Masalah utama dalam mendeteksi glaukoma sudut terbuka primer adalah tidak
adanya gejala sampai stadium lanjut penyakit. Sewaktu pasien pertama kali
menyadari adanya pengecilan lapangan pandang, biasanya telah terjadi
pencekungan glaukomatosa yang bermakna. Agar berhasil, terapi harus diberikan
pada tahap dini penyakit. Pada kebanyakan kasus, glaukoma terdeteksi melalui
pemeriksaan mata rutin sebelum pasien mengalami masalah penglihatan.
Perlindungan terbaik dari glaukoma adalah dengan melakukan pemeriksaan mata
rutin sekurang kurangnya satu kali dalam kurun waktu 2 tahun. Pemeriksaan mata
rutin perlu dilakukan lebih sering pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun
atau termasuk dalam salah satu faktor resiko menderita glaukoma
Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi glaukoma :
Tonometri
Gonioskopi adalah suatu cara untuk memeriksa sudut bilik mata depan dengan
menggunakan lensa kontak khusus dalam hal glaukoma gonioskopi diperlukan untuk
menilai lebar sempitnya sudut bilik mata depan yang merupakan tempat dilalui
cairan intraokular sebelum keluar ke kanal Schlemm sehingga dengan kata lain
digunakan untuk memeriksa saluran saluran drainase cairan bola mata
Dengan gonioskopi dapat ditentukan apakah sudut bilik mata depan tertutup atau
terbuka.
Perimetri
umumnya dimulai dibagian nasal, kemudian disebelah atas atau bawah, bagian
temporal biasanya bertahan cukup lama sampai menghilang sama sekali. Dalam
keadaan ini tajam penglihatan sudah ditingkat menghitung jari, bahkan bisa lebih
buruk lagi.
Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi mata. Gangguan penglihatan
memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata yang
mengakibatkan turunnya visus seperti pada glukoma yang dapat menyebabkan
penurunan visus.
Pachymetry
Klien diintruksikan untuk meliha kea rah bawah tanpa menutup mata
Palpasi daerah interkalare dengan 2 telunjuk jika normal pasti
terdapat fl uktuasi atau aliran
2.
mengkaji fundus saat ruangan gelap karena pupil akan dilatasi. Saat
menggunakan oftalmoskop direk, perawat memegang instrument
dengan tangan kanan saat mengkaji OD dan tangan kiri saar
mengkaji OS. Perawat berdiri pada sisi yang nyaman dan sama
dengan mata klien yang akan diperiksa. Klien diminta melihat ke
depan pada objek yang terletak di dinding belakang perawat.
e. Pemeriksaan lapangan pandang (kampimetri)
Dibedakan atas lapangan pandang sentral, seluas 30 derajat,
diperiksa dengan layer hitam Byerrum, pada jarak 1 m dengan
menggunakan obyek putih 1 mm (isopter 1/1000) atau pada jarak 2
m dengan obyek sebesar 2 mm (2/2000); dan lapang pandang
perifer yang diukur dengan perimeter atau kampimeter pada jarak
330 mm dengan menggunakan obyek sebesar 3 mm (isopter 3/330).
Pada glaucoma, kelainan lapang pandang disebabkan oleh
kerusakan serabut saraf. Yang paling dini berupa skotoma relative
atau absolute yang terletak pada 30 derajat sentral.
Humphrey visual fi eld test
Pemeriksaan secara kasarnya adalah dengan tes konfrontasi dimana
pada jarak 0,5 m, pasien dan pemeriksa saling berhadapan dan
pemeriksa menggerakkan tangannya dari luar kedalam sedang mata
pasien dan pemeriksa yang saling berhadapan ditutup sebelah.
Pasien memperhatikan kapan gerak tangan mata itu mulai terlihat,
dan diulangi sampai tercapai 360 derajat.pemeriksaan ini dapat
dikerjakan dengan catatan kampus pemeriksa harus normal.
f. Tes provokasi
Untuk glaucoma sudut terbuka, yang umum dilakukan adalah tes
minum air (water drinking test) d imana pasien puasa 4 jam sebelum
tes dan diukur TIO (Takanan Intra Okular)awal, kemudian pasien
disuruh minum 1 liter air dalam waktu 5 menit. TIO diukur setiap 15
menit selama 1 jam, kemudian setiap 30 menit selama 1 jam. Bila
TIO 8 mmHg, provokasi (+) glaucoma.
Untuk glaucoma sudut tertutup, yang umum dilakukan adalah tes
kamar gelap (karena pupil akan midriasis dan pada sudut bilik mata
yang sempit, ini akan menyebabkan tertutupnya sudut bilik mata).
Caranya adalah ukur TIO awal, kemudian pasien masuk kamar gelap
selama 60-90 menit. Ukur segera TIO nya. Kenaikan 8 mmHg, tes
provokasi (+)