B. Tinjauan Pustaka
Kedelai atau Glycine max (L) Merr termasuk familia Leguminoceae, sub
famili Papilionaceae, genus Glycine max, berasal dari jenis kedelai liar
yang disebut Glycine unriensis. secara fisik setiap kedelai berbeda dalam
hal warna, ukuran dan komposisi
kimianya.
dan
oleh
kimia
kedelai
tersebut dipengaruhi
Perbedaan
varietas
dan
secara
fisik
kondisi dimana
karbohidrat,
4,3%
praktis
dan
memenuhi
persyaratan-
baik
dan
diikuti
optimum;
perakaran
(daun), epikotil, dan kotiledon yang tumbuh sehat; atau ada kerusakan
sedikit pada struktur tumbuhnya tetapi secara umum masih menunjukkan
pertumbuhan yang kuat dan seimbang antara pertumbuhan struktur satu
dengan yang lainnya (Sadjad 1980 dalam Wulandari 2008).
Ada dua faktor yang dapat berpengaruh terhadap perkecambahan benih
yaitu faktor dalam (genetis), seperti tingkat kemasakan benih, hormon, ukuran
dan kekerasan biji dan dormansi biji, sedangkan faktor luar yaitu air,
temperatur, oksigen, dan media. Ketidakmampuan lingkungan untuk
mencukupi syarat perkecamabahan benih dapat menyebabkan benih
berkecambah abnormal. Kecambah abnormal memiliki kecambah yang
akarnya sedikit, lemas, atau bahkan mati. Selain itu kecambah abnormal juga
menujukkan gejala kecambah yang rusak, tanpa kotiledon, embrio yang pecah
dan akar primer yang pendek, atau bentuknya yang cacat, perkembangannya
lemah atau kurang seimbang dari bagian yang penting, plumula yang yang
terputar, hipokotol, epikotil, kotiledon yang membengkak, akar yang pendek
(Purnobasuki 2011 dalam Chaidir et al 2015).
C. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum produksi dan penyimpanan benih acara Uji Daya
Kecambah Benih dilaksankan pada hari Senin, 31 November 2016.
Praktikum di laksanakan pada pukul 10.00-11.30. Praktikm di laksanakan di
laboratorium ekologi dan menejemen produksi tanaman (EMPT).
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Petridish atau gelas air mieral 200 ml (6)
2) Bak perkecambahan
3) Kertas perkecambahan
4) Media pasir
b. Bahan
1) Benih tanaman pangan: Kedelai (Glycine max)
2) Benih tanaman sayuran: Kangkung (Ipomea aqutica)
3) Benih tanaman bua : Melon (Cucumis melo L.)
3. Cara Kerja
a. Siapkan media perkecambahan berupa kertas dan pasir
b. Kecambahkan benih pada media perkecambahan Dalam Pasir (DP), Pada
Pasir(PP), Pada Kertas (PK), Antara Kertas (AK), Pada Kertas Digulung
Dalam Pasir (PKDP) dan kontrol
c. Tempatkan substratum perkecambahan pada bak perkecambahan
d. Jaga kelembaban
e. Amati kecambah normal, kecambah abnormal dan yang mati.
Perhitungan dilakukan sejak hari pertama hingga terakhir
f. Hitung daya kecambah
g. Gambar kecambah normal beserta bagian-bagiannya
4. Pengamatan yang Dilakukan
a. Kecamabah normal dan abnormal
b. Daya kecambah
c. Tinggi tanaman dan panjang akar
DAFTAR PUSTAKA
Avivi S, Prawoto A, Oetami RF. 2010. Regenerasi embriogenesis somatik pada
beberapa klon kakao indonesia dari eksplan bunga. Agronomi Indonesia
38(2): 138-143
Chaidir L, Epi, Taofik A. 2015. Eksplorasi, identidfikasi dan perbanyakan
tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) dengan menggunakan metode
generatif dan vegetatif. ISTEK 9(1): 82-103
Daryono BS, Ibrohim AR dan Maryanto SD. 2015. Aplikasi teknologi budidaya
melon ( Cucumis melo L.) kultivar gama melon basket di lahan karst