ATELEKTASIS
Pembimbing
dr. Vininta F, SpRad
Disusun oleh :
Via Arsita Dewi
1420221119
FK UPN VETERAN JAKARTA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, berkat
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan Referat yang berjudul
Atlektasis yang merupakan salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik Pendidikan Profesi Dokter di Bagian Ilmu Radiologi Rumah
Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dr. Vininta F, SpRad selaku dokter pembimbing
dalam pembuatan tulisan ini dan teman-teman Co-Ass yang telah membantu
dalam pembuatan tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tulisan ini banyak terdapat
kekurangan dan juga masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharap
kritik dan saran dari pembaca.
Semoga refrat ini dapat bermanfaat bagi teman-teman pada khususnya dan
semua pihak yang berkepentingan bagi pengembangan ilmu kedokteran pada
umumnya. Aamiin.
Jakarta, Desember 2016
Penulis
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
(a)
(b)
Gambar 6.(a) Paru-paru normal, perfusi vaskular dan inflasi alveolar yang
tidak mengalami cedera. (b) Epitel yang cedera oleh karena pembuluh darah yang
mengalami kompresi dan rusaknya endotel yang disebabkan oleh gangguan
mikrovaskular. Epitel dan endotel yang mengalami cedera merupakan keadaan
awal yang menginisiasi terjadinya cedera paru. Cedera awal yang terjadi adalah
kolaps alveoli, kemudian akan terjadi reaksi inflamasidan hilangnya integritas
epitel.
1.2.2 Etiopatogenesis
Terdapat tiga mekanisme yang dapat menyebabkan atau memberikan
kontribusi terjadinya atelektasis, diantaranya adalah:
Obstruksi saluran
Atelektasis Resorpsi
Terjadi akibat adanya udara di dalam alveolus. Apabila aliran masuk udara
ke dalam alveolus dihambat, udarayang sedang berada di dalam alveolus akhirnya
berdifusi keluar dan alveolus akan kolaps.
terbentuknya
atelektasis
resorpsi
karena
berbaring menyebabkan
Atelektasis Kompresi
Atelektasis Kontraksi
Mikroatelektasis
1.2.4 Diagnosis
Diagnosis atelektasis ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda yang
didapatkan, serta pemeriksaan radiografi . Foto radiografi dada digunakan untuk
konfirmasi diagnosis. CT scan digunakan untuk memperlihatkan lokasi obstruksi.
Foto radiografi dada dilakukan dengan menggunakan proyeksi anterior-posterior
dan lateral untuk mengetahui lokasi dan distribusi atelektasis.
Sebagai dasar gambaran radiologi pada atelektasis adalah pengurangan
volume paru baik lobaris,segmental, atau seluruh paru, yang akibat berkurangnya
aerasi sehingga memberi bayangan yang lebih suram (densitas tinggi) dan
pergeseran fissura interlobaris. Tanda-tanda tidak langsung dari atelektasis adalah
sebagian besar dari upaya kompensasi pengurangan volume paru, yaitu :
penarikan mediastinum kearah atelektasis, elevasi hemidiafragma, sela iga
menyempit, pergeseran hilus. Adanya "Siluet" merupakan tanda memungkinkan
adanya lobus atau segmen dari paru-paru yang terlibat.
Foto X- ray thorax posisi PA dan Lateral dengan kolapsnya lobus kiri atas
(panah). Temuan karakteristik ini pada toraks dikenal sebagai Luftsichel
Sign dan dapat karena kolaps akibat obstruksi dari karsinoma bronkogenik
Foto Thorax PA: atelektasis lobaris atas tampakmassa (panah putih) diatas
hilus kanan, dan elevasi fissura horizontal (panah hitam). Ada hiperinflasi
kompensatoar pada lobus kanan bawah
10
Atelektasis pada lobus paru bagian kanan atas. Tampak elevasi dari fissura
horizontal dan deviasi trakea ke arah kanan
Right Middle Lobe (RML) Kolaps lobus kanan tengah
Atelektasis pada lobus paru bagian medial dextra. Pada foto thorax lateral
tampak gambaran opak berbentuk segitiga pada bagian hilus
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Rasad S. Radiologi diagnostik.2nd.rev.ed.Ekayuda I, edior. Jakarta: badan
penerbit FKUI; 2015.
2. Bye MR. Pulmonary atelectasis.2015 Sep 21.
3. Sharma S. Lobar atelectasis imaging. 2015 Aug 17.
4. Sherwood Lauralee, 2001 ; Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem (Human
Physiology: From cells to systems) ; Edisi II, EGC, Jakarta.
5. Guyton AC, M. D, Hall John E, 1997 ; Fisiologi kedokteran (Textbook of
Medical Physiology), Ed IX, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
6. Mayo., 2010. Dasar-dasar Atelektasis. Mayo Foundation untuk Pendidikan
dan Penelitian Medis.www.mayo.com
7. Djojodibroto, Darmanto., 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta
http//www.RadiologyNotebook.com
12