Oleh :
NURAH NITA
NIM:14.115.076
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi Darah
Darah dapat diartikan sebagai suatu cairan yang terkandung di dalam setiap
makhluk hidup (selain tumbuhan) yang memiliki cirikhas berupa warna merah
atau putih.
Bila kita melihat darah dengan mata telanjang, tentu yang akan terlihat
hanyalah cairan berwarna merah. Namun tahukah kalian bahwa sebenarnya darah
terbentuk dari beberapa komponen yang memiliki fungsi yang saling berkaitan satu
sama lainnya. Adapun komponen-komponen penyusun darah adalah sebagai
berikut:
Korpuskuler
Merupakan unsur padat pada darah yang teridir dari Eritrosit (sel darah
merah), Leukosit (sel darah putih), dan Trombosit (keping darah).
Eritrosit adalah bagian yang paling utama dari sel darah. Sel darah ini
memiliki bentuk bikonkaf (pipih dengan dua sisi yang cekung di bagian tengah).
Warna merah pada eritrosit disebabkan oleh kandungan hemoglobin yang ada di
dalamnya. Fungsi dari eritrosit sendiri adalah untuk mengikat oksigen.
Leukosit memiliki inti namun tidak memiliki bentuk yang tetap.fungsi dari
leukosit adalah sebagai pemakan bibit penyakit serta benda asing lainnya yang
masuk ke dalam tubuh. Jumllah leukosit akan meningkat bergantung kepada
banyaknya bibit penyakit atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit
terdiri atas beberapa jenis, yaitu granulosit, agranulosit, limfosit, dan monosit.
Plasma Darah
Komponen darah ini terdiri atas air dan protein darah (Albumin, Fibrinogen,
dan Globulin) cairan pada plasma darah yang tidak mengandung fibrinogen
disebut sebagai serum darah. Protein yang ada di dalam serum darah berfungsi
sebagai antibody terhadap adanya gangguan benda asing (antigen) adapun fungsi
utama dari plasma darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan (nutrisi)
menuju sel-sel dan jaringan tubuh serta membawa sisa-sisa metabolisme ke
tempat pembuangan. Plasma darah juga berperan dalam menghasilkan zat
antibodi untuk menjaga kekebalan tubuh.
C. CIRI-CIRI DARAH
No
Ciri
Bentuk
Sel Darah
Eritrosit (sel
Leukosit (sel
Trobosit
darah merah)
Bulat cekung
darah putih)
Tidak teratur,
(keping
Tidak teratur,
(bikonkaf),
berinti
tidak berinti
fungsi
tidak berinti
Mengangkut O2
Membunuh
Pembekuan
Jumlah ( per
dan CO2
4-5 juta
kuman
8000-9000
darah
100-250 ribu
mm3 darah)
Usia
120 hari
12-13 hari
8 hari
Dibuat di
Sum-sum
Sum-sum
(saat dalam
merah (t.pipa)
tulang
rahim) sum-
limfa dan
sum tulang
kelenjar limfa.
(T.pipih)
1.
2. Pemisahan darah
Setelah kantung darah dipisahkan berdasarkan golongan, semua darah ini masuk
laboratorium komponen darah. Di tempat inilah, tiap-tiap darah dipisahkan menjadi
trombosit,
sel
darah
merah,
plasma,
frozen
plasma,
serta
anti
hemofili.
Mengapa darah mesti dipisahkan? Menurut Ana, darah pada tubuh manusia mengandung
55 persen plasma darah (cairan darah) dan 45 persen sel-sel darah (darah padat).
Sedangkan jumlah darah yang ada pada tubuh kita sekitar sepertigabelas berat tubuh
orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
3. Pelabelan
Setelah pemisahan darah selesai, semua kantung darah akan dilabeli khusus
menggunakan barcode melalui sistem komputerisasi. Dalam proses ini, setiap kantung
darah akan mulai dikelompokkan berdasarkan kode yang sudah disepakati.
4. Karantina
Sebelumnya, saat pengambilan darah dari pendonor, selain darah dimasukkan ke
kantung darah, sebagian kecil darah dimasukkan ke dalam tabung kecil untuk sampel
pemeriksaan penyakit. Kantung darah akan diolah di laboratorium komponen darah.
Sedangkan sampel darah akan masuk uji saring terhadap (Infeksi Menular Lewat
Transfusi Darah (IMLTD) seperti Hepatitis B (HBs Ag), Hepatitis C (Anti HCV), HIV
(Anti HIV) dan sifilis (TPHA).
setelah 24 jam pasca transfusi. Dengan antikoagulan yang ada saat ini tujuan
tersebut dapat dicapai.(4,6)
Selain perubahan pada eritrosit, maka selama penyimpanan darah juga akan
terjadi penurunan daya fagositik lekosit (nol setelah hari keempat), penurunan
aktivitas trombosit (nol setelah hari kedua), dan kehilangan faktor pembekuan (4
jam untuk fibrinogen dan AHF).(5)
Darah tidak boleh beku, karena darah beku dapat menyebablan hemolisis dan
menimbulkan reaksi transfusi hebat
F. Masa expired darah
Masa kadaluarsa darah adalah 30 hari. Karena itu, untuk
menghindari mubazir, Palang Merah Indonesia (PMI) Bontang menjaga
kondisi stok agar jumlah kantung darah masuk dan keluar tetap stabil
setiap harinya. Dalam sebulan, pendistribusian darah antara 300 hingga
350 kantung.
Staf Teknis Unit Donor Darah (TUDD) PMI Bontang, Damayanti
menjelaskan, kalau ternyata darah juga memiliki masa expired, yakni 30
hari. Apabila lebih dari masa tersebut, dan kantong darah masih tersimpan
di tempat penyimpanan stok PMI, maka dengan sangat terpaksa harus
dibuang.
Untuk menghindari hal mubazir tersebut, maka PMI Bontang
berupaya mengatur kondisi stok terus aman. Yakni, dengan mengatur arus
darah masuk dari pendonor dengan stok darah yang keluar.
pasien, dan darah yang diberikan yang diberikan pada pasien dapat hidup secara
maksimal setelah diberikan. Sering terjadi pada test ini yang kesulitan
menemukan darah yang cocok walaupun golongan darahnya sama karena adanya
antibodi yang langka pada pasien. Untuk itu, tes dilakukan berulang-ulang oleh
bagian referal hingga ditemukan antibodi penyebab penolakan tersebut.
Kesepuluh, hygiene sanitasi. Persyaratan ruangan temnpat kerja yang menentukan
keadaan area kerja juga berpengaruh pada penciptaan proses jaminan mutu.
Kesebelas, validasi dan kalibrasi. Validasi dilakukan terhadap reagen yang dipakai
untuk mendapatkan hasil yang akurat. Sementara kalibrasi terhadap alat juga
penting dilakukan secara teratur dengan interval waktu sesuai dengan jenis alat
tersebut.
Kedua belas, tata ruang gedung. Tata ruang gedung harus memberi kenyamanan
kepada pendonor, konsumen darah, dan petugas itu sendiri.
Kedua belas faktor di atas adalah beberapa hal yang sesungguhnya dapat menjadi
problematika tersendiri dalam pengelolaan unit transfusi darah (UTD) sebagai
salah satu unit layanan Palang Merah Indonesia (PMI) guna memenuhi tugas
utamanya menjamin ketersediaan serta kualitas darah. (ali_sj)