DI CEMPAKA MAS
JAKARTA
IDOTA GINTING
iii
ABSTRAK
IDOTA GINTING. Studi Kelayakan Bisnis Restoran Parara di Cempaka Mas
Jakarta. Dibimbing oleh ABDUL KOHAR IRWANTO dan YUSRINA
PERMANASARI.
Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu
keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha yang
direncanakan. CV. Restoran Parara adalah sebuah perusahaan keluarga yang
berdiri pada tahun 2004 pertama kali di Palembang dengan Surat Keputusaan
Walikota Palembang No. 912/KPTS/SIUP-PK/200. Perusahaan telah berjalan
selama hampir empat tahun dari tahun 2009 hingga sekarang, sehingga pihak
perusahaan ingin mengetahui apakah usahanya telah layak secara aspek non
finansial dan finansial agar hasil tersebut dapat menjadi bahan evaluasi maupun
pengembangan selanjutnya bagi Restoran Parara. Aspek yang ditinjau dari segi
non finansial, yang meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi, aspek sosial dan ekonomi, aspek manajemen, dan aspek lingkungan
dapat disimpulkan bahwa Restoran Parara telah layak. Hasil dari aspek finansial
Menunjukan NPV bernilai positif 770 979 226, Nilai Net B/C sebesar 3.67. Nilai
IRR yang didapat sebesar 38%. Nilai Payback Period (PP) yaitu 2 tahun 5 bulan.
Kata kunci : Studi kelayakan bisnis, NPV, IRR, Net B/C, PBP, Analisis
Sensitivitas.
ABSTRACT
IDOTA GINTING. Business Feasibility Study in Cempaka Mas Restaurant Parara
Jakarta. Guided by ABDUL KOHAR IRWANTO and YUSRINA
PERMANASARI.
The feasibility study is a material consideration in making a decision,
whether to accept or reject the idea of a planned effort. CV. Parara restaurant is a
family company established in 2004 with the first letter in the Decree of the
Mayor of Palembang Palembang No. 912/KPTS/SIUP-PK/200. The company has
been running for almost four years from 2009 until now so the company wants to
know if its been worth the financial and non-financial aspects so that the results
can be material to the evaluation and further development Parara Restaurant.
Aspects in terms of non-financial, which includes aspects of markets and
marketing, technical and technological aspects, social and economic aspects,
management aspects, and environmental aspects can be concluded that the
restaurant has decent Parara. Financial aspects of the results of the NPV is
positive 770 979 226, Value Net B / C of 3.67. IRR values obtained by 38%.
Value Payback Period (PP) which is 2 years 5 months.
Key Word : Business Feasibility Study, NPV, IRR, Net B/C, PBP,
Sensitifity
Analysis.
IDOTA GINTING
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
v
Judul Skripsi : Studi Kelayakan Bisnis Restoran Parara di Jakarta
Nama
: Idota Ginting
NIM
: H24114082
Disetujui oleh
Diketahui Oleh
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan
Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamad SAW, keluarga, dan pengikutnya.
Tema skripsi penulis yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan
mei 2013 sampai oktober 2013 ini adalah studi kelayakan bisnis, dengan judul
Evaluasi Kelayakan Bisnis Restoran Parara di Cempaka Mas Jakarta.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Abdul Kohar Irwanto,
Msc selaku pembimbing utama dan Ibu Yusrina Permanasari, SSos, MM selaku
pembimbing kedua atas saran dan motivasi yang diberikan. Selain itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr Ir M Indah Ginting, MM selaku
pemilik perusahaan yang telah memberikan waktu untuk penulis dalam
mengumpulkan dan menyelesaikan penelitian. Terima kasih penulis ucapkan juga
kepada orang tua, keluarga, serta seluruh teman-teman atas doa dan kasih
sayangnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Idota Ginting
vii
v
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TUNJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bisnis
Tujuan Bisnis
Bisnis Jasa
Pengertian Restoran
Penelitian Terdahulu
10
METODE
10
11
12
12
12
12
Aspek Finansial
13
14
14
14
16
18
20
vi
Aspek Lingkungan
20
Aspek Finansial
20
23
25
26
DAFTAR PUSTAKA
27
DAFTAR TABEL
1. Perkembangan bisnis restoran di daerah Jakarta 2005-2008
2. Penelitian terdahulu
10
16
21
21
22
23
24
25
26
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka pemikiran
11
17
3. Proses kegiatan
18
19
vii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Total investasi
30
2. Biaya tetap
31
3. Biaya variabel
32
33
34
35
36
37
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara maritim, dengan hampir dua per tiga wilayah
negeri ini adalah air dan lautan. Laut Indonesia memiliki potensi yang sangat
besar untuk dikembangkan karena memiliki sumber daya yang melimpah, salah
satunya terdapat berbagai jenis ikan, termasuk ikan yang dapat dikonsumsi. Ikan
merupakan salah satu sumber pangan karena memiliki kandungan protein yang
sangat baik dan memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk pertumbuhan,
kesehatan ibu hamil, dan pembentukan otak janin. Jumlah konsumsi ikan
masyarakat Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan yang relatif kecil yaitu
sebesar 0,94% pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
sebesar 0,95% dengan jumlah konsumsi ikan sebesar 33,89 Kg/Kapita/Tahun.
Walaupun demikian tingkat konsumsi ikan di Indonesia pada tahun 2012 masih
lebih kecil dari pada tingkat konsumsi ikan di negara-negara kawasan Asia
Tenggara, yaitu Malaysia sebesar 45 Kg/Kapita/Tahun dan Thailand sebesar 35
Kg/Kapita/Tahun. Hal ini merupakan salah satu yang mendorong pemerintah
untuk merancang program, yaitu Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan yang
biasa di sebut Gemar ikan (BPS 2012).
Parara Resto yang memiliki tagline Tiada hari tanpa makan ikan
merupakan salah satu Restoran yang mendukung program Gemarikan. CV. Parara
Resto merupakan sebuah perusahaan keluarga yang berdiri pada tahun 2004
pertama kali di Palembang dengan Surat Keputusaan Walikota Palembang No.
912/KPTS/SIUP-PK/2004, yang mana awal berdiri dan berlokasi di Jalan Sumpah
Pemuda Blok. J No.5 Palembang, Sumatra Selatan dan pada tahun 2009 Parara
Resto memindahkan lokasi restorannya ke Ruko Cempaka Mas Tengah Blok :
L/39, Jakarta Pusat hingga sekarang. Bisnis CV. Parara Resto meliputi restoran
dan catering dengan kualitas makanan yang baik dan cita rasa yang khas, serta
mempunyai berbagai variasi menu makanan.
Selain mendukung program pemerintah, Parara Resto didirikan karena
melihat bisnis restoran yang semakin berkembang dari tahun 2005 hingga 2008
yang dapat dilihat dari peningkatan jumlah usaha restoran yang tersaji pada pada
Tabel 1.
Tabel 1 Perkembangan bisnis restoran di daerah Jakarta tahun 2005 - 2008
USAHA
Jumlah Usaha Restoran
2005
122
2006
184
2007
265
2008
388
a
Sumber : Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia,
2009
TAHUN
Pertumbuhan (%)
0.78
0.68
0.84
studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan dijalankan agar tidak terjadi
keterlanjuran investasi dikemudian hari.
Menurut Suliyanto (2010), studi kelayakan bisnis merupakan penelitian
yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk
dilaksanakan atau tidak, sebuah ide bisnis dinyatakan layak apabila ide tersebut
dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak (stake holder)
dibandingkan dengan dampak negatif yang ditimbulkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen pada awal berdiri
Restoran Parara yang kurang lebih hampir 4 tahun berjalan ini tidak pernah
dilakukan rencana non finansial maupun finansial untuk mengetahui kelayakan
bisnis usaha ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan studi kelayakan bisnis
untuk mengetahui apakah bisnis yang telah dijalankan Restoran Parara ini telah
layak dari aspek non finansial dan juga aspek finansial sehingga dapat
menggunakan hasil dari studi kelayakan bisnis ini sebagai rencana kedepan dalam
menambah tingkat benefit yang diterima ataupun mengembangkan usaha ini.
Untuk aspek non finansial yang akan dianalisis yaitu aspek pasar dan pemasaran,
teknis dan teknologi, manajemen dan sumber daya manusia, sosial dan ekonomi,
serta lingkungan. Sedangkan aspek finansial yang akan dianalisis dengan
mengguanakan kriteria kelayakan, yaitu Net Present Value (NVP), Internal
Rate
of
Return
(IRR),
Pay
Back
Period
(PBP),Sensitivitas.
Rumusan Masalah
Seiring dengan perkembangan bisnis restoran yang hampir setiap tahun
mengalami peningkatan, mendorong perusahaan untuk tetap ingin menambah
tingkat benefit yang diterima ataupun mengembangkan usaha ini. Oleh karena itu,
Restoran Parara membutuhkan suatu perencanaan yang matang dari studi
kelayakan bisnis yang ditinjau pada aspek non finansial maupun finansial
sehingga Restoran Parara dapat mengetahui apakah usaha yang telah berjalan
selama 4 (empat) tahun ini sudah layak atau tidak layak. Berdasarkan latar
belakang yang diuraikan maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1.
Bagaimana kelayakan bisnis Parara Resto dilihat dari aspek Non finansial
meliputi aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen dan
sumber daya manusia, sosial dan ekonomi, serta lingkungan?
2.
Bagaimana kelayakan bisnis Parara Resto dilihat dari aspek finansial dengan
mengguanakan kriteria kelayakan, yaitu Net Present Value (NVP), Net B/C,
Internal Rate of Return (IRR), dan Pay Back Period (PBP)?
3.
Bagaimana analisis sensitivitas dengen menggunakan metode
Switching
Value?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1.
Menganalisis kelayakan bisnis Parara Resto dilihat dari aspek Non financial
meliputi aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen dan
sumber daya manusia, sosial dan ekonomi, serta lingkungan.
2.
3.
1.
2.
3.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Parara Resto sebagai
pertimbangan dalam keberlangsungan dan perkembangan bisnis Parara
Resto.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan informasi
bagi masyarakat umum yang sedang atau ingin memulai bisnis
restoran/rumah makan agar dapat memulai dan mengembangkan bisnisnya.
Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi masyarakat ilmiah mengenai
studi kelayakan bisnis restoran/rumah makan untuk menjadi bahan referensi
dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
Ruang Lingkup Penelitian
Parara Resto sudah berdiri selama empat tahun. Penulis ingin mencoba
membuat studi kelayakan bisnis karena pada awal berdirinya Restoran Parara,
pemilik perusahaan sama sekali belum pernah melakukan analisa mengenai
kelayakan bisnis yang mana untuk mengetahui apakah bisnis yang telah
dijalankan Restoran Parara ini telah layak dari aspek non finansial dan juga aspek
finansial sehingga dapat menggunakan hasil dari studi kelayakan bisnis ini
sebagai rencana kedepan dalam menambah tingkat benefit yang diterima ataupun
mengembangkan usaha ini. Penelitian yang dilakukan dibatasi pada aspek-aspek
sebagai berikut :
1.
2.
Penelitian ini untuk menganalisis kelayakan bisnis Parara Resto selama tiga
tahun terakhir (2010-2012).
Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis aspek Non finansial (aspek
pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen dan sumber daya
manusia, sosial dan ekonomi, serta lingkungan), aspek finansial (NVP, Net
B/C, IRR, dan PBP), analisis sensitivitas dan analisis Switching Value dari
bisnis Parara Resto.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bisnis
Tujuan Bisnis
Menurut Suliyanto (2010) mendefinisi pengertian bisnis dengan tujuan
bisnis yang dapat dikelompokan menjadi dua kelompok berikut :
1.
2.
b.
c.
d.
Bisnis Jasa
Menurut Kotler (2005) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Klasifikasi jasa sangat membantu
dalam batasan-batasan dari suatu industri jasa, srhingga tidak hanya memberikan
pemahaman akan kebutuhan dan perilaku konsumen secara lebih baik, akan tetapi
dalam memberikan pemahaman sistem pengelolaan data yang lebih baik. Namun
pada industri jasa masih didominasi oleh orientasi kepada operasi yang
menyatakan bahwa industri jasa sangat beragam dan berbeda. Untuk itu klasifikasi
jasa sangat diperlukan pihak perusahaan dalam memberikan pemahaman tentang
kebutuhan dan perilaku konsumen secara lebih baik dan benar. Komponene jasa
merupakan suatu bagian yang sedikit atau utama dari seluruh penawaran, hal
tersebut dapat dibedakan menjadi lima kategori antara lain:
1.
2.
3.
Pure Tangible Good, barang berwujud yang hanya menilputi barang yang
dapat dilihat seperti sabun, pasta gigi, atau gula. Tidak terdapat jasa yang
mendampingi produk tersebut.
Tangible Good With: Accompanying Service, barang berwujud dengan jasa
tambahan yang terdiri dari barang nyata, disertai oleh satu atau lebih jasa
untuk memperkuat daya tarik konsumen. Misalnya penjualan mobil atau
computer yang sangat bergantung pada kualitas barang tersebut dan
tersedianya pelayanan purna jual atau bergaransi.
Hiebried, terdiri dari barang dan jasa dengan property yang sama seperti
restoran yang harus didukung oleh makanan dan pelayanannya.
4.
5.
Mayor Service With Accompanying Minor Good and Service, terdiri dari
jasa utama dan jasa tambahan atau barang pelengkap lainnya, misalnya
penumpang penerbangan membeli jasa transportasi. Dalam penerbangannya
disertai juga pelayanan tambahan seperti amakann dan minuman serta
majalah.
Pure Service, jasa murni, yang menawarkan suatu jasa seperti jasa penjaga
bayi, memasukkan pelayanan psioterapi dalam pemijatan (massage).
Pengertian Restoran
Menurut Torsina (2010) restoran berasal dari kata restoration yang berarti
mengembalikan atau pemulangan yang maksudnya setelah tubuh kita bekerja, kita
mengisi kembali kalori tubuh dengan singgah di suatu tempat untuk makan atau
minum. Pada perkembangannya kata restoration diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi kata restoran.
1.
2.
Jenis Restoran
Menurut Torsina (2010) terdapat 10 jenis restoran, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Coffe shop, jenis ini ditandai pelayanan secara cepat dan siklus pergantian
pengunjung yang cepat pula. Banyak seating serta menekankan suasana
informal. Lokasi utamanya di gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan.
Snack bar, ruangan biasanya lebih kecil sehingga cukup untuk melayanai
orang-orang yang ingin makan makanan kecil/jajanan.
Drive in/thru or parking, para pembeli yang memakai mobil tidak perlu
turun dari mobilnya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk eat-in atau
take-out. Jenis makanan harus bisa dikemas secara praktis. Lokasi harus
sesuai untuk tempat parkir mobil/motor.
Specialty restaurant, jenis restoran yang terletak jauh dari keramaian, tetapi
menyajikan makanan khas yang menarik dan bermutu. Ditujukan kepada
turis atau keluarga dalam suasana khas yang lain daripada yang lain.
Klasifikasi Restoran
Menurut Rahman (2010) klasifikasi restoran berdasarkan pengelolaan dan
sistem penyajian dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
2.
3.
2.
3.
4.
3.
Merintis usaha baru yaitu ketika seorang pelaku bisnis akan merintis usaha
baru studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengetahui apakah usaha yang
akan dirintis layak atau tidak untuk dijalankan.
Mengembangkan usaha yang sudah ada yaitu ketika seorang pelaku bisnis
akan mengembangkan usaha, studi kelayakan bisnis dilakukan untuk
mengetahui apakah ide bisnis pengembangan bisnis layak atau tidak untuk
dijalankan
Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungka.
Seringkali investor dan pelaku bisnis dihadapkan pada masalah untuk
menentukan pilihan jenis bisnis atau investasi/proyek karena terbatasnya
biaya untuk investasi. Agar pilihan investasi dapat optimal maka diperlukan
danya studi kelayakan bisnis untuk menentukan pilihan dan berbagai
alternatif investasi yang ada.
4.
b.
c.
d.
e.
f.
10
Peneliti
Tahun
Debie
Natalia
Fransisca F.
Napitupulu
2009
Ade Fajar
Maulana
2010
Puti Jeineva
2011
Judul
Analisis Kelayakan
Usaha Pembuatan Jus
dan Sirup Belimbing
manis dan Jambu Biji
Merah
Analisis Kelayakan
Usaha Rumah Makan
Sederhana Waroeng
Jaya, Bogor Jawa Barat
Analisis Kelayakan
Usaha Restoran Pastel
PizzaAnd Rijasttafel Di
Kota Bogor
Alat Analisis
NVP
(000Rp)
Net
B/C
IRR
(%)
PBP
292.938
3,09
48,95
3 Tahun
6 Bulan
55.796
3,9
109
1 Tahun
6 Bulan
293.798
2,01
26,76
5 Tahun
5 Bulan
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Seiring dengan perkembangan bisnis restoran yang hampir setiap tahun
mengalami peningkatan jumlah restoran yang ditunjukan pada tabel 1, sebesar
0.10% pada tahun 2006-2007 dan 0.16% pada tahun 2007-2008, hal ini
menunjukan perkembangan bisnis restoran yang sangat potensial untuk
dikembangkan sehingga mendorong Restoran Parara ingin terus meningkatkan
benefit perusahaan ataupun mengembangkan usahanya.
Selama 4 tahun berjalan Restoran Parara tidak pernah mengetahui apakah
bisnis yang telah dijalankan ini telah layak atau tidak layak dari sisi non finansial
yang menganalisis tentang aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi, aspek manajemen, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek lingkungan.
11
Pada aspek finansial dilakukan analisis mengenai NPV, Net B/C, IRR, PBP dan
analisis sensitivitas dengan metode Switching Value dari usaha Restoran Parara.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman bagi
Restoran Parara untuk menjalankan usahanya. Apabila hasil dari penelitian ini
menunjukan usaha ini layak maka akan dilanjutkan. Sedangkan apabila hasil dari
analisis finansial tidak layak maka akan menjadi bahan evaluasi bagi Restoran
Parara. Berdasarkan urainan di atas maka gambar kerangka pemikiran usaha
Restoran Parara dapat dilihat pada Gambar 1.
12
Aspe k
Non finansial
Aspek pasar dan
pemasaran
Aspek teknis dan
teknologi
Aspek menejemen
Aspek sosial dan
ekonomi
Aspek lingkungan
Aspek
Finansial
NPV
Net B/C
IRR
PBP
A Analisis
nSensitifitas
a dengan
metode
Switching
l
Value
i
s Penurunan
Batas
i - rata
Rata
Penjualan
s
Batas
S Kenaikan
Harga bahan baku
Layak
Tidak Layak
Rekomendasi
Gambar 1 Kerangka pemikiran
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di CV Parara Resto yang beralamat di Ruko
Cempaka Mas Tengah Blok : L/39, Jakarta Pusat. Waktu penelitian dilakukan dari
bulan Mei hingga bulan Oktober 2013 (6 bulan).
13
2.
3.
4.
5.
14
Aspek Finansial
Menurut Suliyanto (2009) penghitungan aspek finansial akan dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
1.
............................................................................(2)
Keterangan:
Bt
= manfaat pada tahun t
Ct = biaya pada tahun t
t
= tahun
i
= diskon rate (%)
3.
Payback Periode
Metode ini mengukur kecepatan pengembalian investasi. Semakin cepat
Payback Periode suatu bisnis maka semakin baik bisnis tersebut dijalankan.
Berikut adalah rumusan dari Payback Periode:
PBP =
x 1 tahun..................................................................(4)
15
5.
Analisis sensitivitas
Perubahan-perubahan yang umumnya terjadi dalam analisis sensitivitas
disebabkan oleh:
a.
Penurunan penjualan
b.
Kenaikan harga bahan baku
Kedua perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi berapa besar
pengaruh pada aliran kas perusahaan.
6.
16
Permintaan
Permintaan di Restoran Parara sangatlah fluktuatif. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pemilik, bahwa permintaan terhadap menu andalan yaitu
Gurame Cabe Hijau, Gurame Tahu Taosi, Bandeng Cabut Duri Cabe Hijau,
dan Bandeng Palu Mara Khas Makassar di Restoran Parara Resto tidaklah
pernah berhenti. Pemesan yang ada merupakan orang lingkungan sekitar
daerah Jakarta Pusat dan terdiri dari kantor setempat yang berjumlah lebih
dari 30 kantor yang ada di sekeliling daerah Ruko Cempaka Mas Mega
Grosis seperti perusahaan Adira Finance, Bank BNI 46, Bank Mandiri,
Bank BCA, Grand Kimochi Spa, Mahkamah Konstitusi RI, PT. Askrida,
Pegadaian, dan PT. Gudang Garam. Setiap harinya jumlah rata-rata
penjualan dari ke-4 menu andalan tersebut sebanyak 150 hingga 350 Porsi.
b.
Target
Target yang ditentukan di Restoran Parara yaitu minimal 50 porsi dari
4 menu andalan serta minuman yang ada. Penjualan berlangsung fluktiatif,
pada kondisi hari kerja dari hari Senin hingga Jumat Restoran Parara
mendapatkan pendapatan kotor sampai Rp5 000 000 /hari. Sedangkan pada
hari sabtu-minggu hanya mendapatkan pendapatan Rp1 200 000 sampai
dengan Rp2 000 000 /harinya yang disebabkan liburnya kantor yang berada
di lingkungan sekitar daerah Jakarta Pusat.
c.
Harga
Harga merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi proses
pemasaran produk. Harga yang ditawarkan oleh Restoran Parara cukup
bervariatif. Strategi penentuan harga yang ditetapkan melalui pendekatan
pasar yang berada di lingkungan sekitar Ruko Cempaka Mas Mega Grosir
yang merupakan kalangan orang kantoran dimana konsumen tersebut
menginginkan tempat yang nyaman serta makanan yang sehat, maka harga
yang ditawarkan perorang berkisar Rp35 000 sampai dengan Rp 100 000
/orang. Kenaikan harga akan mengikuti kenaikan bahan baku yang semakin
lama semakin melonjak naik.
d.
Pemasaran
Dalam melakukan kegiatan promosi Restoran Parara telah
melakukan kegiatan Personal Selling dan Sales Promotion. Salah satu
contoh Personal Selling yang dilakukan yaitu menawarkan langsung
menu andalan Restoran Parara kepada pelanggan, dalam Sales
Promotion usaha yang dilakukan dengan menawarkan Program Lucky
Deep yaitu pemberian hadiah berupa makanan atau minuman yang
diberikan kepada pelanggan apabila telah melakukan pembelian sebesar
Rp150 000.
17
Lokasi Usaha
Lokasi merupakan faktor yang mempengaruhi sukses atau gagalnya
sebuah bisnis. Lokasi ini ada yang mudah dijangkau konsumen ataupun
yang sulit di jangkau konsumen. Kemajuan sebuah usaha sangat ditentukan
oleh kunjungan konsumen. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
konsumen antara lain kenyamanan, waktu tempuh, biaya, kepercayaan,
kualitas, dan layanan. Lokasi usaha Restoran Parara beralamat di Ruko
Cempaka Mas Mega Grosir Blok: L/39, Jakarta Pusat. Lokasi berupa
bangunan ruko yang digunakan sebagai tempat usaha sekaligus tempat
tinggal untuk keluarga dan juga karyawan. Lokasi yang menjadi tempat
usaha Restoran Parara cukup strategis karena berada di lokasi dengan padat
penduduk dan juga daerah perkantoran sehingga mudah dalam mencari
calon konsumen.
B.
Nama Peralatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Mesin Reptor
Telepon
Hydro Water Pomp
TV 43Inch
Mesin Kasir
Mesin Fax
Box Telephone
Genset 5000w
Lampu serangga
AC Dempo
Sound System
Projector
Air purifiers
Jumlah Peralatan
(Set, Buah)
1
10
1
1
3
1
3
1
2
3
1
1
1
Umur Ekonomis
(Tahun)
10
5
10
5
5
10
10
5
10
5
10
5
5
18
Tangga ke
Lantai 2
O-3
O-5
Tempat
K
A
S
I
R
D
A
P
U
R
O-2
Etalase Piring
Meja 1
M
e
j
a
Meja 2
4
Meja 3
Meja 6
A
r
e
a
P
a
r
k
I
r
Meja 5
Meja 7
Meja 8
O-1
O-6
O-7
Meja 10
Meja 9
O-8
19
Data
Penginputan
Rekap
Pesanan ke
Diterima
Jumlah
Laporan
Mesin
Bagian
Reptor
Pembayaran ke
Dapur
mesin
Konsumen
Konsumen
Konsumen
Datang
Memesan
Menunggu
Makanan
Pesanan
Pemesanan
Harian
Konsumen
Membayar
20
DIREKTUR
UTAMA
Manajer
Lapangan
Manajer
Quality
Keuangan
Bag. Keuangan
Control Koki 1
Koki 2
Bag. Keuangan
Koki 3
Kepala Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
21
e.
Kepala Pelayan bertugas sebagai pelayan yang mengurus orderan dan segala
bentuk catatan yang akan dikirimkan kepada koki dan kasir dan di bantu
oleh empat karyawan.
Aspek Sosial dan Ekonomi
Sosial
Usaha ini melakukan penyerapan tenaga kerja melalui lingkungan keluarga
dalam kepengurusan inti seperti manajer keuangan dan produksi. Untuk merekrut
pegawai lain di bagian pelayanan serta kasir, Restoran Parara melakukan
perekrutan dengan menggunakan media massa untuk informasi lowongan
pekerjaan, sehingga dapat lebih selektif dan mendapan pegawai sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh manajer. Restoran Parara juga mendukung salah satu
program yang dilakukan pemerintahan yaitu Gerakan Memasyarakatkan Makan
Ikan (Gemar Ikan).
Ekonomi
Dalam aspek ekonomi Restoran Parara membantu pemerintah dalam hal
pembayaran pajak dan retribusi daerah serta pajak pariwisata yang telah
diberlakukan melalui sistem online BRI pada tahun 2013.
Aspek Lingkungan
Aspek ini berkaitan dengan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan juga
penghijauan. Limbah yang dihasilkan hanyalah sampah-sampah seperti sayuran,
tulang ikan, dan air kotor cucian dibuang melalui saluran penampungan yang
telah dibuat khusus oleh Restoran Parara sehingga penampungan tersebut tidak
mengganggu lingkungan sekitar yang memberikan dampak negatif.
Aspek Finansial
Analisis kelayakan finansial yang dilakukan pada peneliti ini untuk
mengetahui kelayakan usaha sehingga diketahui apakah usaha yang dijalankan
Restoran Parara telah layak secara finansial.
Arus Penerimaan
Arus penerimaan dari usaha Restoran Parara berupa nilai total penjualan.
Nilai penjualan total usaha pada tahun pertama selama satu tahun, pada tahun ke
nol perusahaan baru melakukan kegiatan investasi berupa surat-surat perizinan
tempat, promosi dan pemesanan peralatan, sehingga pada tahun pertama
perusahaan baru dapat memproduksi.
1) Nilai Produksi Total
Nilai produksi total Restoran Parara berasal dari data produksi keseluruhan
produk restoran bahwa kapasitas produksi pada tahun pertama hingga ketiga
sesuai dengan keadaan nyata. Pada tahun ke nol perusahaan melakukan kegiatan
investasi, sehingga pada tahun pertama perusahaan baru dapat memproduksi.
Produksi keseluruhan menu setiap tahunnya mengalami peningkatan,
periode Januari hingga Desember 2010 sebanyak 36.851 unit, periode Januari
hingga Desember 2011 sebanyak 39.268 unit, dan periode Januari hingga
Desember 2012 adalah sebanyak 35.868 unit. Data produksi usaha Restoran
Parara tahun 2010-2012 dapat di lihat pada Tabel 4.
22
Ikan Bandeng
Ikan Gurame
Udang
Cumi - Cumi
Ayam
Daging Sapi
Jumlah Porsi
Soft Drink
Fruit Drink
Juice
T eh
Jumlah G elas
Total
Satuan
Porsi
Porsi
Porsi
Porsi
Porsi
Porsi
Gelas
Gelas
Gelas
Gelas
2010
Tahun Produksi
2011
2012
8.500
2.415
3.100
1.214
5.214
2.132
22.575
1.082
1.100
1.854
10.240
14.276
36.851
9.247
2.851
3.410
1.485
4.895
2.032
23.920
1.247
1.270
1.680
11.151
5.348
39.268
8.950
2.709
3.122
1.321
4.358
1.824
22.284
1.140
1.010
2.152
9.984
14.286
35.868
Macam
Menu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ikan Bandeng
Ikan Gurame
Udang
Cumi - Cumi
Ayam
Daging Sapi
Soft Drink
Fruit Drink
Juice
T eh
tahun 2011
tahun 2012
60 000
60 000
32 500
32 500
27 000
27 000
10 000
10 000
10 000
5 500
65 000
65 000
35 000
35 000
30 000
30 000
12 000
12 000
12 000
6 000
23
Investasi
dan
Biaya
Restoran Parara Berdiri pada tahun 2008 hingga sekarang, banyaknya nilai
investasi yang dikeluarkan untuk membuat restoran yang nyaman dan memilih
letak yang strategis. Biaya investasi Restoran Parara dapat dilihat Pada Tabel 6.
Untuk data yang lebih lengkap tersaji pada Lampiran 1. Rekapitulasi perhitungan
total biaya Investasi.
Tabel 6 Rekapitulasi biaya investasi tahun 2008-2013
No
Jenis Investasi
1
Bangunan
2
Peralatan Dapur
3
Peralatan Makan
4
Peralatan Lainya
5
Kendaraan
Jumlah
Total Investasi
2 300 000
83 950
23 000
144 740
292 500
2 844 190
Rp(Jumlah x 1000)
Biaya Penyusutan
230 000
10 535
4 260
19 168
29 250
293 213
Perhitungan nilai penyusutan aset per tahun sesuai dengan perkiraan umur
ekonomis. Dalam penelitian ini metode penyusutan yang digunakan adalah
metode garis lurus, sehingga penyusutan semua aset perusahaan diasumsikan
sama untuk setiap tahunnya. Perhitungan penilaian penyusutan per tahun adalah
harga pembelian peralatan dan perlengkapan investasi awal dibagi umur
ekonomis. Pada nilai penyusutan per tahunnya diperoleh dari total harga investasi
dikurangi nilai sisa dibagi umur ekonomis, dan memiliki total hasil nilai
penyusutan adalah Rp293 213 000.
B. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi
kewajiban dalam menunjang kegiatan operasional. Biaya operasional terdiri dari
biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya
tergantung pada output yang akan diproduksi. Biaya tetap adalah biaya yang
besarnya tidak dipengaruhi oleh perubahan volume produksi. Besarnya biaya
operasional dapat dilihat pada Tabel 7.
24
Biaya Operasional
2010
Biaya Variabel
1
Bahan Baku Utama
2
Biaya Bahan Baku Pelengkap
3
Biaya Gas Elpiji
Total Biaya Variabel
126 000
97 560
18 000
285 840
138 600
107 316
19 800
Biaya Tetap
1
Biaya Tenaga Kerja
2
Biaya Umum
Total Biaya Tetap
TOTAL BIAYA OPRASIONAL
153 000
366 588
672 588
519 588
189 000
366 588
744 588
314 424
534 888
2012
151 200
117 072
21 600
343 008
207 000
366 588
780 588
542 538
Besar biaya operasional yang dikeluarkan oleh Restoran Parara pada tahun
2010 sebesar Rp519 588 000, terjadi kenaikan biaya oprasional pada tahun 2011
sebesar Rp534 888 000 dan pada tahun 2012 sebesar Rp542 538 000 yang
disebabkan kenaikan harga bahan baku, biaya pelengkap dan gas LPG sebesar
10% per tahun pada jumlah biaya variabel. Sementara untuk biaya tetap
mengalami peningkatan pada biaya tenaga kerja setiap tahunnya. Hal ini
disebabkan oleh faktor eksternal perusahaan seperti peraturan pemerintah yang
menetapkan kebijakan untuk kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) pada
tahun 2011 dan pada tahun 2012. Data perhitungan biaya variabel dan biaya
operasional terdapat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.
Analisis Kriteria Kelayakan Finansial
Studi kelayakan atas dasar asumsi peneliti sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tahun penelitian analisa selama 6 tahun terhitung sejak tahun 2009 sampai
dengan tahun 2015.
Sumber modal investasi awal dalam pendirian usaha Restoran Parara 100%
dengan menggunakan modal sendiri tanpa pinjaman bank.
Umur proyek yang direncanakan adalah 3 tahun yang disesuaikan dengan
umur proyek yang telah berjalan pada tahun 2009-2012.
Penentuan bulan dalam satu tahun adalah 12 bulan.
Penentuan harga jual produk menggunakan harga tahun 2009 yang sesuai
dengan harga kondisi harga jual Restoran Parara saat ini.
Setiap tahun terjadi perubahan harga akibat pengaruh inflasi sebesar 6.5%
per tahun.
Tingkat discount rate (DR) yang digunakan 6% sesuai dengan tingkat
deposito pada bank BRI tahun 2013.
Inflow dan outflow merupakan proyeksi pada penelitian dan informasi yang
di dapat pada saat penelitian.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Penyusutan
digunakan untuk menghitung pajak penghasilan dimana pajak penghasilan
merupakan komponen dari laba rugi dan cash flow.
25
10.
Nilai
770 979 226
3.67
38
2 tahun 5 Bulan
26
Untuk melihat sejauh mana usaha tersebut dapat menerima perubahan yang
terjadi atas faktor-faktor penting di atas, maka dibuat 2 (dua) skenario yang akan
melihat hasil dari perhitungan tersebut berikut:
1.
2.
Kriteria Kelayakan
NPV (Rp)
IRR (%)
Net B/C
PBP
Kelayakan
NVP > 0
IRR > DR
Net B/C > 1
PBP < Jangka waktu
Keterangan
372 584 362
7
2.29
2 Tahun 9 Bulan
27
Kriteria Kelayakan
NPV (Rp)
IRR (%)
Net B/C
PBP
Kelayakan
NVP > 0
IRR > DR
Net B/C > 1
PBP < Jangka waktu
Keterangan
534 401 431
7
2.85
2 Tahun 7 Bulan
b.
c.
d.
28
e.
2.
3.
Saran yang sebaiknya dilakukan agar tetap menjaga citra restoran dan
juga keberlangsungan perusahaan yaitu:
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Data Restoran/Rumah Makan. [diunduh 15
Agustus
2013].
Tersedia
pada
:
http://www.bps.go.id
/hasil_publikasi/flip_2011/8204004/index11.php?pub=Statistik.20Restoran/
Rumah.20Makan.202010. Jakarta (ID) : Badan Pusat Statistik.
[BUDPAR] Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2013. SK Mentri
Pariwisata. [diunduh 08 Desember 2013]. Tersedia pada :
http://www.budpar.go.id. Jakarta (ID) : Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.
[ DEPKES] Departemen Kesehatan RI 1985. 2013. Gizi ikan dan Konsumsi
makanan sehat. Jakarta (ID) : Departemen Kesehatan RI.
[BI] Bank Indonesia. 2013. Data Inflasi 2013. [Internet]. [diunduh 12 September
2013]. Tersedia pada : http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Data
Inflasi/. Jakarta (ID): Bank Indonesia.
29
[BI] Bank Indonesia. 2013. Tingkat Suku Bunga Kredit Perbangkan 2013.
[Internet].
[diunduh
21
September
2013].
Tersedia
pada:
http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Suku Bunga Dasar Kredit/. Jakarta
(ID): Bank Indonesia.
Ibrahim Y. 2008. Studi Kelayakan Bisnis. Ed Revisi. Jakarta (ID): Rineka Cipta.
Jeineiva P. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel di
Kota Bogor Provinsi Jawa Barat, Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran. Ed Millenium. Jakarta (ID): PT.
Prehalindo.
Marsum, W.A. 2009. Restoran dan Segala Permasalahannya. ANDI, Yogyakarta.
Yogyakarta (ID): Andi.
Maulana AF. 2010. Analisis Kelayakan Usaha Rumah Makan Sederhana Waroeng
JAYA Bogor Jawa Barat, Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Mukhtar. 2009. Perlunya Standar Lingkup dan Permasalahan Pelayanan Sebuah
Restoran Hotel. Jurnal Program Studi Pariwisata. Medan (ID): Fakultas
Sastra. Universitas Sumatera Utara.
Natalia DFF. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Jus Sirup Belimbing
Manis dan Jambu Biji Merah, Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Perkembangan Usaha Restoran/ Rumah Makan Berskala Menengah dan Besar
Tahun 2007 2010. [Internet]. [diunduh 15 juli 2013]. Tersedia Pada:
http://www.budpar.go.id/userfiles/file/ rekaprestoran2007-2010.pdf. Jakarta
(ID): Budaya Pariwisata.
Rahman F. 2010. [Internet]. Cerita Rasa. [diunduh pada 10 Agustus 2013].
Tersedia pada: http://lmetrotvnews.com/ceritarasa/details. Jakarta (ID):
Cerita Rasa.
Subagyo A. 2005. Studi Kelayakan: Teori dan Aplikasi. Jakarta (ID): Gramedia.
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Andi, Yogyakarta. Yogyakarta (ID):
Andi.
Torsina, M. 2010. Usaha Restoran yang Sukses. PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Jakarta (ID): Gramedia.
Umar H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
30
RIWAYAT HIDUP
Idota, lahir di Jakarta pada tanggal 17 April 1990 dari pasangan Dr. Ir. Moh
Indah Ginting ,MM dan Tetira Indah Ginting sebagai anak Kedua dari tiga
bersaudara. Penulis mengawali masa studi pada Taman Kanak-kanak di TK Ceria
Tanjung Priok pada tahun 1995. Pada tahun 1997-2001 penulis melanjutkan
pendidikan Sekolah Dasar di SDN 01 Jakarta hingga duduk di kelas 4 dan pada
tahun 2001-2002. Penulis pindah di SD Muhammadiyah Palembang hingga duduk
di kelas 5 dan pada tahun 2002-2003. Penulis pindah di SD Kartika Balayuda
Palembang hingga duduk dikelas 6 SD.
Pada tahun 2003-2005 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan
Pertama di SLTP Xaverius 1 Palembang hingga kelas 2 SMP. Pada tahun 20052006 Penulis melanjutkan Pendidikan di SLTPN 99 Jakarta Timur Pulo Mas.
Pada tahun 2006-2008 penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMAN
1 Jakarta Pusat penulis aktif dalam berorganisasi dan mengikuti Osis menduduki
posisi Wakil Ketua Osis SMAN 1 Jakarta, dan pada tahun 2008-2010 penulis
menyelesaikan Diploma III di Institut Pertanian Bogor jurusan Akuntansi, penulis
aktif dalam kegiatan mahasiswa.
Pada tahun 2010 dengan bangga penulis diterima sebagai mahasiswa di
Program Alih Jenis Manajemen, Penulis aktif dalam kegiatan organisasi yaitu
Executive of Managment (EXOM) sebagai Kepala Departemen Sumberdaya
Manusia. Dalam acara kegiatan EXOM penulis sebagai ketua acara mengadakan
International Fieldtrip yang diadakan bulan Februari 2013 dengan banyak peserta
35 mahasiswa dan 5 dosen Alih Jenis Manajmen.
29
No
A
1
2
Jenis Investasi
Bangunan
Bangunan
Renovasi
Jumlah Unit
Umur
Ekonomis
(m2 buahbuah)
(Tahun)
90 m2
10
10
Sisa Umur
Ekonomis
JUMLAH
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
C
1
2
3
4
5
6
7
8
Peralatan Dapur
Freezer LG
Freezer GEA
Kompor High
Kompor Low
Rice cooker L
Ricecooker M
Glass Press
Kitchen Set
Kuali Panci
Mesin Presto
Oven
Kitchen Cook
Pemanas Scal
Kereta Makan
Pembakar Ikan
Stand Dapur
Kulkas LG
JUMLAH
Peralatan Makan
Sendok
Garpu
Gelas Juice
Gelas teh
Gelas Cangkir
Tempat teh
Pisau
Piring
JUMLAH
1
1
7
4
2
2
1
1
12
3
1
20
12
3
2
3
1
25
25
50
50
10
2
25
200
5
5
10
10
5
10
5
10
10
10
10
10
10
10
10
10
5
5
5
5
5
5
3
5
10
2
2
2
2
2
2
2
2
6 000 000
6 000 000
250 000
600 000
1 200 000
900 000
1 000 000
6 000 000
600 000
1 500 000
3 500 000
150 000
900 000
2 500 000
3 000 000
2 700 000
6 000 000
80 000
80 000
150 000
50 000
180 000
600 000
40 000
25 000
Total Investasi
(Rp/Unit)
Nilai Sisa
Penyusutan Per
Tahun
(Rp)
(Rp)
6 000 000
6 000 000
1 750 000
2 400 000
2 400 000
1 800 000
1 000 000
6 000 000
7 200 000
4 500 000
3 500 000
3 000 000
10 800 000
7 500 000
6 000 000
8 100 000
6 000 000
4 800 000
4 800 000
1 575 000
2 160 000
1 920 000
1 620 000
800 000
5 400 000
6 480 000
4 050 000
3 150 000
2 700 000
9 720 000
6 750 000
5 400 000
7 290 000
4 800 000
1 200 000
1 200 000
175 000
240 000
480 000
180 000
200 000
600 000
720 000
450 000
350 000
300 000
1 080 000
750 000
600 000
810 000
1 200 000
83 950 000
73 415 000
10 535 000
2 000 000
2 000 000
7 500 000
2 500 000
1 800 000
1 200 000
1 000 000
5 000 000
1 600 000
1 600 000
6 000 000
2 000 000
1 440 000
800 000
800 000
4 500 000
400 000
400 000
1 500 000
500 000
360 000
400 000
200 000
500 000
23 000 000
18 740 000
4 260 000
3
30
No
D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Jumlah Investasi
Peralatan Lain - Lain
Mesin Reptor
Kursi Kayu
Kursi Pelastik
Kursi Rotan
Meja Kayu Jati
Meja Besi
Meja Catering
Telepon
Hydro Water Pomp
Etalase Gelas
Lemari Panjang
Lemari Dus
Stand Cuci Piring
TV 43Inch Samsung
Penyanggah TV
Kolam Ikan
Mesin Kasir
Mesin Fax
Box Telephon
Genset 5000w
Lampu Lalat/Nyamuk
AC Dempo
Sound System
Projector Hitaci
Air purifier
Umur
Ekonomis
Jumlah Unit
1
50
30
12
12
6
6
10
1
1
1
1
1
1
1
6
3
1
3
1
2
3
1
1
1
10
5
5
5
10
10
10
5
10
10
10
10
10
5
10
10
5
10
10
5
10
5
10
5
5
Sisa Umur
Ekonomis
2
2
2
2
2
2
2
2
2
JUMLAH
E
1
2
Kendaraan
Motor roda tiga
Mobil Inovva
JUMLAH
TOTAL INVESTASI
1
1
10
10
12 500 000
280 000 0000
Total Investasi
(Rp/Unit)
Nilai Sisa
Penyusutan Per
Tahun
20 000 000
12 500 000
5 400 000
2 640 000
4 200 000
4 200 000
1 500 000
2 500 000
13 000 000
6 000 000
1 500 000
1 100 000
2 500 000
5 500 000
800 000
30 000 000
3 000 000
1 500 000
4 500 000
5 000 000
2 000 000
4 500 000
5 000 000
5 000 000
900 000
18 000 000
10 000 000
4 320 000
2 112 000
3 780 000
3 780 000
1 350 000
2 000 000
11 700 000
5 400 000
1 350 000
990 000
2 250 000
4 400 000
720 000
27 000 000
2 400 000
1 350 000
4 050 000
4 000 000
1 800 000
3 600 000
4 500 000
4 000 000
720 000
2 000 0 00
2 500 0 00
1 080 0 00
528 0 00
420 0 00
420 0 00
150 0 00
500 0 00
1 300 0 00
600 0 00
150 0 00
110 0 00
250 0 00
1 100 0 00
80 0 00
3 000 0 00
600 0 00
150 0 00
450 0 00
1 000 0 00
200 0 00
900 0 00
500 0 00
1 000 0 00
180 0 00
19 168 0 00
12 500 000
280 000 000
11 250 000
252 000 000
1 250 0 00
28 000 0 00
29 250 0 00
293 213 0 00
La
nj
uta
n
La
m
pir
an
1.
Re
ka
pit
ula
si
pe
rhi
tu
ng
an
tot
al
bia
ya
in
ve
sta
31
No
biaya/bulan
(Rp)
Uraian
BIAYA TETAP
Tenaga Kerja
2010
2011
Dalam (Rp)
2012
Jumlah Pegawai
Manager
2 250 000
27 000 000
29 700 000
31 050 000
Koki
3 300 000
19 800 000
43 560 000
45 540 000
Kasir
2 700 000
16 200 000
35 640 000
37 260 000
900 000
10 800 000
153 000 000
59 400 000
168 300 000
62 100 000
175 950 000
1 800 000
21 600 000
21 600 000
21 600 000
Pelayan
JUMLAH
2
TAHUN
Bahan Bakar
Bensin
Biaya Keamanan
300 000
3 600 000
3 600 000
3 600 000
Biaya Kebersihan
250 000
3 000 000
3 000 000
3 000 000
Biaya Listrik
2 500 000
30 000 000
30 000 000
30 000 000
Biaya Penyusutan
5 575 000
5 575 000
5 575 000
Biaya Air
JUMLAH
9 600 000
366 588 000
9 600 000
366 588 000
9 600 000
366 588 000
800 000
Keterangan:
Kenaikan gaji pada tahun 2011 sebesar 10% dan pada tahun 2012 sebesar 15% sesuai ketetapan UMR
dan kebijakan perusahaan
1
32
Lampiran 3. Biaya variabel
No
Biaya
Operasional
Biaya per
Bulan
Biaya
per Hari
2010
Biaya Variabel
A
2011
2012
Dalam (Rp)
Ikan Bandeng
80 000
2 400 000
28 800 000
31 680 000
34 560 000
Ikan Gurame
80 000
2 400 000
28 800 000
31 680 000
34 560 000
Cumi
50 000
1 500 000
18 000 000
19 800 000
21 600 000
Udang
50 000
1 500 000
18 000 000
19 800 000
21 600 000
Ayam
40 000
1 200 000
14 400 000
15 840 000
17 280 000
Daging Sapi
50 000
1 500 000
18 000 000
19 800 000
21 600 000
10 500 000
JUMLAH
2
Bumbu Jadi
8 000
240 000
2 880 000
3 168 000
3 456 000
Bawang Merah
10 000
300 000
3 600 000
3 960 000
4 320 000
Bawang Putih
8 000
240 000
2 880 000
3 168 000
3 456 000
Beras
50 000
1 500 000
18 000 000
19 800 000
21 600 000
Sayur Sayuran
30 000
900 000
10 800 000
11 880 000
12 960 000
Minyak
25 000
750 000
9 000 000
9 900 000
10 800 000
Tepung
8 000
240 000
2 880 000
3 168 000
3 456 000
Angsiau
5 000
150 000
1 800 000
1 980 000
2 160 000
Gula
25 000
750 000
9 000 000
9 900 000
10 800 000
Telur
50 000
1 500 000
18 000 000
19 800 000
21 600 000
Kerupuk
10 000
300 000
3 600 000
3 960 000
4 320 000
Styrofoam
15 000
450 000
5 400 000
5 940 000
6 480 000
Sendok pelastik
5 000
150 000
1 800 000
1 980 000
2 160 000
Aneka Plastik
Garam
10 000
300 000
3 600 000
3 960 000
4 320 000
12 000
360 000
4 320 000
4 752 000
5 184 000
8 130 000
97 560 000
JUMLAH
Biaya Minuman
4
Aneka Buah
8 000
240 000
2 880 000
3 168 000
3 456 000
Soft Drink
50 000
1 500 000
18 000 000
19 800 000
21 600 000
Teh
15 000
450 000
5 400 000
5 940 000
6 480 000
Fruit Drink
50 000
1 500 000
18 000 000
19 800 000
21 600 000
3 690 000
44 280 000
48 708 000
53 136 000
JUMLAH
5
Biaya Gas
Elpiji
50 000
JUMLAH
TOTAL BIAYA VARIABEL
1 500 000
18 000 000
19 800 000
1 500 000
18 000 000
19 800 000
314 424 000
21 600 000
21 600 000
343 008 000
Keterangan:
Kenaikan harga bahan baku pada tahun 2011-2012 mengalami kenaikan sebesar 10%
sesuai data inflasi tahun 2012
33
URAIAN
TAHUN
2010
2011
Dalam (Rp)
2012
Penjualan
Biaya Oprasional
(Tetap + Variabel)
Margin Kotor
18 282 700
32 598 500
31 635 800
Laba Bersih
34
No
1
2
Total (Rp)
23 820 000
12 750 000
36 570 000
Keterangan:
Modal Awal Belanja
Beban Gaji
35
II
Urian Komponen
Satuan
TAHUN
2009
2010
2011
2012
INFLOW
Nilai Penjualan
Rp
Nilai Sisa
Rp
Total Inflow
Rp
OUTFLOW
Biaya Investasi
Peralatan (B+C+D)
Biaya Operasional
Rp
Rp
36 570 000
Pajak
Rp
Total Outflow
Rp
III
Rp
IV
0.943
0.890
0.840
Discount Factor
(DF)
PV Net Benefit
Rp
VI
PV Positif
Rp
VII
PV Negative
Rp
VIII
NPV
Rp
IX
NET B/C
Rp
3.67
IRR
38%
XI
PBP
Tahun
2 Tahun 5
Bulan
Keterangan:
Biaya Invesasi Peralatan: Lampiran 1. (B+C+D)
Modal kerja awal tahun: Lampiran 5
36
Lampiran 7. Analisis Perhitungan sensitivitas sekenario 1
No
I
II
Urian Komponen
TAHUN
Satuan
2009
2010
2011
2012
INFLOW
Nilai Penjualan
Rp
Nilai Sisa
Rp
Total Inflow
Rp
OUTFLOW
Biaya Investasi
Peralatan (B+C+D)
Biaya Operasional
Rp
Rp
36 570 000
Pajak
Rp
Total Outflow
Rp
III
Rp
45 953 700
IV
0.943
0.890
0.840
PV Net Benefit
Rp
43 352 547
VI
PV Positif
Rp
VII
PV Negative
Rp
VIII
NPV
Rp
IX
NET B/C
Rp
2.29
IRR
7%
XI
PBP
Tahun
2 Tahun 9
Bulan
Keterangan:
Biaya Invesasi Peralatan: Lampiran 1. (B+C+D)
Modal kerja awal tahun: Lampiran 5
37
II
Urian Komponen
Satuan
TAHUN
2009
INFLOW
2010
924 018 425
Nilai Penjualan
Rp
Nilai Sisa
Rp
Total Inflow
Rp
OUTFLOW
Biaya Investasi
Peralatan (B+C+D)
Rp
2011
1 098 902 695
2012
1 073 290 240
480 977 000
Biaya Operasional
Rp
Pajak
Rp
Total Outflow
Rp
III
Ne t B e n e f i t ( I - I I )
Rp
IV
PV Net Benefit
Rp
VI
PV Positif
Rp
VII
PV Negative
Rp
VIII
NPV
Rp
IX
NET B/C
Rp
IRR
XI
PBP
Tahun
36 570 000
0.943
0.890
0.840
94 629 929
Keterangan:
Biaya Invesasi Peralatan: Lampiran 1. (B+C+D)
Modal kerja awal tahun: Lampiran 5