Bab I
Ilmu Kimia, Pengukuran dan Materi
Kompetensi Dasar
Mampu menerapkan konsep dasar metode ilmiah, pengukuran, materi dan energi, sifat materi
unsur senyawa dan campuran dan pemisahan campuran.
dengan
bahan-bahan
kimia
yang
berbahaya
dan
beracun
atau
mengidentikannya dengan reaksi-reaksi zat yang menimbulkan fenomena yang khas seperti
timbulnya ledakan dan perubahan warna yang mencolok. Bahkan ada yang mengidentikan kimia
dengan bom. Sebenarnya anggapan ini hanyalah bagian kecil dari cakupan kimia.
Ilmu Kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam. Kimia berasal dari Bahasa
Yunani "alkimia". Ilmu Kimia dapat kita artikan sebagai Cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam
yang mempelajari sifat-sifat dan kondisi materi yaitu komposisi dan struktur materi serta
perubahan-perubahan yang terjadi pada materi tersebut.
Untuk lebih memahami cakupan Ilmu Kimia tersebut, kita juga perlu memahami istilah
materi, komposisi, dan struktur materi. Materi merupakan segala sesuatu di alam semesta ini
Page 1
Page 2
I.3 Pengukuran
Dalam mempelajari zat atau materi, kita perlu mengetahui sifat-sifatnya, sehingga kita
perlu menentukannya melalui pengukuran. Di dalam Fisika, mengukur mengandung pengertian
suatu kegiatan yang bertujuan untuk membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan.
Besaran merupakan sesuatu yang memiliki nilai dan satuan. Sedangkan satuan adalah suatu
pembanding dalam pengukuran.
Page 3
Angka signifikan terdiri dari angka pasti (certain) dan angka perkiraan (estimate).
Nilai 1,25 mengandung 2 angka pasti (1 dan 2) dan 1 angka perkiraan (5). Nilai perkiraan ini
merupakan angka ketidakpastian. Hal ini disebabkan keterbatasan suatu alat yang digunakan
dalam pengukuran dan perbedaan seseorang dalam melakukan pengukuran. Nilai pengukuran
panjang suatu benda menggunakan mistar akan berbeda dengan nilai pengukuran dengan
menggunakan jangka sorong, atau nilai berat suatu zat yang ditimbang dengan neraca analtik
oleh seseorang akan berbeda dengan nilai berat zat tersebut yang ditimbang oleh orang lain
Page 4
Penyelesaian :
Angka signifikan yang paling sedikit adalah 2 yaitu pada data tinggi, sehingga hasilnya harus
mengandung 2 angka signifikan.
Volume = p x l x t
= 1,34cm x 2,2478cm x 2,1cm
= 6,3 cm3 (mengandung
2. Penjumlahan dan pengurangan
Jumlah angka di belakang koma hasil penjumlahan dan pengurangan adalah sama dengan
jumlah angka di belakang koma yang paling sedikit dari suatu data yang dioperasikan.
Contoh latihan I.2 :
Tentukan hasil penjumlahan dari 2,3231; 3,21 dan 4,211!
Penyelesaian :
2,3231
3,21
4,211
9,7441
Jumlah angka di belakang koma yang paling sedikit adalah 2 (pada 3,21) maka hasil
penjumlahan harus mengandung 2 angka di belakang koma yaitu
9,74
Page 5
Telah dinyatakan bahwa pengukuran yang dilakukan oleh seseorang tidak menghasilkan nilai
yang tepat sesuai dengan nilai sebenarnya, tetapi bisa mendekati nilai tersebut. Seberapa dekat
hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya disebut dengan Akurasi. Sedangkan
tingkat kedekatan suatu hasil pengukuran dengan pengukuran sebelum atau sesudahnya disebut
Presisi.
Gambar 1 tingkat akurasi dan presisi suatu pengukuran, (a)Akurasi dan presisi
bagus, (b)Akurasi jelek, presisi bagus, (c) Akurasi dan presisi jelek
Page 6
W adalah gaya yang dialami benda (berat benda) dalam satuan Newton (N) atau satuan gaya
yang lain.
m adalah masa benda satuannya kg atau satuan masa yang lain
g adalah percepatan gravitasi dalam satuan m/s2 atau satuan percepatan yang lain.
Energi
Istilah energi sudah tidak asing lagi bagi kita dan sudah kita pakai sehari-hari. Kita sering
mengucapkan tidak punya energi apabila kita belum makan. Bahkan untuk saat ini dunia pada
umumnya dan Indonesia khusunya sedang mengalami krisis energi. Apakah sebenarnya energi
tersebut?. Apakah sesederhana yang sering kita sebutkan sehari-hari. Begitu luasnya cakupan
dan pembahasan tentang energi sehingga dalam kimia dibahas tersendiri dalam cakupan bidang
sendiri yaitu Termodinamika.
Secara sederhana, energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Ada
beberapa bentuk energi yang kita kenal yaitu energi potensial, energi kinetik, energi listrik,
energi cahaya, energi panas, dan energi nuklir. Sesuai dengan bunyi hukum kekekalan energi
bahwa energi tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan, maka suatu bentuk energi
sebenarnya berasal dari bentuk energi yang lain.
Page 7
E = m.c2
E adalah energi dalam satuan Joule atau satuan energi yang lain.
m adalah masa zat/materi dalam satuan kg atau satuan masa lainnya.
c adalah kecepatan cahaya yang nilai 3.108 m/s.
SIFAT FISIKA
kualitatif
Keadaan fisik
warna
Bau
Bentuk kristal
kelunakan
Daya tahan
Kekerasan
kecerahan
Kuantitatif
Titik lebur
Titik didih
Kerapatan
Kelarutan
Daya hantar listrik
Daya hantar panas
SIFAT KIMIA
Reaktifitas terhadap air
Reaktifitas terhadap udara
Reaktifitas terhadap Oksigen murni
Reaktifitas terhadap asam
Raktifitas terhadap zat murni
Kemudahan untuk terbakar
Toksisitas
dekomposisi
Semua sifat-sifat materi yang dapat diukur digolongkan menjadi dua yaitu sifat ekstensif
dan sifat intensif. Sifat ekstensif merupakan sifat materi yang tergantung pada kuantitasnya.
Misalnya masa dua buah benda merupakan penjumlahan masa benda pertama dan masa benda
kedua. Sedangkan sifat intensif adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah
Page 8
3. Padat
Ciri-cirinya :
Jarak antarpartikelnya berdekatan dan susunannya teratur.
Daya tarik antarpartikelnya sangat kuat.
Bentuknya tetap tidak bergantung wadahnya
Tidak bisa dikompres.
Materi dapat mengalami perubahan yaitu menjadi gas, cair dan padat.
Page 9
PADAT
CAIR
2
3
5
6
GAS
Keterangan :
1. Melebur
2. Membeku
3. Menyublim
4. Deposisi
5. Mengembun
6. menguap
Page
10
Materi
tidak
Ya
Apakah seragam
di semua bagian
Homogen
Campuran
Heterogen
tidak
Bisakah dipisahkan
dengan alat secara
fisik
Zat murni
tidak
Ya
Campuran
Homogen
(larutan)
Bisakah didekomposisikan
menjadi zat lain melalui
proses kimia
Ya
unsur
senyawa
Gambar 3 Klasifikasi Materi
Page
11
Latihan Soal-soal
1. Sesuai dengan pengetahuan anda seputar kimia, sebutkan lima hal di mana kimia atau proses
kimia mempengaruhi kehidupan anda!.
2. Gambarkan dalam bentuk diagram yang menunjukan hubungan antara ilmu pengetahuan,
teknologi, sosial dan lingkungan!
3. Tentukan berapa jumlah angka signifikan dari nilai berikut! :
a)
24.7 kg
b) 0.247 01 L
c)
8.930 105 km
d) 0.0003 mL
4. Jelaskan apa perbedaan antara presisi dan akurasi!
5. Lengkapi perhitungan berikut dengan jumlah angka signifikan yang tepat!
a)
5.672 g + 92.21 g
b) 32.34 km 93.1 km
c)
11.2 g 92 mL
6. Kelompokan persitiwa berikut ke dalam perubahan kimia atau perubahan fisika!, jelaskan
dengan alasan anda!.
a) Tanaman yang tumbuh dari bibit yang kita tanam dan kita pelihara
b) Keringat yang menguap untuk menjaga suhu tubuh sama dengan suhu lingkungan
c) Tubuh kita mencerna makanan untuk menghasilkan energi yang kita butuhkan
d) Bunga es yang terbentuk pada sisi lemari es.
Page
12
Page
13
Bab I I
STOKIOMETRI
Kompetensi Dasar
Mampu menjelaskan Hukum Dasar Kimia
Menerapkan konsep stoikiometri dalam perhitungan Kimia
Istilah stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoicheon yang artinya unsur dan
metron yang berarti mengukur. Dari asal katanya ini stokiometri dapat diartikan sebagai bidang
ilmu kimia yang membahas hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia.
Stokiometri sangat berperanan penting dalam mempelajari ilmu kimia secara kuantitatif.
Perhitungan-perhitungan yang terkait kuantitas materi dalam reaksi harus didasarkan atas
stokiometri. Peranan stokiometri yang tampak nyata adalah perhitungan konsentrasi suatu materi
di alam ini. Misalkan penghitungan konsentrasi logam-logam berat di dalam air, penghitungan
persen hasil (rendemen) suatu zat, pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dan masih
banyak lagi.
Page
14
Penyimpangan
Hukum kekekalan masa pada mulanya dapat diterima, tetapi kemudian timbul keraguan
untuk reaksi-reaksi yang bersifat eksoterm (melepas kalor) dan endoterm (menerima kalor). Hal
ini dapat kita ketahui dari persamaan hubungan masa dengan energi yang dinyatakan oleh Albert
Einstein yaitu :
E = m.C2
Ini artinya perubahan masa suatu materi akan menimbulkan sejumlah energi tertentu. Atau
perubahan masa akan menimbulkan perubahan energi.
Tetapi, menurut perhitungan, perubahan energi yang menyertai perubahan masa, sangat kecil
sekali.
Hukum kekekalan masa merupakan dasar dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
terkait perhitungan-perhitungan dalam reaksi kimia.
II.1.2. Hukum Perbandingan Tetap
Hukum
perbandingan
tetap
disebut
juga
Hukum
Proust
(nama
ahli
kimia
Page
15
Untuk
13
16
28 gr
13 gr
16
29 gr
12
Page
16
Penyelesaian
Perbandingan Karbon dengan Oksigen pada senyawa I adalah 1 : 1,33.
Perbandingan Karbon dengan Oksigen pada senyawa II adalah 1 : 2,67
Perbandingan Oksigen pada senyawa I dengan Oksigen pada Senyawa II adalah 1,33 : 2,67 atau
1:2
Setiap unsur dibangun oleh partikel yang paling kecil yang disebut atom.
Semua atom dari unsur kimia tertentu adalah identik, dan atom dari unsur yang berbeda juga
berbeda serta memiliki sifat yang berbeda (termasuk masa yang berbeda)
Pada reaksi kimia, atom suatu unsur tidak akan berubah menjadi atom tipe lain, selama reaksi
kimia, atom tersebut tidak diciptakan atau dimusnahkan.
Senyawa akan terbentuk ketika atom dari satu atau lebih unsur bergabung, senyawa yang
Page
17
Bila kita bandingkan dengan teori atom modern, Hukum Dalton ini ternyata kurang tepat.
Atom bukanlah partikel yang paling kecil. Ternyata ada partikel yang lebih kecil lagi yang
menyusun atom yaitu proton, elektron dan neutron. Kurang tepatnya Hulum Dalton juga terlihat
setelah ditemukan adanya atom yang sama tetapi memiliki masa yang berbeda (isotop).
V = n x konstanta
Page
18
N1
=
V2
N2
Penyelesaian :
Pada P dan T sama, jumlah partikel sebanding dengan volumenya
1L gas memiliki jumlah partikel 2,69. 1022. maka 2L gas tersebut mengandung 2 x 2,69.1022 =
5,38 . 1022 partikel.
Untuk gas, hubungan antara Tekanan dengan Volume gas dinyatakan dalam suatu hukum
yang dikenal dengan Hukum Boyle yang menyatakan :
Volume suatu gas yang dijaga pada temperatur tetap, berbanding terbalik dengan Tekanannya
V = konstanta x
1
P
atau
P.V = konstan
Sedangkan hubungan antara temperatur dengan volume gas ditemukan oleh ilmuwan
Prancis, Jacques Charles yang menyatakan :
Volume sejumlah gas tertentu yang dijaga pada tekanan tetap, berbanding lurus dengan
temperatur absolutnya
V = konstanta x T
atau
V
= kons tan
T
Page
19
V
= konstanta menghasilkan
T
suatu persamaan gas yang kita kenal dengan persamaan gas ideal yang dirumuskan sebagai
berikut :
P.V = n.R.T
di mana R adalah tetapan gas yang nilai 0,0821
Liter .atmosfer
mol .Kelvin
kita
pakai,
kita
akan
terlibat
dengan
angka
yang
agak
banyak.
Untuk
menyederhanakannya, maka digunakan satuan untuk masa atom yang disebut dengan Atomics
Mass Unit (amu) atau dalam Bahasa Indonesianya Satuan Masa Atom (sma).
1 amu = 1,66054.10-24 gr dan 1 gr = 6,02214. 1023 amu
Amu di definisikan dengan menentukan secara tepat masa isotop 12C sebesar 12 amu.
Masa atom relatif didefisikan sebagai perbandingan masa 1 satu atom terhadap masa
atom standar. Pada awalnya, atom standar yang dipakai adalah Hidrogen mengingat unsur ini
adalah atom yang paling ringan. Kemudian diganti dengan Oksigen karena keberadaannya yang
cukup banyak di bumi. Setelah itu diketahui bahwa Oksigen memiliki 3 isotop yaitu 16O, 17O dan
18
O sehingga atom Oksigen tidak bisa dipakai, karena syarat atom atandar adalah stabil dan
Page
20
Masa 1 atom X
Ar X =
1/12 masa atom C-12
Sebagian unsur yang berada di alam berada dalam campuran isotopnya. Masa Atom
Relatif merupakan rerata semua isotop sesuai dengan perbandingan jumlahnya. Kita dapat
menentukan rerata masa atom suatu unsur dengan menggunakan masa istopnya ini dan
kelimpahannya.
Ar = %kelimpahan istop 1 x masa isotop 1 + %kelimpahan istop 2 x masa isotop 2 + dst
12
Penyelesaian :
Ar = 98,892%(12 sma) + 1,108% (13, 00335 sma) = 12,01 sma.
Page
21
16,00 sma
16,00 g/mol
O2
32,00 sma
32,00 g/mol
H2O
18,02 sma
18,02 g/mol
NaCl
58,44 sma
58,44 g/mol
P.V = n.R.T
Page
22
Hubungan antara mol dengan volume gas ideal, masa, dan jumlah partikel dapat diringkas
sebagai berikut :
dikali M
dikali N
Jumlah
Partikel
Jumlah
mol
Masa (gram)
dibagi M
dibagi N
Dibagi 22,4
Dikali 22,4
Keterangan :
M = masa molar
N = bilangan Avogadro =
6,03.1023
Volum gas
ideal pada STP
(Liter)
Gambar 4 : Hubungan Mol dengan masa, jumlah partikel dan volum gas
Mol AlCl3 =
Page
23
,
,
0,00056
,. !
",.
= 1,277.10-3 mol.
d. Mol =
Masa molar =
,#"
= ,
= 386,7 gr.
Page
24
Rumus Molekul
H2O
H2O2
C6H12O6
CH4
Rumus Empiris
(H2O)n*
(HO)n
(CH2O)n
(CH4)n
*n merupakan bilangan bulat yang menyatakan jumlah atom suatu unsur yang terdapat dalam
mlekul
Penyelesaian :
Kita anggap masa senyawa adalah 100gr, sehingga masa Na, klorin dan oksigen berturut-turut
adalah 21,6; 33,3 dan 45,1 gram.
Perbandingan mol Na : Cl : O adalah :
21,6 33,3 45,1
:
:
23 35,5 16
0,939 : 0,938 : 2,818
1:1:3
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah NaClO3.
Contoh latihan II.7:
Suatu sampel seberat 1,5 gr senyawa yang hanya mengandung C, H dan O dibakar sampai habis
dengan oksigen, yang menghasilkan 1,738 gr CO2 dan 0,711 gr H2O. Tentukan rumus
empirisnya!.
Penyelesaian :
Misalkan rumus empiris senyawa tersebut adalah : CxHyOz, yang ketika di bakar dengan oksigen
akan menghasilkan CO2 dan H2O.
CxHyOz + O2 CO2 + H2O
Pertama kita cari masa C, H dan O.
Masa C pada CxHyOz sama dengan masa C pada CO2.
Page
25
)
##
1,738 0,474 gr
Misal KCl :
KCl merupakan senyawa garam yang terbentuk dari ion K+ dan Cl-. Perbandingan ion K+ dan
Cl- dalam KCl adalah 1 : 1 sehingga Rumus empirisnya adalah (KCl)n. Tetapi karena jumlah
ion K+ dan Cl- yang menyusun KCl tidak terhingga, maka n nya juga tidak terhingga
sehingga hanya dituliskan KCl
Untuk mengetahui letak/posisi atom-atom suatu unsur dalam suatu molekul, maka kita
bisa menggambarkan struktur dari molekul tersebut. Misalnya Struktur H2O adalah sebagai
berikut.
O
H
Tiap-tiap molekul memiliki struktur tertentu dalam bentuk 3 dimensi. Tetapi untuk
mempermudah menggambarkannya, biasanya cuma digambar dalam bentuk 2 dimensi.
Suatu atom dapat melepaskan atau menangkap elektron membentuk suatu ion positif atau
ion negatif. Penulisan rumus kimia ion tersebut dituliskan lambang atomnya dan dituliskan
muatannya. Misal Natrium melepaskan satu elektron m. Penulisan rumus Kimianya Na+.
II.7.3 Penamaan Senyawa Anorganik
Senyawa dengan suatu rumus molekul memiliki aturan penamaan.
Page
26
Beberapa contoh ion positif dan ion negatif baik yang satu atom maupun poliatom adalah
sebagai berikut :
Page
27
Ion negatif
AsO42AsO32CH3COOBrCr2O72PO43PO33FOHClOICO32ClO3ClClO2CrO42NO3NO2ClO4CNSiO32SO42SO32-
Nama ion
Arsenat
Arsenit
Asetat
Bromida
Dikromat
Fosfat
Fosfit
Fluorida
Hidroksida
Hipoklorit
Iodida
Karbonat
Klorat
Klorida
Klorit
Kromat
Nitrat
Nitrit
Perklorat
Sianida
Silikat
Sulfat
Sulfit
Page
28
Page
29
(Benar)
(Salah)
disebut produk. Sedangkan angka yang berada di depan reaktan maupun produk disebut
koefisien reaksi. Bila koefisien reaksinya adalah 1, maka angka 1 tidak perlu ditulis. Persamaan
reaksi dikatakan setara apabila jenis, jumlah dan jumlah muatan atom reaktan sama dengan jenis,
jumlah dan jumlah muatan atom produk. Dalam persamaan reaksi, kondisi/wujud reaktan dan
produk sebaiknya dituliskan. Penulisan wujud zat ini dilakukan dengan menggunakan hurup
yang dituliskan di belakang agak ke bawah dari reaktan maupun produk. Hurup yang digunakan
yaitu :
s (singkatan dari solid) untuk zat yang berwujud padat.
l (singkatan dari liquid) untuk zat yang berwujud cair
g (singkatan dari gas) untuk zat yang berwujud gas
aq (singkatan dari aqueous) untuk zat yang berupa larutan berair.
yN2O(g) + zH2O
Jumlah dan jenis atom di sebelah kiri tanda panah harus sama dengan jumlah dan jenis atom di
sebelah kanan.
Untuk atom N :
2x = 2y
x=y
Untuk atom H
4x = 2z
z = 2x
Jika kita ambil x = 1, maka y = 1 dan z = 2
Sehingga persamaan reaksinya menjadi :
NH4NO3(s)
N2O(g) + 2H2O
Penyelesaian Persamaan Berimbang Reaksi Redoks
Page
30
Penyelesaian :
Bilangan oksidasi Fe2+ adalah +2 dan bilangan oksidasi Fe3+ adalah +3 ini berarti
terjadi
pelepasan 1 elektron.
Bilangan oksidasi NO3- adalah +3 dan bilangan oksidasi NO2- adalah +3 ini berarti terjadi
penangkapan 2 elektron.
Agar jumlah elektron yang dilepas dan diterima sama, maka Fe2+ dan Fe3+ dikalikan 2.
2Fe2+ + NO3- 2Fe3+ + NO2Jumlah muatan di sisi kiri adalah +3 dan di sisi kanan adalah +5. penyetaraan muatan dilakukan
dengan menambahkan H+ bila suasana asam. Bila suasana basa, setelah penambahan H+ dan
muatan telah setara, dilakukan penambahan OH-. Untuk contoh ini, reaksi berlangsung pada
suasana asam, sehingga perlu ditambahkan H+ sebanyak 2 kali pada sisi kiri.
Page
31
(reduksi)
-
(Oksidasi)
Page
32
Page
33
5,4
= 0,2mol
27
2
x 0,2 = 0,2 mol .
2
Pereaksi Pembatas
Maksud Pereaksi pembatas adalah bahwa kuantitas pereaksi yang paling sedikit menjadi
pembatas pereaksi lain ataupun pembatas zat hasil reaksi.
Misal : CH4 yang tersedia adalah 1 mol. Sedangkan O2 jumlahnya berlebih.
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
Meskipun jumlah O2 berlebih, tetapi jumlah O2 yang bereaksi hanya 2 mol. Dikatakan bahwa
CH4 adalah pereaksi pembatas.
Atau
Bila CH4 yang tersedia 1 mol dan O2 yang tersedia juga 1 mol, maka CH4 yang bereaksi hanya
mol. Dalam hal ini O2 dikatakan pereaksi pembatas
Contoh latihan II.14 :
Silikon Karbida umumnya dikenal dengan Karborondum. Zat ini dibuat dengan mereaksikan
SiO2 dengan C pada suhu tinggi menurut persamaan :
SiO2(s) + 3C(s) SiC(s) + 2CO(g)
Apabila 3gr SiO2 dan 4,5 C direaksikan,
a) Mana yang berperan sebagai reaktan pembatas dan mana reaktan berlebih
b) Berapa gram SiC yang dapat dihasilkan?(diketahui Ar Si = 28, O=16 dan C=12)
Page
34
3
= 0,05mol
60
4,5
= 0,375 mol
12
Awal :
0,05mol
0,375mol
Asumsi 1
Misalkan bila kita anggap C yang habis bereaksi, maka SiO2 yang bereaksi adalah:
1
x 0,375 = 0,125 mol
3
Asumsi 2
Bila kita anggap SiO2 yang habis bereaksi, maka jumlah mol C yang bereaksi adalah:
3
x 0,05 = 0,15 mol
1
Awal :
0,05mol
0,375mol
Bereaksi
0,05mol
0,15mol
0,05mol
0,1mol
0,255mol
0,05mol
0,1mol
Akhir
Page
35
Latihan Soal-Soal
1. Seorang ahli kimia menemukan bahwa 30,82gr Nitrogen akan bereaksi dengan 17,6gr;
35,20gr; 70,40gr; atau 88,00gr Oksigen untuk membentuk empat senyawa berbeda.
a) Hitunglah masa Oksigen tiap gram Nitrogen dalam tiap-tiap senyawa!
b) Bagaimana bagian (a) mendukung teori atom Dalton.
2. Dalam serangkaian penelitian, seorang ahli kimia membuat tiga senyawa berbeda yang hanya
mengandung iodin dan fluorin dan menentukan masa tiap-tiap unsur di dalam tiap-tiap
senyawa.
senyawa Masa iodin (gr) Masa fluorin (gr)
1
4,75
3,56
7,64
3,43
9,41
9,86
25
24
Mg (24, 986 amu) dengan kelimpahan 10,00% dan yang isotop ketiga dengan
kelimpahan 11,01%. Apabila masa atom magnesium adalah 24,305 amu, hitunglah masa
isotop yang ketiga!
7. Berapakah masa molar dari : (a) Hg2Cl2, (b) C4H8O2, (c) CF2Cl2
8. Berapa gram tiap mol masing-masing zat berikut : (a) Ti, (b) Br2, (c) Hg, (d) H2O
9. Berapa mol tiap gram tiap zat berikut ini : (a) Cr, (b) Cl2, (c) Au, (d)NH3
10. Berapa gram tiap unsur penyusun yang dikandung oleh 1 mol senyawa berikut : (a) CH4,
(b)Ca3P2, (c) Fe3O3 dan berapa banyak atom tiap unsur penyusun yang dikandung oleh
jumlah yang sama dari tiap senyawa tersebut?
Page
36
Page
37
b)
c)
d)
e)
f)
24. Lengkapi dan setarakan persamaan dasar reaksi redoks berikut dengan metode setengah
reaksi :
a)
Zn + As2O3 AsH3
(suasana asam)
b)
(suasana basa)
c)
P PH3 + H2PO2-;
(suasana asam)
d)
Zn + ReO4 Re
(suasana asam)
25. (a) Hitunglah molaritas larutan yang mengandung 0,0345 mol NH4Cl di dalam 400 mL
larutan!; (b) berapa mol HNO3 yang tedapat di dalam 35 mL larutan asam nitrat?; (c) Berapa
mililiter larutan KOH 1,5 M yang dibutuhkan untuk mendapatkan 0,125 mol KOH.
Page
38
Page
39