D DENGAN KONJUNGTIVITIS
Tn. D 18 tahun sudah dua hari keluhan matanya tidak hilang yaitu mata merah, kering
dan sepertis kelilipan. Ketika bangun tidur pagi hari klopak mata sulit dibuka karena kotoran
mata lengket dan warnanya purulent. Gejala makin berat terasa bengkak, pengeluaran air
mata, gatal dan rasa terbakar sehingga ia berobat ke rumah sakit. Pada pemeriksaan
didapatkan dilatasi pembuluh darah, odem konjungtiva, dan kerusakan kecil pada epitel
kornea, dimana pada iris/badan silier sehingga klien mengeluh sakit jika ditekan. Dokter
mendiagnosa konjungtivitis dan sudah menjalar ke kornea. Perawat menganjurkan tidak
menggosok mata yang sakit dan kemudian menyentuh mata yang sehat. Pembesihan kelopak
mata (kompres hangat) untuk menghindari penyebaran pada orang lain dan melakukan
program pengobatan meliputi antibiotika sistemik atau topical, antiinflamasi dan mengurangi
nyeri.
B. ANAMNESA
1. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama : sudah dua hari keluhan matanya tidak hilang yaitu mata merah, kering dan
spt kelilipan. Ketinka bangun tidur pagi hari kelopak mata sulit dibuka karena kotoran mata
lengket dan warnanya purulent. Gejala makin berat terasa bengkak, pengeluaran air mata,
gatal dan rasa terbakar.
2. Riwayat kesehatan masa lalu.
a. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan)
Klien tidak pernah mempunyai riwayat alergi obat,makanan,binatang,dan lingkungan.
b. Riwayat kecelakaan
Klien tidak pernah mengalami riwayat kecelakaan sebelumnya
c. Riwayat dirawat di Rumah Sakit (kapan, alasan, berapa lama)
Klien baru pertama kali datang ke rumah sakit pada tanggal 09 maret 2016 karena keluhan
pada mata tidak kunjung mendapatkan perubahan.
d. Riwayat pemakaian obat
Klien tidak pernah memakai obat dalam jangka waktu yang lama.
e. Riwayat trauma mata.
Klien tidak pernah mengalami trauma pada bagian mata sebelumnya.
f. Sejak kapan keluhan dirasakan.
Keluhan pada mata sudah dirasakan selama 2 hari
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak pernah ada riwayat penyakit mata seperti ini sebelumnya
D. Pemeriksaan Fisik
ASUHAN KEPERAWATAN
1. DATA FOKUS
Data subjektif
Data kasus :
Pasien mengatakan sudah 2 hari
matanya merah ,kering dan seperti
kelilipan.
Pasien mengatakan matanya berair
disertai dengan keluarnya secret yang
banyak .
Pasien mengatakan sulit membuka
matanya pada waktu bangun tidur, terasa
bengkak, gatal dan rasa terbakar
Data Tambahan :
Pasien mengatakan nyeri dibagian
mata
Pasien mengatakan penglihatan
tidak jelas
Pasien mengatakan malu dengan
perubahan di bagian kelopak
matanya
Pasien mengatakan cemas dengan
kondisi penyakitnya.
Pasien mengeluh pusing
Data objektif
Data kasus :
TTV
- TD : 110/70 mmHg,
- N : 92 x/menit,
- suhu : 38,5 0 C
- RR : 23 x/menit
Hasil pemeriksaan
ditemukan
Data tambahan :
Pemeriksaan
visus
:15/20
( normalnya 20/20).
Skala nyeri saat di palpasi 5
P : nyeri bertambah saat ditekan
Q : sakit seperti tertusuk
R : letak nyeri di bola mata
S : nyeri sedang
T : nyeri saat mengedip
Klien telihat gelisah
Klien tampak cemas
Konjungtiva
palpebra
(merah,
Pasien mengtakan adanya penumpukan kasar seperti beludru karena ada edema
kotoran dan matanya susah dibuka pada dan infiltrasi).
Klien tampak pucat
waktu bangun pagi
Pasien mengatakan tidak nyaman pada KU: compos mestis
Capilari refil 2 detik
saat membuka dan menutup mata .
Pasien terlihat lemas
Pasien mengatkan tidak tau bagaimana Turgor kulit pasien tidak elastic
kesembuhan
tentang penyakitnya.
Mukosa mulut kering
Pasien
selalu
2. ANALISA DATA
No
Data fokus
1.
DS:
Problem
Gangguan
persepsi
Pasien mengatakan sulit membuka sensori
matanya pada sewaktu bangun tidur
bertanya-tanya
Etiologi
Penglihatan
yang terganggu
DO:
TTV
- TD : 110/70 mmHg,
- N : 92 x/menit,
- suhu : 38,5 0 C
- RR : 23 x/menit
DS:
2.
TTV
TD : 110/70 mmHg,
N : 92 x/menit,
suhu : 38,5 0 C
RR : 23 x/menit
Hasil pemeriksaan ditemukan adanya
eksedut purulenta
Resiko injury
Proses peradangan
3.
DS:
Nyeri
Adanya
konjungtiva
Ansietas
Kurangnya pengetahuan
tentang proses penyakit
peradangan
T : 5 detik
eksedut purulenta.
DS:
kondisi penyakitnya
Pasien mengatkan tidak tau
bagaimana terjadi penyakit seperti ini
Pasien mengatakan keluhan di
matanya tidak mengalami kesembuhan
DO:
TTV
TD : 110/70 mmHg,
N : 92 x/menit,
suhu : 38,5 0 C
RR : 23 x/menit
Pasien selalu bertanya-tanya tentang
penyakitnya.
Klien telihat gelisah
DS:
6.
Gangguan
konsep diri
TTV
TD : 110/70 mmHg,
N : 92 x/menit,
suhu : 38,5 0 C
RR : 23 x/menit
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No.
1
2
3
4
6
Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori b.d penglihatan yang terganggu
Resiko injury b.d proses peradangan
Nyeri b.d adanya peradangan konjungtiva/ edema
Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit
Gangguan konsep diri b.d adanya perubahan pada kelopak mata/ bengkak
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
1.
Setelah
dilakukan
baik
Pasien
tidak
pengobatan berlangsung.
Bengkak berkurang
3. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk
Pemeriksaan visus dalam
mematuhi
progam
terapi
yang
telah
rentang normal : 20/20
dilaksanakan.
Rasional: untuk mempercepat dalam proses
penyembuhan
2.
Setelah
dilakukan
keperawatan
injury
dapat
masalah
teratasi
kriteria hasil :
-
Penyebaran
terjadi.
4.
asuhan 1.bersihkan kelopak mata dari dalam ke arah
resiko luar.
dengan Rasional: Dengan
membersihkan
mata
dan
dari
perawat ke pasien.
4. Beritahu klien mencegah pertukaran sapu
tangan, handuk dan bantal dengan anggota
keluarga
yang
lain.
Klien
sebaiknya
risiko
penyebaran
infeksi.
5.Ingatkan klien untuk tidak menggosok mata
yang sakit atau kontak sembarangan dengan
mata.
Rasional: Menghindari penyebaran infeksi pada
mata yang lain dan pada orang lain.
6.Beritahu klien teknik cuci tangan yang tepat.
Rasional: menerapkan prinsip higienis
7.Anjurkan klien untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan pengobatan dan gunakan
saputangan atau handuk bersih.
alat
yang
digunakan
untuk
memeriksa klien.
Rasional: Mencegah infeksi silang pada klien
3.
Setelah
dilakukan
yang lain.
asuhan 1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, karakteristik dan
nyeri
berkurang
Rasional:
Membantu
mengevaluasi
derajat
terkontrol.
2. anjurkan os agar tidak meggosok mata dan
- Skala nyeri 0-1
menekan bola mata
- Pasien tampak ceria
Klien dapat beradaptasi
Rasional:megurangi penekanan pada mata akan
dengan keadaan yang sekarang.
Mengungkapkan peningkatan mengurangi kemungkinan nyeri
kenyamanan di daerah mata.
3. Ajarkan os penggunaan teknik relaksasi.
Berkurangnya lecet karena
Rasional: Membantu pasien untuk istirahat lebih
garukan.
Penyembuhan area mata yang efektif dan memfokuskan kembali perhatian
telah mengalami iritasi.
- Berkurangnya kemerahan.
sehingga
menurunkan
nyeri
dan
ketidaknyamanan.
kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
(analgesik).
meningkatkan kenyamanan
4.
Setelah
keperawatan
dilakukan
masalah
dapat
teratasi
dengan
hasil :
klien.
- klien menyatakan
pemahaman
tentang
pemahaman
klien
penyakitnya.
tentang proses penyakitnya.
- Klien dapat
menggambarkan ansietas dan pola 3.Beri dukungan moril berupa doa terhadap
pasien.
kopingnya.
-
Menggunakan
mengklarifikasi
sumber
atau
orang
yang
menolong.
Rasional: Memberi penelitian bahwa pasien
tidak sendiri dalam menghadapi masalah.
5.
Setelah
dilakukan
dari dirinya.
Klien
dapat
- Klien dapat
untuk memulai menerima perubahan.
mengungkapkan dan
catat jika ada tingkah laku
mendemonstrasikan peningkatan 3.
menyimpang.
perasaan yang positif.
-
yang
jelaskan
perubahan
yang
terjadi
penjelasan
tentang
membersihkan
mata
dan
dari
perawat ke pasien.
4. Beritahu klien mencegah pertukaran sapu
tangan, handuk dan bantal dengan anggota
keluarga
yang
lain.
Klien
sebaiknya
risiko
penyebaran
infeksi.
5.Ingatkan klien untuk tidak menggosok mata
yang sakit atau kontak sembarangan dengan
mata.
Rasional: Menghindari penyebaran infeksi pada
mata yang lain dan pada orang lain.
6.Beritahu klien teknik cuci tangan yang tepat.
Rasional: menerapkan prinsip higienis
7.Anjurkan klien untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan pengobatan dan gunakan
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas DSM, Sidarta,. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 1998
2.
http://www.scribd.com/doc/29896570/Definisi-Etiologi-Klasifikasi-Dan-Patofisiologi-
Konjungtivitis
3.
https://online.epocrates.com/u/291168/Acute+conjunctivitis/Summary/Highlights
4.
5.
6.
Buku saku dasar patologis penyakit, robbins & cotran, edisi 7, EGC: Jakarta, 2008.
7.
http://www.4shared.com/document/4iB3gm3a/Konjungtivitis.htm