LANDASAN TEORI
14
konsentrasinya
dan/atau
jumlahnya,
baik
secara
langsung
dapat
15
bagian yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
Berdasarkan wujudnya
Berdasarkan karakteristik
Berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sifat
Berdasarkan polimer
16
cair
pada
Gas
t
Gambar 2.1
Wujud Limbah
1. Limbah Cair
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air
beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut
dalam air .
Limbah cair diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu :
1. Limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair hasil
buangan dari rumah tangga, bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana
sejenis. Misalnya air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
2. Limbah cair industry (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil
buangan industry. Misalnya air sisa cucian daging, buah, sayur dari industry
17
2.
Limbah Padat
18
atau
organik
cukup
kering
yang
sulit
terurai
oleh
19
bahan-bahan
organik
yang
mudah
busuk
atau
terurai
atau
organik
cukup
kering
yang
sulit
terurai
oleh
20
5. Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan
yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, seperti dedaunan,
kertas, dan plastic.
6. Sampah industry (industrial waste), semua limbah padat buangan industry.
Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industry.
3. Limbah Gas
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil
aktivitas manusia. Pada umumnya pencemaran yang diakibatkan oleh sumber alami
sukar diketahui besarnya, walaupun demikian masih mungkin kita memperkirakan
banyaknya polutan udara dan aktivitas ini. Polutan udara sebagai hasil aktivitas
manusia, umumnya lebih mudah diperkirakan banyaknya, terlebih lagi jika diketahui
jenis bahan, spesifikasi bahan, proses berlangsungnya aktivitas tersebut, serta
spesifikasi satuan operasi yang digunakan dalam proses maupun pasca prosesnya. Di
udara pada umumnya terkandung unsur-unsur kimia seperti : O2, N2, NO2, CO2, H2
dan lain-lain. Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami
akan menurunkan kualitas udara. Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah
gas, volume yang lepas, dan lamanya limbah berada di udara. Jangkauan pesebaran
limbah gas melalui udara dapat meluas karena faktor cuaca dan iklim turut
mempengaruhi. Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam
21
senyawa kimia. Beberapa macam limbah gas tersebut dapat dilihat pada Table III.2
berikut ini :
Table III.2 Limbah Gas Yang Umumnya Ada Di Udara
No
Jenis
Keterangan
Berupa Uap
Amonia (NH3)
Metan (CH4)
Gas berbau
Gas berbau
10
Klorin (Cl2)
Gas berbau
22
ini
berbahaya
selama
penanganannya
baik
pada
saat
23
24
a. Sisa-sisa asam /cuka,asam sulfat yang bisa digunakan dalam pembuatan baja
terutama untuk membersihkan kerak dan karat. sisa-sisa asam ini memerlukan
pembuangan.
b. Limbah pembersih yang bersifat basa (alkaline),limbah ini dihasilkan dari kegiatan
pembersihan dari sodisium hidroksida yang digunakan untuk membersihkan produk
metal yang akan dicat atau dilapisi bahan lain(elektroplated).
4. Limbah pengoksidasi (oxidijing waste)
Limbah ini berbahaya karena dapat menghasilkan oksigen sehingga
dapat menyebabkan kebakaran.
Limbah pengoksidasi didefinisikan sebagai :
a. Limbah yang menyebabkan atau menimbulkan kebakaran karena melepaskan
oksigen.
b. Limbah peroksida (organik) yang tidak stabil dalam keadaan suhu tinggi.
Contoh : Zat-zat kimia tertentu yang digunakan dilaboratorium seperti
magnesium ,peklorat,dan metil,etil keton peroksida. Limbah yang dapat
menimbulkan penyakit (infektiouns waste) limbah ini berbahay karena
mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan
pada para pekerja ,pembersih jalan dan masyarakat disekitar lokasi
pembuangan limbah. Limbah ini didefinisikan sebagai : Bagian tubuh
manusia ,cairan dari tubuh orang yang terkena infeksi dan limbah dari
laboratorium yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
Contoh limbah jenis ini :
25
a. Bagian tubuh manusia seperti anggota badan yang diamputasi dan organ
tubuh manusia yang dibuang dari rumah sakit/klinik.
b. Cairan tubuh manusia seperti darah dari rumah sakit/klinik.
c. Bangkai hewan yang ditemukan (dinyatakan resmi) terinfeksi.
d. Darah dan jaringan sebagai contoh dari laboratorium.
5. Limbah beracun (toxic waste)
Limbah ini berbahaya karena mengandung zat pencemar kimia yang beracun
bagi manusia dan lingkungan.pencemar beracun ini dapat tercuci dan masuk kedalam
air tanah sehingga dapat mencemari sumur penduduk disekitarnya dan berbahaya
bagi penduduk yang menggunakan air tersebut. selain itu, debu dari limbah dapat
terhirup oleh para petugas dan masyarakat disekitar lokasi limbah. Limbah beracun
juga dapat terserap kedalam tubuh pekerja melalui kulit. Limbah ini dikatakan
beracun apabila limbah tersebut dapat langsung meracuni manusia atau makhluk
hidup lain. Salah satu contohnya adalah pestisida, atau limbah yang mengandung
logam berat atau mengandung gas beracun. Limbah beracun ini biasanya
didefinisikan sebagai : senyawa kimia yang beracun bagi manusia atau lingkungan
hidup ,baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
Contoh limbah beracun :
a. Pestisida,sebagian besar ,pstisida yang sudah tidak diijinkan untuk digunakan
bersifat beracun seperti DDT,Aldrin,parathion.
b. Bahan farmasi,sebagian bahan-bahan farmasi yang sudah tidak memenuihi
spesifikasi atau tidak terpakai dapat bersifat beracun seperti obat anti kanker
atau narkotika.
26
27
2. Limbah industri, limbah industri adalah limbah yang berasal dari industri
pabrik.
3. Limbah pertanian, limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan pertanian,
contohnya sisa daun-daunan, ranting, jerami, dan kayu.
4. Limbah konstruksi. Adapun limbah konstruksi didefinisikan sebagai
material yang sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi,
perbaikan atau perubahan.Material limbah konstruksi dihasilkan dalam
setiap proyek konstruksi, baik itu proyek pembangunan maupun proyek
pembongkaran (contruction and domolition). Limbah yang berasal dari
perobohan atau penghancuran bangunan digolongkan dalam domolition
waste, sedangkan limbah yang berasal dari pembangunan perubahan bentuk
(remodeling), perbaikan (baik itu rumah atau bangunan komersial),
digolongkan ke dalam construction waste.
5. Limbah radioaktif, limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga
nuklir, baik pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan
reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri
dan rumah sakit. Bahan atau peralatan terkena atau menjadi radioaktif dapat
disebabkan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang
memanfaatkan radiasi pengion.
28
Industry
Rumah tangga
Pertanian
Konstruksi
Radioaktif
Gambar 2.3
Wujud limbah
III.2.4 Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya menurut A. K. Haghi, 2011, limbah terdiri atas enam
jenis, yaitu:
29
30
untuk limbah bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat
biasa (wikipedia,3 April 2011,URL).
31
sifat
32
33
34
harus berpedoman pada prinsip agar aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan,
memiliki proses produksi yang handal serta memiliki standard produk mutu yang
baik. Untuk limbah B3 yang sudah tidak dapat dimanfaatkan atau diolah kembali
maka harus ditimbun di landfill. penimbunan limbah ini harus dilakukan oleh sebuah
badan usaha yang telah mendapatkan ijin dari KLH serta dengan melaporkan
kegiatan penimbunan tersebut.
Pengelolaan limbah tidak saja meminimisasi limbahnya saja, melainkan
memproses kembali limbah tersebut dengan menggunakan teknologi tertentu untuk
menghilangkan atau mengurangi sifat bahan dan beracun limbah agar tidak
membahayakan kesehatan manusia dan sekaligus dapat mencegah terjadinya
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan.
Membuang limbah secara langsung ke media lingkungan dapat menimbulkan
bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Mengingat resiko yang ditimbulkan dari limbah B3, maka perlu diupayakan agar
setiap kegiatan industri dapat meminimalkan limbah yang dihasilkan dengan cara
melakukan pengelolaan secara khusus.
Hirarki pengelolaan limbah B3 diantaranya dengan mengupayakan reduksi
pada sumber, pengolahan bahan, substitusi bahan, pengaturan operasi kegiatan, dan
digunakan teknologi bersih. Jika masih dihasilkan limbah B3, maka diupayakan
pemanfaatan limbah B3. Pemanfaatan limbah B3, yang mencakup daur ulang
35
36
pengangkutan;
penyimpanan sementara;
pengumpulan;
pemanfaatan;
pengolahan; dan penimbunan.
37
Gambar 7.1
Wujud Sampah
2. Sampah Anorganik (Sampah Kering/Non-organik)
Sampah jenis ini berasal dari bahan baku non biologis dan sulit terurai,
sehingga seringkali menumpuk di lingkungan. Sampah anorganik atau disebut juga
sampah kering sulit diuraikan secara alamiah, sehingga diperlukan penanganan lebih
lanjut. Yang tergolong ke dalam sampah anorganik yaitu:
- plastik dalam bentuk botol, kantong, dan sebagainya,
- kaleng,
- kertas,
- kaca,
- styrofoam,
- dan lain-lain.
38
Gambar 7.2
Wujud Sampah
Gambar 7.3
Wujud Sampah
Ketiga jenis sampah tersebut banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menangani permasalahan sampah, biasanya sampah dipilah-pilah sesuai
jenisnya. Menggunakan tiga tempat sampah berbeda, yaitu organik, anorganik, dan
B3, masing-masing jenis sampah akan mendapat perlakuan yang berbeda.Untuk
39
sampah anorganik dapat dibuat kompos, sampah anorganik dapat didaur ulang atau
dijadikan bahan kerajinan tangan, sedangkan sampah B3 harus diolah secara khusus
menggunakan metode kimia, fisik, dan biologi dengan tujuan menghilangkan atau
mengurangi sifat berbahaya dan beracunya.
Sampah, apabila terlalu banyak akan menimbulkan berbagai masalah
lingkungan. Untuk mengatasinya, diperlukan teknik 4R (Reduce, Reuce, Recycle,
Replace) untuk mengurangi sampah. Selain itu, kepedulian kita terhadap lingkungan
turut memegang peranan penting dalam upaya pelestarian lingkungan.
40