Anda di halaman 1dari 18

BAB I RUANG LINGKUP BIOLOGI

Ilmu khusus yang mempelajari makhluk hidup disebut biologi. Biologi berasal dari
kata bios (hidup) dan logos (ilmu). Ilmu biologi memiliki ciri :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Memiliki objek berupa makhluk hidup dan metode


Berdasarkan pengalaman empiris (dapat dilakukan semua orang)
Logis
Disusun sistematis
Hasil bersifat objektif
Hasil kajian berlaku secara universal
Dapat dibuktikan secara verifikatif

Cabang-cabang biologi

Bioteknologi adalah ilmu yang memanfaatkan makhluk hidup menjadi barang dan jasa
Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari sistem kekebalan tubuh manusia
Patologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit
Pelajari manfaat/peranan biologi di kehidupan : bidang kedokteran, pertanian, peternakan
dan perikanan, industri, farmasi
Penggunaan mikroskop dan bagiannya

1) Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat.


2) Revolver atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk memasang lensa objektif.
3) Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi untuk
memperbesar bayangan dari lensa objektif.
4) Kaca/cermin merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk menangkap cahaya
5) Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
6) Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada preparat.
7) Lengan mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop.
8) Meja benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9) Penjepit berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergeser-geser.
10) Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan lensa naik-turun
dengan cepat.

11) Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara
perlahan-lahan.
Metode ilmiah
Secara garis besar langkah tersebut terdiri atas: Perumusan masalah, penyusunan kerangka
berfikir/landasan teori, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan
kesimpulan. Contoh :

BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI


Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman organisme yang menunjukan
keseluran variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Tingkatan keanekaragaman
hayati meliputi
1. Gen
Individu sejenis yang dapat menghasilkan keturunan yang semakin banyak variasinya.
Contoh tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan,
yaitu berbeda dari segi warna bunga, ras pada manusia, berbagai variasi salak, kelinci yang
beragam warna bulu, dll
2. Spesies/jenis
Perbedaan pada makhluk hidup beda jenis. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu
keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu
dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon pinang dan juga
pada pohon palem, keanekaragaman harimau, singa, kucing.
3. Ekosistem
Pada suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga
akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada suatu lingkungan
akan terdapat berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan secara
damai. Contoh : pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di
pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran
rendah.
Ekosistem dibagi menjadi darat dan air. Dalam ekosistem darat, dibedakan menjadi 8, yaitu
bioma hutan hujan tropis, bioma hutan gugur, bioma padang rumput, bioma savana (padang
rumput diselingi pepohonan), bioma taiga (konifer atau pinus), bioma tundra (hutan dengan
suhu rendah, biasanya lumut), bioma gurun, dan bioma karst. Dalam ekosistem perairan,
dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Biodiversitas Indonesia
Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT.
Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis. Curah hujan cukup tinggi, yaitu 700 - 7.000
mm/tahun dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat. Biogeografi
adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu
di bumi.
Macam-macam hewan khas dan endemik di Indonesia antara lain Badak bercula satu,
Komodo, Burung Maleo, Tapir, Orang utan, Cendrawasih (Paradisaea minor) dan Kasuari,
Macan Kumbang, Harimau Sumatera, Penyu Hijau, Jalak Bali, Gajah.
Macam-macam tumbuhan khas dan endemik di Indonesia antara lain Kayu ramin,
Kayu besi, Rafflesia arnoldii, Matoa, Meranti, Keruwing, Rotan, Durian, Mangga, Sukun,
Kayu Cendana, Sawo kecik.

Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan


menjadi 6 daerah, yaitu paleartik, ethiophia, oriental, australia, neortik, dan neotropik. Letak
Indonesia yaitu oriental dan Australia.

Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu pelestarian In situ dan Ek situ.


Pelestarian In situ, yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya alam hayati di habitat
atau tempat asli. Pelestarian ek situ, yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan dengan
memindahkan ke tempat lain.

BAB III KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Tujuan dari klasifikasi adalah menyederhanakan objek, mendeskripsikan ciri-ciri
makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, mengelompokkan makhluk hidup
mengetahui hubungan kekerabatan.
Tahapan klasifikasi yaitu pengamatan sifat makhluk hidup, pengelompokkan,
pemberian nama.
Sistem klasifikasi dibagi menjadi :
1. Alami, didasarkan pada ciri morfologi/ bentuk tubuh alami misalnya hewan berkaki
empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki dan tumbuhan berdaun menyirip,
tumbuhan berdaun seperti pita. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles.
2. Buatan, didasarkan pada alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup
(bentuk dan ukurannya). Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus.
3. Filogenik, didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan. Diperkenalkan oleh
charles darwin
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis atau takson (susunan, penyusunan,
penataan) dan nomos (hukum).

Sistem tata nama ganda ( binomial nomenclature) oleh Carollus linnaeus.


1. Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies
2. Kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk spesies dengan
huruf kecil.
3. Tulisan dicetak miring atau garis bawah, pilih salah satu. Contoh Oryza sativa atau
Oryza sativa
4. Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata maka ditulis dengan tanda
penghubung. Contoh Hibiscus rosa-sinensis
5. Apabila nama jenis untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama
penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambah huruf (i) di

belakangnya. Contoh tanaman pinus yang diketemukan oleh Merkus, nama tanaman
tersebut menjadi Pinus merkusii
6. Nama familia diambil dari nama genus organisme bersangkutan ditambah akhiran aceae untuk organisme tumbuhan, sedangkan untuk hewan diberi akhiran -idea
7. Nama ordo diambil dari nama genus ditambah akhiran ales
8. Nama classis diambil dari nama genus ditambah dengan akhiran -nae

BAB IV VIRUS
Tahun 1882 A. Meyer mendapatkan suatu penyakit yang menyerang tanaman
tembakau, ditandai daunnya berbintik-bintik kekuningan. A. Meyer mencoba
mengekstrak daun yang terinfeksi dan menyemprotkan ke daun tembakau yang sehat,
ternyata daun yang sehat dapat tertulari penyakit tersebut.
Dengan menggunakan filter (saringan) yang dapat menyaring bakteri, D. Ivanowsky
melakukan penyaringan getah tanaman tembakau.
M.Bejerink, organisme yang menyerang tembakau tidak dapat tumbuh di dalam
medium biakan bakteri, lebih kecil dari virus.
Pada tahun 1935, Windell Stanley dari AS berhasil mengkristalkan organisme yang
menyerang tanaman tembakau tersebut dan diberinya nama TMV (Tobacco Mozaik
Virus).
Ciri-ciri virus
1. Merupakan makhluk peralihan hidup (memiliki asam nukleat) dan benda mati (dapat
dikristalkan dan tidak dapat hidup di luar sel inang)
2. Tidak memiliki bentuk sel (aseluler).
3. Berukuran antara (20 300) milimikron.
4. Hanya memiliki satu macam asam nukleat saja yaitu ADN (asam dioksiribo nukleat)
atau ARN (asam ribo nukleat).
5. Tubuhnya tersusun atas kepala, kulit selubung (kapsid) yang berisi ADN atau ARN
saja dan serabut ekor.
6. Bentuk virus berupa bulat (influenza virus), oval (virus rabies), batang (TMV),
polihidris (Adenovirus), virus T (bakteriofage)
Struktur virus

Klasifikasi virus

Replikasi Virus

BAB V MONERA
Monera termasuk ke dalam prokariotik karena ciri-ciri sebagai berikut :

Belum memiliki membran inti (kariotika). DNA berkumpul di nukleoid


Kebanyakan anggota kelompok monera ini bersifat uniseluler dan mikroskopis.

Monera berasal dari bahasa Yunani yaitu Moneres yang artinya tunggal
Struktur tubuh sebagai berikut :

Kapsul

Kapsul merupakan lapisan pelindung di luar dinding sel. Pada umumnya kapsul tersusun
atas senyawa polisakarida dan polipeptida.

Dinding sel

Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan (polisakarida dan asam
amino). Dinding sel bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel.

Membran plasma/sel

Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di
sebelah dalam dinding sel. Membran plasma yang bersifat selektif permeabel. Membran sel
terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid.

Flagel

Flagela adalah alat gerak. Beberapa jenis organisme prokariotik bergerak aktif dengan
meluncur dan ada yang bergerak pasif mengikuti aliran air.

Pili/fimbria

Pili, yaitu alat membantu menempel pada sesama anggota koloni atau dengan bahanbahan padat.

Sitoplasma

Cairan yang tersusun atas koloid yang mengandung molekul organik (lipid, karbohidrat,
protein). Sitoplasma mengatur kegiatan metabolisme sel.

Mesosom

Pelipatan membran plasma yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi membantu


pembentukan dinding penyekat ketika bakteri siap membelah.

DNA

DNA terbagi menjadi DNA kromosomal dan DNA non-kromosomal/Plasmid. Urutan


materi genetik yaitu gen-DNA-kromosom. DNA kromosomal monera terletak dalam
nukleoid. DNA Plasmid umumnya gen yang bukan gen-gen yang esensial bagi pertumbuhan
bakteri. DNA plasmid berperan dalam proteksi bakteri.

Ribosom

Ribosom berfungsi dalam sintesis protein.

Badan inklusi

Badan inklusi adalah agregat protein sebagai bentuk proteksi sel inang.
Monera dibagi ke dalam dua filum yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
ARCHAEBACTERIA

Hidup di tempat kritis atau ekstrim.


Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
Ribosom mengandung beberapa jenis RNA-polimerase sehingga lebih mirip
eukariotik
Membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan ester.
Berdasarkan habitatnya Archaaebacteria dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok
methanogen, halofit ekstrim(suka garam), dan termo asidofil (suka panas dan asam).

Methanogen

Methanogen ini hidupnya bersifat anaerob atau tidak memerlukan oksigen


Heterotrof
Menghasilkan methan (CH4), yang mereduksi (pelepasan oksigen dan pengikatan
hidrogen) karbondioksida (CO2) menjadi metana (CH4) menggunakan hidrogen
(H2).
Tempat hidupnya di lumpur, rawa-rawa, saluran pencernaan anai-anai (rayap), saluran
pencernaan sapi, saluran pencernaan manusia dan lain-lain.
Contoh : Methanococcus janashii, penghasil gas methane

Halofil

Hidup di tempat yang asin, seperti di Great Salt Lake (danau garam di Amerika) dan
Laut Mati.

Beberapa koloni halol ekstrim membentuk suatu buih bewarna ungu. Warna tersebut
adalah bakteriorhodopsin. Bakteriorhodopsin merupakan suatu pigmen yang
menangkap energi cahaya.
Bersifat aerob heterotrof
Contoh : Halococcus, Halaobacterium

Termofil

Hidup di lingkungan yang panas, optimum pada suhu 60-80oC pH 2 4.


Contohnya adalah Sulfolobus sp. yang hidup di mata air panas bersulfur di
Yellowstone National Park (Amerika Serikat).
Mampu mengoksidasi sulfur untuk memperoleh energi.

EUBACTERIA
Eubacteria dibagi menjadi bateri dan cyanobacteria.

Memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan


Telah mempunyai organel sel berupa ribosom yang mengandung satu jenis ARN
polymerase
Membran plasmanya mengandung lipid dan ikatan ester
Sitoplasma bakteri terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, ion organik, kromatofora,
juga terdapat organel sel kecil yang disebut ribosom dan asam nukleat sebagai
penyusun ADN dan ARN

Pengelompokan Bakteri berdasarkan Bentuknya


1 ) Kokus (bulat)
a) Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes, S.thermophillus, S.lactis.
b) Stafilokokus, misalnya Staphylococcus aureus.
c) Diplokokus, misalnya Diplococcus pnemoniae
2 ) Basil (batang)
a) Basilus, misalnya Eschericcia coli, Salmonella thypi, Lactobacillus.
b) Streptobasil , misalnya Azotobacter, Bacillus anthracis.
3 ) Vibrio (koma)
Vibrio, misalnya Vibrio cholerae.
4 ) Spirillum (spiral) Spirillum, misalnya Treponema pallidum
Berdasarkan kedudukan flagela pada selnya
1 ) Monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung.
2 ) Amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
3 ) Lofotrik, berflagel banyak di satu ujung.
4 ) Peritrik, berflagel banyak pada semua sisi tubuh.

Berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain)


1 ) Bakteri gram-positif Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak
mengandung peptidoglikan. Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc,
Pediococcus dan Aerococcus. 2 ) Bakteri gram-negatif Bakteri gram-negatif, dinding sel
lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya Escherichia, Citrobacter,
Salmonella,
Shigella,
Enterobacter,
Vibrio,
Aeromonas,
Photobacterium,
Chromabacterium, Flavobacterium.
Berdasarkan kebutuhan oksigen
1 ) Bakteri aerob, bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi,
misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.
2 ) Bakteri anaerob, tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi,
misalnya Micrococcus denitrificans
Berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)
1 ) Autotrop, menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Bakteri autotrop,
berdasarkan sumber energinya dibedakan atas: fotoautotrop dan kemoautotrop.
2 ) Heterotrop, tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan organik jadi yang
berasal dari organisme lain.

Cyanobakteria
1. Cyanobakteria atau alga hijau-biru merupakan makhluk prokariotik.
2. Struktur tubuh terdapat Heterokista digunakan untuk mengikat nitrogen di udara.
Heterokista ini berbentuk filamen. Akinet berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan dan membentuk akinet yang berdinding tebal sehingga dalam kondisi
yang kurang menguntungkan.
3. Tidak berflagel
4. Memiliki klorofil
5. Gram negatif
6. Reproduksi dengan pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan spora
Peran bakteri (baca dari berbagai sumber)

BAB VI PROTISTA
Protista bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (eukariot).
Berdasarkan kemiripannya dengan makhluk hidup lain, protista dikelompokkan menjadi tiga
yaitu protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip hewan.
Protista mirip jamur
tidak berklorofil. Protista mirip jamur terdiri dari Myxomycota dan Oomycota.
1. Myxomycota (jamur lendir plasmodial)
Ciri-ciri myxomycota adalah sebagai berikut :
a) Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa sitoplasma yang tidak
berdinding;
b) Berinti banyak, bersel satu, atau bersel banyak;
d) Berkembang biak secara aseksual dan seksual;
e) Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk,kayu lapuk,
atau sampah basah.
2. Oomycota (Jamur Air)
Ciri-ciri Oomycota adalah sebagai berikut :
a) Dinding sel berupa selulosa;
b) Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat;
c) Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan Zoospora
d) Mengambil makanan dengan memasukkan hifa ke dalam jaringan inang, mengeluarkan enzim
pencerna dan kemudian mengisap larutan hasil pencernaan.
Peranan protista mirip jamur antara lain adalah sebagai berikut:
a. Salah satu anggota protista mirip jamur (phytopthora infestans) menyebabkan penyakit late
blight pada kentang;
b. Pythium sp menyebabkan penyakit rebah (damping off) pada bijian yang berkecambah, namun
juga dimanfaatkan sebagai agen kontrol biologi;
c. Downy mildew menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang dan anggur.
Protista mirip tumbuhan (Alga)
Alga merupakan protista yang mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis
Ciri-ciri protista mirip tumbuhan antara lain :
a) Bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual
b) Hidup di air tawar, air laut, dan beberapa hidup di tempat yang lembap seperti kulit pohon,
dinding tembok,,kamar mandi
c) Sebagian alga bersel tunggal
Berdasarkan pigmen yang dimilikinya alga dibedakan menjadi alga coklat, alga merah, alga
keemasan, diatom, dan alga hijau.
1. Alga Coklat (Phaeophyta)
Alga coklat umumnya hidup di air laut,hanya ada beberapa jenis alga coklat yang hidup
di air tawar. Alga coklat bersifat autotrof. Fotosintesis terjadi di helaian yang menyerupai
daun.reproduksi pada alga coklat terjadi secara aseksual dan seksual. Pigmen dominan
xantofil

Ciri-ciri alga coklat :


a. Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon;

b. Tidak memiliki flagela;


c. Dinding sel terdiri komponen yang berlapis-lapis;
d. Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak didalam kloroplas.
Contoh spesies alga coklat :
a) Fucus serratus
b) Macrocytis pyrifera
c) Sargassum vulgare
d) Turbinaria decurrens

2. Alga Merah (Rhodophyta)


Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau
kemerah-merahan.alga merah merupakan makhluk hidup bersel banyak. Alga ini hidup di
laut, memiliki bentuk seperti rumput maka sering disebut rumput laut. Pigmen dominan
berupa fikoeritrin
Ciri-ciri alga merah :
a) Talus berupa helaian atau berbentuk pohon;
b) Tidak memiliki flagela;
c) Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis;
d) Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak didalam kloroplas.
Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi;
e) Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Contoh spesies alga merah :
a) Corallina
b) Gracilaria
c) Gelidium

3. Alga Keemasan (Chrysophyta)


Chrysophyta di ambil dari kata yunani chrypos yang berarti emas. kelompok alga
keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan type flagela sel. Alga
keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten, dan xantofil.
Ciri-ciri alga keemasan :
a) Bentuk talus ada yang berupa berupa batang atu telapak tangan;
b) Alga keemasan yang barsel satu ada yang memiliki dua flagela heterodinamik,dan ada pula
yang hanya memiliki satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya;
c) Pada kloroplas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan;
d) Bereproduksi secara aseksual dan seksual;
e) Hidup secara autotrof. artinya dapat mensintesis makanan sendiri untuk memiliki klorofil.
Contoh spesies alga keemasan :
a) Pinnularia
b) Ochromonas
c) Chromulina

4. Diatom (Bacillariophyta)
Sebagian besar diatom bersifat uniseluler, walaupun ada juga yang berkoloni. Diatom
hidup di air tawar, laut, dan daratan yang lembap sebagai plankton.diatom termasuk
organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen fotosintesis.
Ciri-ciri diatom :
a. Talus bersel satu. Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak) disebut hipoteka
dan tutupnya disebut epiteka;
b. Inti sel berada di pusat sitoplasma;
c. Kroloplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H,
periveral, dan pipih;
d. Bereproduksi secara aseksual dan seksual.
Contoh spesies diatom :
a. Navicula sp
b. Pinnularia
c. cyclofella

5. Alga hijau (cholorophyta)


Alga hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip
dengan tumbuhan darat. Habitat alga ini di air tawar,air laut, dan tanah-tanah yang basah.
Ada pula yang hidup di tempat yang kering. Alga hijau hidup secara autotrof, dan
bereproduksi secara aseksual dan seksual.
Ciri-ciri alga hijau :
a. Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni;
b. Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan
tinggi;
c. Bentuk dan ukuran krolopsal beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau
binatang;
d. Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah);
e. Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil yang berfungsi
sebagai alat osmoregulasi;
f. Inti selnya memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap;
g. Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.
Contoh spesies alga hijau :
a. Spirogyra
b. Volvox
c. Ulva
Peranan protista mirip tumbuhan antara lain :
a. Alga coklat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi;
b. Alga merah janis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai
bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum;
c. Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton. Yang berperan penting sebagai
produsen di lingkungan perairan laut;
d. Diatom yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi tanah diatom. Tanah diatom
berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat, dinamit, pembut
saringan, dan bahan pembuat cat;
e. Alga hijau berperan sebagai produsen penting dimanapun habitatnya karna ia memiliki sifat
yang autotrof.

Protista mirip hewan (protozoa)


Ciri-ciri protista mirip hewan (protozoa) antara lain :
a. Tersusun atas sel tunggal (uniseluler) dan bersifat mikroskopis;
b. Hidup di air air tawar, air laut, permukaan tanah yang lembap, rendaman jerami, dan di dalam
tubuh makhluk hidup;
c. Bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri, dan seksual dengan konjugasi;
d. Cara hidup protista ada yang parasit, saprofit, dan hidup bebas.
Berdasarkan alat geraknya protozoa di bagi menjadi lima kelompok yaitu rhizopoda,
flagellata, ciliata, sporozoa, dan suctoria.
1. Rhizopoda (Berkaki semu)
Rhizopoda adalah protozoa yang mempunyai alat garak berupa kaki semu
(pseudopodia). Kaki semu merupakan penjuluran protoplasma sel. Berkembang biak dengan
pembelahan biner; Contoh spesies rhizopoda: Amoeba
2. Flagellata (flagel)
Flagellata merupakan protozoa yang mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk
(flagela). Berdasarkan ada tidaknya klorofil flagellata dibedakan menjadi dua yaitu
fitoflagellata (flagella yang dapat berfotosintesis karena mempunyai klorofil) dan
zooflagellata (flagellata yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan).
3. Ciliata
Ciliata merupakan protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar . rambut
getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel.
Contoh spesies ciliata :
a. Balantidium coli
b. Stentor
c. Vorticella
d. stylonychia
4. Sporozoa
Sporozoa merupakan golongan protista yang dapat membentuk zpora untuk
menginfeksi inangnya. Zporosoa merupakan satu-satunya protosoa yang tidak memiliki alat
gerak khusus.
Ciri-ciri sporozoa antara lain :
a. Tidak memiliki alat gerak khusus melainkan bergerak dengan cara mengubah posisi tubuhnya;
b. Berkembang biak dengan cara pembelahan multipel.
Contoh spesies sporozoa :
a. Plasmodium
b. Babesia
c. theiliria
Peranan protozoa antara lain :
a. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya,
sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam;
b. Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton
(zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang,
kepiting, dan ikan;
c. Sebagian protozoa berperan sebagai predator di air tawar.

Anda mungkin juga menyukai