Anda di halaman 1dari 72

VIRUS DNA

dr. Primasari, SpMK


VIRU
S DNA
DNA SEBAGAI BERGANTUNG MENGGUNAKAN DNA
MATERI PADA DNA UNTUK POLIMERASE SEBAGAI
GENETIK REPLIKASI DIRI DNA DEPENDENT

AS NUKLEAT  AS NUKLEAT 
DNA UNTAI DNA UNTAI
GANDA UNGGAL
Pada klasifikasi BALTIMORE, virus DNA memiliki Kelompok I atau
Kelompok II

KELOMPOK I : VIRUS dsDNA (Virus DNA


untai ganda)

1. Ordo Caudovirales  Famili Myoviridae, Fam


podoviridaedll
2. Ordo Herpesvirales  Fam Alloherpesviridae, Fam
Herpesviridae dll
3. Famili yang belum ditandai  Fam Ascoviridae, Fam
Poxviridae dll
4. Genera yang belum ditandai Ampullavirus, Nudivirus
dll
Pada klasifikasi BALTIMORE, virus DNA memiliki Kelompok I atau
Kelompok II

KELOMPOK II : VIRUS ssDNA (Virus DNA


untai tunggal)

1. Famili bakteriofage yang belum bertanda 


Fam Inoviridae, Fam Microviridae

2. Famili yang belum bertanda  Fam


Circoviridae, Fam Parvoviridae
KLASIFIKASI VIRUS
A. TINGKAT KLASIFIKASI VIRUS

1. Famili Poxviridae (Poxvirus)


Subfamili : Chordopoxvirinae (virus cacar
vertebrata)
Genus  Orthopxvirus,Avipoxvirus,
Parapoxvirus, Capripoxvirus dll
Subfamili : Entomopoxviridae (cacar serangga)
KLASIFIKASI VIRUS
2. Famili : Iridoviridae (Icosahedral Cytoplasmic
Deoxyvirus)
Genus : Ranavirus, Lymphocyctivirus dll
3. Famili : Herpesviridae
a. Subfamili : Alphaherpevirinae
b. Subfamili :Bethaherpesvirinae
c. Subfamili : Gammaherpesvirinae
KLASIFIKASI VIRUS

4. Famili : Hepadnaviridae

5. Famili : Parvoviridae

6. Famili : Circoviridae
KLASIFIKASI VIRUS
B. DASAR KLASIFIKASI BERDASARKAN TAKSONOMI VIRUS

1. Jenis as nukleat DNA, untai tunggal atau ganda


2. Ukuran dan morfologi
3. Kerentanan terhadap pengaruh fisik dan kimia
4. Adanya enzim khusus
5. Sifat-sifat imunologik
6. Metode penularan alami.
7. Inang, jaringan dan tropisme sel
8. Sifat patologik virus terhadap sel atau jaringan hospes
9. Gejala klinik yang ditimbulkan virus terhadap hospes
KLASIFIKASI VIRUS
C. STRUKTUR VIRUS DNA

 Adenoviridae  Adenoviridae
 Herpesviridae  Parvoviridae
 Poxviridae  Hepadnaviridae
 Parpovaviridae
 Circoviridae
 Asfarviridae
 Iridoviridae
Parvoviridae
 Genom : ss DNA linear ,polarisasi bisa positif atau
negatif tetapi sebagian besar negatif (negative sense)
(5kb)

 Tidak mempunyai envelop / selubung

 Kapsid icosahedral simetri kubis

 Pembentukan kapsid dalam inti sel

 Stabil terhdap ether


 Jumlah kapsomer : 32

 Besar virion 18-26 nm

 Asam nukleat 1,5-2

 terdapat 2 subgroup subgroup A dan subgroup B


Parvovirus B19
 Parvovirus patogen pada kelompok menyusui seperti feline
panleukopenia

 Parvovirus pada anjing dan anak kucing menyebabkan


enteritis dan pneumonia, pada angsa menyebabkan
hepatitis

 Parvovirus pada sapi dan babi menyebabkan aleuten mink


disease dan SMEDI syndrome

 Parvovirus B19 adalah patogen untuk manusia


SUMBER DAN TRAMSMISI
 Virus terutama menginfeksi sel-sel prekursor eritroid
dalam sumsum tulang.
 Replikasi terjadi di Sumsum tulang belakang orang
dewasa dan hati janin
 Transmisi melalui kontak langsung :
- Airborne droplet
- 50% penularan terjadi di rumah
- 10-60% penularan terjadi di siswa sekolah saat
outbreak
HABITAT LINGKUNGAN
 Terdistribusi pada hewan berdarah panas

 Parvovirus B19 hanya merupkan pathogen pada


manusia
PATOGENITAS
 Fifth disease
- Erytema infectiosum
 Krisis aplastic
- Pasien dengan hemoglobinopati
- Immunosupresi, imunodefisiensi,
imunocompromissed
 Hydrops fetalis
- Parvovirus dapat ditularkan secara transplacental sehingga
dapat menginfeksi janin, yang berakibat lahir mati, abortus,
hydropsfetallis, pada 5-7% kasus
PATOGENITAS
 Berkaitan juga dengan :
- encephalitis, neuropati, myocarditis, nefritis, SLE
(systemic lupus erythematosus), HSP (Henoch
Schonlein Purpura), rheumatoid arthritis
FIFTH DISEASE
 Ada 6 eksantem yang berbeda pada anak-anak yang
dulu biasa disebut eksantema
1. Measles (Rubeola)  Morbillivirus
2. Scarlet fever (Streptococcus pyogenes)
3. Rubella (campak Jerman)
4. Atypical Scarlett fever (Duke Filatow’s disease)
5. Erythema infectiosum
6. Roseola Herpesvirus (HHV-6 dan HHV-7)
SIMPTOM FIFTH DISEASE
 Masa inkubasi  7-10 hari
 Berlangsung 5-7 hari
 Terdiri dari 3 fase :
1. Fase I : puncak level virus dan penghancuran eritrosit
 demam, malaise, panas dingin, kulit kemerahan
seperti tamparan pipi (slap cheek rush)
SIMPTOM FIFTH DISEASE
2. Fase II : ruam dan athralgia
 virus telah menghilang, tidak menular lagi
 muncul disebabkan karena kompleks imun di
kapiler kulit
 muncul karena ada IgM parvovirus
 ruam eritema makulopapuler di lengan dan badan
 pola ruam mulai memudar
SIMPTOM FIFTH DISEASE
3. Fase III : ruam dan athralgia
 sering hilang dan kambuh selang berminggu
minggu
 mudapat kambuh kembali karena olah raga, iritasi,
kulit yang sering kena panas
SIMPTOM KRISIS APLASTIK
 Pasien anemia
- Pucat, kelelahan, hemoglobin turun hingga > 1g/dl
- Sel darah merah yang terinfeksi hancur
- Tidak ada retikulosit yang menggantikan eritrosit
yang tua atau rusak
 Trombositopeni  memar
SIMPTOM HYDROPS FETALIS
 Wanita hamil yang terpapar parvovirus B19 harus segera
dilakukan pemeriksaan serologi IgM dan IgG

 Ulang tes serologi 3 minggu kemudian, adanya IgM


menunjukkan infeksi akut
 Dapat fatal pada janin
IDENTIFIKASI
 Biasanya pemeriksaan laboratorium jarang dilakukan karena
sembuh sendiri 5-7 hari
 Tes serologi (IgM-IgG)
- Elisa
- Radioimmunoassay (RIA)
- Immunofluorecent
- Sulit diinterpretasikan
 PCR  digunakan untuk diagnose klinis, deteksi DNA dalam
serum
 Tidak dapat di kultur dalam sel jaringan
TERAPI
 Terapi supportif
 Asetaminofen atau ibuprofen bila demam
 Obat topical atau antihistamin bila gatal
 Pemberian intravenous immunoglobulin utk parvovirus
kronik
 Pada anemia aplastic mungkin membutuhkan transfuse
darah
 Vaksin ,asih dalam proses percobaan
HERPESVIRIDAE
KARAKTERISTIK
 Merupakan virus DNA yang ber envelope
 Inti icosahedral dikelilingi oleh protein envelop
 DNA untai ganda
 Ukuran besar, 120-200nm
 Kapsid mengelilingi inti DNA dan diatas kapsid
terdapat tegument (daerah yang dipenuhi protein)
VIRUS HERPES SIMPLEK
 Virus herpes simplek tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2)
dibedakan berdasarkan 2 kriteria utama yaitu :
- Antigenitas
- Lokasi lesi
 HSV-1, diatas inggang, terutama pada orang dewasa
- ginggivastomatitis akut
- herpes labialis berulang
- keratokonjungtivitis
- encephalitis (radang otak)
VIRUS HERPES SIMPLEK
 HSV-2, di bawah pinggang :
- herpes genitalis
- neonatal encephalitis dan bentuk lain herpes neonatal
- meningitis asetik
 Manusia dapat menjadi host dari keduanya
REPLIKASI HSV
 DNA dilepaskan ke sitoplasma
 DNA bermigrasi ke nucleus
 Sintesis RNA berlangsung di dalam nucleus dengan
menggunakan RNA polymerase inang
 mRNA diangkut ke sitoplasma
 Protein virus baru dibuat dan bermigrasi ke nucleus
 Sintesis DNA genom terjadi di nucleus dengan
menggunakan DNA polymerase virus
TRANSMISI HSV
 HSV-1 ditularkan terutama dari air liur
 HSV-2 ditularkan melalui kontak seksual
- Aktifitas seksual oral – genital : Infeksi HSV-1 pada
alat kelamin dan lesi HSV-2 di rongga mulut (10-20%
kasus)
 Infeksi HSV-2 secara komparatif meningkat tajam
GEJALA KLINIS HSV-1
 Menyebabkan beberapa penyakit primer dan berulang
 Gingivastomatitis
- Terjadi terutama pada anak-anak dan ditandai dengan
demam, iritabilitas dan lesi vascular di mulut
- penyakit primer lebih parah dan berlangsung lebih
lama drpd kekambuhannya
- Lesi sembuh secara spontan dalam 2-3 minggu
- Banyak anak yang memiliki infeksi primer tanpa
gejala
GEJALA KLINIS HSV-1
 Herpes labialis
- tampak seperti melepuh dan terjadi berulang dan
ringan
- adanya vesikel di persimpangan antara bibir dan
hidung
- kekambuhan sering muncul di tempat
yang sama
GINGIVOSTOMATITS
GEJALA KLINIS HSV-1
GEJALA KLINIS HSV-1
 Herpetic whitlow
- lesi pustular pada jari atau tangan
- biasanya terjadi pada nakes yang kontak dengan lesi
pasien
 Herpes gladiatorum
- biasa terjadi pada pegulat karena kontak tubuh
- biasanya lesi ada di kepala, leher dan badan
 Infeksi diseminata
- seperti esophagitis dan pneumonia
- Terjadi pada pasien immunocompromised dengan fungsi sel T
yang tertekan
GEJALA KLINIS HSV-1
GEJALA KLINIS HSV-2
 Lesi vesikuler pada alat kelamin pria atau wanita dan
bisa juga sampai daerah anus  nyeri
 Biasanya lesi secara klinis lebih parahn pada penyakit
primer dari pada saat reccurent
 Infeksi primer biasanya disertai gejala demam dan
adenopati inguinal
 Adanya infeksi tanpa gejala – biasanya sumbe r berasal
dari orang lain
- Pria - prostat atau urethra
- Wanita - serviks
GEJALA KLINIS HSV-2
 Bayi dapat tertular karena kontak dengan lesi vesikuler
yang ada di jalan lahir ibu saat dilahirkan
 Gejala klinis dapat bervariasi mulai dari penyakit berat
(ex : lesi diseminata atau ensefalitis) hingga lesi lokal
yang lebih ringan (kulit,mata,mulut) hinga infeksi tanpa
gejala
 Biasanya dapat dicegah dengan melahirkan secara
section caesaria
 Infeksi HSV-1 dan HSV-2 ini tidak akan
menyebabkan kelainan kongenital yang signifikans
ERYTHEMA
MULTIFORM
ERYTHEMA MULTIFORM
 Infeksi HSV-1 maupun HSV-2 berkaitan juga dengan
penyakit Erythema multiform
 Lesi berupa daerah kemerahan yang dikelilingi oleh
pinggiran kulit normal (menyerupai cincin merah)
 Lesi biasanya macula atau popular dan tampak simetri
pada tangan kaki dan tubuh
 Pemakaian antibiotik sulfonamide yang berlebihan dpt
mengakibatkan erythema ini
 Erythema multiform mayor yang kita kenal adalah Stevens
Johnson Syndrom dengan gejala demam, lesi oral yang
erosive dan lesi kulit dengan deskuamasi luas
STEVENS JOHNSON SYNDROM
PEMERIKSAAN
 LABORATORIUM
Kultur virus HSV dengan sel jaringan
- efek sitopatik (perubahan atau kelainan struktur yang
timbul dalam sel inang yang diakibakan oleh infeksi
virus) khas akan terjadi dalam 1-3 hari
 Tzank test  sebagai diagnosis cepat
menggunakan pewarnaan Giemsa  adanya sel raksasa
berinti banyak di vesikel
 Tes serologi
PENCEGAHAN
 Hindari kontak dengan cairan vesikel atau ulkus

 Operasi SC di rekomendasikan untuk wanita hamil

yang cukup bulan dan yang memiliki llesi genital atau

kultur virus positif


VARICELLA ZOOSTER
VIRUS (VZV) DAN
CHICKEN POX
VARICELLA ZOOSTER VIRUS
(VZV)
 Nama lain adalah cacar air (sebagai infeksi primer)

 90% kasus terjadi pada usia dibawah 10th, dengan puncak pada
usia 8 th

Tapi tidak menutup kemungkinan terjadi di segala usia

 Masuknya virus ini melalui inhalasi

 Bereplikasi di saluran pernafasan dan menyerang kelenjar getah


bening

 Masa inkubasi 14-18 hari


VZV CHICKEN POX
 Ruam akan muncul pertama kali di kepala dan leher

 Berupa besikel ( benjolan berisi cairan bening ) dan gatal

 Vesikel biasanya muncul pada minggu pertama

 Gejala : demam ringan, malaise,sakit kepala

 Pemulihan terjadi kurang lebih 2 minggu

 Infeksi cacar air ini bila terjadi pada orang dewasa dpt lebih parah
 pneumonia
VZV HERPES ZOOSTER
 Herpes zooter ini merupakan reaktifasi dari varicella-zooter

 DNA tetap laten di ganglia

 Kejadian akan meningkat dengan bertambahnya usia (50% diatas


50th)

 Biasanya rasa nyeri timbul sebelum munculnya vesikel

 Terjadi unilateral

 Pada pasien imunosupresi yang rentan


DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
VZV
 Diagnosa berdasarkan :

- Gambaran klinis jelas

- Biopsi pewarnaan antibody imunofluoresen

 Terapi :

- Asiklovir topical atau peroral

- suportif
PENCEGAHAN CHIKEN POX

 Pemberian immunoglobulin pada pasien yang beresiko

 Vaksin  vaksin hidup (varivax, Merc&Co)

 Dosis yang direkomendasikan :

- Anak-anak : 12bl – 12 th  1 dosis 0,5ml subcutan

- Usia 13 th – dewasa  2 dosis 0,5ml selang 4 – 8 minggu

subcutan
CYTOMEGALOVIRUS
(CMV)
KARAKTERISTIK
 Virus untai ganda DNA

 Merupakan genom terbesar dari kelompok herpes virus

 Sangat mirip dengan virus HSV tapi mempunyai replikasi lambat


dan efek penyakit yang lambat
 Transmisi
- kontak erat, hubungan seksual, virus dapat ditemukan di
seluruh cairan tubuh seperti air liur, urin, sperma, secret vagina
 Gejala klinis
- tingkat infeksi biasnaya tinggi ada anak usia dini dan dewasa
muda
- biasanya asimptomatik
- infeksi CMV sistemik  pneumonia dan hepatitis pada pasien
imunosupresi ( pasien transplantasi)
- Pada pasien HIV AIDS  diare, retinitis
 CMV kongenital

- kebanyakan bayi lahir tampak normal

- dapat terjadi gangguan pendengaran atau keterbelakangan

mental

- bayi yang dilahirkan dengan bergejala biasanya yang muncul 

hepatosplenomegaly, icterus, anemia, BB rendah, mikrosefal,

ruam, trombositopenia
PURPURA
CHORIORETINITIS

PETECHY
MICROCEPHAL
DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
CMV
 Diagnosa berdasarkan :

- Kultur virus

- Mikroskop electron

- Serologi

 Terapi :

- Hiperimunoglobulin

- Ganciclovir
EPSTEIN BARR VIRUS
KARAKTERISTIK

 Virus DNA dan ber envelope

 Etiologi agen infeksi penyebab Limfoma Burkitt Afrika

 Studi terbatu berkaitan dengan limfoma Hodgkins

 Genom virus ini dapat dikultur secara terus menerus


dan dapat disimpan
TRANSMISI

 Dapat dibiakkan dari air liur

 penularan dapat terjadi melalui kontak erat

 StuKontak dengan secret yang terinfeksi

 Tingkat penularan rendah

 Virus juga dapat dibiakkan dari cuci tenggorokan


DIAGNOSIS
 Sesuai dengan gambaran klinis
 Pemeriksaan apus darah  atipikal limfosit
 Serologi :
- Mahal
 Kultur

Anda mungkin juga menyukai