Pemasaran
Pemasaran ini disebut juga dengan branding, sering kali wirausaha tidak tau
perbedaan antara pemasaran dan penjualan. Secara sederhana, pemasaran dapat
diartikan kegiatan untuk menarik calon pembeli agar mau mengenal produk kita,
agar tau tentang produk kita.
Pemasaran identik dengan kegiatan promosi, iklan, menyebarkan selebaran,
membuat plamfet, memberikan informasi produk kita melalui instagram, atau
membuat halaman facebook, gunanya agar orang-orang jadi tau produk kita.
Intinya, kita berusaha membuat orang-orang itu tau tentang produk kita sehingga
terkenal di masyarakat.
Cara pemasaran ini, beragam dan luas cakupannya, beragam cara yang dilakukan
orang, tapi yang menjadi point penting disini adalah cara pemasaran yang cocok
dengan bisnis kita serta anggaran dana untuk pemasaran.
Kalau di perusahaan besar, biasanya emang di keluarkan dana yang luar biasa
banyaknya hanya untuk iklan di tv. Seperti iklan Biskuit OREO, sampai sekarang
aku masih ingat kata-kata di iklannya di zaman dahulu : diputer, dijilat, terus
dicelupin. Gara-gara iklan itu, sampai sekarang aku tau ada Biskuit Coklat dengan
cream vanilla putih yang bermerek OREO.
Fungsi pemasaran, agar banyak orang tau produk kita, itu untuk membuat kita
susah di saingi oleh orang lain yang memasuki usaha yang sama dengan kita.
Misalnya kita punya TOKO PAKAIAN PRIA, di Kota Padang. Kalau pemasaran kita
bagus sehingga toko kita terkenal, maka setiap pria yang ingin beli baju di Kota
Padang secara otomatis lebih cenderung pergi mengunjungi TOKO kita.
Makanya untuk pemasaran ini, pastikan nama TOKO kita itu gampang di ingat oleh
orang, contohnya MATAHARI Departemen Store, padahal namanya ngak ada
kebarat-baratan, tapi se-Indonesia orang gampang ingat, soalnya tiap pagi kita
pasti lihat matahari kan ?
Tapi untuk wirausaha kan kita punya dana kecil, sehingga promosi kita harus yang
tepat agar bisa terkenal. Bagaimana caranya ? Nanti kita bahas, sebelumnya aku
ingin menjelaskan sedikit soal penjualan.
Penjualan
Penjualan itu lebih ke kegiatan jual beli, kalau kita sedang berusaha meningkatkan
penjualan, sama artinya dengan kita sedang mengusahakan agar transaksi jual beli
itu terjadi sebanyak mungkin.
Contoh 2 : kamu buka usaha Toko Baju Distro di Padang, target konsumen kamu
adalah pria muda.
Pria Muda diklasifikasikan berdasarkan umur sekitar 15-30 tahun.
Sesudah di klasifikasikan, langkah kedua adalah :
2. Mempelajari Perilaku Konsumen.
Disini memang dipelajari sedikit psikologi, tentang perilaku si konsumen kita.
Berdasarkan perilaku konsumen ini lah kita melakukan strategi pemasaran dan
penjualan.
Contoh 1 : Perilaku Mahasiswa UNP yang kos di sekitar UNP,
-
Rata-rata, mahasiswa UNP yang kos di sekitar UNP dari golongan ekonomi
menengah dan dari daerah
- Uang belanja mahasiswa UNP yang rata-rata seminggu sekitar 200ribu
300ribu
- Rata-rata anak UNP tidak punya budget khusus untuk fotocopian, printer, dan
membeli alat tulis, sehingga mereka memakai uang belanja per-minggu dari
orang tua.
- Gaya hidup mahasiswa UNP yang kos itu kebanyakkan hemat.
Pria muda senang berpenampilan sama setiap harinya, oleh karena pria
muda itu jarang berbelanja pakaian. Itu sering menjadi penyebab Toko Baju
Distro pria ini sepi pembeli, kecuali di event-event tertentu seperti lebaran.
Sudah umum kalau pria itu beli 1 baju kaos, dia bakalan pakai baju kaos itu
bertahun-tahun. Untuk fashion, pria jarang berbelanja yang lebih ke fashion,
kebanyakan pengemar dunia fashion and style itu justru wanita muda.
Sedangkan kebanyak pria menghabiskan uangnya untuk barang elektronik
seperti HP dan perangkat otomotif.
- Pria muda kalau berbelanja pakaian tidak pernah menawar harga
- Pria muda suka berpakaian yang menampilkan status sosialnya agar
penampilannya terlihat seperti pria keren yang sukses, jadi intinya.. hampir
semua pria muda itu tipe orang pengengsi.
- Banyak wanita muda yang membelikan kado untuk pacarnya berupa baju
distro.
Pria itu pegengsi dan jarang belanja pakaian jadi mereka lebih memilih baju
yang kualitasnya bagus, tahan lama, dan bisa menaikkan gengsi, artinya
setiap memakai baju itu bisa membuat dia merasa bangga.
- Promosikan kalau baju distro mu itu berkualitas tinggi,
- Gunakan slogan agak kebarat-baratan agar terlihat bergensi seperti Toko
Baju Distro XXX, The High Quality Distro.
- Promosikan di media social komunitas anak muda padang bahwa toko mu
benar-benar berkualitas tinggi dan tempat pria muda padang yang kerenkeren membeli barang
- Buatlah Toko Baju Distromu terkenal exclusive
Cara penjualan pada konsumen pria muda
Produk baju Distro harus di produksi dengan kualitas baju kaos cotton yang
terbaik soalnya kita akan ingin produk kita tahan lama jika di pakai, tidak
hanya sekedar baju kaos polos yang di sablon, kamu harus memikirkan
penambahan atribut lain yang mengesan baju kaos distro kamu itu bergensi.
- Kamu menjual produk dan menjual gensi, sekaligus, pastikan produk kamu itu
bisa membuat si pembeli naik gengsinya.
- Harga barang dinaikkan, misalnya sekitar Rp.100.000,- karena cowok itu mau
mengeluarkan uang banyak jika barang itu bagus kualitasnya walaupun
hanya untuk sekali beli. Ini ku lihat dari saudara laki-laki ku yang mau beli
jeans mahal merek BOSS, tapi setelah itu dalam 2 tahun dia tidak pernah
beli lagi jeans .. hanya satu buah itu saja dilemarinya
- Contoh Toko Baju Distro yang bisa kamu jadikan rujukan di Padang ini adalah
Toko Distro SUBSTAIN yang dekat simpang karya pasar raya Padang, yang
di depan dari Bank BNI Dobi, yang lebih dijualnya adalah kualitas sama
prestise (gengsi), dari zaman awal kuliah sampai sekarang TOKO SUBSTAIN
itu masih ada.
Itu hanya sekedar ilustrasi, namun intinya.. salah satu hal yang bisa
dijadikan patokan untuk membuat strategi menaikkan pemasaran
dan penjualan adalah PERILAKU KONSUMEN. Banyak sih hal lainnya
yang digunakan untuk dijadikan strategi , tapi aku kurang paham selain
penjelasan mengenai perilaku konsumen. Itu karena kapasitas diriku yang
masih kurang ilmunya. Harap dimaklumi !
tadi.. raso-raso barang ko lai ka laku mah akhienyo pokok tandeh, untuang ndak
dapek...
Sebenarnya untuk bisnis itu ada 5 cakupan ilmu yang harus kamu kuasai :
akuntansi (untuk keuangan), manajemen (untuk system bisnis), ilmu ekonomi
(untuk pemasaran dan pasar), psikologi (untuk penjualan dan layanan konsumen),
teknik indusri (untuk produksi dan operasional).
Biasanya, mereka yang tidak paham sama sekali ke lima bagian ini akan jarang
berhasil di bisnisnya. Untuk di Kuliah di Padang soal khusus bisnis ini pun tidak ada,
yang ada hanya manajemen dan itu pun hanya sebagian kecil yang terpakai di
bisnis. Karena banyak yang tidak paham soal keilmuan dalam bisnis, makanya
menganggap bisnis itu tamek SMA se bisa dianggap bisnis tidak terkesan
exclusive, padahal untuk berbisnis itu lebih banyak ilmunya yang harus di kuasai..
boro-boro paham ke-5 bidang ilmunya, 1 bidang bidang keuangan aja, aku udah
K.O, sakit kepala !
Tapi, harus diakui bahwa pria yang bisa menjalankan bisnis dengan baik itu ASLI
KEREN dan TOP CHEER OTAK-nya. Banyak pria diluar sana yang takut berbisnis
karena takut bangkrut, padahal Allah sudah memberi setiap pria itu akal pikiran
yang 2 x kali diatas wanita, bukankah sudah Allah katakan bahwa pemimpin
wanita itu adalah pria, kata cerai juga berlaku jika diucapkan pria, kesaksian pria itu
= kesaksian 2 wanita,pencari nafkah dibebankan dipundak pria, semua sebagai
tanda dari Allah bahwa Akal laki-laki itu kalau digunakan untuk mau mempelajari 5
bidang tadi, sungguh akal pria itu lebih mampu 2 x lebih cepat paham dibanding
wanita. Sayang sekali.. banyak pria diluar sana yang tidak mau mempelajarinya.