Anda di halaman 1dari 3

ENDOKRIN METABOLIK

1. CARA KERJA INSULIN DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH


Setelah adanya rangsangan oleh molekul glukosa. Tahap pertama sekresi insulin adalah
proses glukosa (masuk ke dalam sel) melewati membran sel. Glukosa masuk ke dalam
sel secara difusi dengan bantuan GLUT-2 glucose transporter. Glucose
transporter adalah senyawa asam amino yang terdapat di dalam berbagai sel yang
berperan dalam proses metabolisme glukosa yang berfungsi sebagai kendaraan
pengangkut glukosa masuk dari luar kedalam sel jaringan tubuh. Kemudian intraseluler
glukosa dimetabolisme (glikolisis dan fosforilasi) membentuk ATP. Molekul ATP yang
terbentuk, dibutuhkan untuk tahap selanjutnya yakni proses mengaktifkan penutupan K
channel pada membran sel. Pembentukan ATP yang telah berlangsung akan
mengakibatkan terjadinya peningkatan rasio ATP/ADP dan kadar glukosa intraseluler
yang tinggi menyebabkan depolarisasi membran sel serta menginduksi penutupan
KATP channel pada permukaan sel. Kemudian diikuti oleh tahap pembukaan Cellsurface voltage dependent Calsium channels (Cachannel). Keadaan inilah yang
memungkinkan masuknya ion Ca ke dalam sel sehingga menyebabkan peningkatan
kadar ion Ca intrasel dan memicu exocytosis insulin. Selanjutnya molekul insulin masuk
ke dalam sirkulasi darah terikat dengan reseptor. Ikatan insulin dan reseptornya
membutuhkan GLUT-4 glucose transporter untuk dapat masuk ke dalam sel otot dan
jaringan lemak, serta uptake glukosa dengan efisien, yang akhirnya menurunkan kadar
glukosa dalam plasma
2. TUJUAN PASIEN PUASA PADA PEMERIKSAAN GDP
Hal ini untuk mengurangi variabilitas kandungan gizi dalam makanan dan minuman
yang dikonsumsi yang diserap ke dalam aliran darah dan bisa memberikan dampak
langsung. Sehingga lebih memastikan hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi
oleh konsumsi makanan terakhir dan dapat diinterpretasikan dengan benar.
3. A.
GDS: Glukosa Darah Sewaktu
GDP: Glukosa Darah Puasa
TTGO: Tes Toleransi Glukosa Oral
B.
GDS: <200 mg/dl
GDP: <126 mg/dl
TTGO: <140 mg/dl
4. PERBEDAAN TTGO & GD2PP
Tes toleransi glukosa oral/TTGO (oral glucose tolerance test, OGTT) dilakukan pada
kasus hiperglikemia yang tidak jelas; glukosa sewaktu 140-200 mg/dl, atau glukosa
puasa antara 110-126 mg/dl, atau bila ada glukosuria yang tidak jelas sebabnya. Uji ini
dapat diindikasikan pada penderita yang gemuk dengan riwayat keluarga diabetes
mellitus; pada penderita penyakit vaskular, atau neurologik, atau infeksi yang tidak
jelas sebabnya.
Sebelum dilakukan tes, penderita harus berpuasa selama 12 jam. Pengambilan sampel
darah dilakukan sebagai berikut :
Pagi hari setelah puasa, penderita diambil darah vena 3-5 ml untuk uji glukosa
darah puasa. Penderita mengosongkan kandung kemihnya dan mengumpulkan
sampel urinenya.
Penderita diberikan minum glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam segelas air
(250ml). Lebih baik jika dibumbui dengan perasa, misalnya dengan limun.
Pada waktu jam, 1 jam, 1 jam, dan 2 jam, penderita diambil darah untuk
pemeriksaan glukosa. Pada waktu 1 jam dan 2 jam penderita mengosongkan
kandung kemihnya dan mengumpulkan sampel urinenya secara terpisah.

Glukosa darah 2 jam post prandial ( GD2PP) :


- Dilakukan 2 jam setelah makan setelah tes GDP
- Pasien diberikan makanan yang mengandung 100 gram karbohidrat Sebelum tes
dilakukan
5. NILAI NORMAL ALBUMIN: 3,5-5,5 gr/dl
6. FUNGSI ALBUMIN PADA DARAH
1) Mempertahankan tekanan onkotik plasma agar tidak terjadi asites.
2) Membantu metabolisme dan transportasi berbagai obat-obatan dan senyawa
endogen dalam tubuh terutama substansi lipofilik.
3) Anti-inflamasi.
4) Membantu keseimbangan asam basa karena banyak memiliki anoda bermuatan
listrik.
5) Antioksidan dengan cara menghambat produksi radikal bebas eksogen oleh
leukosit polimorfonuklear.
7. FUNGSI KOLESTEROL DARAH

8.

1)
2)
3)
4)

Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai

pelindung tubuh dari suhu rendah


pelarut vitamin A,D,E dan K
pelindung alat-alat tubuh vital (antara lain jantung dan lambung)
penghasil energi tertinggi

LDL: Low Density Lipoprotein


HDL : High Density Lipoprotein
VLDL: Very Low Density Lipoprotein
9. PERBEDAAN HDL LDL & VLDL
A. Menurut Ukuran

B. Menurut Fungsi
HDL mengangkut kolesterol sebagian besar ke hati atau organ steroidogenik seperti
adrenal, ovarium, dan testis dengan jalur langsung dan tidak langsung.
LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan dengan
menggabungkannya ke dalam membran sel.
VLDL membawa trigliserida (baru disintesis) dari hati ke jaringan adiposa.

PENCERNAAN
1. SIFAT FISIS EMPEDU NORMAL
a. pH : 8
b. Konsistensi : Jernih
c. Bau : Amoniak
d. Warna : Kuning
2. FUNGSI EMPEDU DALAM PENCERNAAN
1. Memecah lemak menjadi emulsi
2. Membantu pergerakan peristaltik makanan
3. Membantu menetralkan asam klorida
4. Membantu menghentikan aktivitas protein
5. Menetralkan usus dari racun
3. PEMERIKSAAN PIGMEN EMPEDU
Gmellins Test, Rosenbach Modification Gmellins Test & Smith Test
4. UJI GARAM EMPEDU POSITIF = Pada batas kedua larutan terlihat cincin bewarna
ungu
5. A. PIGMEN EMPEDU : Biliverdin, Urobilin, Bilirubin
B. BILIRUBIN : Salah satu pigmen yang memiliki warna kuning yang mana
merupakan produk utama dari hasil perombakan heme yang berasal dari
hemoglobin yang terjadi akibat adanya perombakan sejumlah sel-sel darah merah
yang di lakukan oleh sel retikuloendotel.
6. NILAI NORMAL
BILIRUBIN I (Bilirubin Indirect) : <1,0 mg/dl
BILIRUBIN II (Bilirubin Direct) : 0,1-0,5 mg/dl
7. PERBEDAAN BILIRUBIN I (Bilirubin Indirect) & BILIRUBIN II (Bilirubin Direct)

8.

ALT : Alanin Transaminase


AST : Aspartat Transaminase
ALP : Alkaline Phospatase
9. NILAI NORMAL
a. ALT
i. LAKI-LAKI : < 47 U/L
ii. PEREMPUAN : <39U/L
b. AST
i. LAKI-LAKI : < 31 U/L
ii. PEREMPUAN : <37 U/L
c. ALP
i. LAKI-LAKI : 61-232 U/L
ii. PEREMPUAN : 49-232 U/L

Anda mungkin juga menyukai