I.
TUJUAN PERCOBAAN
II.
PERALATAN
III.
PC 10 + trimtool
PC 14
Lampu indikator 24 VAC
Kabel penghubung 4 pasang
DASAR TEORI
Peralatan PC 14 adalah aksesori atau aplikasi pengendalian tekanan yang
digunakan untuk melakukan simulasi pengendalian aliran udara proses pada sebuah
pipa. Alat simulasi ini digunakan bersama dengan alat konsol listrik, PC 10. PC 14
menjadi tempat proses dan pengukuran , sedangkan PC 10 sebagai controller, tempat
dilakukannya evaluasi, baru kemudian hasil evaluasi dikembalikan ke PC 14 dan
digunakan sebagai input variabel manipulasi oleh elemen control akhir (katup control
pneumatic). Aliran udara proses dikendalikan agar sesuai dengan set point yang telah
ditetapkan dengan mengukur tekanan pada pipa proses tersebut menggunakan sebuah
pressure transducer, hasil pengukuran kemudian dimasukkan kesignal conditioning
pada peralatan PC 10 yang akan mengubah sinyal tekanan tersebut menjadi sinyal
instrument yang sesuai (arus listrik, mA atau tegangan, volt). Output dari signal
conditioning kemudian dapat menjadi input bagi voltmeter (pembacaan hasil
pengukuran dalam satuan tegangan listrik,volt) atau menjadi input bagi process
controller dialat PC 10. Input ke PC 10 akan dievaluasi oleh controller terhadap set
point, dan output atau keluaran dari process di PC 10 akan menjadi input bagi kotak
koneksi yang terletak pada bagian sebelah kiri dari I/P converter. Pada converter ini,
arus litrik hasil evaluasi controller dikonversikan menjadi tekanan dalam satuan psi
yang sebanding, kemudian oleh converter digunakan untuk menggerakkan katup
control pneumatic dalam rentang 0% - 100% agar tekanan yang melalui pipa proses
sesuai dengan besar set point yang telah ditetapkan.
Aliran udara yang digunakan pada alat PC 14 ini dibagi menjadi :
Aliran udara proses : aliran udara yang melewati katup V2 (terukur oleh gauge
P3) dan melewati katup control pneumatic, pelat orifis dan terukur sebagai
untuk memastikan apakah converter tersebut masih memiliki hasil keluaran yang
linier terhadap input yang dimasukkan dan melihat berapa jauh perbedaan hasil
keluaran ketika diberikan input bertahap. PC14 ini seperti juga PC 13 merupakan alat
untuk simulasi variabel dinamis pada suatu system proses, dalam hal ini adalah
tekanan pada pipa proses. Tekanan pada pipa proses diukur kemudian dibandingkan
dengan set point yang telah ditetapkan kemudian diumpankan(diinputkan) ke process
controller yang dapat dioperasikan dengan mode pengendali sesuai dengan
pengaturan pada alat konsol listrik PC 10.
Konverter pada alat PC 14 mempunyai fungsi yang sama dengan signal
conditioning pada PC 10, yaitu mengubah suatu input menjadi output yang dapat
digunakan untuk sinyal pengendalian. Pada signal conditioning, output berupa
tekanan pada pipa proses setelah diukur menggunakan jembatan wheatstone
diberikan kesignal conditioning yang mengubah besar harga tekanan terukur tadi
menjadi output dalam bentuk
Arus listrik (mA) : dapat digunakan sebagai input bagi ampremeter (display)
atau sebagai input bagi process controller.
0 psi 8 psi = 4 mA 20 mA
Display pembacaan hasil terukur dilayar variabel proses (diatas nilai set
point)
Output bagi converter di PC 14
Output arus listrik pada soket lampu 24 VAC
Output arus listrik pada soket lampu 240 VAC
Output penggerak recorder
Pada percobaan ini, output dijadikan input bagi converter yang kemudian
mengubah sinyal 4 mA 20 mA menjadi sinyal tekanan instrument 3 psig 15
psig yang akan digunakan untuk menggerakkan katup control pneumatik.
4 mA 20 mA = 3 psig 15 psig = 0 % - 100 % bukan katup
Pada percobaan ini, dilakukan pemeriksaan linieritas dan histerisis converter untuk
memastikan apakah converter tersebut masih memiliki hasil keluaran yang linier
terhadap input yang dimasukkan dan melihat berapa jauh perbedaan hasil keluaran
ketika diberikan input bertahap.
IV.
PROSEDUR KERJA
Kalibrasi I/P converter
V1.
Mengeset process controller di PC 10 pada posisi manual dengan menekan
mA).
Katup kontrol mestinya mulai membuka, pada P2 terbaca 3 psig. ( Mengatur
V4).
Mengubah output process controller ke 100 %, memperhatikan tekanan
diproses turun ke nol, dan posisi katup kontrol menutup, pembacaan di gauge
P4 = 0 psig.
Mengubah output process controller ke 40 % dan 60 %, mengamati
pembacaan pada P4.
Linieritas Konverter
Mengatur katup dan besar tekanan seperti percobaan sebelumnya, dan process
variabel process.
TANPA TANGKI UDARA :
Mengatur output process controller di PC 10 pada harga 50%, mencatat harga
variabel process yang akan menunjukkan tekanan dipipa proses ketika proses
stabil.
keharga semula.
Mengatur agar harga variabel proses menunjukkan 50%, mengamati dan
kembali ke 50%.
Menutup katup V6 , mengamati bahwa keadaan kembali ke semula.
DENGAN TANGKI UDARA
Membuka katup V3 dan V5 dan menutup katup V4 sehingga udara masuk
V.
DATA PENGAMATAN
1. Kalibrasi I/P Converter
Pada converter :
Arus 4 mA (0 %) = 15 psig pada P4
Arus 20 mA (100 %) = 6,5 psig pada P4
Pada output process controller :
Arus 4 mA (0 %) = 8 psig pada P4
Arus 20 mA (100 %) = 5 psig pada P4
Pada 40 % = 7,8 psig (praktek) dan 6,2 psig (teori)
Pada 60 % = 7,3 psig (praktek) dan 6,8 psig (teori)
2. Linieritas Converter
Input
(%)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
P2 0-100 (psig)
4,9
5
5,9
6,5
7,2
8
8,8
9,9
10,3
11,1
12
P2 100-0 (psig)
Hysterisis
4,9
5,1
7,5
7,7
7,9
8,1
10,3
10,9
11,3
11,5
12
0
0,1
1,6
1,2
0,5
0,1
1,5
1
1
0,4
0
Pneumatic 0-100
(%)
90
85
75
70
65
60
50
45
40
34
30
Pneumatic 100-0
(%)
90
80
75,0
70
65
60
50
45
40
34
30
P4 0-100
(psig)
8
7,9
7,8
7,7
7,6
7,5
7,3
7,1
6,8
6,1
5,2
P4 100-0
(psig)
8
7,9
7,9
7,8
7,8
7,7
7,4
7
6,4
5,7
5,2
Hysterisis
0
0
0,1
0,1
0,2
0,2
0,1
0,1
0,4
0,4
0
VI.
GRAFIK
a. Linieritas konverter
8
TEKANAN (Psig)
P2 0-100 (psig)
Linear (P2 0-100 (psig))
Linear (P2 0-100 (psig))
P2 100-0 (psig)
Linear (P2 100-0 (psig))
4
2
0
0 20 40 60 80 100 120
INPUT (% )
HYSTERISIS
100
90
Pneumatic 0-100 (%)
f(x) Pneumatic
= - 0.59x +
87.82
100-0
(%)
R = 0.99
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0
20 40 60 80 100 120
INPUT (%)
VIII. PERHITUNGAN
a) Propotional Band 40% (pratikum) = 7,8
Proportional Band 40% (teori)
yy1
x x 1
=
y 2 y 1 x 2x 1
y=
xx 1
x 2x 1
400
= 1000
= 6,2
(y2 - y1) + y1
(8-5) + 5
% kesalahan =
7,86,2
7,8
x 100%
= 20,51 %
b) Propotional Band 60% (pratikum) = 7,3
Proportional Band 60% (teori)
yy1
x x 1
=
y 2 y 1 x 2x 1
y=
xx 1
x 2x 1
6 00
= 1000
(y2 - y1) + y1
(8-5) + 5
= 6,8
% kesalahan =
7,36,8
7, 3
x 100%
= 6,84 %
VII.
ANALISA DATA
Dari percobaan di atas, dapat dianalisa bahwa peralatan PC 14 adalah aksesori
output dari process controller saat melakukan percobaan lain, yaitu linieritas,
karakteristik dan respon sistem.
Setelah converter dikalibrasi, kemudian dilakukan percobaan linieritas dari
converter tersebut, juga karakteristik katup kontrol secara manual. Hal ini dilakukan
untuk memeriksa apakah converter tersebut masih memiliki keluaran yang linear
terhadap inputyang dimasukkan dan melihat berapa jauh perbedaan hasil keluaran
ketika diberi input bertahap. Dan dari data hasil percobaan, terlihat bahwa converter
masih berada dalam kondisi yang baik. Hal ini juga dapat dilihat dari dua bentuk grafik,
baik yang 0-100 maupun 100-0 memiliki garis yang cukup linier, dengan persamaan
untuk suatu garis linier yaitu y = mx + c, dan dari data grafik yang dihasilkan, memiliki
persamaan y = 0,0709x + 4,5364 untuk (0-100) dan y = 0,0707x + 5,2364 untuk (1000).
Sedangkan pada grafik karakteristik katup kontrol secara manual, bisa dicari
nilai histerisis (batas atas dan batas bawah) alat. Pada percobaan didapatkan hyterisis
terbesar yaotu pada input 20% dengan selisih 1,6. Hysterisis yang terlalu besar dapat
menyebabkan error akan besar pula. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi atau kinerja
alat sudah mulai menurun. Dan selanjutnya pada V1 dalam keadaan terbuka lalu
memberikan pembacaan 22 psig pada P1. Aliran valve dibuka berguna untuk membuka
katup pneumatic. Saat bukaan katup pneumatic 40% tekanan yang didapat pada P2
sebesar 6,2 psig secara praktek sedangkan secara teori didapat P2 sebesar 7,8 dengan %
kesalahan 20,51%. Dan pada input 60% tekanan yang didapat tekanannya 7,3 psig dan
secara teori adalah 6,8 psig dengan % kesalahan 6,84%.
Dan yang terakhir dilakukan adalah respon sistem dengan dan tanpa tangki
udara. Pada saat tanpa tangki udara,katup yg menuju tangki yaitu V3 dan V5 dalam
kondisi tertutup sehingga udara yg lewat langsung menuju pipa keluaran sedangkan
pada saat dengan tangki, katup V3 dan V5 dibuka dan katup V4 ditutup sehingga
menyebabkan aliran udara mengalir masuk mengisi tangki terlebih dahulu baru
kemudian menuju pipa keluaran. Ketika dengan tangki, respon sistem menjadi lebih
lambat dibandingkan dengan tanpa tangki dikarenakan udara yg mengalir digunakan
untuk mengisi tangki udara sehingga tekanan yg dihasilkan pun akan mengecil.
Maka dapat dianalisa bahwa, aliran udara proses dikendalikan agar sesuai
dengan set point yang telah ditetapkan dengan mengukur tekanan pada pipa proses
tersebut menggunakan sebuah pressure transducer, hasil pengukuran kemudian
dimasukkan ke signal conditioning pada peralatan PC10 yang akan mengubah sinyal
tekanan tersebut menjadi sinyal instrument yang sesuai (arus listrik, mA atau
tegangan,volt). Output dari signal conditioning kemudian dapat menjadi input bagi
voltmeter (pembacaan hasil pengukuran dalam satuan tegangan listrik,volt) atau
menjadi input bagi process controller dialat PC 10. Input ke PC 10 akan dievaluasi oleh
controller terhadap set point, dan output atau keluaran dari process
di PC 10 akan
menjadi input bagi kotak koneksi yang terletak pada bagian sebelah kiri dari I/P
converter. Pada converter ini, arus litrik hasil evaluasi controller dikonversikan menjadi
tekanan dalam satuan psi yang sebanding, kemudian oleh converter digunakan untuk
menggerakkan katup control pneumatic dalam rentang 0% - 100% agar tekanan yang
melalui pipa proses sesuai dengan besar set point yang telah ditetapkan.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada percobaan linieritas semakin besar % output PC maka semakin besar
pula tekanan P2.
2. Pada percobaan karakteristik katup kontrol manual (hyterisis) semakin besar
output PC maka semakin kecil % bukaan katup pneumatic dan tekanan P4.
3. Pada respon sistem, pada tangki tanpa udara megalami respon yang lebih
cepat dibandingkan dengan tangki udara, ini dikarenakan udara yang lewat
langsung menuju pipa keluaran.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2016. Praktikum Pengendalian Proses. Pengendalian Tekanan PCT-14.
POLSRI, Palembang
Anonim.2015.Pengendalian Tekanan.
(www.scribd.com), diakses 2 Juni 2016.
GAMBAR ALAT
PC10