Anda di halaman 1dari 7

ACARA 3

I.
II.

III.

ERODIBILITAS TANAH
TUJUAN

Mahasiwa dapat menghitung erodibilitas tanah dengan rumus

Mahasiswa dapat menghitung erodibilitas tanah dengan nomograf

ALAT DAN BAHAN


o Data karakteristik fisik tanah
o Diagram nomograf
o Alat tulis dan kalkulator

IV.

DASAR TEORI
Suatu kejadian hujan dengan jumlah dan intensitas tertentu dapat

menyebabkan tingkat erosi yang berbeda jika jatuh pada dua jenis tanah yang
berbeda. Jadi di sini masing-masing tanah mempunyai ketahanan yang berbeda
terhadap erosi. Mudah tidaknya suatu tanah tererosi disebut erodibilitas tanah,
yang dalam persamaan umum kehilangan tanah diberi istilah dengan indeks
erodibilitas tanah dengan simbol K.
Faktor erodibilitas tanah (K) menunjukkan resistensi partikel tanah terhadap
pengelupasan dan transportasi partikel-partikel tanah tersebut oleh adanya energi
kinetik air hujan. Meskipun besarnya resistensi tersebut di atas akan tergantung
pada topografi, kemiringan lereng dan besarya gangguan oleh manusia. Besarnya
erodibilitas juga ditentukan oleh karakteristik tanah seperti tekstur tanah, struktur
tanah, permeabilitas dan kandungan organik dan kimia tanah. Karakteristik tanah
tersebut bersifat dinamis, selalu berubah seiring dengan perubahan waktu dan
tataguna lahan atau sistem pertanaman. Dengan demikian, angka erodibilitas tanah
juga akan berubah. Perubahan erodibilitas tanah yang signifikan berlangsung
ketika terjadi hujan, karena pada waktu tersebut partikel-pertikel tanah mengalami
perubahan orientasi dan karakteristik bahan kimia dan fisika tanah.

Peranan tekstur tanah terhadap besar-kecilnya erodibilitas tanah adalah besar.


Tanah dengan partikel agregat besar, resistensinya terhadap gaya angkut aliran air
juga besar karena diperlukan energi yang cukup besar untuk mengangkut partikelpartikel tanah tersebut. Sedangkan tanah dengan partikel agregat halus resisten
terhadap pengelupasan karena sifat kohesi tanah tersebut juga besar. Partikel debu
dan pasir halus kurang resisten dibandingkan kedua jenis partikel tanah yang
terdahulu. Tanah dengan kandungan debu tinggi, mempunyai sifat erodibilitas
yang besar.
Bahan organik dan kimia tanah mempunyai peranan penting dalam menjaga
kestabilan agregat tanah. Kebanyakan tanah memiliki unsur organik kurang dari
15%. Voroney et al. (1981) melaporkan bahwa sifat erodibilitas tanah turun secara
linier dengan kenaikan unsur organik di dalam tanah. Bentuk hubungan ini tidak
dapat diekstrapolasikan begitu saja karena adanya variasi unsur-unsur pembentuk
tanah. Meki demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanah dengan
kandungan unsur organik yang tinggi, misalnya tanah gambut (peat land),
mempunyai erodibilitas tinggi, sedang jenis tanah dengan kandungan bahan
organik rendah biasanya keras dan menjadi lebih resisten (sifat erodibitas
berkurang) terutama pada keadaan kering.
Nilai K dapat ditentukan dengan menggunakan nomograph erodibilitas tanah
maupun menggunakan rumus. Indeks erodibilitas tanah yang kadar debu +pasir
sangat halus< 70% dapat dihitung dengan rumus:
K = 2,713 M1,14 (10-4 )(12-a)+ 3,25 (b-2) + 2,5 (c-3)
100
K = indeks erodibilitas tanah
M = ( %debu + % pasir sangat halus)(100-% liat)
a

= bahan organik (% C organik x 1,724)

= harkat struktur tanah

= harkat tingkat permeabilitas tanah

V.

CARA KERJA
Melakukan analisis terhadap contoh tanah untuk analisa besar butir,
permeabilitas dan kadar bahan organik tanah.
Klasifikasi data tanah yang disediakan sedemikian rupa sehingga dapat
dimasukkan ke dala rumus nomograf untuk menetukan indeks erodibilitas
tanah.

Tabel 1. Klasifikasi Harkat Struktur Tanah


Harkat

Keterangan

Granuler sangat halus

Granuler halus

Granuler Sedang -kasar

Masif kubus,lempeng

Tabel 2. Klasifikasi Kandungan Bahan Organik


Hark

Prosenta

Keterangan

<1

Sangat rendah

1-2

Rendah

2.1-3

Sedang

3.1-5

Tinggi

at

se

>5

Sangat tinggi

Tabel 3. Klasifikasi Permeabilitas Tanah


Har

Permeabil

Keterangan

>25,4

Cepat

12,7

kat

itas

25,4

Sedang

sampai

cepat

6,3 12,7

Sedang

2,0 6,3

Sedang

sampai

lambat
5

0,5 2,0

Lambat

<0,5

Sangat lambat

Tabel 4. Klasifikasi Erodibilitas Tanah


Kelas
1

Nilai K
0,00 0,10

Tingkat erodibilitas
Sangat rendah

0,11 0 20

Rendah

0 21 0 32

Sedang

0,33 0,43

Agak tinggi

0,44 0,55

Tinggi

> 0,56

Sangat tinggi

(Dougler & El. Swaify, 1976)


Tabel 5. Klasifikasi nilai kepekaan erosi tanah di Indonesia (Utomo, 1985)
Kelas
1

Nilai K
< 0,10

Tingkat Erodibilitas
Sangat rendah

0,10 0,15

Rendah

0,16 0,20

Agak rendah

0,21 0,25

Sedang

0,26 0,30

Agak Tinggi

0,31 0,35

Tinggi

> 0,35

Sangat Tinggi

Menetapkan Indeks Erodibilitas Tanah dengan NOMOGRAPH

VI.

HASIL PRAKTIKUM

VII.
VIII.

IX.

(terlampir)
PEMBAHASAN
(terlampir)
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai