Anda di halaman 1dari 3

Teori Difusi Inovasi dan Contohnya

Posted on October 21, 2011by fayruzrahma


Ringkasan oleh: Fayruz Rahma
Tugas Sistem Informasi, 21 Oktober 2011.
dosen pengampu mata kuliah: Ir. P. Insap Santosa, M.Sc., Ph.D.
Deskripsi Singkat
Teori difusi inovasi menyatakan bahwa inovasi disebarkan melalui jalur tertentu
sepanjang waktu dan dalam suatu sistem sosial tertentu. Setiap manusia memiliki tingkat
keinginan yang berbeda untuk mengadopsi inovasi. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa porsi penduduk yang mengadopsi suatu inovasi mendekati distribusi normal dari
waktu ke waktu. Jika distribusi normal ini dibagi sesuai dengan segmennya, didapatkan
lima kategori ke-inovatif-an seseorang yang diurutkan berdasarkan kecepatan
pengadopsian suatu inovasi, yaitu (Rogers, 1995):
1 Inovator berani mengambil resiko, terpelajar, informasi didapat dari berbagai
sumber
2 Pengadopsi awal (early adopters) pemimpin sosial, populer, dan terpelajar
3 Pengikut awal (early majority) berhati-hati, memiliki banyak rekan sosial
informal
4 Pengikut akhir (late majority) skeptic, tradisional, status ekonomi-sosial rendah
5 Orang-orang kuno/kolot lamban dalam mengadopsi inovasi, sumber utama
informasi berasal dari tetangga dan teman, takut kepada hutang
Apabila kurva adopsi inovasi diubah menjadi kurva persentase kumulatif, kurva
membentuk huruf S yang menunjukkan hubungan antara kecepatan adopsi pada
suatu populasi.
Kecepatan adopsi suatu inovasi dipengaruhi oleh lima faktor: keuntungan relatif,
kompatibilitas, kemampuan dalam mencoba-coba sesuatu, kemampuan observasi, dan
kompleksitas. Inovasi dengan biaya rendah bisa menyebar dengan cepat di awal
kemunculannya. Sedangkan inovasi yang nilainya meningkat sebanding dengan tingkat
penyebaran bisa berkembang lebih cepat di tahap akhir penyebaran. Kecepatan

pengadopsian suatu inovasi juga dapat dipengaruhi oleh fenomena lain, misalnya
fenomena adaptasi teknologi terhadap kebutuhan individual. Inovasi baru dapat
memengaruhi kecepatan adopsi inovasi lain yang telah ada.
Hubungan Teori Difusi Inovasi dengan Fenomena Nyata
Penyebaran Pemetaan Kriminal Terkomputerisasi di Kepolisian US
(The Diffusion of Computerized Crime Mapping in Policing)
Pemetaan Kriminal Terkomputerisasi telah ditemukan pada tahun 1982. Namun,
tidak semua departemen di kepolisian Amerika Serikat langsung menggunakan
teknologi tersebut.Crime Mapping Research Center(CMRC) menunjukkan data bahwa
sebelum tahun 1988 pengguna teknologi tersebut tidak sampai dua puluh departemen.
Pertumbuhan penggunaan teknologi tersebut baru mulai menanjak pada tahun 1989,
meningkat dengan pesat, dan sampai pada tahun 1997 teknologi ini digunakan oleh
sekitar 190 departemen. Distribusi kurva ini menunjukkan gambar yang hampir mirip
dengan kurva S difusi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers tahun 1995.
Yang berperan besar dalam penyebaran teknologi ini adalah penelitian (research).
Parainnovator dan early adopters adalah orang-orang penting dan terpelajar, yaitu
departemen yang berpikir ke depan dan global (cosmopolitan) serta sadar akan
pentingnya penelitian. Hasil penelitian mengenai tempat-tempat kriminal dan titik-titik
penting berperan besar dalam peningkatan pengadopsian teknologi ini.
Penyebaran Inovasi Kesehatan Kompleks Implementasi Primary Health Care di Bosnia
Herzegovina
Reformasi Primary Health Care (PHC puskesmas) berpusat pada kedokteran keluarga
(family medicine centred) merupakan inovasi yang kompleks. Proses pengasimilasian
konsep ini pada sistem di departemen kesehatan dipengaruhi oleh persepsistakeholder
akan keuntungan yang dapat diambil dari inovasi ini, tingkat konsensus di antara para
pengadopsi, dan interaksi dua arah antara inovator dan adopter. Di Bosnia
Herzegovina, pendekatan holistik dilakukan, meliputi intervensi yang beragam dan
simultan pada departemen kesehatan. Pendekatan ini mampu menurunkan policy
resistance dan meningkatkan pengadopsian dan penyebaran reformasi PHC. Penyebaran

reformasi dapat ditingkatkan pula dengan menggabungkan ekspektasi para adopterdan


keuntungan inovas

Anda mungkin juga menyukai