Anda di halaman 1dari 4

Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) ditemukan oleh Ir.Ryantori dan Ir.

Soetjipto,
pada tahun 1975. Konstruksinya terdiri dari plat tipis yang diperkaku dengan rib-rib tipis dan
tinggi yang saling berhubungan membentuk segitiga-segitiga yang diisi dengan perbaikan
tanah sehingga menjadi satu kesatuan komposit konstruksi beton bertulang dan tanah.
Dinamakan sarang laba-laba karena pembesian plat pondasi di daerah kolom selalu berbentuk
sarang laba-laba. Juga bentuk jaringannya yang tarik-menarik bersifat monolit yaitu berada
dalam satu kesatuan. Rib (tulang iga) KSLL berfungsi sebagai penyebar tegangan atau gayagaya yang bekerja pada kolom. Pasir pengisi dan tanah dipadatkan berfungsi untuk menjepit
rib-rib konstruksi terhadap lipatan puntir.
Sejak tahun 1976 sampai saat ini, Konstruksi Sarang Laba-Laba telah digunakan pada lebih
dari 1000 bangunan di Indonesia. Menurut Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya
Manusia, bangunan dengan pondasi ini terbukti bisa berdiri kokoh pasca bencana tsunami di
Aceh 2004 silam. Hampir 100 bangunan telah teruji terhadap bencana tersebut yang besar
skala gempanya hingga 9 Skala Richter (SR).

pEMERINTAH Kota Balikpapan akan segera membangun kampus di daerahnya, dengan


tujuan untuk menampung masyarakat yang berminat menempuh pendidikan tinggi. Namun
lokasi proyek yang disediakan oleh Pemkot Balikpapan memiliki kondisi geologi yang
ekstrim, konturnya yang berbukit, kondisi tanah yang mudah longsor dan ekspansif, serta
lokasi proyek yang berada di tengah hutan, dapat mempersulit dalam pelaksanaan proyek.
Selain itu kondisi cuaca yang sangat tidak menentu, serta terbatasnya akses jalan menuju
proyek, juga sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek.
Melihat berbagain kendala di atas, maka diperlukan metode konstruksi yang dapat mengatasi
permasalahan tersebut. Salah satu hal terpenting di dalam merancang suatu metode konstruksi
adalah menentukan alternatif sistem pondasi yang tepat dan dapat diaplikasikan, sehingga
pekerjaan struktur atas dapat dilaksanakan dengan cepat dan simultan.
Di dalam keilmuan teknik sipil ada dua tipe pondasi, yaitu pondasi dalam dan dangkal.
Contoh pondasi dalam antara lain: pondasi tiang pancang, tiang bor, kaison. Sedangkan
contoh pondasi dangkal antara lain: pondasi telapak, pondasi rakit, pondasi sarang laba-laba.
Di dalam proyek kampus ABC ini, pondasi yang dijadikan alternatif adalah pondasi dalam,
yaitu tiang pancang dan tiang bor, sedangkan pondasi dangkalnya, yaitu pondasi sarang labalaba. Masing-masing dari jenis pondasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk memilih tipe pondasi yang paling tepat untuk
diaplikasikan dalam proyek ini, dari segi teknis, biaya dan waktu pelaksanaan.

Strength
Pondasi sarang laba-laba sangat baik digunakan pada tanah yang memiliki daya dukung
rendah
Melakukan estimasi biaya dan waktu tidak hanya sebatas analisa struktur

Weaknes

Tinjauan Pustaka hanya memasukan daya dukung vertical dan penurunan konsolidasi tiang
Analisa struktur dilakuakan dengan menggunakan software yang berbeda dengan jenis
pondasi yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai