Disusun oleh :
Randy Prayogo
(1102011221)
Pembimbing :
dr. Henny Riana, SpKJ
AKBP dr. Karjana, Sp.KJ
dr. Hening Madonna, Sp.KJ
dr. Esther Sinsuw, Sp.KJ
dr. Witri Antariksa, Sp.KJ
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Tanggal lahir/umur
Agama
:
:
:
:
Suku
: Batak
Pendidikan terakhir
Status pernikahan
Status pekerjaan
Alamat
Tanggal masuk perawatan
:
:
:
:
:
Riwayat Psikiatri
Autoanamnesis
Alloanamnesis
Nn. K
Perempuan
04 Maret 2000 (16 tahun)
Islam
SMP
Belum Menikah
Tidak Bekerja
Pematang Siantar
10 Agustus 2016
A. Keluhan Utama
Pasien berbicara kacau
B. Keluhan Tambahan
Pasien mendengar suara-suara yang membicarakan pasien, sering mondar-mandir
serta terlihat bingung.
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Polri diantar oleh petugas bandara pada hari Rabu
tanggal 10 Agustus 2016, karena keadaan gelisah, bingung, bicara kacau, sering
mondar- mandir serta mendengar suara-suara yang membicarakan pasien.
Sebelumnya pasien dirawat di RS di Klang, Malaysia selama dua bulan sebelum
masuk RS Polri dengan diagnosis skizofrenia.
Pasien belum pernah menikah namun mengatakan bahwa ia sudah menikah
dengan orang Malaysia dan dapat mendengar suara suaminya serta berkomunikasi
dan melihat wujud suaminya. Pasien mengatakan belum pernah bertemu dengan
suaminya tersebut. Beberapa kali pasien mengatakan suaminya berada di dalam tubuh
pasien dan ia dapat berbicara sebagai suaminya. Terkadang pasien juga mengatakan
bahwa suaminya berada di dalam tubuh orang lain. Pasien juga mengatakan sebelum
menikah dengan suaminya, ia akan dilamar oleh temannya di Pakistan namun tidak
terlaksana. Selain itu pasien berkata bahwa ia dapat ber-telepati dengan temannya di
2
Keterangan:
2015 : pada bulan Mei, pertama kali pasien mengalami gejala-gejala berupa bingung,
mendengar suara-suara, sulit tidur, marah-marah dan gelisah. Aktivitas sehari-hari
pasien terganggu hingga akhirnya pasien berhenti sekolah di kelas 2 SMA. Pasien
berobat jalan ke RS bagian psikiatri di Medan. Pada bulan Agustus, pasien pindah ke
Malaysia.
2016 : pada bulan Juni, pasien dirawat di RS di Klang, Malaysia selama 2 bulan
dengan diagnosis skizofrenia. Setelah itu pasien dibawa ke Jakarta dan dirawat di RS
Polri.
E. Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat perkembangan kepribadian
a. Masa prenatal dan perinatal
Pasien adalah anak yang dikehendaki, anak pertama dari tiga bersaudara.
Selama masa kehamilan, ibu pasien tidak pernah mengalami gangguan
kesehatan. Pasien lahir cukup bulan, dalam keadaan normal dan ditolong
oleh bidan. Selama kelahiran tidak ada trauma lahir dan cacat bawaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sewaktu bayi sesuai dengan
usianya.
b. Masa kanak-kanak (0-13 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sehat seperti anak lain. Pasien
mengatakan sering bermain petak umpat dengan teman-temannya namun
karena tubuh pasien cenderung gemuk, pasien sering tertinggal oleh
teman-temannya saat bermain. Pasien termasuk anak yang pendiam.
c. Masa remaja (13 tahun sekarang)
Pasien bersekolah hingga kelas 2 SMA dengan prestasi yang biasa saja
namun tidak pernah tinggal kelas. Pasien merupakan anak yang pendiam
dan tidak memiliki banyak teman.
Riwayat pendidikan
SD
: Pasien menyelesaikan pendidikan SD tanpa pernah tinggal kelas.
SMP : Pasien menyelesaikan pendidikan SMP tanpa pernah tinggal
kelas.
SMA : Pasien tidak menyelesaikan pendidikan SMA
Riwayat pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja
Kehidupan beragama
Pasien seorang penganut agama Islam dan taat dalam beribadah terutama
shalat.
Kehidupan sosial dan perkawinan
Pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan belum pernah menikah.
Kedua adik pasien adalah perempuan. Ibu pasien merupakan isteri ketiga dan
ayah pasien sudah bercerai dengan isteri pertama juga isteri keduanya. Saat ini
ibu dan ayah pasien sudah bercerai. Ibu pasien pindah ke Malaysia dan
menikah lagi, sedangkan pasien beserta kedua adik dan ayahnya tinggal di
Medan. Pasien mengatakan bahwa ayahnya suka berjudi dan minum minuman
keras serta sering memukuli dan mencambuk pasien dan adik-adiknya bahkan
sempat ingin menjual pasien dan adik-adiknya.
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak
pernah terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.
F. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke 1 dari 3 bersaudara. Pasien mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mempunyai riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
Genogram:
Keterangan :
:
Laki-laki
Perempuan
Bercerai
tidak
Sesudah wawancara
wawancara
pasien
mengucapkan
terimakasih
3. Pembicaraan
Pasien dapat berbicara jelas, lancar, banyak bicara dan spontan, artikulasi jelas,
volume cukup, ide banyak
B. MOOD DAN AFEK
1
2
3
4
Mood
Afek
Empati
: Hipertim
: Tidak serasi
: Masih sulit diempati oleh pemeriksa
C. GANGGUAN PERSEPSI
o Halusinasi :
Saat awal masuk rumah sakit ada halusinasi auditorik, pasien mendengar
suara suami yang dapat berkomunikasi dengan pasien, serta terdapat
halusinasi visual, pasien melihat sosok suaminya. Saat pemeriksaan tidak
didapatkan halusinasi.
o Ilusi
: Tidak ada
o Depersonalisasi : Tidak ada
o Derealisasi
: Tidak ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1
2
3
4
Pengetahuan umum
Kecerdasan
Konsentrasi
Orientasi :
Waktu :Baik (pasien
: cukup baik
: cukup baik
: cukup baik
dapat menyebutkan pemeriksaan pada siang
hari)
Tempat:Baik (pasien tahu sekarang sedang berada di Rumah Sakit)
Orang :Baik (pasien mengenal dirinya dan orang sekitarnya)
Daya ingat :
Jangka panjang
:Baik (Pasien dapat mengingat
tanggal lahir)
Jangka pendek
paginya )
Segera
Arus pikir
o Kontinuitas
dari
o Hendaya bahasa
2 Isi pikir
o Preokupasi
o Waham
o Obsesi
o Kompulsi
o Fobia
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan tidak
menunjukkan gejala yang agresif dan tidak marah.
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial
buruk)
2. Uji daya nilai : Baik (Diberikan simulasi bila menemukan dompet dijalan
maka apa yang harus dilakukan)
3. RTA
: Terganggu
H. TILIKAN
Derajat 2: Pasien sedikit menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh bantuan namun
dalam waktu bersamaan juga menyangkal bahwa ia sakit.
: Baik
b) Kesadaran
: Compos Mentis
c) TTV
: TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
HR : 84 x/menit
Suhu : 36,5 C
d) Sistem Kardiovaskular
g) Ekstremitas
h) Sistem Urogenital
: Tidak diperiksa
i) Berat Badan
: 90 kg
j) Tinggi Badan
: 172 cm
k) BMI
: 30.42 (obesitas)
B. Status Neurologik
Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pasien perempuan 16 tahun, datang ke RS Polri diantar oleh petugas bandara pada
hari Rabu tanggal 10 Agustus 2016, karena keadaan gelisah, bingung, bicara
Pasien pertama mengalami gejala-gejala ini pada Mei 2015, kemudian rutin
berobat ke RS di Medan
Pasien pindah ke Malaysia karena ayahnya jahat dan berniat menjual pasien serta
adik-adiknya
Pasien compos mentis, kooperatif dan tenang, berbicara spontan dengan artikulasi
jelas. Pasien juga bicara banyak (logorrhea).
Sempat terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik dan visual. Isi
pikir berupa waham bizarre.
Terdapat asosiasi longgar dan flight of ideas namun sudah berkurang dari pertama
kali dirawat.
FORMULA DIAGNOSTIK
1
Pasien ini tidak termasuk gangguan mental organik karena pasien pada saat di
periksa dalam keadaan sadar. (F0)
Pasien ini tidak termasuk dalam gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan zat karena tidak ada riwayat dalam penggunaan zat. (F1)
10
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan jiwa yang
sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III.
o Aksis I : Gangguan Klinis dan Gangguan Lain yang Menjadi Fokus
Perhatian Klinis
Berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, pasien tidak pernah memiliki
riwayat trauma kepala maupun kejang. Pasien juga tidak pernah menggunakan zat
psikoaktif. Sehingga gangguan mental dan perilaku akibat gangguan mental
organik dan penggunaan zat psikoaktif dapat disingkirkan.
Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa pasien mengalami gejala afektif
(manik) dan skizofrenik (halusinasi auditorik, halusinasi visual disertai waham
bizzare) yang sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang
sama. Dari hal tersebut, kriteria diagnostik menurut PPDGJ III pada ikhtisar
penemuan bermakna pasien digolongkan dalam F25.0 Skizoafektif Episode
Manik.
o Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak ada diagnosis aksis II
o Aksis III : Kondisi Medis Umum
Obesitas
o Aksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan
Terdapat masalah dengan keluarga, dimana ayah pasien merupakan sosok ayah
yang tidak baik, kasar, bahkan ingin menjual pasien serta adik-adiknya. Ayah dan
ibu pasien juga sudah bercerai.
o Aksis V : Penilaian Fungsi Secara Global
Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan skala Global Assement
Of Functioning (GAF) menurut PPDGJ III didapatkan GAF saat pemeriksaan
berada pada range GAF 60-51 yakni terdapat gejala sedang dan disabilitas sedang
dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dan lain-lain.
Evaluasi multiaksial
Aksis I
Aksis II
Aksis III
: Obesitas
Aksis IV
: Masalah keluarga
Aksis V
: GAF 60-51
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja
Diagnosis banding
PROGNOSIS
Ad Vitam
: bonam
Ad Sanationam
: dubia ad malam
Ad Fungsionam
: dubia ad malam
RENCANA TERAPI
a. Psikofarmaka
Risperidone 2x3 mg
Natrium Divalproex ER 1x500 mg
b. Psikoterapi
Psikoterapi suportif dengan memberikan motivasi kepada pasien agar bisa
cepat kembali pulih dan berkumpul lagi bersama keluarganya, berempati dan
memberikan perhatian pada pasien, tidak menghakimi pasien, menghormati
pasien sebagai manusia seutuhnya dan peduli pada aktivitas keseharian pasien.
12