bentuk diskusi ini akan menjadi baik bila jumlah anggotanya terdiri
11
16
simposium, diskusi panel, dan buzz group. Adapun yang belum dijelaskan
yaitu:
a.
Diskusi kelas
Guru mengajukan persoalan kepada seluruh kelas, kemudian ditanggapi
Diskusi Kuliah
Seorang pembicara, guru atau seorang anak berbicara di muka kelas
Diskusi
terbatas
pada
satu
persoalan
yang
12
Engkoswara, Dasar-dasar Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara. 1988), Cet. Kedua.
h. 52
17
pendidikan
tentunya
tidak
terlepas
dari
kelemhahan
dan
kelebihannnya.
a. Kebaikan
1) Suasana kelas hidup dan dinamis
2) Mempertinggi partisipasi siswa untuk mengeluarkan pendapatnya
baik secara individu atau kelompok
3) Merangsang siswa untuk mencari jalan pemecahan masalah yang
dihadapi bersama, dengan jalan bermusayawarah dan urun rembuk
bersama-sama.
4) Melatih sikap kretaif dan dinamis dalam berpikir
5) Menumbuhkan sikap toleransi dalam berpendapat maupun bersikap
6) Hasil diskusi dapat disimpulkan dan mudah dipahami
7) Memperluas cakrawala dan wawasan berpikir peserta diskusi
b. Kelemahan
1)
2)
18
3)
4)
5)
B. METODE CERAMAH
1.
13
15
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 1995), h. 45.
14
Martinis Yamin, Strategi Pembelajarn Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Gaung Persada Press,
2005) , Cet. Ketiga, h. 65.
15
Ibid. h. 41.
19
16
16
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi Aksara,
1991), h. 100.
17
Sudiyono, dkk., Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi , Opcit, h. 120.
18
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar , (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 97.
20
kelas
lebih
sederhana
tidak
perlu
mengadakan
21
Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia, 2005)
Cet. II. h. 56.
22
berupa faktor-faktor yang dapat membantu daya ingat peserta didik dalam
belajar, yaitu:
1. Membuat pembelajaran bermakna
Pembelajaran yang bermakna mempunyai pengaruh yang sangat besar
bagi peserta didik dalam belajar. Kata bermakna di sini dapat berarti
sejauh mana informasi yang disampaikan oleh guru atau dosen sesuai
dengan informasi yang dimiliki peserta didik, atau sejauh mana informasi
tersebut memenuhi harapan mereka.
2. Keseluruhan atau parsial
Pembicaraan tentang keseluruhan atau parsial ini terus menjadi bahan
diskusi bagi para pendidik dan ahli psikologi. Yang dimaksud dengan
keseluruhan semua topik materi dalam satu
dalam satu waktu. Sementara parsial adalah materi diberikan sepotongpotong. Jadi sejumlah materi yang akan diberikan dalam jangka waktu
tertentu, seperti jam pelajaran, diberikan sedikit demi sedikit dan disellingi
dengan waktu jeda.
3. Pengaturan materi dengan baik
Materi atau pelajaran yang disampaikan dengan urutan yang logis, akan
lebih mudah dipahami oleh peserta didik dibandingkan dengan materi
yang tidak teratur. Beberapa bentuk penyusunan materi dengan metode
ceramah anatara lain adalah bentuk hirarki dan mata rantai.
23
C. HASIL BELAJAR
1.
Zaini Hisyam, bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajran Aktif,
(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008) , h. 94-96.
24
22
25
2.
pada kurun waktu tahun empat puluhan, beberapa orang pakar pendidikan di
Amerika Serikat yaitu Benjamin S. Bloom, M. D. Englehart, E. Furst, W. H.
Hill, Daniel R. Kratwohl dan didukung pula oleh Ralph A. Tylor,
mengembangkan suatu metode pengklasifikasian tujuan pendidikan yang
disebut taxonomy. Ide untuk membuat taksonomi itu muncul setelah lebih
kurang lima tahun mereka berkumpul dan mendiskusikan pengelompokan
tujuan pendidikan, yang pada akhirnya melahirkan sebuah karya Bloom dan
kawan-kawannya itu, dengan judul Taxonomy of educational objectives.
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan berpendapat bahwa taksonomi
(pengelompokan) tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu pada tiga
jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik
yaitu; ranah proses berfikir (cognitive domain), ranah nilai atau sikap
(affective domain), dan ranah keterampilan (psychomotor domain).23
Mengingat ranah-ranah yang terkandung dalam suatu tujuan pendidikan
merupakan sasaran evaluasi hasil belajar, maka kita perlu mengenal secara
terperinci. Pengenalan terhadap ranah tersebut akan sangat membantu pada
saat memilih dan menyusun instrumen evaluasi hasil belajar. Adapun ranahranah tersebut sebagai berikut:
23
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2009), h. 49.
26
a. Segi Kognitif
Tujuan ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau
pengenalan
terhadap
pengetahuan
dan
informasi,
serta
27
24
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran , (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) , Cet. Ketiga,
h. 203-205
28
b. Segi Afektif
Segi afektif dapat diuraikan menjadi lima taraf, yaitu:
1) Memperhatikan (Receiving/attending)
Taraf pertama ini berkaitan dengan kepekaan pelajar terhadap
rangsangan fenomena yang datang dari luar. Taraf ini dibagi lagi
ke dalam tiga kategori, yaitu kesadaran akan fenomena, kesedian
menerima fenomena, dan perhatian yang terkontrol atau terseleksi
terhadap fenomena.
2) Merespons (Responding)
Pada taraf ini pelajar tidak lagi sekedar memperhatikan fenomena.
Ia sudah memiliki motivasi yang yang cukup, sehingga tidak saja
mau memperhatikan, tetapi juga bereaksi terhadap rangsangan.
Dalam hal ini termasuk ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan
dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
3) Menghayati nilai (Valuing)
Pada taraf ini tampak bahwa pelajar sudah menghayati dan
menerima nilai. Perilakunya dalam situasi tertentu sudah cukup
konsisten, sehingga sudah dipandang sebagai orang yang sudah
mengahayati nilai.
4) Mengorganisasikan
Pada taraf ini pelajar mengembangkan nilai-nilai ke dalam satu
sistem organisasi, dan menentukan hubungan satu nilai dengan
nilai yang lain, sehingga menjadi satu sistem nilai. Termasuk
29
dalam
proses
organisasi
ini
adalah
memantapkan
dan
telah
mendarah
daging
serta
memengaruhi
pola
Segi Psikomotorik
30
31
diproses (masukan atau input) dan hasil dari pemrosesan (keluaran atau
output). Jadi dalam hal ini kita dapat menganalisis kegiatan belajar itu
dengan pendekatan analisis system. Dengan pendekatan sistem ini sekaligus
kita dapat melihat adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses
dan hasil belajar. Dengan pendekatan sistem, kegiatan belajar dapat
digambarkan sebagai berikut:
INSTRUMENTAL INPUT
TEACHING LEARNING
RAW INPUT
OUTPUT
PROCESS
ENVIRONMENTAL INPUT
25
Munzier Suparta dan Hery Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Opcit, h. 52.
32
dirancang
dan
dimanipulasikan
(instrumental
input)
guna
33
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Bandung: Rosda Karya, 2010), Cet. Keduapuluh
Empat, h. 106.
34
belajar.
Namun,
dari
sekian
banyak
faktor
yang
27
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2007) , h. 144
35
D.
28
Wasty Soemanto. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rieneka Cipta, 2006) Cet. Kelima. h. 113.
36
berhasil
guna.
Dalam
pengertian
lainnya,
Winkel
mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisikondisi ekstrem sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar siswa
dan tidak menghambatnya.
Pengertian pembelajaran yang lain dikemukakan oleh Miarso,
menyatakan
bahwa
pembelajaran
adalah
usaha
pendidikan
yang
Evaline Siregara dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2010), h. 14.
37
Tuhan
lainnya. Perkembangan
38
e.
f.
g.
yang
tidak
terpisahkan
dalam
kehidupan
manusia.
39
3.
ditafsirkan sebagai ciri-ciri atau kekhasan yang tampak dalam cara kerja
atau aturan tentang bagaimana ilmu itu dioperasikan. Ciri-ciri itu kemudian
mewujud menjadi kekhasan sebuah kajian yang pada akhirnya kita pahami
sebagai sifat.
Sebagai sebuah ilmu, pengajaran bahasa Indonesia memiliki kekhasan
sendiri. Pengajaran bahasa Indonesia memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
kebahasaan sebagai objek kajian dan dimensi pengajaran sebagai cara atau
alat untuk menerapkan teori. Adapun karakteristik pembelajaran bahasa
Indonesia sebagai berikut.
30
Yusi Rosdiana dan Lis setiawati, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia , (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 1.27.
40
a. Bersifat komunikatif
Salah
satu
doktrin
yang selalu
didengung-dengungkan
dalam
bahasa
Indonesia
bersifat
kontekstual
artinya
pembelajaran
bahasa
Indonesia.
Penyampaian
materi
41
Salah satu sifat bahasa adalah sistematis, yaitu bahasa tersusun atas
beberapa sistem satuan terkecil (bunyi) hingga sistem satuan yang
terbesar (kalimat). Sistem tersebut berurutan dan berewujud dalam
suatu pola. Hal ini memberikan implikasi bahwa dalam pengajaran
bahasa, materi yang diberikan harus berurutan. Dalam menyampaikan
materi bahasa mengenal adanya prinsip dasar, yaitu dari dekat ke jauh,
mudah ke sukar, dan konkret ke abstrak.
d. Menantang pembelajar memecahkan masalah nyata
Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan mampu menerapkan prinsip
kebermaknaan kepada para pembelajar. Karena dengan kebermaknaan
para pembelajar akan mampu memahami konsep materi dengan
sempurna.
Dengan
demikian,
pembelajaran
bahasa
Indonesia
masalah-masalah
nyata
dalam
kehidupan.
Untuk
42
31
Mamur Saadie, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2008), h. 7.3.
43
Pembelajaran
bahasa
Indonesia
diarahkan
pada
peningkatan
44
32
45
untuk
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Treatment
Tes
Eksperimen
Metode diskusi
Kontrol
46
47
D. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Item
Validitas item dari suatu item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki
oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai
suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item
tersebut. Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi
atau dapat dinyatakan valid, jika skor-skor pada butir-butir item yang
bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor
totalnya, atau dengan bahasa statistik; ada korelasi positif yang signifikan
antara skor item dengan skor totalnya.34
34
48
Adapun untuk mengetahui validitas item dari suatu soal kita bisa
menggunakan rumus:
rpbi =
rpbi
M p Mt
SDt
p
q
Xt
( X t ) 2
N
(N )2
2
dengan SDt =
Mp
= Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir
item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul
Mt
2. Uji Reliabilitas
Realibilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tepat. Pengertian realibilitas tes, berhubungan dengan
masalah ketepatan hasil tes.
49
KR-20:35
2
k S pq
r11 =
S2
k 1
Keterangan:
r11
x2
x2
N
memcahkannya.
Sebalikknya,
soal
yang terlalu
sukar
akan
35
50
Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 0,1. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal
dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlau sukar.
Sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah.
Indeks kesukaran butir-butir soal ditentukan dengan rumus:36
P=
B
JS
Keterangan:
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes
P = Indeks kesukaran
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
-
36
Ibid. h. 208.
51
BA BB
JA JB
Keterangan:
BA
BB
JA
JB
DP
= daya pembeda.
37
D : 0,00 0,20
: Jelek (poor)
D : 0,20 0,40
: Cukup (satisfactory)
D : 0,40 0,70
: Baik (good)
D : 0,70 1,00
52
2.
3. Observasi. Dalam tahap ini penulis melakukan observasi terhadap kelaskelas yang akan dijadikan kelompok kontrol maupun ekperimen.
Bentuk observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia terkait dengan
metode pembelajaran yang sering digunakan.
F.
53
b.
c.
Hitunglah peluang untuk tiap Z (bila Z positf, Maka F(z)= 0,5+ Ztabel,
bila negatif maka F(z) = 1-(0,5+ Ztabel )
d.
e.
Tentukan Fe untuk tiap kelas interval sebagai hasil kali peluang tiap
kelas dengan n (ukuran sampel)
f.
38
54
2.
Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji normalitas, selanjutnya yaitu mengetes
e. Tenukan Db
f. Bandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
g. Penarikan kesimpulan
55
G.
Uji hipotesis
Hipotesis diuji dengan rumus t-tes untuk dua sampel kecil yang tidak ada
hubungannya yang satu dengan yang lain, yaitu dengan rumus:
thitung < ttable
: Ho diterima
: Ho ditolak
Ho
Ha
BAB IV
HASIL PENELITIAN
perkembangan
jumlah
perusahaan
grafika
yang
cukup
56
57
58
2.
Latihan yang cukup luas dan terarah yang diberkan kepada para
siswa.
Sampai tahun 1990 STM Grafika Yayasan Lektur hanya memiliki
peralatan atau mesin cetak letter press ( cetak tinggi ). Untuk
keperluan sarana praktek foto reproduksi dan cetak offset, Yayasan
Lektur mohon bantuan Percetakan Negara Republik Indonesia
(PNRI), Balai Pustaka, percetakan AKA, dan Pertamina tempat
latihan para siswa.
Atas kemurahan dan kebaikan hati para direksi atau pimpinan
59
60
2.
3.
Bapak H.G. Sirie, ketua badan pengurus Yayasan Lektur wafat pada
usia 73 tahun pada tanggal 18 Agustus 1992.
4.
2.
61
dalam
bidang
kejuruan
grafika
serta
dapat
62
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi SMK Grafika Yayasan Lektur
Badan Pengurus Yayasan Lektur
Komite sekolah
Asisten
kep. Sek.
UR.PDE
Asisten kep.
Sek. SA.
Prasaranaa
Kepala sekolah
Wakasek
UR.
Kurikulum
Wakasek
UR.
Kesiswaan
Pengawas sekolah
Wakasek
UR. Hub.
Industri
Wakasek
UR.
PSDM
Pembina OSIS
Tata Usaha
Wali kelas
Guru
Siswa
4. Kurikulum
SMK Grafika mengalami beberapa perubahan kurikulum. Sejak tahun 1977
kurikulum baru dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mulai
diterapkan. Kurikulum yang dipergunakan pada Sekolah Menengah Kejuruan
perpus
63
Keadan guru
Guru atau tenaga pendidik adalah salah satu faktor pendidikan yang
Keadaan karyawan
Mengenai karyawan yang bekerja di Sekolah Menengah Kejuruan
Keadaan siswa
Mengenai keadaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Grafika Yayasan Lektur terdiri dari tiga jenjang kelas dengan jumlah kelas
X 200 siswa, kelas XI 178 siswa, kelas XII 156 siswa. Jenjang Kelas X
64
terdiri dari X-A, X-B, X-C, X-D, X-E. Jenjang kelas XI dan XII terbagi
menjadi dua konsentrasi kejuruan yaitu persiapan Grafika dan produksi
grafika.
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Keberadaan sarana dan prasarana adalah sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran di sekolah. Sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Grafika Yayasan Lektur dapat dikatakan baik dan memadai. Adapun
data tentang sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Grafika Yayasan Lektur sebagai berikut
a. Ruangan kelas yang terdiri dari 10 kelas
b. Masjid/musholla yang langsung dikelola kepala sekolah dan satu orang
sebagai penanggung jawab
c. Perpustakaan dikelola oleh petugas perpus Ibu Ny. Sri Rohaeni, SE.
d. Lapangan olah raga, di SMK Grafika terdapat lapangan olahraga meliputi:
lapangan basket, lapangan sepak bola/futsal, lapangan voli dan tenis meja
e. Ala-alat kesenian berupa alat-alat marawis dan ruang band beserta alatnya
f. Alat ketrampilan. Ketrampilan ini berupa ketrampilan sablon yang wajib
diikuti oleh seluruh siswa yang dibina oleh guru mata pelajaran desain
grafis
g. Laboratorium. Laboratorium fisika, kimia, komputer, elektro, bahasa
h. Ruang aula yang bisa menampung 300 orang
i. Ruangan OSIS yang berrfungsi sebagai tempat siswa-siswa belajar
berorganisasi
65
j. Ruang UKS
k. Kantin dan koperasi
7. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu siswa dalam mengembangkan
bakat dan minatnya pada bidang tertentu. Adapun kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Grafika Yayasan Lektur
adalah:
a. Palang Merah Remaja
b. Pengajian siswa/lembaga dakwah siswa (rohis). Rohis ini mempunyai
kegiatan mengaji setelah shalat Jumat yang di bina oleh guru agama Islam
c. Buletin/majalah siswa yang bernama Alfabet
d. Seni musik dan marawis
e. Seni lukis/kaligrafi
f. Olah raga (sepak bola, basket, voly, tenis meja) yang semuanya
dibina/dilatih oleh guru olah raga. Selain itu, ada olah raga bela diri (silat)
g. Sablon
66
B. Deskripsi Data
Proses penelitian ini dilakukan selama empat kali pertemuan. Materi
Bahasa Indoneisa yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi dengan
pokok bahasan kedua, ketiga, dan keempat dalam kompetensi dasar yakni
menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan, kalimat perintah
kerja tertulis, dan membaca untuk memahami kata, bentuk kata, dan
ungkapan. Pada proses pembelajaran kedua kelompok mendapatkan
perlakuan
yang
berbeda.
Kelas
eksperimen
dengan
pembelajaran
Instrumen
tersebut
telah
diujicobakan
dan
telah
dianalisis
67
Setelah adanya uji coba instrumen tentang soal yang akan digunakan
dalam penenlitian ini, maka didapat hasil belajar siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol sebagai berikut.
1. Hasil belajar kelas eksperimen (kelas A )
No
Siswa
Nilai (X1)
75
70
75
90
70
90
85
90
90
10
95
11
70
12
85
13
80
14
75
15
80
16
90
17
75
68
18
70
19
85
20
80
21
75
22
85
23
85
24
85
25
85
26
95
27
AA
85
28
BB
95
29
CC
80
30
DD
90
69
Panjang kelas
J
B
25
6
4,16
Tabel I
Gambaran Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Eksperimen
Frekunsi
NO
Interval Nilai
Frekuensi Titik
relative
Frekuensi
tengah
(%)
komulatif
70 74
72
13.333
75 79
77
16.667
80 84
82
13.333
13
85 89
87
26.667
20
90 94
92
20
27
95 99
97
10
30
30
100
70
89 yaitu 8 siswa atau 26,667 %. Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata
sebanyak 56,667 %, yaitu siswa pada kelompok interval 85 89, 90 94, 95
- 99. Sedangkan, siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak
43,33 %, yaitu siswa pada kelompok interval 70 74 , 75 79 dan 80 84.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar 84,66 median
sebesar 85,925 modus sebesar 87, standar deviasi 7,85. Untuk perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Distribusi frekuensi hasil belajar
bahasa Indonesia kelompok eksperimen tersebut dapat pula disajikan dalam
grafik berikut
10
FREKUENSI
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
nilia
69,5
74,5
79,5
84,5
89,5
94,5
71
80
75
75
70
85
80
90
65
80
10
80
11
90
12
80
13
70
14
80
15
75
16
75
17
80
18
70
19
80
20
75
72
21
85
22
75
23
75
24
95
25
85
26
85
27
AA
85
J
B
30
6
=5
73
Tabel II
Gambaran hasil belajar kelas kontrol
No
Interval Nilai
Nilai
Frekuensi frekuensi
Tengah
Relatif
Komulatif
Frekuensi
65 69
67
3.703704
70 74
72
11.11111
75 79
77
25.92593
11
80 84
82
29.62963
19
85 89
87
18.51852
24
90 94
92
7.407407
26
95 99
97
3.703704
27
27
100
74
sebesar 81,259 median sebesar 81,0625 modus sebesar 80,75, standar deviasi
6, 892. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Distribusi frekuensi hasil belajar bahasa Indonesia kelompok eksperimen
tersebut dapat pula disajikan dalam histogram dan poligon berikut
frekuensi
9
8
7
6
5
4
3
2
1
nilai
0
64,5
69,5
74,5
79,5
84,5
89,5
94,5
(kelompok
75
Kelompok
Hasil Belajar
Kelompok Kontrol
Eksperimen
Nilai terendah
70
65
Nilai tertinggi
95
95
Jumlah
2540
2194
Mean
84,66
81,28
Median
85,75
81,0625
Modus
87
80,75
Varians
61,609
47,507
Standar deviasi
7,85
6,89
76
Xtabel
Xhitung
sampel
Keterangan
(0,05)
Eksperimen
30
3,88
5,99
Normal
Kontrol
27
0,606
7,81
Normal
77
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua
populasi, uji homogenitas dilakukan dengan uji fisher.
Dari hasil perhitungan (lampiran), diperoleh nilai varians kelas
eksperimen adalah 1196,92 dan varians kelas kontrol adalah 1367,89.
sehingga diperoleh nilai Fhit = 1,14. Dengan taraf signifikan 0,05 untuk
dkpembilang = 27 dan dkpenyebut = 30 didapat nilai Ftabel = 1,93. Karena Fhitung <
Ftabel (1,02 < 1,93) maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari varians yang sama/homogen.
Hasil uji homogenitas tes akhir hasil belajar matematika siswa kedua
kelas tersebut disajikan pada tabel di bawah ini:
Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan
Kontrol
Ftabel
Kelompok
Varians
Fhitung
Keterangan
(0,05)
Eksperimen
1196,92
1,14
Kontrol
1367,89
1,93
Homogen
78
(X1)
X12
NO
X2
X22
75
5625
80
6400
70
4900
75
5625
75
5625
75
5625
90
8100
70
4900
70
4900
85
7225
90
8100
80
6400
85
7225
90
8100
90
8100
65
4225
90
8100
80
6400
10
95
9025
10
80
6400
11
70
4900
11
90
8100
12
85
7225
12
80
6400
13
80
6400
13
70
4900
14
75
5625
14
80
6400
15
80
6400
15
75
5625
16
90
8100
16
75
5625
17
75
5625
17
80
6400
18
70
4900
18
70
4900
19
85
7225
19
80
6400
20
80
6400
20
75
5625
79
21
75
5625
21
85
7225
22
85
7225
22
75
5625
23
85
7225
23
75
5625
24
85
7225
24
90
8100
25
85
7225
25
85
7225
26
95
9025
26
85
7225
27
85
7225
27
85
7225
28
95
9025
29
80
6400
30
90
8100
JUMLAH
2480
206800
7,85
6,90
S2
61.609
S2
47.507
Mean
84,66
Mean
81,25
2135
169925
E. Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data, diketahui
bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen. Langkah selanjutnya
adalah melakukan pengujian hipotesis statistik dengan uji t. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia
siswa pada kelompok eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan
metode diskusi lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar
80
: Ho diterima
: Ho ditolak
Ha
Ho
Sedangkan, jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, pada taraf
kepercayaan 95% atau taraf signifikansi = 5%. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh thitung sebesar 0,54 dan ttabel sebesar 1,67 (lampiran).
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung < ttabel (0,54 < 1,67).
Dengan demikian, H0 diterima dan Ha ditolak, atau dengan kata lain tidak
terdapat perbedaan rata-rata atau mean yang signifikan hasil belajar bahasa
Indonesia
81
82
adanya keberanian itu nantinya siswa akan lebih mudah berinteraksi dalam hal
ini berdiskusi bukan hanya di kelas namun di lingkungan sekitar rumah.
Kondisi seperti ini tidak terjadi pada kelas kelompok kontrol (kelas IX
B). Antusias belajar mereka terlihat biasa-biasa saja. Dalam pengertian ada
respon yang berbeda. Hal ini disebabkan karena banyaknya guru yang
menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dengan melihat deskripsi data hasil
pengujian hipotesis maka simpulannya sebagai berikut:
1.
2.
83
84
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti dapat
memberi saran sebagai berikut:
1. Hendaknya dijelaskan bahwa peran siswa dalam proses pembelajaran.
Bahwasanya siswa dituntut agar selalu aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran. Sedangkan guru hanya memberikan fasilitas dalam proses
belajar tersebut.
2. Sebaiknya siswa diarahkan pada pemahaman bahwa bahasa Indonesia
merupakan pelajaran yang sangat penting yang berguna bagi kehidupan
seharihari, sehingga tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
dapat
tercapai.
3. Sebaiknya guru dalam memilih strategi pembelajaran harus lebih kreatif
Karena pada hakikatnya, antara metode yang satu dengan yang lain
saling mempengaruhi.
DAFTAR PUSTAKA
-
Ahmad, Abu dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung:
Pustaka Setia, Cet. II, 2005.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Priyono
Y,
Menyoal
Hasil
UN
Bahasa
Indonesia,
http://www.borneotribune.com/citizen-jurnalism/menyoal-hasil-un-bahasaindonesia.html. Kamis, 12 Mei 2011.
85
Bahasa
Indonesia,
86
Rosdiana, Yusi
dan Lis setiawati, Pengembangan kurikulum dan
pembelajaran bahasa Indonesia , Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Siregara, Evalina dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010.
Jakarta:
Cet.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
9
31
= 0,297
Menentukan nilai q
=1p
= 1- 0,297
= 0,71
Menentukan nilai Mp
nomor 1
20 15 15 20 18 19 20 18
20
9
165
9
= 18,33
Menentukan nilai Mt
556
31
= 17,93
Menentukan nilai SDt
X
N
X
N
10.082 556
31
312
= 1,88
Mp Mt
SDt
p
q
= 0,124
Mencari rtabel, dengan dk = n -2 = 31 2 = 29 dan tingkat signifikansi sebesar
5%,diperoleh nilai rtabel = 0,367
Langkah selanjutnya adalah,konsultasikan nilai rpbi = 0,124 dengan nilai rtabel =
0,367,karena rpbi <rtabel (0,124<0,367) maka soal nomor 1 tidak valid.
Untuk nomor 2 dan seterusnya perhitungannya sama dengan perhitungan validitas
pada soal nomor 1.
20
31
= 0,645
Menentukan nilai q
= 1- p
= 1 - 0,645
= 0,355
Menentukan nilai
pq
Menentukan nilai S
X
N
X
N
8320 502
31
312
= 2,48
Menentukan nilai k
2
k S pq
=
S2
k 1
2
20 2.48 3,32.8306
=
2.482
20 1
= 0,567
Berdasarkan kriteria reliabilitas, nilai r11 = 0,567 berada diantara kisaran
nilai 0,50 1,00 maka test bentuk pilihan ganda tersebut memiliki reliabilitas
sedang
Contoh perhitungan tingkat kesukaran untuk soal nomor 1 adalah sebagai berikut :
Menentukan nilai B
benar
= 30
Menentukan IK
= Indeks/Tingkat Kesukaran
IK
B
JS
9
31
= 0,290
Menentukan nilai BA
Menentukan nilai BB
banyaknya
kelompok
bawah
yang
menjawab
soal dengan benar
Menentukan nilai JA
Menentukan nilai JB
Menentukan DP
BA BB
JA JB
5
4
16 15
= 0,046
Berdasarkan klarifikasi daya pembeda, nilai DP = 0,046 berada pada kisaran
nilai 0,00 < DP
UJI NORMALITAS
a. Uji normalitas kelompok eksperimen
f (z)
luas
tiap
interval
kelas
Fe
fo-fe
(fo-fe)2
(fo-fe)2/fe
-1.93
0.0268
0.0717
2.151
1.849
3.418801
1.58940074
-1.29
0.0985
0.1437
4.311
0.474721
0.11011853
79.5
-0.65
0.2422
0.2498
7.494
0.689
3.494
12.208036
1.62904137
85 - 89
84.5
-0.02
0.492
0.2371
7.113
0.887
0.786769
0.11061001
90 - 94
89.5
0.61
0.7291
0.1653
4.959
1.041
1.083681
0.21852813
95 - 99
94.5
1.25
0.8944
0.0762
2.286
0.714
0.509796
0.22300787
1.89
0.9706
3.88070666
NO
interval
nilai
batas
kelas
70 - 74
69.5
75 - 79
74.5
80 - 84
99.5
30
f (z)
luas
tiap
interval
kelas
Fe
fo-fe
(fo-fe)2
(fo-fe)2/fe
-2.32
0.0102
0.0344
0.9288
0.0050694
0.005458053
-1.7
0.0446
0.1214
3.2778
0.0712
0.2778
0.0771728
0.023544097
74,5
-0.97
0.166
0.2353
6.3531
0.6469
0.4184796
0.065870144
80 - 84
79,5
-0.25
0.4013
0.2795
7.5465
0.2056622
0.027252667
85 - 89
84,5
0.47
0.6808
0.2022
5.4594
0.2110484
0.038657794
90 - 94
89,5
1.195
0.883
0.0896
2.4192
0.4535
0.4594
0.4192
0.1757286
0.072639153
95 - 99
94,5
1.92
0.9726
0.0203
0.5481
0.4519
0.2042136
0.372584583
2.64
0.9959
NO
interval
nilai
batas
kelas
65 - 69
64,5
70 - 74
69,5
75 - 79
99,5
27
0.606006491
Uji Homogenitas
Uji homogenitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
dilakukan dengan uji Fisher, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Ho : Data memiliki varians homogen
Ha : Data tidak memiliki varians homogen
1. Jumlah sampel
ne = 30
nk = 27
2. Derajat kebebasan
Db1 = ne-1 = 30 - 1 = 29
Db2 = nk-1 = 32 - 1 = 26
Rumus
Uji
Fisher
Fhitung
S12
S 22
dengan
S2=
n fxi2 ( fxi ) 2
n( n 1)
: 1367,89
1367,89
1,14
1196,92
F hitung = 1,14
F tabel = 1,93
Karena Fhitung < Ftable (1,14 < 1,93 ), maka Ho diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai tes akhir kelompok kontrol dan eksperimen memiliki
varians yang homogen.
F hitung:
Stotal
n1 1S12 n2 1S 2 2
n1 n2 2
30 161.62 27 147.61
30 27 2
1786.98 1237.86
55
54,997
= 7,415
t
x1 x 2
S total
1 1
n1 n2
84.66 81,25
7.415
1
1
30 27
3.41
7.415 0,703
3.41
6.217
= 0.56
Nilai thitung = 0.56
Untuk menentukan ttabel , dapat ditentukan dengan cara seagai berikut,
ttabel = t(1-)(db).
Dengan db = (n1 + n2 2) = (30 + 27 2) = 55 dan taraf signifikan = 0,05,
didapat (1 (0,05)) = 0,95. Jadi ttabel = t(0,95)(64) adalah 1,67.
Maka ttabel = 1,67
d. Pengambilan kesimpulan
Karena thitung > ttabel (0.54 > 1,67), maka Ho diterima atau Ha ditolak. Kesimpulan yang
diambil adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan nilai tes akhir antara siswa
yang diajar dengan metode diskusi dengan siswa yang diajar dengan metode
konvensional atau ceramah.
LAMPIRAN
UJI VALIDITAS
VALIDITAS BUTIR SOAL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama
Siswa
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
Q
Y
Z
AA
BB
CC
DD
EE
jmlah
P
q
pq
Mt
SDt
Mp
rpbi
Ket
Butir soal
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
9
0,290
0,71
0,205
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
20
0,645
0,355
0,237
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
23
0,742
0,258
0,191
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
25
0,806
0,194
0,156
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
27
0,870
0,13
0,113
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
25
0,806
0,194
0,156
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
0,935
0,065
0,607
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
3
0,096
0,904
0,086
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
18
0,580
0,42
0,243
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
0,903
0,097
0,063
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
4
0,129
0,871
0,112
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
0,967
0,033
0,031
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
0,935
0,065
0,607
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
11
0,354
0,646
0,228
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
30
0,967
0,033
0,031
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
25
0,806
0,194
0,156
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
23
0,742
0,258
0,191
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
0,674
0,326
0,219
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
14
0,451
0,549
0,247
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
24
0,774
0,226
0,174
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
0,870
0,13
0,113
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
0,838
0,162
0,135
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
0,806
0,194
0,156
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
0,935
0,065
0,607
17,88
-16
18,75
0,587
18,91
0,883
18,32
0,421
18,29
0,493
18,28
0,379
18,13
0,402
17,66
-46
18,55
0,386
18,36
0,790
18,25
0,065
18
1,082
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
0,870
0,13
0,113
17,93
1,88
18,22
0,398
18,13
0,758
17,81
0,04
18
0,379
18,12
0,383
18,47
0,474
18,90
0,733
18,42
0,235
19,62
1,646
18,33
0,548
18,26
0,398
18,28
0,368
18,13
0,402
Tv
tv
tv
tv
tv
X
20
20
15
15
19
14
16
15
19
20
18
17
19
20
19
20
16
15
18
15
18
19
19
20
18
18
20
19
20
18
17
556
X2
400
400
225
225
361
196
256
225
361
400
324
289
361
400
361
400
256
225
324
225
324
361
361
400
324
324
400
361
400
324
289
10082
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Siswa
A
B
C
D
E
F
G
H
I
K
K
L
M
N
O
P
BA
17
18
25
26
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Butir soal
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
5
2
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
13
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
14
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
BB
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
4
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
7
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
9
DP
0.046
0.346
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
9
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
9
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
15
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
2
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
15
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
9
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
11
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
13
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
12
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
13
0.267
0.142
0.133
0.07
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
2
0.008
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
0.4
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
10
0.1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
13
0.275
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
2
0.07
0.067
0.138
TT
TT
TT
15
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
4
16
17
18
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
14
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
10
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
11
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
8
0.133
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
7
0.22
0.067
0.142
0.404
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
10
0.042
TT
TT
TT
20
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
8
21
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
6
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
9
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
11
0.1
0.338
24
25
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
20
20
20
20
20
20
20
20
19
19
19
19
19
19
19
18
311
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
13
18
18
18
18
18
17
17
16
16
15
15
15
15
15
14
245
0.267
0.4
0.1417
0.133
3.1042
INDEKS KESUKARAN
Nama
no
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Siswa
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
,M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
27
28
29
30
31
AA
BB
CC
DD
EE
BUTIR SOAL
1
Jmlah
P
Criteria
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
3
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
4
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
5
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
8
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
9
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
10
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
11
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
17
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
18
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
19
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
20
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
21
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
22
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
24
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X
20
20
15
15
19
14
16
15
19
20
18
17
19
20
19
20
16
15
18
15
18
19
19
20
18
18
X2
400
400
225
225
361
196
256
225
361
400
324
289
361
400
361
400
256
225
324
225
324
361
361
400
324
324
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
19
20
18
17
400
361
400
324
289
556
10082
20
23
25
27
25
29
18
28
30
27
29
11
30
25
23
21
14
24
27
26
25
29
0,290
0,645
0,742
0,806
0,870
0,806
0,935
0,096
0,580
0,903
0,129
0,967
0,870
0,935
0,354
0,967
0,806
0,742
0,674
0,451
0,774
0,870
0,838
0,806
0,935
SS
SS
SS
RELIABILITAS
Nama
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Siswa
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
AA
BB
CC
DD
EE
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X
18
17
11
10
19
18
13
12
18
17
18
18
18
17
19
18
15
14
14
14
14
13
18
17
16
16
19
18
19
18
16
X2
324
289
121
100
361
324
169
144
324
289
324
324
324
289
361
324
225
196
196
196
196
169
324
289
256
256
361
324
361
324
256
20
23
25
25
25
25
19
28
30
27
29
30
25
23
21
24
27
25
25
29
502
8320
0.645
0.742
0.806
0.806
0.806
0.806
0.613
0.903
0.968
0.871
0.935
0.968
0.806
0.742
0.677
0.774
0.871
0.806
0.806
0.935
0.355
0.258
0.194
0.194
0.194
0.194
0.387
0.097
0.032
0.129
0.065
0.032
0.194
0.258
0.323
0.226
0.129
0.194
0.194
0.065
Pq
0.229
0.191
0.156
0.156
0.156
0.156
0.237
0.087
0.031
0.112
0.060
0.031
0.156
0.191
0.219
0.175
0.112
0.156
0.156
0.060
SDt
2,48
jmlah
R11
10
12
13
14
16
0,567
17
18
19
21
22
23
24
25
2.830
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: XI/I
Pertemuan ke
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator:
1. Dipahami penegrtian, ciri-ciri, dan jenis kalimat perintah
2. Dirumuskan kembali isi perintah (secara lisan, maupun tulisan)
3. Disebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara
lisan/tertulis
4. Dikonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan yang telah direncanakan
sesuai dengan rencana pemberi perintah
5. Dilaksanakan perintah sesuai dengan isi perintah.
I.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat memahami pengertian, ciri-ciri, dan jenis kalimat perintah
2. Siswa dapat merumuskan kembali isi perintah (secara lisan, maupun
tulisan)
3. Siswa dapat menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi
perintah secara lisan atau tertulis
4.
5.
II.
III.
Meteri Ajar:
-
Metode pembelajaran:
-
Diskusi
IV.
Tanya jawab
Penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
A. Kegiatan Awal :
- Salam dan Absensi
- Appersepsi
B. Kegiatan Inti :
- Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dalam
pertemuan ini
- Guru memberikan kesempatan siswa untuk melakukan diskusi dengan
kelompoknya masing-masing.
C. Kegiatan Akhir :
Siswa bersama-sama menyimpulkan inti KBM
Pertemuan Kedua
A. Kegiatan Awal:
Siswa mengulang kembali pelajaran yang lalu dengan mengungkapkan
secara ringkas
B. Kegiatan Inti :
- Siswa mendengarkan informasi dari teman yang mendapat perintah guru.
- Siswa menyampaikan isi informasi yang mengandung perintah kepada
temannya secara bergiliran.
- Siswa mengonfirmasikan isi perintah yang diterima dari temannya kepada
guru
- Siswa merencanakan apa yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah.
C. Kegiatan Akhir :
Siswa bersama-sama menyimpulkan inti KBM, kemudian mengerjakan
evaluasi
V.
VI.
VII.
Penilaian:
Jenis
Bentuk
VIII. Penskoran
Penilaian Proses bentuk pengamatan (TERLAMPIR)
Tes tertulis
: Essay
Pedoman penilaian:
No. Soal Bobot
1. 20 2. 20 3. 20 4. 20 5. 20
Skor Nilai 100
Nilai Akhir
No
Penilaian Proses
Nilai
Essay
Nilai
No
1
Mahasiswa PBSI
Dra. Supadmi
Hendri Pradiyanto
Mengetahui
Kepala SMK Grafika Yayasan Lektur
Soal
1.
2.
3.
b.
4.
5.
Jawaban
1. a. Kalimat perintah biasa. Contoh. Bangunlah, hari sudah siang!
b. kalimat perintah harapan contoh : saya minta kamu dapat membuang sampah
pada tempatnya
c. kalimat perintah larangan. Contoh. Jangan kau main petasan!
2. contoh kalimat perintah berisi permohonan.
- saya mohon teman-teman semua mengerti keadaan Andi yang sedang sedih.
- saya minta kalian semua membaca buku setelah pulang dari sekolah.
3. a. Andi, hormatilah ibumu agar hidupmu tidak sengsara
b. bacalah buku pelajaranmu!
4. a. merumuskan/menulis kembali isi perintah
b. dismapaiakn agar mudah diingat
c. isi perintah ditulis dalam bentuk bagan/kerangka/tabel kegiatan
5. a. mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan, kemudian membacakannya dihadapan
untuk ditanggapi
b. pemberi perintah diminta untuk mengevaluasi dengan menanyakan langkah kerja
yang telah dan akan dilakukan
c. memberikan daftra pekerjaan dan program kerja kemudian meminta kepada
pemberi perintah untuk memberi tanda
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas / Semester
: XI / 1
Pertemuan ke
: 3 dan 4
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator :
1. Diidentifikasi perintah kerja tertulis dalam bentuk surat
2. Dibedakan bentuk-bentuk perintah kerja tertulis
3. Dipahami bagian-bagian dari perintah kerja tertulis dalam bentuk surat
4. Dirumuskan perintah kerja tertulis
5. Dibuat surat perintah kerja tertulis dalam bentuk surat
I. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengidentifikasi perintah kerja tertulis dalam bentuk surat
2. Siswa dapat membedakan bentuk-bentuk perintah kerja tertulis
3. Siswa dapat memahami bagian-bagian dari perintah kerja tertulis dalam bentuk
surat
4. Siswa dapat merumuskan perintah kerja tertulis
5. Siswa dapat membuat surat perintah kerja tertulis
II. Meteri Ajar:
1. Teks perintah kerja tertulis (surat edaran, pengumuman, memo, disposisi)
2. Bagian-bagian surat perintah kerja tertulis
3. Menggali informasi mengenai peraturan atau budaya kerja yang berlaku di tempat
kerja
III. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Latihan dan Penugasan
VI. Penilaian
Jenis
Bentuk
: 80
Cukup
: 60
Kurang
: 50
Nilai Akhir
No
Penilaian Proses
Nilai
Tugas
Nilai
No
1
Dra. Supadmi
Hendri Pradiyanto
Mengetahui
Kepala SMK Grafika Yayasan Lektur
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semeseter
: XI/I
Pertemuan ke
:5&6
Alokasi Waktu
Indikator:
1. Dikelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata
dan makn kata
2. Didaftar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks
bacaan
3. Dipahami makna kata yang terdapat dalam teks
I.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengelompokkan kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat
berdasarkan kelas kata dan makna kata
2. Siswa dapat mendafatar kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan
antonim dalam teks bacaan
3. Siswa dapat memahami kata yang terdapat dalam teks
Diskusi
Tanya jawab
Penugasan
C. Kegiatan Akhir
Siswa menyampaikan dan mengonfirmasikan hasilnya kepada guru
- Pertemuan Keenam
A. Kegiatan Awal
- Siswa dipandu gurru mengulang pelajaran lalu dengan aktif
menjawab pertanyaan yang disampaikan guru
B. Kegiatan Inti
- Pemakalah (kelompok) menjelaskan tenteng pengertian sinonim,
antonim, ungkapan, dan hiponim disertai dengan contohnya masingmasing
- siswa diminta untuk memberikan contoh yang berbeda dari yang
telah dismapaikan guru
C. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar:
-
VI. Penilaian
Jenis
Baik : 80
Cukup : 60
Kurang
: 50
Nilai Akhir
No
Penilaian Proses
Nilai
tugas / diskusi
Nilai
No
1
Mahasiswa PBSI
Dra. Supadmi
Hendri Pradiyanto
Mengetahui
Kepala SMK Grafika Yayasan Lektur
Y.
pembimbing
Priyono.
Menyoal
hasil
UN
Bahasa
Indonesia,
http://www.borneotribune.com/citizen-jurnalism/menyoal-hasil-unbahasa-indonesia.html.
2
di
Perguruan
Tinggi,
(Malang:
UIN
Malang
Press,2006), h. 125
7
Engkoswar,
11
12
13
Solchan, dkk,
(Jakarta:
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Cet. Ke 9, h. 107.
28
Statistik Pendidikan,
(Jakarta: Bumi