Anda di halaman 1dari 32

Ferry R., Ir., MT.

(412153067)
TS Unjani

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

MODA TRANSPORTASI LAUT


Moda transportasi laut adalah moda yang
menggunakan media yang terletak di
laut, dimana jaringan prasarana
transportasi laut terdiri dari simpul yang
berwujud pelabuhan laut dan ruang lalu
lintas yang berwujud alur pelayaran,
sedangkan sarana berupa kapal

KARAKTERISTIK
MODA TRANSPORTASI LAUT

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KELEBIHAN
1.
Mampu mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah
besar
2.
Mampu mengangkut jarak jauh antar pulau dan antar negara.
3.
Jaringan Alamiah
4.
Biaya per satuan jarak dan per satuan bobot murah
KEKURANGAN
1.
Kecepatan rendah.
2.
Tidak
cocok
untuk
barang-barang
yang
mudah
rusak/membusuk
3.
Operasional tergantung cuaca (gelombang yang tinggi
berbahaya untuk pelayaran) tingkat kepastian pelayanan
lebih rendah dibandingkan moda darat
4.
Pelayanan dari pelabuhan ke pelabuhan kurang fleksibel
dibandingan moda darat

PERATURAN

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

UU 17 tahun 2008 tentang Pelayaran


PP 51 tahun 2002 tentang
Perkapalan
PP 61 tahun 2009 tentang
Kepelabuhan
PP 20 tahun 2010 tentang Angkutan
di Perairan

PETA BATAS KEPULAUAN NEGARA INDONESIA

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

PERMASALAHAN HUKUM MARITIM

Territoriale Zee Maritiem Kringen Ordonantie (Ordonansi tentang


Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim) 1939, tetapi wilayah laut
Indonesia adalah termasuk laut di sekitar, di antara, dan di dalam
Kepulauan Indonesia. Batas laut sejauh tiga mil dari garis pantai
yang mengelilingi pulau-pulau di Nusantara. Di antara pulau-pulau
Indonesia, terdapat laut bebas (internasional) yang mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Deklarasi Djoeanda, wilayah laut Indonesia menjadi sangat
luas,yaitu 5,8juta km yang merupakan tiga per empat dari
keseluruhan wilayah Indonesia. Di dalamnya terdapat lebih
17.500 pulau dan dikelilingi garis pantai sepanjang 81.000 km,
yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah
Kanada.
Deklarasi Djoeanda dilanjutkan / disahkan pada United Nation
Convention on the Law of the Sea (UNCLOS, 1982) yang
merupakan hasil kompromi antar-negara, seperti pengakuan
terhadap rezim negara kepulauan (archipelagic state) yang
mensyaratkan Indonesia memberikan alur laut kepulauan (sea
lane passage) untuk pelayaran internasional.

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

PERMASALAHAN HUKUM MARITIM

MASALAH PERBATASAN NEGARA


Pulau Nipah sebagai titik dasar dalam penentuan batas wilayah antara
Indonesia dan Singapura.
Indonesia dan Malaysia di perairan sebelah Pulau Sebatik ditambah
dengan masalah perairan di sekitar Pulau Sipadan-Ligitan pascaSidang International Court and Justice (ICJ) tanggal 17 Desember
2002.
Perairan Selatan Laut Andaman antara Indonesia dan Thailand
Batas RI - Timor Leste
INDONESIA LEMAH DALAM PENGELOLAAN WILAYAH LAUT
LIPI menyebutkan ada 6.127 nama pulau pada tahun 1972, Pussurta
(Pusat Survey dan Data) ABRI mencatat 5.707 nama pulau pada
tahun 1987, dan pada tahun 1992, Bakosurtanal menerbitkan
Gazetteer Nama-nama Pulau dan Kepulauan Indonesia sebanyak
6.489 pulau yang bernama (Sulistiyo, Kompas, 28/02/2004).
Dari 17.508 pulau yang diklaim Indonesia hanya beberapa persen saja
yang sudah memiliki nama.

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

DEFINISI

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

PELAYARAN
Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di
perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta
perlindungan lingkungan maritim.
PELAYARAN PERINTIS
Pelayaran-Perintis adalah pelayanan angkutan di perairan pada
trayek-trayek yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk melayani daerah
atau wilayah yang belum atau tidak terlayani oleh angkutan perairan
karena belum memberikan manfaat komersial.
PELABUHAN
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan
dengan batasbatas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang,
berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan
antarmoda transportasi..

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

TIPIKAL FASILITAS PELABUHAN

FASILITAS PELABUHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

PEMECAH GELOMBANG
ALUR PELAYARAN
KOLAM PELABUHAN
DERMAGA
ALAT PENAMBAT
GUDANG / WAREHOUSE
GEDUNG TERMINAL
FASILITAS BAHAN BAKAR
FASILITAS PANDU KAPAL
PERALATAN BONGKAR MUAT
FASILITAS LAIN SPT KARANTINA, BEA
CUKAI, IMIGRASI, DLL

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

PERAN dan FUNGSI PELABUHAN

Pelabuhan memiliki peran sebagai:


a. simpul
dalam jaringan transportasi sesuai dengan
hierarkinya;
b. pintu gerbang kegiatan perekonomian;
c.
tempat kegiatan alih moda transportasi;
d. penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan;
e. tempat distribusi, produksi, dan konsolidasi muatan atau
barang; dan
f.
mewujudkan Wawasan Nusantara dan kedaulatan
negara
Pelabuhan berfungsi sebagai tempat kegiatan:
a. Pemerintahan; dan
b. Pengusahaan

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI PELABUHAN
Berdasarkan Jenisnya:
1. Pelabuhan laut; dan
2. Pelabuhan sungai dan danau

Berdasarkan Penggunaanya:
1.Pelabuhan
umum digunakan untuk melayani
kepentingan umum sesuai ketetapan pemerintah
dan mempunyai fasilitas karantina, imigrasi dan
bea cukai.
2.Pelabuhan
khusus yang digunakan untuk
melayani kepentingan sendiri guna menunjang
kegiatan tertentu

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI PELABUHAN

Berdasarkan Kondisi Geografis:


1. Pelabuhan
alam, merupakan daerah
perairan yang terlindungi dari badai dan
gelombang secara alami, misal di teluk,
pulau, dll
2. Pelabuhan
buatan, merupakan suatu
daerah perairan yang dilindungi dari
pengaruh
ombak/gelombang
dengan
membuat bangunan pemecah gelombang
3. Pelabuhan
semi alam, merupakan
kobinasi kedua hal diatas

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI PELABUHAN
Berdasarkan Hirarki:
1.

2.

3.

Pelabuhan utama; adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya


melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional,
alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam
jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang
dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan antarprovinsi.
Pelabuhan pengumpul; adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya
melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat
angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai
tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan
penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.
Pelabuhan pengumpan. adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya
melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat
angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan
pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan
sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta
angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam
provinsi.

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

DEFINISI

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

Alur pelayaran adalah perairan (bagian dari ruang lalu lintas laut
yang alami maupun buatan) yang dari segi kedalaman, lebar dan
hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk
dilayari.
Ruang lalu lintas laut (seaways) adalah bagian dari ruang
perairan yang ditetapkan untuk menampung kapal laut yang
berlayar atau berolah gerak pada satu lokasi/pelabuhan lainnya
melalui arah dan posisi tertentu.
Berdasarkan fungsi ruang lalu lintas laut dikelompokkan atas:
1. Ruang lintas laut dimana pada lokasi tersebut instruksi secara
positif diberikan dari pemandu (sea traffic controller) kepada
nahkoda,
contoh : alur masuk pelabuhan, daerah labuh/anchorage area,
kolam pelabuhan, daerah bandar dan sebagainya;
1. Ruang lalu lintas laut dimana pada lokasi tersebut hanya
diberikan informasi tentang lalu lintas yang diperlukan meliputi
antara lain informasi tentang cuaca, kedalaman, pasang surut,
arus, gelombang dan lain-lain.

DEFINISI

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

Angkutan laut terdiri atas:


1. angkutan laut dalam negeri; dilakukan oleh perusahaan angkutan
laut nasional dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta
diawaki oleh Awak Kapal berkewarganegaraan Indonesia.
2. angkutan laut luar negeri; dilakukan oleh perusahaan angkutan
laut nasional dan/atau perusahaan angkutan laut asing dengan
menggunakan kapal berbendera Indonesia dan/atau kapal asing.
3. angkutan laut khusus; dilakukan oleh badan usaha untuk
menunjang usaha pokok untuk kepentingan sendiri dengan
menggunakan kapal berbendera Indonesia yang memenuhi
persyaratan kelaiklautan kapal dan diawaki oleh Awak Kapal
berkewarganegaraan Indonesia.
4. angkutan
laut
pelayaran-rakyat;
dilakukan
oleh
orang
perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha dengan
menggunakan kapal berbendera Indonesia yang memenuhi
persyaratan kelaiklautan kapal serta diawaki oleh Awak Kapal
berkewarganegaraan Indonesia. sebagai usaha masyarakat yang
bersifat tradisional dan merupakan bagian dari usaha angkutan di
perairan mempunyai peranan yang penting dan karakteristik
tersendiri.

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

DEFINISI KAPAL
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan
jenis apapun, yang digerakkan dengan
tenaga mekanik, tenaga angin, atau
ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya
dukung dinamis, kendaraan di bawah
permukaan air, serta alat apung dan
bangunan terapung yang tidak berpindahpindah.

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

BAGIAN-BAGIAN KAPAL

1:
2:
3:
4:

ruang muatan palka

Smokestack atau Cerobong;


Buritan;
Propeler dan Kemudi;
Portside (sebelah kanan dikenal
dengan nama starboard);
5: Jangkar;
6: Bulbous Bow;
7: Haluan;
8: Geladak;
9: Anjungan

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI SARANA KAPAL


Sarana kapal menurut Jenis Umum:
1.
KAPAL PENUMPANG
2.
KAPAL BARANG
KAPAL BARANG UMUM (GENERAL CARGO SHIP)
KAPAL BARANG CURAH KERING (DRY BULK CARGO SHIP)
KAPAL BARANG CURAH CAIR (LIQUID BULK CARGO SHIP
/ TANKER SHIP)
KAPAL PETIKEMAS (CONTAINER SHIP)
3.
KAPAL PENYEBERANGAN (FERRY)
4.
KAPAL KHUSUS & KAPAL LAIN, Kapal dengan perencanaan
khusus sesuai dengan tujuan penggunaannya. Kapal
tunda,kapal penangkap ikan, kapal keruk,kapal perang,dll)

Sarana kapal menurut Bentuk:


1.
DASAR RATA (FLAT BOTTOM)
2.
DASAR SEMIRATA (SEMI FLOAT BOTTOM)
3.
DASAR LANDAI (DEEP BOTTOM).

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI SARANA KAPAL

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI SARANA KAPAL


Sarana kapal menurut Jenis Umum:
1.
KAPAL PENUMPANG
2.
KAPAL BARANG
KAPAL BARANG UMUM (GENERAL CARGO SHIP)
KAPAL BARANG CURAH KERING (DRY BULK CARGO SHIP)
KAPAL BARANG CURAH CAIR (LIQUID BULK CARGO SHIP
/ TANKER SHIP)
KAPAL PETIKEMAS (CONTAINER SHIP)
3.
KAPAL PENYEBERANGAN (FERRY)
4.
KAPAL KHUSUS & KAPAL LAIN, Kapal dengan perencanaan
khusus sesuai dengan tujuan penggunaannya. Kapal
tunda,kapal penangkap ikan, kapal keruk,kapal perang,dll)

Sarana kapal menurut Bentuk:


1.
DASAR RATA (FLAT BOTTOM)
2.
DASAR SEMIRATA (SEMI FLOAT BOTTOM)
3.
DASAR LANDAI (DEEP BOTTOM).

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI SARANA KAPAL


Sarana kapal menurut Jenis Bongkar Muat:
1. Lolo (Lift on Lift off/vertikal): dengan
kereta Derek (gantry)
a) Kapan konvensional
b) Kapal peti kemas
Kedua contoh diatas efisien, lamban, dan
investasi mahal.
2. Roro (Roll on Roll off/Horizontal)
a) Vessel jarak pendek termasuk ferry
b) Vessel jarak menengah/jauh
Kedua contoh diatas kurang efisien, cepat, dan
investasi murah.
3. HISAP (SUCTION)

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI SARANA KAPAL


Sarana kapal menurut tenaga penggerak kapal:
1.

2.

3.

4.

5.

Tenaga penggerak manusia, hanya dapat digunakan untuk perahu kecil,


seperti yang digunakan nelayan di perairan pedalaman atau di laut memancing
ikan, atau kano ataupun perahu naga yang diperlombakan dalam berbagai
kejuaraan.
Kapal layar, adalah kapal yang digerakkan dengan menggunakan layar yang
memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya.
Kapal Uap, disebut juga sebagai a steamer, adalah kapal yang digerakkan
dengan tenaga uap yang menggerakkan propeler ataupun roda kayuh. Kapal uap
atau Steamships disingkat menjadi SS, S.S. atau S/S.
Kapal motor, (motor ship / motor vessel) pembakaran dalam, adalah kapal
yang digerakkan dengan mesin biasanya menggunakan mesin diesel dua tak
ataupun mesin diesel empat tak. Untuk meningkatkan effisiensi mesin kapal
biasanya mesin diperlengkapi dengan turbo charger (meningkatkan tekanan
kerja mesin) dan intercooler agar mesin pembakaran di dalam ruang bakar lebih
sempurna. Penamaan kapal motor (motor ship) dalam istilah internasional
biasanya disingkat manjadi MS, M/S, MV di Indonesia disingkat menjadi KM.
Kapal Nuklir, adalah kapal yang digerakkan oleh tenaga nuklir yang dihasilkan
reaktor nuklir yang ditempatkan di dalam kapal Karena alasan keselamatan
dan politik kapal nuklir saat ini tidak digunakan untuk kapal sipil tetapi hanya
digunakan untuk kebutuhan militer. Kapal Nuklir mempunyai keunggulan yaitu
tidak membutuhkan udara dalam proses pembakaran/reaksi nuklir serta tidak
menghasilkan emisi gas buang sehingga sangat ideal untuk digunakan pada kapal
selam.

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI SARANA KAPAL

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

KLASIFIKASI SARANA KAPAL


Sarana kapal menurut Bahan Kapal:
1.

2.

3.

4.

Kapal kayu, seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari kayu (kayu Sena, kayu
Merbau, kayu Jati) persyaratan kayu : Kualitas kayu yang baik; Kayu tidak
celah cacat dan tidak pecah-pecah; Kayu tidak berlubang pada lingkaran tahun;
Kayu harus tahan terhadap air,cuaca musim, jamur serangga; Kayu tidak mudah
dimakan tiram dan tidak mudah lengkung.
Kapal serat kaca, seluruh kontruksi badan kapal dibuat dari fiberglass.
merupakan jenis kapal untuk kecepatan rendah sampai kecepatan tinggi, banyak
digunakan sebagai kapal Patroli, kapal Negara, kapal pribadi, atau kapal untuk
angkutan penumpang laut atau sungai, karena bobot yang ringan dan cukup kuat,
sehingga kerja dari motor/mesin penggerak yang menggerakkan propeler dapat
bekerja secara maksimal alasan keselamatan penumpang di beberapa negara
kapal serat kaca dilarang untuk mengangkut penumpang dan digantikan dengan
kapal aluminium ataupun kapal baja. (Serat kaca getas sehingga bila terjadi
benturan dengan log kayu yang mengapung dapat mengakibatkan kulit kapal
robek dapat fatal bagi kapal)

Kapal komposit, (ferro cement) dibuat dari bahan semen komposit yang
diperkuat dengan baja sebagai tulang-tulangnya. Fungsi tulangan ini sangat
menentukan karena tulangan ini yang akan menyangga seluruh gaya-gaya yang
bekerja pada kapal dan sebagai tempat perletakan campuran semen.
Kapal baja, seluruh konstruksi badan kapal dibuat dari baja. Pada umumnya
kapal baja selalu menggunakan sistem konstruksi las / konstruksi keling.
sistem las pembuatan kapal menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan
konstruksi keling dan berat kapal secara keseluruhan menjadi lebih ringan

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

DEFINISI ISTILAH KAPAL


DISPLACEMENT TONNAGE (DPL);

Volume air yang dipindahkan oleh kapal dan sama dengan berat kapal itu
sendiri.

Berat kapal kosong (displacement tonnage light)

Berat kapal maksimum (displacement tonnage loaded)

DEAD WEIGHT TON (DWT); Bobot mati kapal atau merupakan berat total
muatan di mana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran
optimal
GROSS REGISTER TONS (GRT); Ukuran isi (volume) kotor seluruh ruang
kapal
NETTO REGISTER TONS (NRT); Ukuran isi bersih kapal yaitu volume ruang
yang disediakan untuk muatan dan penumpang.
NRT adalah GRT dikurangi r. nahkoda, r. ABK, ruang mesin, gang, dll
DRAFT KAPAL; Bagian kapal yang terendam air pada keadaan muatan
maksium atau jarak antara garis air pada beban yang direncanakan
dengan titik terendah kapal.

Ferry R., Ir., MT. (412153067)


TS Unjani

DEFINISI ISTILAH KAPAL


PANJANG KAPAL TOTAL (LENGTH OVERALL, LOA); Panjang
kapal dihitung dari ujung depan (halauan) sampai dengan ujung
belakng (buritan)
PANJANG GARIS AIR (LWL); Panjang kapal antar kedua ujung
design load water line
LEBAR KAPAL (beam); Jarak maksimum antara dua sisi kapal.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bendung TA
    Bendung TA
    Dokumen4 halaman
    Bendung TA
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Denah Asrama ALL
    Denah Asrama ALL
    Dokumen8 halaman
    Denah Asrama ALL
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Tabel Jumlah Penduduk
    Tabel Jumlah Penduduk
    Dokumen3 halaman
    Tabel Jumlah Penduduk
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Konstruksi Bangunan - Keselamatan Jalan Raya
    Konstruksi Bangunan - Keselamatan Jalan Raya
    Dokumen31 halaman
    Konstruksi Bangunan - Keselamatan Jalan Raya
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen40 halaman
    Bab Iv
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Bendung TA
    Bendung TA
    Dokumen4 halaman
    Bendung TA
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • DAS CItanduy
    DAS CItanduy
    Dokumen1 halaman
    DAS CItanduy
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • DAS CItanduy
    DAS CItanduy
    Dokumen1 halaman
    DAS CItanduy
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Tata Guna Lahan
    Tata Guna Lahan
    Dokumen1 halaman
    Tata Guna Lahan
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • DAS CItanduy
    DAS CItanduy
    Dokumen1 halaman
    DAS CItanduy
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen21 halaman
    Bab Iii
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Iklim
    Klasifikasi Iklim
    Dokumen2 halaman
    Klasifikasi Iklim
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • DAS CItanduy
    DAS CItanduy
    Dokumen1 halaman
    DAS CItanduy
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Kapasitas ALAT BERAT
    Perhitungan Kapasitas ALAT BERAT
    Dokumen15 halaman
    Perhitungan Kapasitas ALAT BERAT
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • 11 Gelombang Bunyi PDF
    11 Gelombang Bunyi PDF
    Dokumen4 halaman
    11 Gelombang Bunyi PDF
    Fadly Elhy Putra Nur
    Belum ada peringkat
  • Fisika
    Fisika
    Dokumen12 halaman
    Fisika
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Alat Alat Kimia
    Alat Alat Kimia
    Dokumen3 halaman
    Alat Alat Kimia
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • KAK Jalan PDF
    KAK Jalan PDF
    Dokumen4 halaman
    KAK Jalan PDF
    Irwan Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Pek. Konstruksi Sea Wall
    Pek. Konstruksi Sea Wall
    Dokumen41 halaman
    Pek. Konstruksi Sea Wall
    Chandra Lukita
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen96 halaman
    Chapter II
    Davey Jones
    Belum ada peringkat
  • Gelombang Pecah
    Gelombang Pecah
    Dokumen7 halaman
    Gelombang Pecah
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    100% (1)
  • Desain Green Building
    Desain Green Building
    Dokumen23 halaman
    Desain Green Building
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat
  • Contoh Jalan
    Contoh Jalan
    Dokumen174 halaman
    Contoh Jalan
    Putri Lambok Lubis
    Belum ada peringkat
  • Metodologi Penelitian
    Metodologi Penelitian
    Dokumen35 halaman
    Metodologi Penelitian
    Ahmad Taufiq Rahman Affandi
    Belum ada peringkat