Laktat pasca melahirkan sebagai hasil prediksi awal Jangka Pendek setelah Intrapartum

Asphyxia
TUJUAN:
Untuk membandingkan dari prediksi nilai PH, base deficit dan laktat pada saat terjadinya
hypoxic ischaemic encephalopathy (HIE) sedang sampai berat dan komplikasi sistemik asfiksia
pada bayi dengan jangka intrapartum asfiksia.
STUDI DESAIN:
Kami meninjau retrospektif catatan neonatus jangka penuh 61 (37 minggu kehamilan)
yang merupakan penderita intrapartum asphyxia tingkat serius dari periode Januari 1997 sampai
Desember 2001. Tanda-tanda klinis dari HIE, dikategorikan menggunakan Sarnat dan klasifikasi
Sarnat sebagai ringan (stadium 1), sedang (tahap 2) atau berat (stadium 3). Base deficit, pH dan
laktat plasma tingkatannya diukur dari berdiamnya arterial catheters dari dalam waktu 1 jam
setelah lahir dan setelah itu disertai setiap pengukuran gas darah. Hasil HIE berkorelasi dengan
menghitung penerima operasi kurva karakteristik dari tingkatan sedang sampai berat .
HASIL:
Laktat tingkat awal secara signifikan lebih tinggi (p = 0,001) pada neonatus dengan HIE
ditingkat sedang sampai berat (mean SD = 11,09 4,6) dibandingkan dengan mereka yang
menderita HIE ditingkatan ringan atau tidak ada (rata-rata SD = 7,1 4,7). Juga, tingkat laktat
membutuhkan waktu lebih lama untuk menormalkan pada bayi tersebut. Konsentrasi plasma
laktat > 7,5 mmol / l dikaitkan dengan HIE sedang-atau-berat dengan sensitivitas 94% dan
spesifikasi 67%. Sensitivitas dan nilai prediktif negatif laktat adalah lebih besar dari pH atau
base deficit.
KESIMPULAN
Tingkat tertinggi laktat yang tercatat pada jam pertama kehidupan dan serial pengukuran
laktat adalah prediktor penting dari HIE sedang sampai parah.
PENGANTAR
Laktat selalu diproduksi dalam proses hipoksia dan pada saat kekurangan jaringan
perfusion. Ketika terjadi pengurangan kritis dalam oksigen dan terjadi pengiriman substrat
melalui metabolisme aerobik siklus Kreb tidak dapat dipertahankan, dan jaringan perlu
metabolisme anaerobik untuk memenuhi kebutuhan jaringannya.Hal ini pada gilirannya
menyebabkan peningkatan dalam produksi dan akumulasi lactate darah. konsentrasi laktat darah
pada pasien dewasa yang sakit kritis dan terluka dapat digunakan untuk mendeteksi hipoksia
jaringan pada tahap awal, menilai keparahan penyakit dan memprediksi hasilnya. Kami
memperhatikan gambaran hasil akhir tentang nilai prognostik lactacidaemia pada bayi baru lahir
dengan hypoxaemia.
Hubungan kontroversial antara intrapartum asfiksia dan kelainan neurologis. Beberapa studi
telah menunjukkan korelasi antara tingkat asidosis dan hasil neonatal. Penelitian neurologis lain
menunjukkan korelasi yang buruk antara asidosis metabolik pada saat lahir dan hasil neurologis

neonatal menunjukkan bahwa kelainan neurologis yang paling diamati selama periode neonatal
disebabkan oleh penyebab selain intrapartum asphyxia. Ketika neonatus jangka penuh menderita
selama persalinan atau pengiriman asfiksia, beberapa kemungkinan mengembangkan HIE
dengan hasil berkisar antara pemulihan hingga kematian. Perawatan sakit neonatus mencari hasil
prediktor untuk memfasilitasi konseling, dan untuk menyediakan tingkat perawatan yang tepat
yang mungkin termasuk melakukan terapi atau kemungkinan efek samping penekanan
neuroprotective. Berdasarkan penelitian pada saraf hewan dan pengalaman klinis awal, jendela
terapeutik di neonatus manusia tampaknya dalam 1 sampai 6 jam setelah kelahiran. demikian,
penting untuk mencari prediktor yang berguna di awal perjalanan daripenyakit, sebaiknya dalam
6 jam pertama setelah lahir. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian ini untuk mengetahui
peran pengukuran laktat dalam prognosis jangka pendek asfiksia pada jangka neonatus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan nilai prediksi dari pH, base deficit dan
laktat untuk terjadinya HIE tingkat sedang sampai berat dan komplikasi sistemik pada bayi yang
dicurigai mengalami asfiksia intrapartum.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilakukan di tingkat III Neonatal Intensive Care Unit rumah sakit Nepean
yang merupakan pusat rujukan tersier untuk tinggi neonatus resiko di Western Sydney. Kami
meninjau catatan retrospektif semua jangka penuh bawaan neonatus (>37 minggu kehamilan)
diduga menderita intrapartum asfiksia tingkat serius dari periode Januari 1997 sampai Desember
2001. kelompok Bayi yang dilibatkan dalam penelitian ini semua termasuk kriteria inklusi yang
diantaranya:
1. janin rawan (minuman keras mekonium atau pola jantung yang abnormal seperti deselerasi
lambat atau variabel dan janin bradikardi .
2. Depresi saat lahir (skor Apgar pada 5 menit kurang dari 5).
3. kelainan hemodinamik, pernafasan atau neurologis bertahan 30 menit setelah lahir.
4. umbilical gas arteri pH <7.0
Neonatus dengan cacat bawaan yang mengancam jiwa, kelainan kromosom, perdarahan
intrakranial dan lainnya penyebab penurunan dari asfiksia, seperti septikemia dan penyakit paru
dikeluarkan dari penelitian tersebut.
tanda-tanda klinis dari HIE, jika ada yang dikategorikan menggunakan Sarnat dan Sarnat
classification10 sebagai ringan (stadium 1), sedang (tahap 2) atau berat (stadium 3). Tahap 1 HIE
ditandai dengan hyperalertness atau depresi ringan dari tingkat kesadaran, yang mungkin disertai
dengan tanpa hambatan Moro dan refleks tendon dalam, tanda-tanda dari simpatik overdrive dan
normal atau sedikit abnormal electroencephalogram (EEG).Tahap 2 HIE ditandai dengan
obtundation, hipotonia, berkurang gerakan spontan dan kejang. Tahap 3 HIE ditandai dengan
koma, hipotonia yang berat,bulbar dan disfungsi otonom dan sangat abnormal EEG interiktal.
EEG tidak rutin dan dilakukan hanya pada saat kejang.
Manajemen standar HIE terdiri dari Pembatasan cairan sebesar 30% untuk pertama 48
sampai 72 jam, pemeliharaan suhu tubuh normal 36,5 0.51C, ventilasi untuk mempertahankan

PaCO2 antara 35 dan 45 mmHg, pemeliharaan berarti tekanan darah di atas 40 mmHg,
antikonvulsan untuk kejang, glukosa normal (2,6-8 mmol / l), kalsium dan tingkat
magnesium.Tak satu pun dari bayi lumpuh atau dibius. Dalam adanya gejala kelalaian
neurologis, selain asphyxia perlu penyelidikan yang tepat.
Base Deficit dan plasma laktat tingkat dasar diukur dari arterial catheters berdiam
dalam waktu 1 jam setelah lahir sebelum koreksi asidosis metabolik dengan natrium bikarbonat
dan setelah itu bersama-dengan setiap protokol pengukuran gas darah per unit dan laktat
dianalisis segera setelah Koleksi menggunakan Radiometer ABL 624 analyzer (Radiometer A / S,
Kopenhagen, Denmark).
Pasien dikelompokkan menjadi dua kelompok sehubungan dengan evaluasi neurologis
neonatal. Kelompok I termasuk pasien dengan tidak ada atau ensefalopati ringan. pasien
kelompok II disertakan dengan sedang atau ensefalopati berat.
Pengukuran laktat dalam satu jam pertama dicatat dan berkorelasi dengan status klinis
bayi. Sebagai tambahan pengukuran serial laktat darah dilakukan dan laktat tingkat pada akhir 24
jam yang berkorelasi dengan status klinis dari bayi. disfungsi hati didefinisikan sebagai salah
satu dari berikut: aspartat aminotransferase (AST)> 100, alanine aminotransferase (ALT)> waktu
100 dan protrombin> dua kali normal. ginjal disfungsi didefinisikan sebagai hematuria dan / atau
kreatinin serum > 100 mmol / l (1,5 mg / dl) dan output urin <1 ml / kg / jam. Trombositopenia
didefinisikan sebagai jumlah trombosit <10,0000 / cmm. iskemia jantung diidentifikasi oleh
kebutuhan untuk obat vasoaktif dan peningkatan kreatinin fosfokinase; isoenzim miokard (CPK
MB> 25 IU / l). Grafik ulasan disetujui oleh dewan etika kelembagaan dan komite penelitian.
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan paket statistik SPSS 7.5 (Paket Statistik
untuk Ilmu Sosial, Chicago, IL). variabel kuantitatif itu antara kedua kelompok dibandingkan
dengan menggunakan t-test dua orang siswa (untuk data independen) Mann Whitney U.
Perbandingan variabel kualitatif dalam kelompok dilakukan oleh aplikasi dari uji w2 dan
Fisher yang tepat dianggap pengujian yang berarti telah mencapai Nilai <0,05. Sensitivitas,
spesifikasi, prediksi positif dan negatif nilai-nilai dan rasio kemungkinan dihitung dengan
mendirikan kurva receiver operating characteristic (ROC). Nilai-nilai klinis sesuai dengan
kombinasi sensitivitas tertinggi dan spesifisikasikan ditentukan di puncak kurva ROC yang
terpilih.

HASIL
Tingkat pengiriman tahunan di Rumah Sakit Nepean adalah sekitar 6000 pengiriman per
tahun dan kejadian HIE adalah 1 sampai 2 per 1000 kelahiran hidup. kelompok studi kami
termasuk 61 neonatus jangka yang memenuhi kriteria inklusi. evolusi klinis mereka ditandai
sebagai normal dalam 35 neonatus, HIE ringan dalam tujuh, sedang di 13 dan HIE parah dalam
enam. Ada tiga kematian dan mereka semua menunjukkan fitur HIE berat.
Karakteristik klinis dasar dari dua kelompok pasien dirangkum dalam Tabel 1. Waktu
media pengukuran laktat tingkat pertama adalah 56 menit (kisaran 49-66 menit) dalam
kelompok I dan 58 menit (kisaran 48-67 menit) dalam kelompok II. laktat Tingkat rata rata pada

jam pertama adalah secara signifikan lebih tinggi pada kelompok II dibandingkan dengan
kelompok I (11,09 4,6 vs 7,1 4,7 mmol / l). kami menemukan bahwa tingkat laktat
dinormalisasi perlahan dalam kelompok II dibandingkan dengan Kelompok I. Gambar 1
menunjukkan kurva ROC untuk laktat dan basis Defisit dalam kaitannya dengan moderat atau
HIE parah. Nilai klinis laktat, defisit dasar dan pH dalam waktu 1 jam setelah lahir
dimemprediksi HIE dan komplikasi sistemik karena asfiksia diberikan pada Tabel 2 dan 3. Nilainilai sesuai dengan kombinasi sensitivitas tertinggi dan spesifisitas ditentukan di puncak ROC.

Figure 1, laktat plasma tingkat lebih rendah dari 5 mmol / l tidak terkait dengan encephalopathy
yang parah sementara laktat plasma tingkat > 15 mmol / l dikaitkan dengan moderat untuk HIE
parah di 100% kasus.

DISKUSI
Hiperlaktatemia pada masuk ke unit perawatan intensif berhubungan dengan mortalitas
tinggi dalam hasil serupa pada anak. telah dilaporkan pada anak-anak dengan septic shock.
Pengalaman setelah melahirkan lebih terbatas, tapi hyperlactacidaemia dikaitkan dengan angka
kematian lebih tinggi pada bayi baru lahir dengan gangguan sindrom pernapasan. mereka yang
membutuhkan perbaikan untuk penyakit jantung bawaan yang kompleks dan mereka yang
dirawat dengan extracorporeal support.

Cheung meramalkan bahwa, pada neonatus dengan hipoksemia berat membutuhkan paruparu buatan, nila laktat plasmai di atas 15 mmol / l diprediksi kematian. Selain itu nilai-nilai
laktat plasma di atas 15 mmol / l memprediksi hasil perkembangan yang tidak menguntungkan
dengan hypoxaemian berat .
Semua studi di atas telah melihat sebuah heterogen populasi dengan beberapa faktor
etiologi. Ada sebuah kekurangan relatif dari penelitian yang mengevaluasi peran laktat
pengukuran pada populasi homogen (neonatus dengan asfiksia terisolasi, tanpa penyakit lainnya
yang mempengaruhi mereka hasil).
Kami menemukan hubungan yang kuat antara tingkat laktat dan evolusi neurologis
neonatal. Tingkat laktat yang secara signifikan lebih tinggi pada neonatus dengan HIE sedang
sampai parah seperti dibandingkan dengan mereka yang ringan atau tanpa HIE. Juga, tingkat
laktat mengambil lebih lama untuk menormalkan pada bayi tersebut. Neonatus beresiko tinggi
neurologis dan sistemik komplikasi ketika tingkat laktat darah> 7,5 mmol / l pada umur 1 jam.

Kami juga menunjukkan bahwa tingkat tertentu asidosis metabolik sangat sering diikuti
dengan gejala-gejala neurologis yang parah. Namun, sensitivitas dan spesifisitas defisit dasar
jauh lebih rendah dari tingkat laktat pada jam pertama kehidupan. Kurangnya hubungan antara
laktat darah dan asam-basa parameter mungkin karena beberapa alasan. Normalisasi pH melalui
pemberian alkali mungkin merupakan faktor yang paling penting. Proton yang dihasilkan tidak
melalui produksi laktat tetapi melalui hidrolisis ATP dan itu adalah mungkin untuk memiliki
peningkatan selektif dalam glikolisis anaerobik tanpa kelebihan hidrolisis ATP.Ada juga
beberapa bukti bahwa laktat dan hidrogen ion diangkut dari otot pada berbagai rates. demikian,
ion laktat dapat dihasilkan tanpa sesuai generasi proton yang mengarah ke hubungan yang buruk
antara defisit basa dan laktat asidosis.
Temuan serupa dicatat oleh Silva, Mereka mengukur tingkat laktat pada 30 menit
kehidupan di 115 bayi baru lahir yang dicurigai asfiksia dan menemukan bahwa tingkat laktat
lebih tinggi dikaitkan dengan ensefalopati moderat sampai berat . Frey melakukan analisis
retrospektif pada sesak napas neonatus parah dan menemukan bahwa neonatus yang meninggal
selama minggu pertama atau mengalami kerusakan otak parah memiliki signifikan tingkat laktat
plasma lebih tinggi daripada bayi dengan ringan atau tidak ada penurunan nilai. Tindak lanjut itu

selama 3 sampai 19 bulan dan kedua kelompoktidak berbeda dalam berat lahir dan pH pada saat
laktat penentuan.
Pengukuran laktat kemih: rasio kreatinin> 1.0 telah ditemukan untuk memprediksi
kematian atau penurunan dengan nilai predktif positif dan negatif dari 69% dan 96%, masingmasing, dalam kelompok yang dipilih neonatus dengan asphyxia. perinatal Dalam penelitian
kami, tingkat laktat darah tali pusat yang tidak tersedia secara rutin. Baru-baru ini, rentang
normal telah dibentuk untuk kapiler konsentrasi laktat darah di neonates. jangka Selanjutnya,
konsentrasi laktat darah kapiler sedikit berbeda dari konsentrasi arteri di neonates. sakit ini akan
memungkinkan sampel darah kapiler yang akan digunakan untuk pengukuran laktat darah
Sebagai terapi saraf seperti hipotermia otak, gratis inhibitor radikal, bebas oksigen,
antagonis asam amnio rangsang, calcium channel blockers berkembang sebagai strategi
penyelamatan neuronal, pencarian penanda diandalkan menjadi lebih akut. Prediksi nilai laktat
perlu divalidasi dalam pengukuran laktat darah dalam hubungannya dengan parameter lain
mungkin berguna dalam mengidentifikasi bayi dengan intrapartum asfiksia yang kemungkinan
besar akan manfaat dari intervensi.
KESIMPULAN
Awal tertinggi yang tercatat laktat pada jam pertama kehidupan dan pengukuran serial
laktat darah adalah prediktor penting ensefalopati setelah melahirkan di tingkat Sedang sampai
berat dalam kasus intrapartum asfiksia. Sensitivitas dan nilai prediktif laktat negatif muncul lebih
besar dari baik pH atau Base deficit.