Al
Al
]
Kaidah fiqih ke 46
Kaidah ini berasal dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam
sunannya no 3535. Nabi shallallahu alahi wasallam bersabda:
Laksakanlah amanah kepada orang yang memberimu amanah dan jangan
mengkhianati orang yang mengkhianatimu. Diriwayatkan oleh At Tirmidzi juga.
Contohnya bila ada orang yang mengatakan kepada kita, "Sampaikan salamku
untuk si fulan." Lalu kita mengatakan, "Saya sampaikan in sya Allah." Maka kita
wajib menyampaikan amanah tersebut. Berbeda bila kita tidak menerima
amanah tersebut, maka bila tidak disampaikan pun tidak berdosa.
Bila ada orang yang berkhianat kepada kita, maka kita tidak boleh membalasnya
dengan cara mengkhianatinya lagi. Misalnya bila kita menitipkan emas kepada
teman yang kita berhutang kepadanya, lalu setelah sebulan kita memintanya
namun ia malah mengingkari. Maka kita wajib membawakan bukti, dan jika tidak
ada bukti, dia bersumpah bahwa kita tidak memberikan kepada dia apapun.
Tidak boleh kita membalasnya dengan cara tidak mau membayar hutangnya.
Karena kemungkaran tidak boleh dibalas dengan kemungkaran lagi.
Al-Fawaid, [: ..]
Kaidah kedelapan:
Tata cara Al Qur'an menetapkan hari kebangkitan.
- menghidupkan bumi yang telah mati, sebagai bukti bahwa Dia mampu
menghidupkan manusia yang telah mati.
- kekuasaan Allah untuk menciptakan langit dan bumi yang amat besar. Maka
membangkitkan manusia tentu lebih mudah.
- Menetapkan bahwa Allah tak mungkin menciptakan manusia sia sia. Tidak
diberikan perintah dan larangan, dan tidak diberikan pahala dan siksa? Itu
semua mustahil bagi Allah Ta'ala.
Al-Fawaid, [: ..]
Kaidah fiqih ke 46
Sesuatu yang ketika bersendirian tidak boleh, menjadi boleh disaat mengikuti
yang lainnya.
Contuhnya adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang menjual buah yang
masih mentis. Namun bila yang dijual adalah pohonnya bukan buahnya maka
menjadi boleh.
Menjual susu sapi yang masih ada dalam tubuh sapi tidak boleh karena tidak
jelas berapa kadarnya alias ghoror. Namun boleh bila yang dijual itu sapinya,
karena susu tentunya mengikuti.
Dan sebagainya.
Al-Fawaid, [: ..]
Kaidah kesembilan:
Tata cara alqur'an dalam memerintahkan kaum mukminin kepada hukum hukum
syari'at.
- Terkadang Allah menyebutkan pengaruh baik dari ketaatan dan pengaruh buruk
dari kemaksiatan di dunia dan akherat.
Al-Fawaid, [: ..]
Kaidah fiqih ke 47
Setiap syarat dalam akad yang apabila dilafadzkan dapat merusak akad, maka
sebatas berniat pun dapat merusak akad.
Contohnya orang yang menikah dengan niat talaq, maka akadnya tidak sah atas
pendapat yang paling kuat.
Orang yang menikahi wanita yang ditalaq tiga oleh suaminya dengan niat untuk
metalaqnya setelah itu agar wanita ini menjadi halal kembali untuk suaminya,
maka akadnya rusak karena niat tersebut terlarang dalam syari'at.
Tetapi apabila wanita yang dinikahi tersebut tidak mengetahui niat lelaki yang
menikahinya, maka nikah tersebut sah untuk wanita tersebut dan berdosa bagi
lelaki yg menikahinya. Karena akad berlaku sesuai yang tampak bukan yang
tidak tampak.
Al-Fawaid, [: ..]
Kisah seorang zindiq..
Ia bernama Ahmad bin Yahya bin Ishaq Abul Husain yang dikenal dengan ibnu
rowandi..
Sebagian Yahudi berkata kepada kaum muslimin, "Jangan sampai orang ini
merusak kitab suci kalian sebagaimana ayahnya dahulu merusak taurat."
Al-Fawaid, [: ..]
Pertanyaan:
Ustad, di sebutkan di chanel bahwa tidak setiap perselisihan dapat kita hormati.
Yang seperti apa yang bisa dihormati dan yang tidak bisa dihormati? Mohon
penjelasannya.
Jawab:
Perselisihan pendapat dilihat dari sisi dapat di tolerir atau tidaknya ada dua
macam:
Kedua: perselisihan yang tidak dapat ditolerir. Yaitu apabila salah satu pendapat
yang berselisih:
1. Menyalahi ijma atau kesepakatan seluruh ulama. Karena ijma adalah hujjah
dan orang yang menyelisihinya diancam oleh Allah dengan api Neraka. Allah
berfirman:
Barang siapa yang menyelisihi rosul setelah menjadi jelas kepadanya petunjuk
dan mengikuti selain jalam kaum mukminin, maka Kami biarkan ia leluasa dalam
kesesatannya tersebut dan Kami akan membakarnya dengan neraka Jahannam.
Dan itu adalah seburuk buruk tempat kembali. (An Nisaa: 115)
2. Menyalahi dalil yang shahih, sharih, tidak mansukh, dan tidak berlawanan
dengan hadits lain yang shahih.
Hadits yang sharih adalah nash yang maknanya amat jelas dan tidak ada
kemungkinan makna lain.
Contohnya hadits: Setiap yang memabukkan adalah arak, dan setiap arak adalah
haram. HR Muslim.
Hadits ini amat jelas menunjukkan bahwa semua yang memabukkan itu arak.
Maka dari itu para ulama mengingkari pendapat Abu Hanifah yang mengatakan
bahwa arak itu adalah yang terbuat dari anggur saja.
Inilah pendapat yang tidak dapat ditolerir dalam masalah agama, dan hendaknya
kita meluruskan dan mengingkari pendapat seperti itu.
Wallahu a'lam
Al-Fawaid, [: ..]
Kaidah yang kesepuluh:
Tata cara Alquran dalam mendakwahi orang orang kafir.
Pada asalnya syarat dalam akad dan perdamaian adalah boleh, kecuali bila
syarat tersebut menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.
Contoh syarat perdamaian yang boleh: Bila seorang laki laki mempunyai dua
istri, lalu dua istri tersebut berdamai dimana istri yang keduanya berkata,
"Nggak apapa kamu tidak menafkahi aku asal jangan ceraikan aku."
Syarat seperti diperbolehkan karena nafkah adalah hak istri. Di sini istri telah
menggugurkan haknya.
Contoh yang tidak boleh: bila si A meminjamkan uang kepada B dengan syarat
mengembalikan uang dengan tambahan sejumlah uang. Maka ini riba.
Dan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam yang artinya perdamaian dibolehkan
dikalangan kaum muslimin, kecuali perdamaian menghalalkan yang haram atau
mengharamkan yang haram. Dan orang-orang islam bergantung pada syaratsyarat mereka (yang telah disepakati), selain syarat yang mengharamkan yang
halal atau menghalalkan yang haram (HR. Ibnu Hibban dan At Tirmidzi).
Al-Fawaid, [: ..]
Keutamaan surat Al Mulk
Al-Fawaid, [: ..]
#Tadabbur surat Al Mulk#
Ayat pertama:
.
"Maha berkah Allah yang di tanganNyalah kerajaan. Dan Dia Maha kuasa atas
segala sesuatu."
Tabarok berasal dari kata barokah yang berarti bahwa Allah yang Maha
memberkahi dan kerajaan Allah senantiasa dipenuhi dengan keberkahan.
Barokah artinya yang banyak kebaikannya dan terus bertambah dan tetap.
Allahlah pemilik keberkahan dan Allah yang memberi keberkahan pada
ciptaanNya.
Keberkahan bumi tak pernah ada habis habisnya. Kekayaan yang tersimpan
padanya. Tanaman, buah buahan, batu mulia, minyak bumi, kekayaan laut, dan
sebagainya.
Lihatlah keberkahan langit dengan planet yang ada padanya. Allah turunkah
hujan yang amat berkah dari langit untuk kehidupan makhluk yang hidup di atas
bumi.
Lihatlah air zam zam yang diberkahi. Setiap harinya diambil jutaan liter untuk
disebar ke seluruh dunia. Namun sumur zam zam tak pernah kering. padahal
berada di tengah padang pasir yang tandus.
Keberkahan Al Qur'an, keberkahan iman dan amal shalih jauh lebih besar lagi.
Karena balasannya adalah surga yang abadi.
Ya Allah berkahi kami dengan iman dan amal.. Berkahi harta kami dan keturunan
kami..