Hipertensi Kelompok L II-2016
Hipertensi Kelompok L II-2016
HIPERTENSI
Kelompok L-II :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Siti Mahmudah
Titis Wahyu Wulandari
Wening Kumala
Yunia Widianingrum
Nala Ghassani
Yuliana
1041311145
1041311153
1041311162
1041311166
1041411177
1041411181
HIPERTENSI
Nama obat
Captopril 12,5
mg
HCT 25 mg
Harga
satuan
Rp. 64,Rp. 72,16,-
Ppn 10%
Laba 30%
Jumlah
Total
Rp. 70,4,-
Rp. 89,6,-
45 butir
Rp 4.032,-
Rp. 79,376,-
Rp. 101,024,-
15 butir
Rp.
1.515,36,-
3.
Lantus
Rp.
148.836,-
R/ non racikan
Total
Rp.
163.719,6,-
Rp.
193.486,8,-
1 catridge (3
ml)
3 x Rp. 1.500,-
Rp.
193.486,8
Rp. 4.500,-
c. Analisis Obat :
1. Captopril
Komposisi
Indikasi
Kontra indikasi
: Hipersensitif, wanita hamil, wanita menyusui, gagal ginjal,
stenosis aortic, dengan ACE inhibitor lain.
Interaksi obat
kadar kalium darah.
Efek samping
: Proteinuria, peningkatan ureum dan kreatinin darah, ruam,
trombositopenia, neutropenia.
2. HCT
Komposisi
Indikasi
Kontra indikasi
Perhatian
Efek samping
: Hipotensi ortostatik, hipotensi, fotosensitivitas, hipokalemia,
anoreksia, tekanan pada epigastrik, agranulositosis, miokarditis, reaksi alergi (reaksi
anafilaktik yang membahayakan hidup), alopsia, anemia aplastik, pneumonitis
eosinofilik, eritema multiforma, dermatitis eksfoliatif, anemia hemolitik, ;gangguan
fungsi hati, tekanan pada pernapasan, sindrom Stevens-Johnson, trombositopenia dan
nekrolisis epidermal toksik.
Interaksi obat
: Dapat meningkatkan toksisitas glikosida digitalis, efek
hambatan neuromuskuler dari pelemas otot, efek anti hipertensi, peningkatan resiko
hipotensi postural dengan alkohol, barbiturat, opioid, efek menekan K ditingkatkan
oleh kostikosteroid, ACTH dan karbenoksolon.
3. Lantus
Komposisi
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Interaksi obat
: alkohol, alfa blocker, anabolic steroid, beta blocker, klofibrat,
MAOI, pentamidin, fenilbutazon, dapat meningkatkan efek atau toksisitas.
d. Dosis :
1) Captopril
Dosis:
12,5 25 mg 2-3 kali/ hari (Drug Information Handbook International : 286)
Perhitungan dosis:
D 1x
: 1 tab = 12,5 mg
D1h
: 1 tab = 12,5 mg
DP 1 x
: 12,5 25 mg
DP 1 h
: (12,5 25 mg) x (2 3)/ 25 75 mg
D/DP 1x : 12,5 mg/12,5 mg D=DP
D/DP 1h : 12,5 mg/ 25 75 mg = 0,167-0,5 D<DP
Pengepasan dosis:
(1/0,5 x 12,5 mg = 25 mg)
D 1x
: 1 tab = 12,5 mg
D 1h
: 3 X 1 tab = 37,5 mg
DP 1 x
: 12,5 25 mg
DP 1 h
: (12,5 25 mg) x (2 3): 25 75 mg
D/DP 1x: 12,5 mg/12,5-25 mg D masuk rentang DP
D/DP 1h: 37,5 mg/ 25-75 mg D masuk rentang DP
2) HCT
Dosis:
12,5 50 mg/hari (Drug Information Handbook International : 847)
Perhitungan dosis:
D1x
: 1 tab = 100mg
D 1h
: 100 mg
DP 1 x
: 12,5 50 mg
DP 1 h
: 12,5 50 mg
D/DP 1x : 100 mg/ 12,5 50 mg = 2 - 8 D>DP
D/DP 1h : 100 mg/ 12,5 50 mg D>DP
Pengepasan dosis:
(1/8 x 100 mg = 12,5 mg)
D1x
: 1 tab = 25 mg
D 1h
: 25 mg
DP 1 x
: 12,5 50 mg
DP 1 h
: 12,5 50 mg
D/DP 1x : 25 mg/ 12,5 50 mg D masuk rentang DP
D/DP 1h : 25 mg/ 12,5 50 mg D masuk rentang DP
3) Lantus
Dosis:
10 unit/ hari (Drug Information Handbook International : 911)
D 1x
: 10 unit
D 1h
: 10 unit
DP 1x
: 10 unit
DP 1h
: 10 unit
D/DP 1 x : 10 unit/10 unit D=DP
D/DP 1 h : 10 unit/10 unit D=DP
e. Cara Pemakaian
a. Captopril
Diminum 3 kali sehari 1 tablet 1 jam sebelum makan (siang hari).
b. HCT
Diminum 1 kali sehari 1 tablet setiap pagi hari
c. Lantus
Disuntikkan satu kali sehari pada malam hari pada lipatan perut sebanyak 10 unit
2. Solusi dan Penyelesaian
Permasalahan
Pasien sering buang air kecil pada malam
hari
Dosis captopril 12,5 mg 1 x sehari tidak
sesuai dengan DP (terlalu kecil)
Dosis HCT 100 mg 1 x sehari tidak sesuai
dengan DP (terlalu besar)
Jumlah Lantus terlalu banyak yaitu 15 pen
(tidak rasional)
Penyelesaian
HCT diberikan pada pagi hari
Penggantian signa menjadi 3 x sehari 1
tablet
Penggantian dosis HCT menjadi 25 mg 1
x sehari
Pembelian Lantus menjadi 2 pen
3. KIE
1.
konsumsi garam dan aktivitas berat, menghindari makanan berkolesterol, alkohol, dan
stress.
2.
Menyampaikan kepada pasien untuk olahraga teratur (jalan kaki dipagi hari
minimal 30 menit/ hari).
Tidak menggunakan obat lain selain obat yang dianjurkan dokter.
Dilakukan monitoring kadar gula darah dan tekanan darah.
3.
4.
Apotek STIFAR
Jl. Pucang gading no.5 SEMARANG
Apoteker : Kamiah, S.farm., Apt
SIPA : 005/SIPA?DKK?2012
SIA : 078/445/SIA-G . APA/11.04/BPPT/X/2012
No : 1tgl: 29/11/2016
Tn. Yudi
Tiga kali sehari satu tablet setiap siang hari setelah makan
Untuk mengulang harap hubungi dokter
Apotek STIFAR
Apotek STIFAR
SIPA : 005/SIPA?DKK?2012
SIPA : 005/SIPA?DKK?2012
XM
S. 3 dd
1
25 mg
No.
II
did
5. Daftar Pustaka
Anonim. 2006. Obat-obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
ISFI. 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: ISFI.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI.
RESUME
1. Zulaeha
Tanya : Apakah perlu dilakukan penurunan dosis jika tekanan darah pasien kembali normal?
Jawab : Ya, perlu dilakukan penurunan dosis.
2. Septin Rahayu
Tanya : Interaksi antara lantus dengan HCT adalah hipoglikemik, bagaimana
mekanismenya?
Jawab : Senyawa diuretik akan mengeluarkan sebagian glukosa dalam darah bersama dengan
urin dan lantus juga akan menurunkan kadar glukosa dalam darah. Hal ini menyebabkan
terjadinya penurunan gula darah yang sangat signifikan.
3. Yustin
Tanya : Lantus 10 UI No. XV. Apa yang dimaksud dengan No. XV?
Jawab : No. XV adalah jumlah lantus pen yang dibeli sebanyak 15 pen hal ini tidak rasional
oleh karena itu dimasukkan dalam permasalahan dan penyelesaian kerasionalan resep. Lantus
yang diberikan hanya 2 pen.
4. Wahyu Agung
Tanya : Jenis insulin ada yang bekerja cepat, sedang, dan lambat. Bagaimana kriteria
pemilihannya?
Jawab : Pemilihan jenis insulin tergantung pada kadar gula darah sebelum pemakaian
insulin. Insulin kerja sedang dan cepat menyebabkan penurunan gula darah yang labil, dan
dalam sehari bisa beberapa kali penyuntikan. Sedangkan insulin kerja panjang menurunkan
gula darah secara bertahap dan hanya sekali penyuntikan dalam sehari sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan pasien.
Notes: Captopril biasanya diminum 3 kali sehari, karena kerjanya cepat dan metabolismenya
singkat. HCT diminum 1 kali sehari dan harus selalu cek tensi apabila tensi sudah turun
pemakaian HCT diganti 2 hari sekali. DM dan hipertensi baru harus dijaga tensinya agar
tidak terlalu tinggi (tidak lebih dari 130/80mmHg). Lantus harusnya untuk DM tipe 1 tetapi
biasanya juga untuk DM tipe 2 karena dokter tidak mengetahui penyebab spesifik terjadinya
DM.
LAMPIRAN
CARA PENGGUNAAN INSULIN PEN
Pertama hilangkan udara di dalam pen melalui jarum. Hal ini untuk
mengatur ketepatan pen dan jarum dalam mengatur dosis insulin. Putar
tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit (pengaturan
dosis dengan cara memutar tombol).
Tahan pena dengan jarum mengarah ke atas. Tekan tombol dosis dengan
benar sambil mengamati keluarnya insulin. Ulangi, jika perlu, sampai
insulin terlihat di ujung jarum. Tombol pemutar harus kembali ke nol
setelah insulin terlihat di dalam pen.
4. Aktifkan tombol dosis insulin (bisa diputar-putar sesuai keinginan).
5. Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntikan.
6. Pastikan posisi nyaman saat menyuntikkan insulin pen. Hindari menyuntik
disekitar pusar.
7. Suntikkan insulin
Genggam pen dengan 4 jari, latekkan ibu jari pada tombol dosis.
Cubit bagian kulit yang akan disuntik.
Segera suntikkan jarum pada sudut 90 derajat. Lepaskan cubitan.
Gunakan ibu jari untuk menekan ke bawah pada tombol dosis sampai
berhenti (klep dosis akan kembali pada nol). Biarkan jarum di tempat
selama 5-10 detik untuk membantu mencegah insulin dari keluar dari
tempat injeksi.Tarik jarum dari kulit. Kadang-kadang terlihat memar atau
tetesan darah, tetapi itu tidak berbahaya. Bisa di usap dengan tissue atau
kapas, tetapi jangan di pijat pada daerah bekas suntikan.
Lepaskan tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen.
Tempatkan jarum yang telah digunakan pada wadah yang aman (kaleng
kosong). Buang ke tempat sampah jangan dibuang ditempat
pendaurulang sampah.