PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Istilah kapsul berasal dari bahasa latin capsula yang berarti kotak kecil.
Kapsul telah digunakan sejak abad 19. Salah satu masalah farmasis yang muncul
pada saat ini yaitu adanya rasa dan bau yang tidak enak dari obat herbal, sehingga
diperkenalkan dan dipatentkan sediaan dalam bentuk kapsul.
Kapsul keras diproduksi secara massal pertama kali di Amerika Serikat
pada abad ke-19. Kapsul mudah diterima oleh para konsumen karena
penampilannya yang menarik dan bentuknya yang didesain sedemikian rupa
sehingga mudah untuk ditelan. Pada prinsipnya kapsul dapat diisi dengan berbagai
macam bahan dari yang berbentuk serbuk sampai dengan cairan berbahan dasar
minyak. Keuntungan lain dari pemerian sediaan kapsul yaitu dapat menutupi rasa
dan bau bahan obat yang tidak enak, mudah ditelan dan cepat hancur atau larut
dalam perut sehingga obat cepat diabsorpsi,dokter dapat mengkombinasikan
beberapa macam obat dan dosis yang berbeda sesuai kebutuhan pasien.
Disamping itu, kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan
tambahan atau penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet.
Peracikan sediaan obat berupa kapsul yang memenuhi persyaratan
farmasetik penting diketahui untuk dapat diterapkan pada pelayanan kefarmasian.
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui lebih jelas dan mendalam tentang sediaan berupa
kapsul,khususnya cara pembuatan dan cara mengemas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari
gelatin,tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Macam - macam Kapsul :
1. Kapsul cangkang keras (capsulae dures,hard capsul) terdiri atas bagian
wadah dan tutup(capsulae overculateae)yang terbuat dari metil
selulosa,gelatin,pati atau bahan lain yang sesuai
Ukuran cangkang kapsul :
No. Ukuran Kapsul
000
00
0,6
0,5
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam perut sehingga obat
cepat diabsorpsi
Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul
tidak dapat menahan penguapan
Dengan Tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yaitu dengan tangan tanpa bantuan
alat lain. Caranya serbuk dibagi terlebih dahulu sesuai dengan jumlah
kapsul yang diminta,tiap serbuk tadi dimasukkan kedalam badan kapsul
lalu ditutup.
Badan kapsul dimasukkan kedalam lubang pada bagian alat yang tidak
bergerak/tetap
3. Dengan Mesin
Untuk memproduksi kapsul secara besar-besaran dan seragam,perlu
dipergunakan alat yang otomatis mulai dari membuka,mengisi sampai
dengan menutup kapsul.
BAB IV
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar, bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar
salep yang cocok.
Pada umumnya sediaan bentuk salep dikhususkan pada penyakit akibat infeksi
kulit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri. Bahan obatnya tidak boleh berbau
tengik.
Penggunaan dalam bentuk salep mudah karena hanya dioleskan pada
bagian yang terluka, selain itu lebih mudah bagi seseorang yang sulit mengobati
luka luar dengan pengobatan dalam (oral). Dalam pembuatan salep, harus
diperhatikan bahan bahan dasar salep yang digunakan seperti zat zat yang
mudah larut dalam air dilarutkan dulu kemudian dicampurkan atau ditambahkan
bahan lain, gerus ad homogen. Dasar salep terdiri dari berbagai jenis dasar salep,
seperti dasar salep hidrokarbon. Contohnya vaselin putih,dasar salep serap
contohnya Adeps Lanae, dasar salep yang dapat dicuci dengan air contohnya
vanishing cream, dan salep yang larut dalam air contohnya PEG atau campuran
PEG
Salep bekerja local yang mana hanya bekerja pada jaringan tertentu saja
atau yang dioleskan tidak seperti obat yang pemakaiannya oral, yang bekerja
sistematik yaitu obat didistribusikan keseluruh tubuh atau jaringan tubuh
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui lebih jelas dan mendalam tentang sediaan berupa salep,
khususnya cara pembuatan dan cara mengemas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salep(unguenta,menurut FI Edisi III) adalah sediaan setengah padat yang
mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau
terdispersi homogen kedalam dasar salep yang cocok.
Persyaratan salep menurut FI Edisi III
Pemerian
Kadar
Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian salep,dapat dipilih
beberapa bahan dasar salep sebagai berikut :
a. Dasar salep hidrokarbon : vaselin putih,vaselin kuning,malam putih,malam
kuning, atau campurannya.
b. Dasar salep serap :lemak bulu domba, campuran 3 bagian kolesterol dan 3
bagian stearil-alkohol,campuran 8 bagian malam putih,dan 86 bagian
vaselin putih.
c. Dasar salep yang dapat larut dalam air : PEG atau campurannya
d. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air : vanishing cream
Penggolongan Salep
Unguenta ; salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega,tidak
mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai tenaga
Cream ; salep yang banyak mengandung air,mudah diserap kulit,suatu tipe
yang mudah dicuci dengan air
Pasta ; salep yang mengandung lebih dari 50 % zat padat (serbuk),suatu
salep yang tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian luar
kulit yang diolesi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. Pada peracikan R/1, pertama dilakukan adalah siapkan alat dan
bahan yang akan digunakan, setarakan timbangan kemudian timbang asam
salisilat 0,8 gram, sulfur 1,6 gram, vaselin album 37,6 gram pada kertas perkamen
yang telah diolesi parafin cair,lalu masukkan asam salisilat kedalam lumpang,
larutkan dengan etanol 3-4 gtt, kemudian tambahkan sulfur gerus ad homogen,m
masukkan vaselin album gerus sampai homogen, kemudian keluarkan campuran
lalu masukkan kedalam wadah/pot salep dan beri etiket biru
Pada peracikan R/2, pertama adalah siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan, setarakan timbangan, lalu ayak Zno dan amylum terlebih dahulu
kemudian timbang Zno 5 gram, amylum 5 gram, asam salisilat 0,4 garam, vaselin
flavum 9,6 gram pada kertas perkamen yang diolesi parafin cair,kemudian
masukkan asam salisilat kedalam lumpang, larutkan dengan etanol 3-4 gtt, lalu
masukkan Zno gerus homogen, tambahkan amylum gerus ad homogen, keluarkan
campuran tersebut dan masukkan ke pot salep dan beri etiket biru.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Zat yang dapat larut dalam salep dilarutkan dengan pemanasan rendah
Dasar salep yang dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut
diaduk sampai dingin
Untuk melindungi bahan aktif obat, agar tidak masuk ke pori pori
lumpang,maka sebelum menggerus bahan aktif lumpang dilapisi terlebih
dahulu dengan dasar salep.
B. SARAN
Dalam menggerus salep, bahan yang digerus harus benar benar homogen
agar obat dapat tercampur rata sehingga lebih mudah diabsorpsi kulit.