Anda di halaman 1dari 20

Flaviviridae

Kelompok 5
Astriani
Lismawati
Nurah nita
Septri Luciani
Zakya Pancha Rani
AKADEMI ANALIS KESEHATAN
YAYASAN FAJAR PEKANBARU
T.A 2016

Flaviviridae
Flaviviridae adalah famili virus yang menyebar melalui
vektor arthropoda (terutama nyamuk)
TAKSONOMI
Ordo : Virales
Class : RNA
Family : Flaviviridae
Spesies
: Flavivirus sp
Flaviviridae meliputi genus:
Genus Flavivirus
Genus Hepacivirus
Genus Pestiviru
Penyakit : yellow fever
dengue

Termasuk virus RNA


RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen
tunggal, replikasi RNA melalui RNA komplementer
yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi
sintesis RNA genom.
Virion : berselubung, simetri nukleokapsid belum
jelas, tersusun atas empat jenis protein utama.
Protein selubung mempunyai aktivitas
hemaglutinasi. Diameter virion 40-50 nm.
Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya
melalui proses budding di membran sel.
Spektrum hospes luas.

YELLOW FEVER
demam kuning (YF) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus demam kuning,
Virus demam kuning adalah bagian dari keluarga virus
yang dikenal sebagai Flavivirdae dan genus Flavivirus
vektor arthropoda yang paling umum dari YF adalah
nyamuk Aedes aegypti

DENGUE
Virus Dengue tergolong virus RNA anggota dari
genus Flavivirus dan famili Flaviviridae . Sangat
patogen pada manusia Virus ini disebabkan oleh
gigitan nyamuk Aedes aegypti.

MORFOLOGI

YELLOW FEVER

Virus demam kuning (YFV) adalah single, untai positif virus


RNA dengan amplop ikosahedral, seperti karakteristik
flaviviruses, dan memiliki diameter sekitar 50nm dan Memiliki
genom dari sekitar 10kb.
virion dewasa memiliki tiga jenis utama
protein struktural kapsid (C),
Envelope (E), dan
Membran (M)

DENGUE
virus dengue terdiri dari genom single stranded RNA yang
dikelilingi oleh suatu ikosahedral atau isometric nukleokapsid
viron dengue merupakan partikel sferis dengan diameter
nukleokapsid 30 nm dan ketebalan selubung 10 nm
Genom terdiri dari protein struktual dan protein non struktual,
yaitu gen C mengkode sintesa nukleokapsid (capsid), Gen M
mengkode sintesa protein M (membran) dan gen E mengkode
sintesa glikoprotein selubung/evelope.

REPLIKASI
YELLOW FEVER

awal mengikat sel


inang
dan clathrin dimediasi
endositosis
yang mengikuti mengikat
awal.
Maka sekering membran virus dengan
endosome host untuk
mengekspos ssRNA virus ke
retikulum endoplasma (ER). Di sana, ssRNA
ditranskripsi dan disalin untuk membuat protein
virus baru dan ssRNA baru. Partikel virus dirakit
dan
membentuk virion dewasa dengan
tunas off dari UGD.
Setelah tunas off, bergerak virion dewasa ke Golgi.
Bergerak dari Golgi ke membran inang, sel mengalami
perpecahan yang membelah protein PRM menjadi
protein M, virion sebelum dikeluarkan dari sel inang.

Replikasi virus dengue diawali dengan


menempelnya
virion pada reseptor sel
inang. Partikel virus
akan memasuki sel
melalui perentara reseptor
dengan cara endositosis.
Hal tersebut mengakibatkan perubahan keasaman
pada lingkungan. Akibatnya konformasi envelope
berubah yang menyebabkan terjadi fusi antara
virus dan membran sel serta lepasnya genom
virus ke sitoplasma. Genom virus kemudian

mengalami translasi oleh protase virus dan inang.


Proses tersebut akan menghasilkan protein individu
yang berfungsi untuk replikasi dan pengemasan
virion.
Replikasi genom virus berlangsung dimembran
intraseluler, sedangkan pembentukan virus
berlangsung di membran retikulum endoplasma.
Pembentukan dan pengemasan virus terjadi ketika
protein struktural dan RNA yang baru, disintesis dari
retikulum endoplasma dan keluar menuju lumen
dengan cara pertunasan (budding). Partikel virus
yang baru akan ditransportasi melalui trans golgi
network. Partikel virus tersebut akan matang dan
keluar dari sel dengan ara eksositosis.

FAKTOR VIRULENSI
YELLOW FEVER
virus demam kuning muncul untuk menargetkan sel-sel hati,
menyebabkan steatosis, apoptosis dan nekrosis di hepatosit, virus
cenderung untuk menargetkan hepatosit di daerah midzonal dari
liver
protein E berinteraksi dengan reseptor seluler dan virion
endocytosed ke dalam sel dendritik. Selanjutnya sel epidermal
dendritik dan saluran getah bening menyebarkan virion. Setelah
invasi di tuan rumah, sel-sel kupffer lalu terinfeksi dalam waktu 24
jam.
infeksinya cepat menyebar ke (ginjal, limpa dan sum-sum tulang)

DENGUE
virus dengue memerlukan asam nukleat untuk bereplikasi,
sehingga mengganggu sintesis protein sel pejamu. Kapasitas virus
untuk mengakibatkan penyakit pada pejamu disebut virulensi.
Virulensi virus berperan melalui kemampuan virus untuk :

)DENGUE
virus dengue memerlukan asam nukleat untuk
bereplikasi, sehingga mengganggu sintesis protein sel
pejamu. Kapasitas virus untuk mengakibatkan
penyakit pada pejamu disebut virulensi. Virulensi virus
berperan melalui kemampuan virus untuk :
a) menginfeksi lebih banyak sel
b) Membentuk virus progenik
c) Menghindari respon imun mekanisme efektor

GEJALA PENYAKIT
YELLOW FEVER
Masa inkubasi penyakit ini biasanya dalam waktu 3-6 hari
setelah digigit akan demam dan gejala flu kemudian mual dan ,
nyeri punggung, dan kehilangan nafsu makan , menggigil,
sakit kepala berat,badan terasa sakit seluruhnya, lelah dan
lemas
gejala parahnya yaitu ( demam tinggi, kulit menguning,
perdarahan dan akhirnya syok serta kegagalan beberapa
organ)

DENGUE
nama penyakitnya demam berdarah yang ditandai dengan
demam tinggi, fenomena hemoragik. Pada kasus berat ada
tanda-tanda kegagalan sirkulasi. Pasien dapat mengalami
syok hipovolemik (penurunan cairan) akibat kebocoran
plasma.syok ini disebut dengue shocks syndrome (DDS)dbd
ini dapat mengancam kehidupan penderita

DIAGNOSA LAB
YELLOW FEVER
1. Pemeriksaan hematologi

menunjukan leukopeni (jumlah sel darah putih rendah),


trombositopeni (jumlah trombosit yang rendah),
ditemukan kenaikan hematokrit,
waktu protombrin yang memanjang dan bila terjadi KID
(Koagulasi Intravaskuler Deseminata)
2. Pemeriksaan kimia klinik
fosfatase alkali, gamma-glutamyl transfarase, bilirubin
direct dan indirect, kreatin meningkat kadarnya.
3. Pemeriksaan imunologi
Diagnosa demam kuning ditegakkan antara lain dengan
isolasi virus, kultur sel, ELISA (Enzyme-Linked
Immunosorbent Assay), atau dengan metode PCR
(Polymerase Chain Reaction).

DENGUE
pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan
hematologi, hemotasis dan imunoserologi.
A. Hematologi
- hitung trombosit
- hematokrit
- leukosit
B. Hemotasis
-uji torniquit
C. Serologi
-isolasi virus dengue
-uji serologi (igG,igM,NS1)

PENYEBARAN
YELLOW FEVER
Sylvatic (hutan) demam kuning:
Di hutan hujan tropis, demam kuning terjadi pada monyet
yang terinfeksi oleh nyamuk liar. Monyet-monyet yang
terinfeksi kemudian menularkan virus kepada nyamuk lain
Nyamuk yang terinfeksi menggigit manusia yang masuk
ke hutan, sehingga dalam kasus-kasus tertentu penyakit
demam kuning, sebagian besar infeksi terjadi pada pria
muda yang bekerja di hutan (misalnya pekerja penebang
pohon).
Intermediate demam kuning
di daerah yang lembab atau semi lembab sebuah wabah
dapat menjadi epidemi yang lebih parah jika infeksi
terjadi di suatu daerah penduduknya tidak divaksinasi dan
perkembangan nyamuk tidak dicegah

DENGUE

penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan


nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,
sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya
penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya
bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar
biasa bagi penduduk disekitarnya.

PENCEGAHAN
YELLOW FEVER
Penderita harus di isolasi dalam ruang yang bebas
nyamuk selama 5 hari pertama dari sakitnya .
Lakukan vaksinasi menggunakan 17D( live attenuated
yellow fever vaccine
Lakukan pemberantasan nyamuk penular yellow fever

DENGUE

membersihkan genangan air (pot,embel dll)


Tutup wadah-wadah menampung air
Gunakan obat oles atau bakar
Pastikan jendela dan pintu tidak memiliki lubang keil dan
ventilasi udara memiliki penyaring untuk mencegahnya
masuk

upayakan adanya kelambu ditempat tidur anda


tutup tempat sampah
Untuk alami letakkan tanaman tulsi di dekat
jendela

PENGOBATAN
YELLOW FEVER
Terhadap virus penyebabnya belum ada obat antiviral yang spesifik

DENGUE
Demam dengue dapat ditangani dengan minum
banyak cairan, beristirahat, serta mengkonsumsi
parasetamol
dan
acetaminophen.
Tidak
diperbolehkan untuk mengkonsumsi obat perada
nyeri jenis ibuprofen,aspiri dan naproxen sodium ,
karena dapat dikhwatirkan terjadinya pendarahan
internal.

Anda mungkin juga menyukai