PEMBAHASAN
1
c. Pegawai mungkin menerima risiko karena putus asa, karena mereka tidak
dapat memperoleh pekerjaan dalam industri-industri yang kurang berisiko
atau karena mereka tidak memiliki informasi tentang alternatif-alternatif
yang tersedia.
2.2 Organisasi Politik
Dalam model organisasi politik, individu dilihat berkumpul membentuk koalisi yang
selanjutnya saling bersaing satu sama lain memperebutkan sumber daya, keuntungan, dan
pengaruh. Dengan demikian, "tujuan" organisasi menjadi tujuan yang dibentuk oleh koalisi
yang paling kuat dan paling dominan. Tujuan tidak ditetapkan oleh otoritas yang "sah",
namun ditetapkan melalui tawar menawar antara berbagai koalisi. Realita dasar organisasi,
menurut model ini, bukanlah otoritas formal atau hubungan kontraktual, namun kekuasaan:
kemampuan individu (atau kelompok individu) untuk mengubah perilaku pihak lain menuju
cara yang diinginkan tanpa harus mengubah perilaku mereka sendiri menuju cara yang tidak
diinginkan.
Jika kita memfokuskan pada kekuasaan sebagai dasar realita organisasional, maka
permasalahan etis utama yang akan kita temui saat kita mengamati suatu organisasi adalah
masalah yang berkaitan dengan akuisisi dan pelaksanaan kekuasaan. Masalah etis utama
difokuskan bukan pada kewajiban kontraktual perusahaan dan pegawai, namun pada
hambatan-hambatan moral terhadap penggunaan kekuasaan di dalam organisasi. Etika
perilaku organisasional yang dilihat dari perspektif model politik difokuskan pada
pertanyaan: Apa batasan moral, jika ada, pada pelaksanaan kekuasaan dalam organisasi.
2.3 Organisasi yang Penuh Perhatian
Aspek kehidupan organisasional tidak cukup baik digambarkan dalam model
kontraktual yang merupakan dasar dari organisasi rasional ataupun dengan model kekuasaan
yang mendasari organisasi politik. Aspek tersebut paling tepat digambarkan sebagai
organisasi penuh perhatian (caring), di mana konsep-konsep moral utamanya sama dengan
konsep yang mendasari etika memberi perhatian. Jeanne M. Lied menggambarkan organisasi
semacam itu sebagai organisasi atau bagian organisasi di mana tindakan memberi perhatian
merupakan :
1. Difokuskan sepenuhnya pada individu (pribadi), bukan kualitas, keuntungan, atau
gagasan-gagasan lain yang saat ini banyak dibicarakan.
2. Dilihat sebagai tujuan dalam dan dari dirinya sendiri, serta bukan hanya sarana untuk
mencapai kualitas, keuntungan, dan sebagainya.
3. Bersifat pribadi, dalam artian bahwa hal tersebur melibatkan individu-individu
tertentu yang memberikan perhatian, pada tingkat subjektif, pada individu tertentu
lainnya.
4. Pendorong pertumbuhan bagi yang diberi perhatian, dalam artian bahwa tindakan ini
menggerakkan mereka menuju pemanfaatan dan pengembangan kemampuan
seutuhnya, dalam konteks kebutuhan dan aspirasi mereka sendiri.
Dalam organisasi caring, kepercayaan tumbuh subur karena orang merasa wajib saling
mempercayai jika mereka melihat diri mereka sebagai pihak-pihak yang saling membutuhkan
dan saling terkait. Karena kepercayaan tumbuh subur dalam organisasi semacam itu, maka
organisasi tidak perlu melakukan banyak investasi untuk mengawasi para pegawainya dan
memastikan bahwa mereka tidak melanggar perjanjian kontraktual.
KESIMPULAN
1. Model organisasi rasional mengasumsikan bahwa sebagian besar informasi
dikumpulkan dari tingkat operator, naik melewati sejumlah tingkat manajemen formal,
yang masing-masing mengumpulkan informasi serupa, sampai akhirnya mencapai
manajemen tertinggi. Tanggung jawab etis dasar yang muncul dari aspek-sapek
rasional organisasi difokuskan pada dua kewajiban moral : a) kewajiban pegawai
untuk mematuhi atasan dalam organisasi, mencapai tujuan-tujuan organisasi, dan tidak
melakukan aktivitas-aktivitas yang mengancam tujuan tersebut. b) kewajiban atasan
untuk memberikan gaji yang adil dan kondisi kerja yang baik.
A. Kewajiban Pegawai terhadap Perusahaan
Kewajiban moral utama pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan
perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan
tersebut.
B. Kewajiban Perusahaan terhadap Pegawai
Ada dua masalah yang berkaitan dengan kewajiban ini: Kelayakan gaji dan
Kondisi kerja pegawai.
a. Kelayakan Gaji
Kelayakan gaji sebagian bergantung pada dukungan yamg diberikan
masyarakat
(jaminan
sosial,
perawatan
kesehatan,
kompensasi
yang
tak
3. Dalam organisasi yang penuh perhatian, kepercayaan tumbuh subur karena orang
merasa wajib saling mempercayai jika mereka melihat diri mereka sebagai pihak-pihak
yang saling membutuhkan dan saling terkait. Karena kepercayaan tumbuh subur dalam
organisasi semacam itu, maka organisasi tidak perlu melakukan banyak investasi untuk
mengawasi para pegawainya dan memastikan bahwa mereka tidak melanggar
perjanjian kontraktual.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2011. Etika Bisnis. Konsep Dasar Implementasi & Kasus. Denpasar :
Udayana University Press.
Keraf, Sonny A. 1998. Etika Bisnis. Tuntunan dan Relevansinya. Yogyakarta : Kanisius.
Thalib,
Gustin.
2012.
Individu
dalam
Organisasi.
http://gustintithy.blogspot.co.id/2012/04/resume-6-individu-dalam-organisasi.html.
Diakses pada tanggal 26 November 2016.
Velasquez Manuel G. 2005. Etika Bisnis. Konsep dan Kasus. Yogyakarta : ANDI.
Individu Dalam Organisasi
http://bamzofimagination.blogspot.co.id/2013/05/organisasi-rasional.html
Diakses pada tanggal 27 November 2016.