Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI


Topik

: Teknik Distraksi dan Relaksasi

Sub Topik
Tempat

: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Penatalaksanaan Distraksi dan Relaksasi


: Ruang Wijaya Kusuma D, RSUD SOEDONO MADIUN

Sasaran

: Pasien dan Keluarga

Hari/Tanggal

: Selasa, 06 Desember 2016

Pukul

: 10.00-10.20 WIB (20 Menit)

Alokasi Waktu

: 20 menit

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui tentang Teknik Distraksi dan
Relaksasi
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
2. Menyebutkan jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
3. Menyebutkan tujuan distraksi dan relaksasi dengan benar.
4. Menjelaskan penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.
C. Materi
1. Pengertian teknik distraksi dan relaksasi
2. Jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi
3. Tujuan distraksi dan relaksasi
4. Penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.
D. Metode
-

Ceramah

Tanya jawab

E. Media
-

Leaflet

F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik)
b. Menggunakan leaflet
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

d. Dengan tanya jawab langsung.


G. Proses Penyuluhan
NO
1

KEGIATAN
Pembukaan

WAKTU
5 menit

Penyajian bahan tentang:


1. Pengertian

5 menit

teknik

SASARAN
1. Membalas salam

2. Memperkenalkan diri

2. Memperhatikan dan

1. Menjelaskan

mendengarkan
1. Mendengarkan

pengertian

distraksi dan relaksasi


2. Jenis-jenis

PENYAJI
1. Mengucapkan salam

teknik

distraksi dan relaksasi

teknik

2. Menjelaskan

distraksi dan relaksasi

2. Mempertahankan
kontak mata

jenis-

jenis teknik distraksi

3. Tujuan distraksi dan

dan relaksasi

relaksasi

3. Menjelaskan

4. Penatalaksanaan

tujuan

distraksi dan relaksasi

distraksi dan relaksasi.

4. Menjelaskan
penatalaksanaan
distraksi dan relaksasi.

Evaluasi

5 menit

1. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya untuk
mengevaluasi
peserta,apakah peserta
dapat menjelaskan
kembali materi penkes
dengan bertanya
2. Menyimpulkan
kembali materi yang
disajikan
3. Diharapkan 30%

Penutup

5 menit

memahami materi
1. Penyaji mengucapkan

1. Menjawab salam

terima kasih
2. Mengucapkan salam
penutup
H. Evaluasi
1. Proses

: - Penyuluhan berjalan lancer.


- Tidak ada audiens yang meninggalkan proses penyuluhan
- Maksimal audiens meninggalkan penkes 10%.

2. Hasil

: - 20% audiens dapat menjelaskan pengertian distraksi


- 20% audiens dapat menjelaskan pengertian relaksasi
- 20% audiens dapat menjelaskan 3-4 dari 9 langkah relaksasi
- 20% audiens dapat menjelaskan 2-3 dari 5 langkah distraksi

TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

A. Pengertian
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang
lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler menghambat
stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan
terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh klien),. Stimulus
yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri
yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung
dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan minat individu
dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran dan sentuhan mungkin akan
lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).
Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak yang "lelah" dibuat tenang
dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika seseorang melakukan relaksasi, puncaknya adalah fisik
yang segar dan otak yang siap menyala kembali. Oleh karena itu, relaksali melibatkan komponenkomponen penting tubuh yang secara terus menerus dipakai, misalnya pancaindra, pernapasan,
aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan otot-otot rangka,

B. Jenis
Jenis Tehnik Distraksi antara lain :
1) Distraksi visual
2) Distraksi pendengaran
3) Distraksi pernafasan
4) Distraksi intelektual
5) Imajinasi terbimbing
Jenis-jenis relaksasi:
- Relaksasi pernafasan
- Imagery
- Senam

C. Tujuan
Tujuan dari penggunaan teknik distraksi, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini merasa
lebih

nyaman,

santai,

dan

merasa

berada

pada

situasi

yang

lebih

menyenangkan.

Teknik distraksi ini dapat digunakan untak memusatkan perhatian anak menjauhi rasa nyeri. Teknik
4

distraksi pada anak dapat sangat efektif dalam mengurangi nyeri. Teknik distraksi yang paling
disukai oleh anak-anak, seperti melihat gambar di buku, meniup gelembung (blowing bubbles),
atau menghitung. Sentuhan, usapan, tepukan, atau mengayun dapat menjadi teknik distraksi yang
baik pada anak yang sedang dalam distres.Orangtua harus diajarkan teknik distraksi dan didorong
untuk mempertahankan anak mereka agar nyaman selama mungkin. Melatih orang tua akan
memberi mereka jalan untuk berpartisipasi dalam nyeri anaknya, serta memberi manfaat dalam
mengurangi kecemasan dan ansietas orangtua.
Tujuan teknik relaksasi yaitu:
1. Menurunkan kecemasan /stress
2. Menurunkan nyeri
3. Membantu melupakan nyeri yang dirasakan
4. Meningkatkan periode istirahat dan tidur
5. Meningkatkan rasa nyaman

D. Penatalaksanaan
Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu sebagai berikut :
1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru
2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa
3.
4.
5.
6.
7.

nyaman hal tersebut


Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu
Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan,
Biarkan telapak kaki rileks.
Konsentrasikan pikiran pada kaki
Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok

otot-otot lain
8. Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.
9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan cepat.
Langkah-langkah distraksi yaitu sebagai berikut:
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat pemandangan dan
gambar termasuk distraksi visual.
Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta
gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang
seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga
5

diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,


mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).
Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak karya musik klasik,
sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan.
Beberapa penelitian sudah membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri
fisik. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell.
Mereka mengistilahkan sebagai Efek Mozart.
Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya Mozart
mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak
kalah penting adalah kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak
berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006)
Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada
satu objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan
hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara
perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan,
lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan massase,
instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan
lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau
gerakan memutar di area nyeri.
Distraksi intelektual antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan
kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.
Imajinasi terbimbing adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan
dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur membebaskan
diri dari dari perhatian terhadap nyeri.

DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik
(edisi 4) Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth
(Edisi 8). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai