dan karbohidrat 41,7%. Bentuk makanan pada hari pertama berupa bubur dan lauk pauk
giling dan ekstra suplemen oral. Karena merasa nyeri tenggorokan saat diberi makan,
hari kedua rancangana menu dirubah. Makanan yang diberikan berupa bubur sumsum.
Pasien lebih dapat menerima bubur sumsum dibanding bubur dan laukpauk giling
sehingga pada hari kedua asupan energi meningkat 32,3%, begitupun dengan asupan
protein dan lemak. Sedangkan, asupan karbohidrat menurun dari hari pertama karena
pasien tidak mengonsumsi suplemen oral yang diberikan. Hari ketiga asupan energi,
protein, lemak, dan karbohidrat pasien menurun karena pasien mengeluh nyeri dibagian
perut saat makan. Asupan energi 20,3%, protein 38,3%, lemak 28,6%, karbohidrat
13,8%.