Anda di halaman 1dari 1

Pada praktikum ini akan dilakukan identifikasi suatu obat dengan cara mengidentifikasi senyawa dari

reaksi konjugai suatu molekul obat dengan senyawa lain selama proses metabolisme.Sampel yang digunakan
yaitu cuplikan daru urin manusia.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekulmolekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam
mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh
tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin juga terdapat mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang
kesemuanya bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis ini.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari
dalam tubuh.Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang kotor. Hal ini berkaitan dengan
kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga
urinnyapun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang
sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir tidak berbau ketika keluar dari tubuh.
Hanya saja, beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengkontaminasi urin dan
mengubah zat-zat di dalam urin dan menghasilkan bau yang khas, terutama bau amonia yang
dihasilkan dari urea.
Proses urinalisis terdapat banyak cara metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi zatzat apa saja yang terkandung di dalam urin. Analisis urin dapat berupa analisis fisik, analisi kimiawi
dan anlisis secara mikroskopik.
Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis cairan urin dan pH
serta suhu urin itu sendiri. Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputi analisis glukosa, analisis
protein dan analisis pigmen empedu. Untuk analisis kandungan proteinm ada banyak sekali metode
yang ditawarkan , mulai dari metode uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa. Yang terakhir
adalah analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah mikroskop
sehingga akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalam urin tersebut, misalnya kalsium
phospat, serat tanaman, bahkan bakteri. (basoeki, 2000).
Urin yang kita keluarkan terdiri dari berbagai unsur seperti : air, protein, amoniak, glukosa,
sedimen, bakteri, epitel dsb. Unsur-unsur tersebut sangat bervariasi perbandingannya pada orang
yang berbeda dan juga pada waktu yang berbeda dan dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi.
Kandungan urin inilah yang menentukan tampilan fisik air urin seperti kekentalannya, warna,
kejernihan, bau, busa, dsb.
Pada analisis urine ini, terdapat beberapa eksperimen. Eksperimen eksperimen ini dilakukan
untuk menguji apakah sample urine mengandung zat zat tidak dikenal ataukah tidak.

Anda mungkin juga menyukai