Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA MATERI SD KELAS 2 TEMA 1


SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 6
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan
Pembelajaran Bahasa semester genap tahun akademik 2015/2016 dengan dosen
pembimbing Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd.

Oleh
GINY NURAENI HUSNIAH
1300118 / 18
Kelas Paket 1

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2016

RESUME
PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA MATERI SD KELAS 2 TEMA 1
SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 6
Resume pengembangan kurikulum pada materi SD di buku siswa kelas 2
tema 1 hidup rukun subtema 3 hidup rukun di sekolah khususnya pembelajaran 6
adalah sebagai berikut:
A. Kompetensi Inti
1.

Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2.

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

3.

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4.

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,


dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian


PPKN
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah.
3.4.1 Menyebutkan keberagaman cita-cita teman sekelas.
4.4 Bermain peran tentang bersatu dalam keberagaman di lingkungan rumah
dan sekolah
4.4.1 Menunjukkan perilaku interaksi dengan keberagaman teman di
lingkungan sekolah.
SBDP
3.2 Membedakan pola irama rata dan bervariasi lagu bertanda birama enam.
3.2.1 Menyebutkan pola irama rata pada lagu bintang kejora.
4.7 Menyajikan lagu anak-anak bertanda birama enam sesuai dengan isi lagu.

4.7.1 Membuat lagu anak-anak yang bermakna sederhana secara tertulis.


4.7.2 Mendemonstrasikan lagu anak-anak yang bermakna sederhana.
Bahasa Indonesia
3.5 Mengenal teks permintaan maaf tentang sikap hidup rukun dalam
kemajemukan keluarga dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman.
3.5.1 Menjelaskan akibat tidak hidup rukun dalam kemajemukan teman
sekelas.
4.5 Menggunakan teks permintaan maaf tentang sikap hidup rukun dalam
kemajemukan keluarga dan teman secara mandiri bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
membantu penyajian.
4.5.1 Mempraktekkan permintaan maaf untuk menjaga kerukunan hidup
dalam kemajemukan teman sekelas.
Matematika
3.1 Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok Dienes
(kubus satuan).
3.1.1 Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak,
lebih sedikit, atau sama banyak.
3.1.2 Mengurutkan

pola deret

bilangan

sederhana

menggunakan

bilangan-bilangan yang kurang dari 100.


4.1 Memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan bilanganbilangan yang kurang dari 100.
4.1.1 Menyajikan pola deret bilangan sederhana menggunakan bilanganbilangan yang kurang dari 100.
C. Kegiatan Pembelajaran
Cita-cita merupakan harapan dan keinginan dari setiap manusia di masa
depan. Oleh sebab itu, proses pembelajaran diawali dengan kegiatan
pengamatan gambar siswa tentang cita-cita anak. Cara mengamatinya yaitu
dengan menjodohkan gambar wajah anak dan cita-citanya. Selain itu, siswa

dapat melakukan tanya jawab dan saling berbagi informasi mengenai cita-cita
bersama teman sekelasnya. Karena cita-cita siswa sangat beragam, maka cara
untuk mewujudkannya dapat dilukiskan melalui irama lagu berjudul Bintang
Kejora.
Bintang Kejora
Kupandang langit penuh bintang bertaburan.
Berkerlap-kerlip seumpama intan berlian.
Tampak sebuah lebih terang cahayanya.
Itulah bintangku, bintang kejora yang indah selalu.
Setiap siswa menyanyikan lagu tersebut bersama guru dengan pola
irama rata. Setelah itu, siswa belajar membuat lagu anak-anak bermakna
sederhana secara mandiri melalui bimbingan guru. Oleh sebab itu, siswa
dapat

mengeksplorasi

kemampuannya

dalam

membuat

lagu

dan

menyanyikannya lagu buatannya tersebut secara bergantian di depan kelas.


Lagu buatan siswa sekelas dapat dijadikan sebagai perantara atau
penghubung materi pembelajaran selanjutnya yaitu mengurutkan jumlah
huruf lagu buatan sendiri dan membandingkan jumlahnya dengan teman
sebangku menggunakan istilah kurang dari, lebih dari atau sama dengan. Oleh
sebab itu, siswa dituntut untuk melakukan interaksi langsung, hidup rukun
dan saling memaafkan dengan teman sekelas. Akibatnya, siswa dapat
mengetahui sebab, akibat dan cara untuk hidup rukun di lingkungan sekolah
melalui kegiatan tersebut.
Setelah siswa memaknai hidup rukun di lingkungan sekolah dalam
kegiatan mengurutkan dan membandingkan jumlah huruf lagu buatannya
sendiri dengan buatan teman sekelasnya, maka siswa mulai mengamati buku
lagu-lagu milik guru. Ternyata, buku tersebut terbagi menjadi beberapa
kelompok yang diantaranya adalah kelompok lagu anak mulai dari halaman 1,
kelompok lagu wajib dimulai dari halaman 11 dan kelompok lagu daerah
dimulai dari halaman 21. Berdasarkan beberapa kelompok tersebut, siswa
akan berpikir analisis dalam memperhatikan pola bilangan pada halaman
kelompok lagu tersebut. Karena, dari ketiga halaman dimulainya kelompok

lagu tersebut mempunyai pola bilangan yang sama yaitu pola +10. Setelah
siswa memahami pola tersebut, maka siswa dapat menyajikan pola deret
bilangan +10 yang dimulai dari bilangan yang ditentukan pada buku siswa
yaitu sebagai berikut:
47

.......

.......

.......

.......

.......

52

.......

.......

.......

.......

53

63

.......

.......

.......

.......

64

74

.......

.......

.......

.......

75

85

Namun, untuk menjawab pola deret bilangan +10 di atas siswa


mendapatkan bantuan berupa media gambar berbentuk kubus satuan yang
mempunyai jumlah bangun sama dengan pola deret bilangan tersebut. Oleh
sebab itu, siswa juga harus mengurutkannya berdasarkan jumlah kubus
satuan.
Jika siswa telah memahami konsep tersebut, maka siswa dapat berlatih
mengerjakan beberapa soal mengenai materi pembelajaran tersebut sampai
bisa. Dengan demikian, pada akhir pembelajaran dapat dilakukan kegiatan
evaluasi secara tertulis untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai