PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal yang
merupakan salah satu unsur dari pada kesejahteraan umum.
Departemen Kesehatan berupaya meningkatkan kemampuan
semua sarana kesehatan, agar mampu memberikan pelayanan
kesehatan maupun pelayanan medik secara terpadu, merata,
berhasil guna dan berdaya guna.
Pelayanan yang cepat, tepat dan cermat hanya dapat
terwujud apabila laboratorium didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai dan berfungsi dengan baik, serta
didukung pula oleh petugas yang profesional dan pelaksana yang
terdidik atau qualiviet.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang
laboratorium
yang
profesional
diperlukan
adanya
suatu
pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan.
Pengembangan dan pendidikan bisa dilakukan dengan cara
pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal antara
antara lain kursus, seminar, pelatihan yang diikuti oleh tenaga
laboratorium secara bergantian.
Bentuk atau pola pelayanan laboratorium berbeda disetiap
negara. Perbedaan ini tampak dalam hal struktur organisasi,
kualifikasi personil, jumlah dan peralatan serta pola pelayanan
laboratorium. Perbedaan itu tergantung pada pelayanananya
(umum, spesialis, gawat darurat), jenis kasus dan faktor-faktor
lainnya.
Oleh
karena
itu
pedoman
pengelolaan
pelayanan
laboratorium rumah sakit untuk berbagai kelas rumah sakit sangat
diperlukan.
27
BAB II
PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
Jenis pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan disuatu
rumah sakit tergantung dari banyak faktor, antara lain : jenis
kasus yang dirawat, jenis tindakan yang dapat dilakukan dan lainlainnya. Hal tersebut berbeda sesuai kelas rumah sakitnya, bahkan
untuk kelas rumah sakit yang sama dapat pula berbeda-beda.
Jenis pemeriksaan atau tes diagnostik di rumah sakit kelas C,
hendaknya dipilih jenis pemeriksaan yang mampu membedakan
kelompok sakit dengan kelompok kasus-kasus yang borderline,
terutama kasus-kasus prevalen dan kasus yang merupakan
masalah kesehatan didaerah tersebut.
Karena masalah prevalen dan masalah kesehatan disuatu
daerah berbeda-beda maka sulit menentukan standarisasi jenis
pemeriksaan untuk rumah sakit. Walaupun demikian standar
minimal dapat ditentukan dan dapat ditambahkan atau
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Untuk pemeriksaan yang tidak dilakukan di rumah sakit
kelas C, pemeriksaan dirujuk ke laboratorium rujukan atau rumah
sakit yang kelasnya lebih tinggi (atau yang mampu).
Untuk menunjang gawat darurat, kecelakaan lalu lintas dan
endemi wabah, perlu ditetapkan jenis pemeriksaan yang dapat
dilaksanakan selama 24 jam.
A. PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
Pemeriksaan patologi klinik yang harus dilakukan di rumah
sakit kelas C ialah Urine kualitatif/semi kuantitatif, feses rutin,
cairan otak, transudat exudat dan cairan tubuh lainnya,
hematologi klinik ( Hematologi rutin, sebagian pemeriksaan
hemostasis), petanda infeksi virus tertentu dan beberapa
pemeriksaan kimia klinik.
28
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
A. Kepala Instalasi Laboratorium
Seorang Dokter spesialis Patologgi Klinik, dibantu oleh Kepala
ruang dan membawahi :
1.
3 orang Ka.Sie :
rencana
kerja
dan
kebijaksanaan
teknis
laboratorium.
2. Menentukan pola dan tata cara kerja.
3. Memimpin pelaksanaan kegiatan laboratorium
4. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
kegiatan laboratorium.
5. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan pemantapan
mutu.
6. Memberikan
pendapat
laboratorium.
29
terhadap
hasil
pemeriksaan
b.
merencanakan
dan
mengawasi
pemantapan
mutu eksternal.
4. Membantu mengevaluasi hasil pemantapan mutu internal
dan eksternal.
5. Bertanggung jawab terhadap pengadaan reagent
6. Mengkoordinir kegiatan operasional harian laboratorium
7. Membantu membuat pola dan tata cara kerja / prosedur,
dikoordinasikan dengan penanggung jawab laboratorium
8. Membimbing tenaga analis kesehatan dan tenaga tehnis
lainnya
9. Membuat laporan bulanan tentang pembelian reagent dan
prasarana lainnya serta pemeriksaan rujukan
10. Bertanggung jawab terhadap keuangan laboratorium
11. Melaksanakan
dan
menjaga
keselamatan
laboratorium
c.
30
Ikhtisar Jabatan :
Mengkoordinir pemantapan mutu, pelaksanaan dan tehnik
pemeriksaan laboratorium serta pemakaian reagensia
Hematologi, Immunologi dan Serologi
Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kepala ruang Laboratorium
Tugas Pokok
1. Melaksanakan PMI ( Pemantapan Mutu Internal )
2. Membuat laporan bulanan grafik Westgard dan memberikan
laporannya kepada Kepala ruang laboratorium
3. Membantu
dengan
melaksanakan
berkonsultasi
Pemantapan
kepada
Mutu
Kepala
External
Ruang
atau
di
laporannya
setiap
bulan
serta
memberikan
keselamatan
laboratorium
meliputi
keamanan
2.
Membuat
laporan
bulanan
grafik
Westgard
dan
31
3.
4.
5.
Bertanggung
jawab
terhadap
stock
reagent
dan
7.
8.
e.
3.
Bertanggung
jawab
terhadap
stock
reagent
dan
5.
f.
Pelaksana Analis
Ikhtisar Jabatan
32
Tugas Pokok
1. Melakukan persiapan kegiatan laboratorium :
c.
d.
Membersihkan/
membilas
alat
sebelum
segala
kelengkapan
rujukan
(formulir
33
g.
Administrasi
Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan tugas sesuai prosedur
Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kepala ruang Laboratorium
Tugas Pokok
1.
2.
3.
4.
5.
Melakukan
peralatan
operan
tugas
yang
belum
diselesaikan,
7.
Pekarya
Tugas Pokok
1. Melaksanakan tugas sesuai prosedur
Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada
Kepala ruang Laboratorium
1.
Mencuci peralatan laboratorium bekas pemeriksaan
(tabung reaksi dll)
34
2.
3.
4.
5.
6.
IV
SARANA DAN PRASARANA
1. Gedung
a.
Lokasi
Instansi laboratorium RS bukan saja memberikan
pelayanan untuk rawat inap dan tetapi juga untuk
pasien rawat jalan dan rujukan. Oleh karena itu, lokasi
laboratorium sebaiknya terletak didaerah yang mudah
dicapai dari dalam maupun dari luar RS.
Instansi
laboratorium
melayani
gawat
darurat
(laboratorium cito), maka letaknya tidak jauh dari Unir
Gawat Darurat (UGD).
b. Ruangan
Semua ruangan terutama yang dipakai untuk
pemeriksaan spesimen perlu mempunyai ventilasi yang
baik dan mendapar sinar matahari yang cukup.
Ruang penerimaan spesimen atau pengambilan
spesimen, sebaiknya terpisah dari ruang pemeriksaan
untuk mencegah kontaminasi.
Menurut fungsinya, dalam garis besar dibagi dalam:
1.
2.
3.
Ruang penerimaan
Ruang pemeriksaan
Ruang administrasi/ruang pengolahan hasil
Ruang hematologi
Ruang kimia klinik
35
3.
4.
36
2. Otomatisasi
Otomatisasi dan elektronik data processing merupakan
teknologi mutahir dalam bidang laboratorium yang telah
diterapkan secara luas di negara-negara yang sudah maju.
Walaupun alat otomatisasi dan elektronik demikian canggih
dan besar kemampuannya, ketelitian dan kecepatan yang
handal, serta dapat memberikan jaminan mutu pelayanan,
akan tetapi dampak negatif yang harus dipertimbangkan
adalah:
37
4. Jenis Alat
Jenis alat dan jumlah alat yang diperlukan tergantung dari
jenis pelayanan laboratorium yang diharapkan dan beban
kerja yang dipikul. Agar dapat menunjang pelayanan
spesialisasi dasar RS tersebut, laboratorium harus
dilengkapi dengan peralatan minimal seperti terlampir
dibawah ini.
38