Anda di halaman 1dari 7

VARIABEL METODE ANALISIS

Erlien Lindawati Poernomo

1606930211

Tahmida Diazputri Utami

1206230422

Standar Deviasi (SD) dan Relative Standard Deviation atau


Coefficient of Variation (RSD atau CV)
Standar Deviasi (ditandai dengan ) merupakan variabel yang paling banyak
digunakan untuk mengukur variabilitas, sebaran data, dan hubungan antara rata-rata
dengan data (seberapa jauh data terhadap rata-rata data). Jika data mendekati ratarata, mengindikasikan bahwa respon seragam sehingga standar deviasi bernilai
kecil. Jika sebaran data jauh dari rata-rata, mengindikasikan bahwa ada varian
respon data yang lebar sehingga standar deviasi bernilai besar. Jika semua nilai
data sama, maka standar deviasi bernilai nol. Standar deviasi tidak mengindikasikan
benar atau salahnya suatu data, namun mengindikasikan rentang variasi pada
pengukuran yang dilakukan. Standar deviasi yang rendah belum tentu lebih baik.
Standar deviasi hanya digunakan untuk statistik deskriptif yang menggambarkan
distribusi hubungan terhadap rata-rata.
Rumus standar deviasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk populasi
( Xi X )
2
= ( )
n

2. Untuk sampel
(Xi X )
( 2 )
=
n1

3. Untuk data bergolong


f i ( Xi X)
( 2)
=
n1

Keterangan:
= Standar Deviasi
= Jumlah
= Rata-rata data/ replikasi pengukuran

i = Data/ replikasi pengukuran individual


n = Jumlah data/ replikasi pengukuran
Standar deviasi relatif atau koefisien variasi mengekspresikan standar deviasi
dalam bentuk persentase sehingga lebih mudah dimengerti. Makin rendah standar
deviasi relatif, maka pengukuran yang dilakukan makin presisi. Untuk setiap 20
sampel yang dipreparasi, 1 sampel harus dipilih untuk dianalisis dengan
pengulangan sebanyak 3 kali dan standar deviasi relatif antar pengulangan harus <
20%. Rumus umum dari standar reviasi relatif adalah:

RSD = X x 100
Keterangan:
= Standar Deviasi
= Rata-rata data/ replikasi pengukuran
Pada kurva distribusi normal, sumbu x dapat dibagi menjadi interval standar deviasi.

Keterangan: SD = Standar Deviasi ()

Sebagai contoh pada gambar grafik, menunjukkan 6 interval standar deviasi.


Pada sebelah kiri rata-rata (mean), terdapat 3 interval standar deviasi, menunjukkan
nilai pada sumbu x yang lebih kecil dari rata-rata. Pada sebelah kanan rata-rata,
terdapat 3 interval standar deviasi, menunjukkan nilai pada sumbu x yang lebih
besar dari rata-rata. Sejumlah kecil kurva (0,0013) berada diluar rentang 3 interval
standar deviasi dari rata-rata pada tiap sisi. Dua interval standar deviasi yang paling
dekat dengan rata-rata (1 di sisi kanan dan 1 di sisi kiri; masing-masing memiliki nilai

SD sebesar 0,3413 atau memiliki %RSD sebesar 34%) yang memotong rata-rata di
area kurva tertinggi pada sumbu y, memiliki proporsi tinggi dibanding interval yang
paling jauh terhadap rata-rata. %RSD sebesar 34% berarti setidaknya 34% bagian
pada distribusi normal berada di antara rata-rata dan nilai 1 SD lebih besar dari ratarata serta setidaknya 34% bagian pada distribusi normal berada di antara rata-rata
dan nilai 1 SD lebih kecil dari rata-rata sehingga setidaknya 68% (SD= 0,6826)
bagian pada distribusi normal berada diantara nilai sumbu x dengan 1 SD lebih kecil
dari rata-rata dan 1 SD lebih besar dari rata-rata.

Process Capability Index


Indeks kapabilitas proses merupakan pengukuran yang tidak memiliki satuan
dan digunakan untuk mengukur kapabilitas suatu proses. Indeks yang paling banyak
digunakan adalah rasio yang membandingkan variabilitas aktual proses dengan
jumlah variabilitas yang diperbolehkan, sehingga biasanya memiliki bentuk sebagai
berikut:
Variabilitas proses yang diperbolehkan
Variabilitas proses aktual
Proses yang memiliki kapasitas yang lebih besar memiliki indeks yang lebih
besar. Variabilitas proses yang diperbolehkan biasanya adalah fungsi ukuran
spesifikasi yang ditetapkan, tetapi juga mengukur seberapa baik proses terhadap
nilai target. Variabilitas proses aktual biasanya adalah fungsi varian karakteristik
kualitas dan juga dapat mengukur seberapa baik proses terhadap nilai target.
Spesifikasi ditetapkan dan biasanya tidak berhubungan dengan distribusi X.
Spesifikasi yang ditetapkan biasa berupa X, dimana proses produksi berjalan
dengan baik, berguna atau memiliki karakteristik yang diinginkan. Jika X elemen S,
maka produk berada dalam rentang spesifikasi dan disebut conforming item. Jika X
bukan elemen S maka berada di luar spesifikasi dan disebut nonconforming item.
Titik tengah spesifikasi dinyatakan dalam
m=

UL
2

Keterangan:
L = lower specification limit
U = upper specification limit
m = midpoint

Indeks kapabilitas proses adalah penunjuk kapabilitas proses yang paling


dasar, menggunakan panjang S untuk mengukur variabilitas yang diperbolehkan dan
6 SD, biasa disebut dengan toleransi natural untuk mengukur variabilitas aktual pada
proses. Proses dengan Cp 1 dinyatakan mampu/ sanggup (capable), meskipun
penggunakan spesifik masih memerlukan beberapa tingkatan pemotongan. Indeks
Cp biasa digunakan mengukur proses potensial atau kemampuan terbaik yang
mungkin dari suatu proses jika distribusi terpusat.
Rumus indeks kapabilitas proses adalah:
Cp =

UL
6

Keterangan:
L = lower specification limit
U = upper specification limit
m = midpoint
= standar deviasi

Confidence Interval
Confidence interval (CI) merupakan suatu tipe estimasi interval pada populasi
parameter, merupakan interval yang dihitung dari pengamatan, biasanya berbeda
dari sampel satu dengan yang lain. Seberapa sering interval yang diamati berarti
parameter tersebut ditentukan oleh confidence level atau confidence coefficient.
Terdiri dari rentang nilai (interval) yang dapat mengestimasi populasi parameter yang
tidak diketahui dengan baik. Jika dilakukan tes hipotesis, confidence level adalah
pelengkap

level

of

significance,

contohnya:

95%

confidence

menggambarkan tingkat signifikansi 0,05.


Dihitung dengan rumus:
tN-1 =

Keterangan:
X = jumlah rata-rata populasi
T = confidence interval
= nilai hipotesis rata-rata populasi
= standar deviasi
N-1 = derajat kebebasan

Confidence Level (Tingkat Kepercayaan)

interval

Tingkat kepercayaan pada dasarnya menunjukkan tingkat keterpercayaan


sejauhmana statistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter populasi.
Tingkat kepercayaan nilainya berkisar antara 0 sampai 100% dan dilambangkan
oleh 1 dan berkisar antara 95% 99%. Jika dikatakan tingkat kepercayaan yang
digunakan adalah 95%, ini berarti tingkat kepastian statistik sampel mengestimasi
dengan benar parameter populasi adalah 95%. Tingkat kepercayaan yang paling
umum digunakan adalah 90%, 95%, dan 99%. Kemudian, dihitung margin
kesalahannya (margin of error) yaitu dengan rumus:
Z

x
2 (n)

Keterangan:
a
Z = confidence coefficient (a= confidence level)
2
(n)= sample size
= standar deviasi
Dari hasil tersebut dapat dihitung nilai confidence intervalnya yaitu:
a

+ Z x
dimana X merupakan nilai rata-rata
2 (n)

Statistical Tolerance Bound / Interval


Berdasarkan hasil rata-rata dan standar deviasi yang sudah diketahui, dapat
dilaukan untuk menghitung batas dan interval pada perkiraan 95%.
One-side:
xL = u p
xU = + u p
dimana:
xL
= lower limit of the statistical tolerance interval
xU
= upper limit of the statistical tolerance interval

= rata-rata populasi
p
= nilai minimum
Perkiraan batas 95% untuk harga rata-rata dihitung sebagai berikut:
X rm,n .S
Dimana:
rm,n
= didapat dari table yg tertera
n
= besarnya jumlah sampel yang diambil selama validasi
m
= jumlah sampel dari pemeriksaan rutin
X
= harga rata-rata
S
= standar deviasi

Two-side:
Nilai antara XL = u(1+ p) / 2 dan XU = + u(1+ p) / 2

Daftar Pustaka
EPA, 1996. The Volunteer Monitors Guide to Quality Assurance Project Plans. EPA:
United States. Hlm. 17.
Khattree, R., C.R. Rao. 2003. Handbook of Statistics 22: Statistics in Industry.
Elsevier: Netherlands. Hlm 626-627.
Rubin, A. 2009. Statistics for Evidence-Based Practice and Evaluation (Edisi 2).
Brooks/Cole: Canada. Hlm 77-78.
Smithson, M. 2003. Confidence Intervals. Sage Publications: California. Hlm 19.

Anda mungkin juga menyukai