ETIKA
Dahmir Dahlan, Prof.Dr.Ir.M.Sc.H
Disusun oleh :
Nama
: Ahmad Fakhri
Nim
: 13210006
Jurusan
Soal :
Anda diminta untuk membuat paper dengan Judul "Korupsi" dengan tema "Korupsi di Kalangan
Mahasiswa". Garis besar isi paper yang diinginkan adalah sebagai berikut:
1. Latar Belakang (Kenapa anda menulis dgn tema tsb? ...tentu saja selain karena ditugaskan
dosen!)
2. Kajian Pustaka (pada bab ini anda "boleh nyontek" karena menyalin secara legal pendapat
orang lain.)
3. Analisis ( pada bab ini tempatnya anda mengeluarkan pendapat anda sendiri, meliputi jawaban
"apa, siapa, kapan, kenapa, dan bagaimana "
4. Kesimpulan ( kesimpulan ditarik dan tidak keluar dari apa yang sudah dianalisis pada bab 3.)
5. Daftar Pustaka
CATATAN :
1. BUATLAH PAPER INI SEBAIK MUNGKIN KARENA WAKTU YANG DIBERIKA
CUKUP PANJANG
2. ANDA HANYA DIBOLEHKAN MENYALIN PENDAPAT ORANG LAIN (PAKAR)
DENGAN KATA LAIN "NYONTEK " PADA BAB 2, OK !!!
Jawab :
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan Korupsi ?
2. Bagaimanakah budaya korupsi di kalangan mahasiswa?
3. Cara menanggulangi budaya korupsi di kalangan mahasiswa
1.3
TUJUAN PENULIS
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang korupsi
2. Untuk mengetahui budaya korupsi di kalangan mahasiswa
3. Dapat menganggulangi masalah korupsi di kalangan mahasiswa
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Korupsi
Korupsi dalam Bahasa Latin artinya corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan
Mahasiswa, pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang
terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalah gunakan
kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan
sepihak(id.wikipedia.org).
Korupsi berdasarkan pemahaman pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang
diubahmenjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Korupsi merupaka tindakan
melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri/orang lain (perseorangan atau sebuah
korporasi). Korupsi yang biasanya kita ketahui ialah kegiatan yang secara langsung
maupun tidak langsung merugikan keuangan atau prekonomian negara, yang dari segi
materil perbuatan itu dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai
keadilan masyarakat. Akan tetapi korupsi bukan hanya terjadi di kalangan petinggipetinggi Negara namun juga sering terjadi di kalangan mahasiswa.
2.2
2.3
plagiarisme. Tapi lagi-lagi berita mengejutkan datang dari dunia perguruan tinggi, setelah
guru besar Universitas Katolik Parahyangan Prof. AABP melakukan plagiat, dan kini
disusul rekan sejawatnya, sesama guru besar dari Universitas Riau. Guru besar
Universitas Riau, Prof. II, terbukti melakukan plagiarisme dalam membuat buku berjudul
Sejarah
Maritim
yang
merupakan jiplakan
dari
buku
Budaya
Bahari
karya
Mayor Jenderal (Marinir) Joko Pramono terbitan Gramedia tahun 2005 (Kompas, 2011).
Hebohnya lagi yang bersangkutan pada tahun 2008 menerima piagam dari Museum
Rekor Indonesia (MURI) atas karyanya menerbitkan 66 buku dalam tempo lima tahun,
dan buku Sejarah Maritim merupakan salah satu dari 66 buku yang masuk rekor tersebut.
Kemudian pada awal Maret 2012, tampaknya menjadi hari kelabu bagi dunia
pendidikan di Indonesia. Kasus plagiat doktor dan calon guru besar mulai merebak di
Universitas Pendidikan Indonesia. Yang pada akhirnya Senat Akademik UPI pada Jumat
pekan lalu, 2 Maret 2012, menjatuhkan sanksi kepada tiga dosen pelaku. Hukumannya
berupa penurunan pangkat dan jabatan serta menggugurkan kenaikan promosi guru besar
mereka. Guru besar merupakan sosok yang diharapkan sebagai teladan bagi mahasiswa
dan sesama dosen, sosok yang dipandang sangat tinggi oleh masyarakat. Sangat
mengherankan jika guru besar yang notabene adalah orang pintar dengan bekal keilmuan
dan profesionalitas yang lebih tetapi melakukan tindakan plagiat.
Ketiga, perilaku ketidakjujuran mahasiswa adalah titip absensi, absensi yang
ditandatangani mahasiswa sering disalahgunakan. Tandatangan fiktif pun mewarnai
absensi, padahal dalam satu pertemuan adakalanya jumlah kehadiran mahasiswa tidak
sebanding dengan tandatangan yang hadir. Mahasiswa yang hadir terlihat tidak banyak
tapi tandatangan di absensi penuh dan mahasiswa hadir semua.
Perilaku
mencontek,
plagiasi
dan
titip
absen
merupakan
manifestasi
benar, yakni ingin menciptakan manusia yang berilmu dan bermoral. Dan apabila budaya
ketidakjujuran mahasiswa seperti mencontek, plagiasi, titip absen, dll tidak segera
diberantas, maka perguruan tinggi akan menjadi bagian dari pembibitan moral yang
dekstruktif di Indonesia.
2.4
Pribadi
proporsional
membiasakan mahasiswa berpikir lebih realistis dan
tidak ambisius.
2.
Lingkungan dan
Kelompok
3.
4.
Sistem Evaluasi
Guru/ Dosen
objektif
Melakukan pengawasan yang ketat
melakukannya.
Dengan cara menguji pengetahuan (kognisi), sikap (afeksi), dan tindakan
(psikomotorik) para mahasiswa terkait dengan sejumlah masalah-masalah kejahatan
korupsi.
2. Pendidikan Karakter
Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi adalah salah satu sumber daya
yang penting. Sambil mengevaluasi tujuan kita, sangatlah penting untuk menyusun
kurikulum yang secara jelas memuat pendidikan karakter. Sedangkan yang dimaksut
dengan karakter adalah:
Character determines someones private thoughts and someones actions done. Good
character is the inward motivation to do what is right, according to the highest standard
of behaviour, in every situation.
dan
membantu
mereka
untuk
membuat
keputusan
yang
dapat
seutuhnya dan sebaiknya dilakukan sejak dini. Namun bukan berarti jika pendidikan
dasar belum mengakomodasi pendidikan karakter, perguruan tinggi juga merasa tidak
perlu untuk menyelenggarakannya. Penting bagi perguruan tinggi untuk tidak hanya
memperhatikan kebutuhan kompetensi akademis mahasiswa, tapi juga pembinaan
karakternya agar lulusan menjadi lulusan yang siap secara akademis dan berkarakter baik.
Secara rinci nilai-nilai karakter yang terkandung melalui kegiatan tersebut dapat dilihat
pada table berikut :
Kegiatan
1.
2.
Nilai-nilai Karakter
ESQ, dll)
visioner, disiplin.
3.
Pengembangan Kreativitas
4.
Pelatihan Kepemimpinan
5.
Kewirausahaan
BAB 3
ANALISIS
3.1
Kejujuran
Kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong, dan tidak curang, jujur
adalah salah satu sifat yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tanpa sifat jujur
seorang individu tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya. Nilai kejujuran di
dalam dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik. Misalnya
tidak mencontek, dan tidak memalsukan nilai. Nilai kejujuran juga dapat diwujudkan
Patuh, patuhilah segala aturan yang diterapkan di di rumah di tempat umum yang
tertulis maupun yang tak tertulis, seperti jangan buang sampah sembarangan. Dan
berikutnya patuhilah nasihat orang tua atau dosen jika melakukan kesalahan.
b.
Mengerjakan setiap tugas yang diberikan orang tua, dosen, ataupun tugas dari teman
teman yang dipercayakan kepada diri kita, jangan menunda pekerjaan dan mencari
kambing hitam jika melakukan kesalahan dalam mengerjakian tugas, karena inti dari
tanggung jawab yang sebenarnya yaitu harus bersifat amanah.
c.
Amanah terhadap jabatan yang diberikan kepada kita seperti menjadi Presiden
Mahasiswa, ketua kelas bahkan ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) memiliki
kewajiban yang sama yaitu menjalankan tugasnya dengan sebaik baiknya, dan
bertanggung jawab atas bawahannya dan tentunya tugasnya sendiri.
Dalam menjalankan tugas kita tidak bisa lari dari tanggung jawab, karena kelak
diakhirat manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas seluruh hal yang telah
dilakukan selama masih hidup.
3.
Kedisiplinan
Definisi kata disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan. Dalam mengatur
kehidupan baik akademik maupun sosial mahasiswa perlu hidup disiplin. Hidup disiplin
bagi mahasiswa adalah dapat mengatur dan mengelola waktu yang ada untuk
Sederhana
Gaya hidup sederhana sebaiknya perlu dikembangkan sejak mahasiswa mengenyam masa
pendidikannya. Dengan gaya hidup sederhana, setiap mahasiswa dibiasakan untuk tidak
hidup boros. Pola hidup sederhana bukan berarti indentik dengan kemiskinan. Sederhana
berarti tidak berlebihan dalam menjalani hidup.
Di Indonesia pola hidup yang beroirentasi pada materi kini amat mewabah. Kalangan
remaja merupakan sasaran empuk untuk terjebak dalam pola hidup yang berorientasi
pada materi. Kita sering melihat tayangn di televisi berupa senetron dan iklan, hampir
sebagian besar memberikan panutan hidup mewah. Hal ini tentunya berimbas para remaja
menjadi tidak pede untuk tampil sederhana atau menjadi diri sendiri. Hidup sederhana
bisa dimulai dari diri sendiri dalam penerapan nya dalam kehidupan sehari hari.
Yang menjadi masalah sekarang adalah kita sering diberi anjuran atau pembelajaran
untuk hidup sederhana tapi tidak diberikan panutan. Kita sering melihat tindakan pejabat
yang hanya bicara menghibau masyarakat untuk hidup sederhana sementara mereka tetap
menjalani hidup mewah, bahkan mereka terus berlomba untuk menambah harta mereka
dengan jalan korupsi. Jika hal ini terus berlangsung maka tujuan awal untuk menanamkan
nilai budaya hidup anti korupsi akan sulit di implementasikan.
5.
Kerja keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan. Didalam kata kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian, keberanian, ketabahan,
keteguhan dan pantang mundur.Bekerja keras merupakan hal yang penting guna
tercapainya hasil yang sesuai dengan target.
Akhir akhir ini kit sering melihat berita bunuh diri, penyebabnya macam macam
namun secara umum mereka melakukan nya karena tidak kuat menanggung beban hidup.
Apakah manusia jaman sekarang semakin lemah dalam menjalani hidup ? mereka
mengganggap rintangan hidup adalah penghalang, mereka juga belum menyadari bahwa
untuk mencapai tujuan hidup kekuatan yang kita butuhkan ada dalam diri kita masing
masing, bukan karena keadaan kita gagal namun karena kurang nya kerja keras dan
kemauan dalam diri kita.
6. Mandiri
Kondisi mandiri bagi mahasiswa dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri yaitu
dengan tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan bertanggung
jawab.
Zaman telah berubah, setidaknya itulah yang dikatakan orang tua. Sekarang banyak orang
tua yang memberikan fasilitas yang berlabihan kepada anaknya sehingga membuat
anaknya bergantung kepada orang tua. Ke sekolah saja harus diantar, bahkan untuk
mengerjakan sesuatu yang mudah masih menyuruh orang lain untuk mengerjakannya
seperti tugas dari guru.
Sifat mandiri dapat dilatih sejak sekarang dan berlahan, dimulai dengan mengerjakan
tugas sendiri, menyelesaikan masalah tanpa melibatkan orang tua. Mulailah menentukan
langkah untuk masa depan, jangan biarkan orang lain yang menentukan masa depan kita.
7.
Adil
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.
Bagi mahasiswa karakter adil ini perlu sekali dibina sejak kecil agar dapat belajar
mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara adil dan benar. Adil tidak harus
menyamaratakan segala hal, tetapi adil yaitu meletakan dan menyikapi segala susuatu
pada tempat yang semestinya.
8.
Berani
Jangan takut untuk menjadi berani. mahasiswa memerlukan keberanian untuk mencapai
kesuksesan. Tentu saja keberanian mahasiswa akan semakin matang jika diiringi dengan
keyakinannya. Keyakinan akan kuat jika pengetahuannya juga kuat. Berani mengambil
resiko untuk mengerjakan sesuatu tentunya juga harus dibarengi dengan tanggung jawab.
9. Peduli
Sebagai calon pemimpin masa depan, seorang mahasiswa perlu memiliki rasa kepedulian
terhadap lingkungannya, baik lingkungan di dalam maupun di luar kampus. mahasiswa
dituntut untuk peduli terhadap proses belajar mengajar di kampus, terhadap pengelolalaan
sumber daya di kampus, serta berbagai hal yang berkembang di dalam kampus. Sebagai
wujud nilai kepedulian yaitu jika ada teman yang membutuhkan bantuan seperti
mengerjakan tugas hendaklah dibantu, tapi jangan sampai kita yang kerjakan tugas nya
karena itu sama saja kita tidak peduli dia mengerti atau tidak, jadi sebaiknya ajarkan dia
cara menyelesaikan tugasnya dengan baik.
3.2
dari
moral-moral
hazard
dan
menanamkan
sikap
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Akar dari masalah korupsi di Indonesia adalah murni dari faktor ketidakjujuran
pada waktu menjadi mahasiswa. Saya masih mahasiswa, dan saya melihat bahkan
merasakan
itu
semua,
bagaimana
budaya ketidakjujuran
mahasiswa
sangat
sistemik. Semangat inovasi dan etos kerja para mahasiswa menunjukkan grafik yang
menghawatirkan.
Indikatornya
sederhana, terdapat
beberapa
contoh
budaya
psikomotorik, inilah yang membuat mahasiswa mengambil jalan pintas atau melakukan
praktek ketidakjujuran.
Korupsi memang tidak bisa diberangus total. Namun setidaknya , korupsi dapat
diminimalisasi sedikit demi sedikit. Setapak demi setapak. Untuk Itu mari ikut berupaya
menggalakkan budaya anti korupsi di kalangan kampus. Dari diri kita yang mengaku
beragama. Dari diri kita yang mengaku mahasiswa. Ingatlah Pesan bung Hatta
mahasiswa jangan hanya berteriak di jalanan, cobalah teriakkan di hati masing-masing .
4.2
Saran
1. perguruan tinggi harus memperhatikan kebutuhan kompetensi akademis mahasiswa,
tapi juga pembinaan karakternya agar lulusan menjadi lulusan yang siap secara
akademis dan berkarakter baik.
2. perguruan tinggi harus lebih gencar melancarkan kampanye budaya jujur di kalangan
mahasiswa dan dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Herminarto Sofyan, Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Kemahasiswaan,
Makalah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Wanda Chrisiana, Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa (Studi Kasus Di
Jurusan Teknik Industri Uk Petra), Makalah pada Fakultas Teknologi Industri,
Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Surabaya.
http://www.lutfichakim.com/2012/05/menumbuhkan-budaya-jujur-mahasiswa.html
http://tomcat-48.blogspot.co.id/2014/01/budaya-anti-korupsi-bagi-siswa.html
http://musaddadsemangat.blogspot.co.id/2012/12/menilik-budaya-korupsi-di-kalangan_12.html