Anda di halaman 1dari 5

Tugas Farmakoterapi II

SULFONILUREA

Disusun Oleh:

Finky Octavia Firdausy


13040013

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG


BANTEN
2016/2017

SULFONILUREA

Dikenal dua generasi sulfonilures, generasi 1 terdiri dari tolbutamid, tolazamid,


asetoheksimid dan klorpropamid. Generasi dua yang potensi hipoglikemik lebih besar antara
lain adalah gliburid, glipizid gliklazid dan glimepirid.
Mekanisme kerja
Sering disebut insulin secretagogues,

kerjanya merangsang sekresi insulin dari

granul-granul sel beta langerhans pancreas. Rangsangannya melalui interaksinya dengan


ATP-sensitive K Channel

pada membrane sel-sel

yang menimbulkan depolarisasi

membrane dan keadaan ini akan membuka kanal Ca. Dengan terbukanya kanal Ca maka ion
Ca akan masuk ke sel , merangsang granula yang berisi insulin dan akan terjadi sekresi
insulin dengan jumlah yang ekuivalen dengan peptide-C. Selain itu, sulfonylurea dapat
mengurangi klirens insulin di hepar. Pada penggunaan jangka panjang atau dosis yang besar
dapat menyebabkan hipoglikemia.
Farmakokinetik

Absorbsi ke saluran cerna cukup efektif. Makanan dan keadaan hiperglikemia dapat
mengurangi absorbs, karena itu akan lebih efektif bila diminum 30 menit sebelum makan.
Dalam plasma 90% terikat protein plasma terutama albumin. Ikatan ini paling kecil untuk
klorpropamid dan paling besar untuk gliburid.
Masa paruh asetoheksamid pendek tetapi metabolit aktifnya, 1-hidroksiheksamid
masa paruhnya lebih panjang, sekitar 4-5 jam, sama dengan tolbutamid dan tolazamid.
Sebaiknya sediaan ini diberikan dalam dosis terbagi. Sekitar 10 % metabolitnya dieksresi
melalui empedu dan keluar bersama tinja.
Klorpropamid dalam darah terikat albumin, masa paruhnya panjang, 24-48 jam.
Efeknya masih terlihat beberapa hari setelah obat dihentikan. Metabolismenya di hepar tidak
lengkap, 20 % diekskresi utuh di urin.
Mula kerja tolbutamid cepat, masa paruhnya sekitar 4-7 jam. Dalam darah 96 %
tolbutamid terikat protein plasma dan di hepar diubah menjadi karboksitolbutamid.
Ekskresinya melalui ginjal.
Tolazamid absorbsinya lebih lambat dari yang lain. Efeknya dalam glukosa darah
belum nyata untuk beberapa jam setelah obat diberikan. Masa paruh sekitar 7 jam.
Sulfonilurea generasi II umumnya potensi hipoglikemiknya 100x lebih besar dari
generasi I. Meski masa paruhnya pendek, yaitu 3-5 jam, efek hipoglikemiknya berlangsung
12-24 jam. Cukup diberikan 1x sehari.
Glipizid, absorbsinya lengkap, masa paruh 3-4 jam. Dalam darah 98% terikat protein
plasma, potensinya 100x lebih kuat dari tolbutamid, tetapi efek hipoglikemik maksimalnya
mirip dengan sulfonylurea lain. Metabolismenya di hepar menjadi metabolit tidak aktif, 10 %
diekskresi melalui ginjal dalam keadaan utuh.

Gliburid (glibenklamid), potensi 200x lebih besar dari tolbutamid, masa paruhnya
sekitar 4 jam. Metabolismenya di hepar. Pada pemberian dosis tunggal hanya 25 %
metabolitnya diekskresi melalui urin, sisanya melalui empedu. PAda penggunaan dapat
terjadi kegagalan primer dan sekunder, dengan seluruh kegagalan kira-kira 21% selama 1
tahun. Karena semua sulfonylurea dimetabolisme di hepar dan diekskresi melalui ginjal,
sediaan ini tidak boleh diberikan pada pasien gangguan fungsi hepar atau ginjal yang berat.

Efek samping
Insidens efek samping generasi I adalah 4 % dan lebih rendah lagi untuk genarasi II.
Dapat timbul hipoglikemia hingga koma. Reaksi ini lebih sering terjadi pada pasien usia
lanjut dengan gangguan fungsi hepar dan ginjal, terutama yang menggunakan sediaan dengan
masa kerja panjang.
Efek samping lain yaitu mual, muntah, diare, gejala hematologic, ssp, mata, dsb.
Gangguan saluran cerna tersebut dapat berkurang dengan mengurangi dosis, menelan obat
bersama dengan makanan atau membagi obat dalam beberapa dosis. Gejala ssp berupa
vertigo, bingung, ataksia, dsb. Gejala hematologic seperti leucopenia, agranulositosis. Efek
samping lain yaitu hipotiroidisme, ikterus obstruktif, yang bersifat sementara dan lebih sering
timbul akibat klorpropamid.
Kecenderungan hipoglikemia pada orang tua disebabkan oleh mekanisme kompensasi
berkurang dan asupan makanan yang cenderung kurang. Selain itu hipoglikemia tidak mudah
dikenali pada orang tua karena timbul perlahan tanpa tanda akut dan dapat menimbulkan
disfungsi otak sampai koma. Penurunan kecepatan ekskresi klorpropamid dapat m
eningkatkan hipoglikemia.

Indikasi
Pada umumnya hasil yang baik diperoleh pada pasien yang diabetesnya mulai timbul
pada usia diatas 40 tahun. Kegagalan terapi dengan salah satu derivate sulfonylurea mungkin
disebabkan oleh perubahan farmakokinetik obat, misalnya penghancuran obat yang terlalu
besar.Selama terapi pemeriksaan fisik dan laboratorium harus dilakukan secara teratur.

Interaksi
Obat yang dapat meningkatkan ririko hipoglikemia saat penggunaan sulfonylurea
adalah insulin, alcohol, fenformin, kloramfenikol, anabolic steroid, fenfluramin dan klofibrat.
Propanolol dan bloker lainnya menghambat reaksi takikardi, berkeringat dan tremor pada
hipoglikemia oleh berbagai sebab sehingga keadaan hipoglikemia menjadi lebih hebat tanpa
diketahui. Sulfonilurea terutama klorpropamid dapat menurunkan toleransi terhadap alcohol.
Hal ini ditunjukkan terutama dengan kemerahan di muka dan leher, reaksi mirip disulfiram.

Anda mungkin juga menyukai

  • POCT
    POCT
    Dokumen15 halaman
    POCT
    Finky Octavia Firdausy
    100% (1)
  • POCT
    POCT
    Dokumen15 halaman
    POCT
    Finky Octavia Firdausy
    100% (1)
  • STATISTIKA
    STATISTIKA
    Dokumen10 halaman
    STATISTIKA
    Finky Octavia Firdausy
    Belum ada peringkat
  • Translate Hemofili
    Translate Hemofili
    Dokumen53 halaman
    Translate Hemofili
    Reza Sudrajat
    Belum ada peringkat
  • Translate Fe 1
    Translate Fe 1
    Dokumen21 halaman
    Translate Fe 1
    Finky Octavia Firdausy
    Belum ada peringkat
  • Translate Fe 1
    Translate Fe 1
    Dokumen21 halaman
    Translate Fe 1
    Finky Octavia Firdausy
    Belum ada peringkat
  • Translate Fe 1
    Translate Fe 1
    Dokumen21 halaman
    Translate Fe 1
    Finky Octavia Firdausy
    Belum ada peringkat