Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari sedimen atau endapan
(Wadell, 1932). Sedangkan sedimen atau endapan pada umumnya diartikan
sebagai bahan yang jatuh kebawah dalam suatu larutan. Pada mulanya hanya pada
larutan yang bersifat kimia saja yang menghasilkan sedimen seperti garam, akan
tetapi dalam perkembangan selanjutnya juga bahan rombakan yang ada pada
cairan. Sedimen ini tidak hanya menempai pada cairan saja tetapi juga pada udara
dan gas, seperti endapan angin dan gas gunungapi. Sulit rasanya menelusuri
sejarah perkembangan ilmu sedimentologi, terutama pada awal perkembangannya.
Dengan dikemukannya doktrin uniformitarisme pada akhir abad ke 19 berdampak
besar sekali pada perkembangan ilmu sedimentologi ini. Tujuh puluh persen
batuan yang menutupi permukaan bumi ini terdiri dari batuan sedimen. Yaitu
batupasir, batugamping, lanau, lempung, breksi, konglomerat, dan batuan sedimen
lainnya.Batuan tersebut terbentuk secara proses fisika, kimia, dan biologi yang
terendapkan secara alamiah di berbagai lingkungan pengendapan dan terus
berjalan hingga saat ini. Pembelajaran tentang batuan sedimen sangat besar
kontribusinya terhadap penentuan dan pembelajaran batuan batuan sedimen purba
atau yang berumur tua dalam skala waktu geologi.Banyak batuan sedimen purba
yang diperkirakan sistem dan lingkungan pengendapannya dianalogikan dengan
proses proses sedimentasi yang terjadi pada saat ini. Proses proses sedimentasi
(fisika, kimia, biologi) sangat berhubungan erat dengan kompaksi, sementasi,
rekristalisasi.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun
organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang
kemudian mengalami pembatuan.(Pettjohn, 1975)

Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan
antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari
sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang
termasuk kedalam batuan sedimen. Dibanding dengan batuan beku, batuan
sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya
5% dari seluruh batuan batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5%
ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira - kira 80%
Sifat sifat utama batuan sedimen :
1. Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan
adanya proses sedimentasi.
2. Sifat klastik yang menandakan bahwa butir butir pernah lepas terutama
pada golongan detritus.
3. Sifat jejak adanya bekas bekas tanda kehidupan (fosil).
4. Jika bersifat hablur, selalu monomineralik, misalnya : gypsum, kalsit,
dolomite dan rijing.
Volume batuan sedimen dan termasuk batuan metasedimen hanya
mengandung 5% yang diketahui di litofera dengan ketebalan 10 mil di luar tepian
benua, dimana batuan beku metabeku mengandung 95%. Sementara itu,
kenampakan di permukaan bumi, batuan batuan sedimen menempati luas bumi
sebesar 75%, sedangkan singkapa dari batuan beku sebesar 25% saja. Batuan
sedimen dimulai dari lapisan yang tipis sekali sampai yang tebal sekali. Ketebalan
batuan sedimen antara 0 sampai 13 kilometer, hanya 2,2 kilometer ketebalan yang
tersingkap dibagian benua. Bentuk yang besar lainnya tidak terlihat, setiap
singkapan memiliki ketebalan yang berbeda dan singkapan umum yang terlihat
ketebalannya hanya 1,8 kilometer. Di dasar lautan dipenuhim oleh sedimen dari
pantai ke pantai. Ketebalan dari lapisan itu selalu tidak pasti karena setiap saat
selalu bertambah ketebalannya. Ketebalan yang dimiliki bervariasi dari yang lebih
tipis darim0,2 kilometer sampai lebih dari 3 kilometer, sedangkan ketebalan rata
rata sekitar 1 kilometer.
Total volume dan massa dari batuan batuan sedimen di bumi memiliki perkiraan
yang berbeda beda, termasuk juga jalan untuk mengetahui jumlah yang tepat.
Beberapa ahli dalam bidangnya telah

mencoba untuk mengetahui ketebalan rata rata dari lapisan batuan sedimen di
seluruh muka bumi. Clarke (1924) pertama sekali memperkirakan ketebalan
sedimen di paparan benua adalah 0,5 kilometer. Di dalam cekungan yang dalam,
ketebalan ini lebih tinggi, lapisan tersebut selalu bertambah ketebalannya dari
hasil alterasi dari batuan beku, oksidasi, karonasi dan hidrasi. Ketebalan tersebut
akan bertambah dari hasil rombakan di benua sehinngga ketebalan akan mencapai
2.200 meter. Volume batuan sedimen hasil perhitungan dari Clarke adalah 3,7 x
108 kilometer kubik. ( Danang Endarto, 2005 )
Kali kuning tergolong kali stadia muda dengan material sedimen lepasan
yang masihkasar. Material sedimen lepasan yang berada di lokasi tersebut dapat
menjadi salah satuindikasi tingkat abrasi yang dialami batuan. Kerakal merupakan
salah satu jenis butir sedimenyang dapat digunakan sebagai objek penelitian.
Dengan melakukan analisis terhadap butirkerakal, dapat diketahui kuantitas
dariroundness-nya, sphercity-nya, dan flatness ratio-nya.Beberapa parameter yang
digunakan dalam analisis kuantitatif butir kerakal dapat dijadikandasar untuk
melakukan

interpretasi

tingkat

abrasi,

tingkat

pelapukan,

erosi,

dan

prosessedimentasi yang dialaminya


2.1 Maksud Dan Tujuan
1. Analisa Glanolumetri
Maksud : Memisahkan fraksi butiran pasir pada ukuran (diameter)
butir terentu
Tujuan : Menentukan harga-harga median diameter, koefisien
sortasi, skewness dan kurtosis
2. Analisa Bentuk Kerakl
Maksud : Menentukn dan mengukur panjang sumbu a,b,c.
Menentukan volume fragmen. Identifikasi bentuk
fragmen. Menentukan harga sphcericity dan roundness .

Tujuan : Mengetahui tingkat erosi . Mengetahui jarak dan lamanya


transportasi. Mengetahui mekanisme pengangkutan dan
media pengangkut. Mengetahui tingkta resistensi
3. Analisa mineral kuarsa feldspar dan litik
Maksud : Melakukan identifikasi partikel penyusun sedimen
silisiklastik berukuran pasir
Tujuan : Mengetahui tipe batuan, interpretasi batuan sumber,
tingkat
kedewasaan, proses-proses geologi yang berperan
terhadap
pembentukan dan deposisi sedimen berdasarkan
komposisi
penyusunnya.

Anda mungkin juga menyukai